Pertemuan kesepuluh: JAM DAN SHIFT KERJA ( Jam, Shift Kerja dan Irama Sirkadian)
pada periode berikutnya untuk melakukan
KELOMPOK 10
pekerjaan yang sama. . Karyawan yang bekerja
1. ISABELIANA MULIA SARI (20811334105) pada waktu normal digunakan istilah diurnal, yaitu
2. CHORI AMINAH PUTRI (20811334125) individu atau karyawan yang selalu aktif pada
3. EGA ERLANGGA (20811334130) waktu siang hari atau setiap hari. Sedangkan
karyawan yang bekerja pada waktu malam hari
Pendahuluan digunakan istilah nocturnal, yaitu individu atau
karyawan yang bekerja atau aktif pada malam hari
Pabrik – pabrik besar memiliki jumlah dan istirahat pada siang hari (Riggio, 1990).
karyawan yang banyak dan dalam pabrik tersebut
terdapat berbagai macam bidang pekerjaan. Tentu B. Model Shift Kerja
manajemen pabrik membuat jadwal pekerja
menjadi jadwal shift. Sistem shift kerja mebawa Menurut ILO shift kerja terbagi menjadi 3
dampak bagi para karyawan tersebut. Para yaitu diskontinu, semikontinu dan kontinu.
karyawan pabrik yang bekerja pada shift malam Kemudian shift juga dibagi kedalam 2 kelompok
memiliki kecenderungan untuk mendapatkan yaitu shift permanen (tetap) dan dengan rotasi
stress dan berikutnya akan menderita kelelahan (shift). Dua model shift konvensional yang umum
sebagai gejala klinik. Dalam modul ini akan dilakukan adalah:
membahas mengenai jam, dan shift erja serta
irama sirkadian. 1. Continental Rota: 2-2-3 (2)/2-3-2(2)/3-2-
A. Pengertian Shift Kerja 2(3)
2. Metropolitan Rota: 2-2-2(2)
Shift kerja adalah pembagian waktu kerja yang
dilakukan oleh peprusahaan berdasarkan waktu Rotasi yang digunakan pada penulisan diatas
tertentu. Sistem shift merupakan sebuah sistem menunjukkan: pagi-siang-malam (libur).Di
pengaturan kerja yang memberikan peluang untuk Indonesia, sistem shift kerja yang banyak
memanfaatkan keseluruhan waktu yang tersedia digunakan yaitu dengan pengaturan jam kerja
untuk mengoperasikan pekerjaan dengan secara bergilir mengikuti pola 5-5-5 yaitu lima hari
maksimal (Muchinsky, 1997). Sistem shift shift pagi (08.00-16.00), lima hari shift sore
digunakan sebagai alternatif paling aman seiring (16.00-24.00) dan lima hari shift malam (24.00-
dengan semakin meningkatnya permintaan barang 08.00) diikuti dengan dua hari libur pada setiap
produksi. Tujuan digunakannya sistem ini adalah akhir shift (Kyla, 2008).
untuk meningkatkan produktifitas perusahaan.
Menurut Landy (Muchinsky, 1997), jadwal kerja C. Dampak Shift Kerja
shift merupakan adanya pengalihan tugas atau
pekerjaan dari suatu kelompok karyawan pada Sistem shift kerja memiliki dampak positif
kelompok karyawan lain. Gordon dan Henfin dan negatif (Adnan, 2002). Dampak positifnya
(Muchinsky, 1997), menyatakan bahwa shift kerja adalah dapat memaksimalkan sumber daya
adalah jadwal kerja yang menggunakan jam kerja yang ada, memberikan lingkungan kerja yang
yang tidak seperti biasanya, akan tetapi jam kerja sepi khususnya shift malam dan memberikan
tetap dimulai dari pukul 07.00 – 09.00 pagi. waktu libur yang banyak. Sedangkan dampak
Sedangkan menurut White dan Keith (Riggio, negatifnya adalah penurunan kinerja,
1990),mendefinisikan shift kerja sebagai jadwal keselamatan kerja dan masalah Kesehatan.
kerja diluar periode antara jam 08.00 -16.00. Karena tidak semua orang dapat menyesuaikan
diri dengan sistem shift kerja karena
Dalam pelaksanaannya shift dilakukan membutuhkan banyak sekali penyesuaian
dengan cara bergantian, yakni karyawan pada waktu, seperti waktu tidur, waktu makan, dan
periode tertentu bergantian dengan karyawan
Februari 2021
TGL Grup A Grup B Grup C Grup D
1 1 3 2
2 1 3 2
3 1 3 2
4 3 2 1
5 3 2 1
6 3 2 1
7 3 2 1
8 3 2 1
9 3 2 1
10 3 2 1
11 2 1 3
12 2 1 3
13 2 1 3
14 2 3
15 2 1
16 2 1 3
17 2 1 3 2
18 1 3 2
19 1 3 2
20 1 2
21 1 3 2
22 1 3 2
23 1 3 2 1
24 3 2 1
25 3 2 1
Referensi
ILO. (2003). Encyclopedia of Occupational
Health and Safety, Geneva.
Maurits, L.S., & Widodo, I.D., (2008). Faktor
dan penjadualan shift kerja. Teknoin.
13(12),11-12.
Suardi R. (2005). Sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan
kerja,Penerbit PPM, Jakarta.