Anda di halaman 1dari 12

Brown-Squard

Syndrome
Try Widianto Putra Nugraha
H1A212061

Pendahuluan
Brown-Squard
Syndrome
pertama
kali
ditemukan oleh Charles Edouard BrownSquard (1817-1894) pada pasien dengan
hemiseksi korda spinalis pada tahun 1849.
Brown-Squard
Syndrome
adalah
suatu
kondisi neurologis yang ditandai dengan
kehilangan fungsi motorik, proprioseptif
dan
rasa
getar
ipsilateral
akibat
disfungsi
traktus
kortikospinal
dan
kolumna
dorsalis,
disertai
dengan
kehilangan
sensasi
nyeri
dan
suhu
kontralateral
sebagai
akibat
dari
disfungsi traktus spinothalamikus

Epidemiologi
Insiden
Spinal
Cord
Injury
(SCI)
traumatis
di
Amerika
Serikat
diperkirakan mencapai 12.000 kasus baru
per tahun, dengan sindrom Brown-Sequard
sekitar 2-4% dari cedera. Prevalensi
semua
SCI
di
Amerika
Serikat
diperkirakan sekitar 273.000 orang
Data prevalensi SCI menunjukkan bahwa
sejak tahun 2010, 67% dari kasus cedera
medula spinalis terjadi pada populasi
kulit putih, 24,4% di Afrika Amerika,
7,9% di Hispanik, dan 0,7% pada kelompok
ras / etnis lain

Etiologi
Traumatik
Penyebab paling umum luka karena trauma, sebagian
besar penetrasi, seperti tusukan atau luka tembak
atau fraktur unilateral dan dislokasi akibat
kecelakaan kendaraan bermotor atau jatuh
Non Traumatik
Banyak penyebab non trauma sindrom Brown-Sequard
juga telah dilaporkan, yaitu :
Tumor
(primary
or
metastatic),
Multiple
sclerosis, Disk herniation, Cervical spondylosis,
Herniation of the spinal cord through a dural
defect (idiopathic or posttraumatic), Epidural
hematoma, Vertebral artery dissection, Transverse
myelitis, Radiation

Patofisiologi
Kolumna dorsalis asenden membawa sensasi
getar dan posisi ipsilateral terhadap akar
masuknya impuls dan menyilang diatas korda
spinalis di medulla. Traktus spinotalamikus
membawa sensasi nyeri, suhu dan raba kasar
dari sisi kontralateral tubuh.
Tampak adanya petekie dan perdarahan yang
berkembang
dalam
gray
matter
kemudian
membesar
dan
menyatu
1
jam
setelah
terjadinya cedera. Perkembangan selanjutnya
adalah nekrosis hemoragik terjadi dalam
waktu 24-36 jam. White matter menunjukkan
petekie dan perdarahan pada waktu 3-4 jam.

Patofisiologi

Diagnosis
Brown-Squard Syndrome klasik sering berhubungan
dengan hal-hal berikut :
Gangguan traktus kortikospinal lateralis :
Paralisis spastic ipsilateral dibawah letak lesi
Tanda Babinski positif ipsilateral dari letak lesi
Refleks patologis dan tanda Babinski positif
(mungkin tidak didapatkan pada cedera akut)

Gangguan kolumna alba posterior : berkurangnya


sensasi taktil untuk diskriminasi, rasa getar
dan posisi ipsilateral dibawah letak lesi.
Gangguan traktus spinotalamikus lateralis :
berkurangnya sensasi nyeri dan sensasi suhu
kontralateral. Hal ini biasanya terjadi pada 2-3
segmen dibawah letak lesi.

Diagnosis
Pemeriksaan Radiologis :
Foto polos spinal dapat menggambarkan
cedera tulang yang disebakan trauma
tajam maupun tumpul.
Pemeriksaan MRI menunjukkan luasnya
cedera korda spinalis dan ini sangat
membantu untuk membedakannya dengan
penyebab nontraumatik.
CT_Mielogram dapat membantu jika MRI
dikontraindikasikan
atau
tidak
tersedia.

Tatalaksana
Terapi utama :
Farmakoterapi. Metilprednisolon 30 mg/ kg
bolus selama 15 menit, lalu 45 menit
setelah pemberian bolus pertama, lanjutkan
dengan infuse 5,4 mg/kg/jam selama 23 jam.
Imobilisasi. Traksi, untuk menstabilkan
medulla spinalis
Bedah. Untuk mengeluarkan fragmen tulang,
benda asing, reparasi hernia, diskus atau
fraktur
vertebra
yang
mungkin
menekan
medulla spinalis: juga diperlukan untuk
menstabilisasi
vertebra
untuk
mencegah
nyeri kronis.

Prognosis
Prognosis untuk pemulihan motorik
pada sindrom Brown-Sequard baik.

Penutup
Brown-Squard
Syndrome
merupakan
lesi
inkomplit
pada
sumsum
tulang
belakang yang ditandai dengan paralisis
upper
motor
neuron
ipsilateral
dan
kehilangan sensasi proprioseptif dengan
kehilangan
sensasi
rasa
sakit
dan
suhukontralateral. Penyebab dari sindrom
ini biasanya terjadi akibat trauma pada
satu sisi sumsum tulang belakang dan
nontrauma. Penatalaksanaan dari sindrom
ini
adalah
bedah
dan
pemberian
kortikosteroid serta rehabilitasi.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai