BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
disamakan dengan pekerjaan yang dibentuk diluar jam kerja biasa (08.00-17.00).
Ciri khas tersebut adalah kontinuitas, pergantian dan jadwal kerja khusus. Secara
umum yang dimaksud dengan shift kerja adalah semua pengaturan jam kerja,
sebagai pengganti atau tambahan kerja siang hari sebagaimana yang biasa
menyebutkan jenis shift kerja tersebut. Shift kerja disebutkan sebagai pekerjaan
yang secara permanen atau sering pada jam kerja yang tidak teratur.
Menurut Suma’mur (2013), shift kerja merupakan pola waktu kerja yang
diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan
biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam. Proporsi pekerja shift semakin
meningkat dari tahun ke tahun, ini disebabkan oleh investasi yang dikeluarkan
menerus siang dan malam untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Sebagai
akibatnya pekerja juga harus bekerja siang dan malam. Hal ini menimbulkan
banyak masalah terutama bagi tenaga kerja yang tidak atau kurang dapat
9
10
Menurut Nurmianto (2004), shift kerja berbeda dengan hari kerja biasa,
dimana pada hari kerja biasa, pekerjaan dilakukan secara teratur pada waktu yang
telah ditentukan sebelumnya, sedangkan shift kerja dapat dilakukan lebih dari satu
secara kontinyu yang menerapkan aturan shift kerja ini. Selain itu, masyarakat
yang membutuhkan kebutuhkan sosial akan pelayanan dengan waktu yang lebih
banyak seperti polisi dan rumah sakit juga benar – benar dibutuhkan dalam 24
jam/hari, 7 hari/minggu.
Sistem shift kerja dapat berbeda antar instansi atau perusahaan, walaupun
biasanya menggunakan tiga shift setiap hari dengan delapan jam kerja setiap shift.
Menurut William yang dikutip oleh Ramayuli (2004), dikenal dua macam system
1. Shift Permanen
Tenaga kerja bekerja pada shift yang tetap setiap harinya. Tenaga kerja
yang bekerja pada shift malam yang tetap adalah orang – orang yang bersedia
2. Sistem Rotasi
Tenaga kerja bekerja tidak terus – menerus di tempatkan pada shift yang
tetap. Shift rotasi adalah shift rotasi yang paling mengganggu terhadap irama
waktu panjang.
11
dilaksanakan 24 jam termasuk hari Minggu dan hari libur memerlukan 4 regu
kerja. Regu ini dikenal dengan regu kerja terus – menerus dan diperlukan
sedikitnya 3 regu yang disebut dengan regu kerja semi terus – menerus (ILO
Knauth (1988) dalam jurnalnya yang berjudul The Design of Shift System
mengemukakan bahwa terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan dalam
Ada lima kriteria dalam mendesain suatu shift kerja, antara lain :
1. Setidaknya ada jarak 11 jam antara permulaan dua shift yang berurutan.
2. Seorang pekerja tidak boleh bekerja lebih dari tujuh hari berturut – turut
1. Efek Fisiologis
a. Kualitas tidur : tidur siang tidak seefektif tidur malam, banyak gangguan
dan lelah.
2. Efek Psikososial
Efek menunjukkan masalah lebih besar dari efek fisiologis, antara lain
masyarakat.
3. Efek Kinerja
Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek
terjadi pada usia 40 – 50 tahun. Shift kerja juga dapat menjadi masalah terhadap
Menurut Nurmianto (2004), sebagian besar dari pekerja yang bekerja pada
shift malam memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan kerja
dibandingkan mereka yang bekerja pada shift normal. Josling (1998) dalam
pekerja shift, terutama yang bekerja di malam hari, dapat terkena beberapa
tekanan stress yang besar dapat secara otomatis meningkatkan resiko terjadinya
Irama Circardian adalah jam alami dalam tubuh manusia. Dalam 24 jam
aktivitas lambung, denyut jantung, tekanan darah dan kadar hormone, dikenal
Circardian rhythm berasal dari bahasa latin. Circa yang berarti kira – kira
dan Dies berarti hari (Circadies = kira – kira satu hari). Circardian Rhythm adalah
irama dan pengenalan waktu yang sesuai dengan perputaran bumi dalam siklus 24
jam. Hampir seluruh makhluk hidup di dunia ini mempunyai irama yang secara
teratur mengalai perubahan fungsi tubuh dan fisiologik dalam siklus 24 jam, tetapi
ada pula beberapa perubahan yang sesuai dengan bulan atau tahun. Sebenarnya
Menurut Folkard dan Monk serta Mc. Cormick dan Ilgen yang dikutip
oleh Firdaus (2005) menyatakan bahwa circardian rhythm setiap individu berbeda
dalam penyesuaian kerja malam, namun antara shift pagi dan siang terlihat sedikit
perbedaan. Pola aktivitas tubuh akan terganggu apabila bekerja malam dan
maksimum terjadi selama shift malam. Masing – masing orang mempunyai jam
biologis sendiri – sendiri, kehidupan mereka diatur menjadi sama dan seragam
2. Kontak sosial.
3. Pekerjaan
Fungsi tubuh yang ditandai dengan circardian rhythm adalah pola tidur,
temperature tubuh, detak jantung, dan tekanan darah. Setiap hari fungsi tubuh ini
akan berubah – ubah antara maksimum dan minimum, pada siang hari meningkat
1. Fase Ergotropik, terjadi pada siang hari dan semua organ tubuh siap untuk
bekerja.
15
2. Fase Tropotropik, terjadi malam hari dan sebagian besar fungsi tubuh
menurun serta waktu ini dipakai untuk pemulihan dan pembaruan energy.
2.3 Kelelahan
orang akan mempunyai arti tersendiri dan subjektif. Kelelahan merupakan salah
satu keluhan yang paling sering dan umum yang dirasakan pekerja seperti rasa
letih, baik karena kurang tidur malamnya, terlalu banyak bekerja atau suatu
berbeda – beda, tetapi semuanya berakibat pada pengurangan kapasitas kerja dan
ketahanan tubuh.
besar dapat dikatakan bahwa kelelahan merupakan suatu pola yang timbul pada
suatu keadaan, yang umum terjadi pada setiap individu, yang telah tidak sanggup
kerja (job bournout) adalah sejenis stress yang banyak dialami oleh orang – orang
performans kerja dan berkurangnya kekuatan / ketahanan fisik tubuh untuk terus
1. Kelelahan Otot
atau perasaan nyeri pada otot. Menurut Suma’mur (2013), kelelahan otot adalah
suatu penurunan kapasitas otot dalam bekerja akibat kontraksi yang berulang.
Kontraksi otot yang berlangsung lama akan mengakibatkan keadaan yang dikenal
sebagai kelelahan otot. Otot yang lelah akan menunjukkan kurangnya kekuatan,
menjadi gemetar.
fisik dan gejala yang ditunjukkan tidak hanya berupa berkurangnya tekanan fisik
2. Kelelahan Umum
yang sebabnya adalah pekerjaan yang monoton, intensitas dan lamanya kerja fisik,
kondisi antara lain : lelah pada organ penglihatan ( mata ), mengantuk, stress
1. Kelelahan akut
Terutama disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh tubuh secara
berlebihan.
2. Kelelahan Kronis
seseorang setiap hari dan tingkat kelelahan fisik akibat kerja. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi tingkat kelelahan yaitu : jam kerja; periode istirahat; cahaya,
suhu dan ventilasi yang berpengaruh pada kenyamanan fisik, sikap, mental dan
18
kelelahan tenaga kerja; kebisingan dan getaran merupakan gangguan yang tidak
1. Penurunan perhatian.
1. Keadaan monoton.
dalamnya shift kerja dan periode istirahat juga berpengaruh terhadap timbulnya
kelelahan terutama shift kerja siang dan shift kerja malam. Kedua shift ini nyata
rhythm.
19
shift kerja siang dan malam paling berpengaruh terhadap tenaga kerja. Tenaga
kerja kurang produktif pada shift malam dibanding shift siang dan cenderung
aktivasi otot. Ataupun mungkin bisa dikatakan bahwa produk sisa ini
peredaran darah. Setiap kontraksi dari otot akan selalu diikuti oleh reaksi kimia
(oksida glukosa) yang merubah glikogen menjadi tenaga, panas dan asam laktat
(produk sisa). Dalam tubuh dikenal fase pemulihan, yaitu suatu proses untuk
merubah asam laktat menjadi glikogen kembali dengan adanya oksigen dari
berarti keseimbangan kerja bisa dicapai dengan baik apabila kerja fisiknya tidak
terlalu berat. Pada dasarnya kelelahan ini timbul karena terakumulasinya produk-
produk sisa dalam otot dan peredaran darah yang disebabkan tidak seimbangnya
Perasaan lelah tidak hanya dirasakan pada saat setelah bekerja, tetapi juga
1. Perasaan berat di kepala, menjadi lelah seluruh tubuh, kaki terasa berat,
dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri dan merasa ingin berbaring.
kelopak mata, tremor pada anggota badan dan kurang sehat badan
(Suma’mur, 2013).
Dalam studi efek kelelahan harus dipahami bahwa gejala umum dari
kelelahan kerja merupakan sebagai suatu hasil dari aktivitas yang panjang. Gejala
21
kelelahan berikut merupakan gejala yang jelas dilihat dan dirasakan, yaitu
2.4. Perawat
Perawat ( bahasa inggris nurse, berasal dari bahasa latin yaitu nutrix yang
berarti merawat atau memelihara ) adalah profesi yang difokuskan pada perawatan
(2) menyatakan bahwa “perawat adalah seseoag yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah
dalam negeri yang biasanya dibuktikan dengan ijazah atau surat tanda tamat
belajar. Dengan kata lain, seseorang dikatakan perawat bukan dari keahlian turun
Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar
4. Peneliti keperawatan.
menjelaskan mengenai hak dan kewajiban yang menjadi tanggung jawab perawat.
undangan.
b. Setiap perawat berhak memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur
d. Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode
undangan.
c. Merujuk klien yang tidak dapat ditangani kepada perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensinya.
Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
perawat dengan jenis pekerjaan dan beratnya pekerjaan yang ditetapkan dalam
Beban kerja dapat dibedakan menjadi beban kerja kuantitatif dan beban
yang besar yang harus dilakukan misalnya jam kerja yang tinggi, derajat tanggung
jawab yang besar, tekanan kerja sehari – hari dan sebagainya. Sedangkan beban
kritis di ruangan.
kondisi terminal.
dan tanggung gugat, sesuai dengan kode etik serta berdasarkan standar praktek
lingkungan pekerjaannya.
dan membantu pasien dari hal – hal yang dapat membahayakan dirinya
dan keterampilan, martabat, dan etika profesi perawat serta mempersatukan dan
Shift Kerja
- Pagi ( 08.00 – 14.00 )
Kelelahan
- Siang ( 14.00 – 21.00 )