Anda di halaman 1dari 30

1.

Adanya kontinuitas
2. Pergantian gilir / rotasi
3. Ada jadwal kerja khusus
Shift kerja dikatakan bersifat kontinue jika
dikerjakan selama 24 jam setiap hari,
termasuk hari minggu dan
libur.
 Pelayanan umum
 Proses produksi yang tidak
mudah untuk dimatikan dan
dihidupkan kembali
 Operation comercial : modal yang
dikeluarkan untuk peralatan
mahal dan pabrik harus dapat
digunakan untuk memaksimalkan
out put.
 Industri makanan
 Perlu waktu lama untuk menyelesaikan suatu
rangkaian pekerjaan disuatu perusahaan /
industri
 Adanya permintaan yang lebih dari konsumen
 Faktor ekonomi
 Kemajuan teknologi
 Untuk mempertahankan produksi supaya
tetap berlangsung secara kontinue,
dengan serangkaian kelompok kerja
bekerja bergiliran.
 JADWAL shift kerja dibuat tergantung pada
kebijakan instansi, perusahaan dan industri
yang bersangkutan.
1. Sistem Kerja Permanen
2. Sistem Shift Kerja dengan Rotasi Cepat
3. Sistem Shift Kerja dengan Rotasi Lambat
 shift kerja yang tidak bergilir/tetap dimana
apabila seseorang pekerja mendapat shift
malam maka ia akan shift malam terus.
 Dampak negatif dari shift malam : merusak
fungsi tubuh, tidur dan kesejahteraan.
 Dampak positif : kemandirian, penghasilan
yang lebih.
 Sistem shift kerja ini lebih menguntungkan
dibandingkan dengan shift yang berotasi
seminggu sekali.
 Sistem ini menjaga irama circadian
 Sistem kerja ini memungkinkan pekerja
lebih banyak memiliki waktu luang di sore
hari untuk beristirahat.
 SISTEM SHIFT KERJA DENGAN ROTASI
LAMBAT
1. ROTASI SEARAH JARUM JAM : rotasi shift
dimulai dari shift pagi kemudian shift sore
dan shift malam. Disebut juga fase delay.
2. ROTASI TIDAK SEARAH JARUM JAM : rotasi
shift dimulai dari shift malam kemudian shift
sore lalu shift pagi.
disebut sebagai fase backward.
1. Tetap / Permanen
2. Rotasi
3. Osilasi
4. Split shift
5. Relief shift
6. Tipe alternatif
 Tetap bekerja hanya pada pagi hari, sore hari
atau malam hari.
 Lambat : bekerja lebih dari 1
minggu, biasanya 21 hari atau
lebih pada giliran yang sama.
 Mingguan : bekerja 5 sampai 7
hari untuk setiap gilir
 Cepat : bekerja 1 sampai 4 hari
untuk setiap giliran.
OSILASI SPLIT SHIFT

 Bekerja secara  Bebas bekerja


bergantian
selama beberapa
antara sore hari
dan siang hari jam kerja yang
atau antara sore berlaku pada hari
hari dan malam yang sama.
hari selama satu
minggu.
Relief Shift

 Mengikuti pola-pola bergilir di atas


tetapi waktu bekerjanya tergantung
pada absensinya.
a. 4 hari kerja / minggu dengan 10 sampai 12
jam kerja
b. 8 hari kerja dengan 4 sampai 10 jam diikuti
libur 4 hari
c. Flextime : pekerja diberikan kebebasan untuk
memilih dan merencanakan jam kerja
hariannya sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan dalam seminggu.
d. Jam kerja bebas : pekerja diberikan
kebebasan untuk memilih waktu jam
kerjanya dimulai.
 Tidak mudah melakukan penyusunan jadwal
shift kerja
 Pemerintah telah mengatur lamanya jam
kerja dan shift kerja
 Peraturan Menteri Tenaga kerja RI NO. Per.
06/Men/1993 : tentang waktu jam kerja
selama 5 hari seminggu dalam waktu 8 jam
sehari.
 Peraturan ini bertujuan untuk mengurangi
stress dan kelelahan pada pekerja.
1. Pekerja shift malam seharusnya tidak
diperbolehkan apabila berumur dibawah 25
tahun / lebih dari 50 th.
2. Pekerja tidak boleh dipekerjakan pada shift
malam jika mempunyai tendensi terhadap
penyakit saluran pencernaan, emosi tidak
stabil, dalam keadaan mengantuk yang berat.
3. Pemakaian sistem 3 shift yang biasa,
dengan pergantian shift pada jam 06 – 14
– 22, akan lebih baik jika dirubah pada jam
07-15-23 atau jam 08-16-24
4. Rotasi pendek lebih baik dari pada suatu
shift panjang.
5. Shift kerja malam secara terus-menerus
seharusnya dihindari
6. Jika dinas selama 1, 2 atau 3 malam,
pekerja harus diberi libur selama 24 jam
7. Setiap shift harus diberikan waktu istirahat
yang cukup, untuk menyakinkan pemenuhan
kebutuhan makanan yang adekuat.
 Gangguan terhadap irama circadian
 Gangguan tidur
 Gangguan pencernaan
 Kelelahan
 Irama circadian : fluktuasi fungsi tubuh
manusia maupun hewan yang mengikuti
irama fisiologi yang berulang secara teratur
selama 24 jam.
 Irama circadian dikendalikan oleh jam tubuh
dan disinkronisasi terhadap dunia luar.
1. Tidur
2. Kesiapan untuk bekerja
3. Metabolisme
4. Suhu tubuh
5. Tekanan darah
 Irama sircadian yang paling dikenal adalah
irama suhu tubuh.
 Irama suhu tubuh dihubungkan dengan
perubahan siklus yang menentukan pola
tidur dan bangun seseorang setiap
harinya.
 Kecenderungan untuk tidur pada saat-saat
tertentu.
 Tidur adalah komponen penting dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis
tubuh manusia.
 Fungsi tidur adalah menyediakan waktu bagi
tubuh untuk beristirahat dan bersiap untuk
kegiatan berikutnya.
 Gangguan tidur yang disebabkan oleh shift
malam termasuk ke dalam golongan
disorder of steep-wake schedule.
 Pola yang tidak beraturan menyebabkan
irama tubuh tidak tersinkronisasi, hal ini
mempengaruhi kegiatan metabolisme dan
perilaku tubuh.
 Akibat lainnya : sulit berkonsentrasi dan
sulit tidur. Serta gangguan psikosomatis.
 Hal ini disebabkan karena waktu makan yang
tidak teratur.
 Keharusan untuk makan pada tengah malam
disaat pencernaan tidak aktif.
 Keluhan yang paling sering diutarakan adalah
sakit lambung
 Shift kerja yang memberlakukan kerja pada
malam hari biasanya berkaitan erat dengan
meningkatkan rasa kantuk dan kelelahan.
 Hal ini disebabkan karena tidur yang
terganggu yang dapat menyebabkan kelelahan
kronis.
 Kelelahan dapat terjadi karena pekerjaan yang
berat, waktu kerja yang panjang, bekerja tidak
normal, bekerja lembur

Anda mungkin juga menyukai