Anda di halaman 1dari 33

REFERAT

LOW BACK PAIN

Disusun Oleh:
Gabriella Charles Singam
206100802022

Pembimbing:
dr. Hygea Talita Patricia Toemon.Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
2023
Latar Belakang
Prevalensi LBP
PRANCIS  15 hingga 45% di Prancis.
Prevalensi LBP pada orang dewasa AS berusia 20-69 tahun adalah
13,1%.
Prevalensi populasi umum LBP diperkirakan 5,91% di Italia

. Prevalensi akut dan CLBP meningkat dua kali lipat dalam dekade terakhir
dan berlanjut meningkat secara dramatis pada populasi yang menua,
Serta mempengaruhi semua kelompok etnis.

(PERDOSSI) : jumlah penderita LBP sebanyak 35,86 persen dari total kunjungan
pasien nyeri. Enam puluh lima koma lima persen dari penderita LBP adalah wanita,
dan persentase penderita tertinggi pada rentang umur 41 hingga 60 tahun.
Anatomi Vertebra

Tulang vertebrae secara garis besar tersusun


atas 2 bagian Bagian anterior tersusun atas
korpus vertebra, diskus intervertebralis (sebagai
artikulasi), dan ditopang oleh ligametum
longitudinale anterior dan posterior. Sedangkan
bagian posterior tersusun atas pedikel, lamina,
kanalis vertebralis, serta prosesus tranversus
dan spinosus yang menjadi tempat otot
penyokong dan pelindung kolumna vertebrale.

Haldeman et al, 2002


Low Back Pain  nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat
merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya.

LBP  nyeri punggung bawah yang berasal dari tulang belakang, otot,
saraf atau struktur lain pada daerah tersebut

LBP Nyeri di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering


disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki.
Etiologi
• faktor mekanik (kelainan musculoskeletal)
• faktor organic (Osteogenik, Diskogenik Neurogenik)
• Nyeri rujukan
• Nyeri psikogenik
Klasifikasi
Berdasarkan perjalanan Berdasarkan keluhan Berdasarkan etiologi
kliniknya nyeri

Acute low back pain Lokal Spondilogenik


Chronic low back pain Radikuler Osteogenik
Menjalar Diskogenik
Miogenik
Viserogenik
Vaskulogenik
Psikogenik
Low Back Pain dapat dibagi dalam 6 jenis nyeri, yaitu:

Biasanya terdapat di garis tengah dengan radiasi ke kanan


Nyeri punggung lokal
dan ke kiri.

Rasa nyeri dapat berganti-ganti dengan parestesi dan


Iritasi pada radiks dirasakan pada dermatom yang bersangkutan pada salah
satu sisi badan

Iritasi serabut-serabut sensoris dipermukaan dapat dirasakan


Nyeri rujukan somatis
lebih dalam pada dermatom yang bersangkutan

Adanya gangguan pada alat-alat retroperitonium,


Nyeri rujukan viserosomatis intraabdomen atau dalam ruangan panggul dapat dirasakan
di daerah pinggang.

Rasa nyeri ini dirasakan seperti rasa nyeri pada klaudikasio


Nyeri karena iskemia intermitens yang dapat dirasakan di pinggang bawah, di
gluteus atau menjalar ke paha.
Low Back Pain berdasarkan sumber :

Nyeri yang disebabkan karena kelainan vertebrata, sndi, dan


Low Back Pain Spondilogenik jaringan lunaknya. Antara lain spondilosis, osteoma,
osteoporosis, dan nyeri punggung miofasial

Nyeri yang disebabkan karena kelainan pada organ dalam,


Low Back Pain Viserogenik misalnya kelainan ginjal, kelainan ginekologik, dan tumor
retroperitoneal

Nyeri yang disebabkan karena kelainan pembuluh darah,


Low Back Pain Vaskulogenik misalnya anerisma, dan gangguan peredaran darah.

Nyeri yang disebabkan karena gangguan psikis seperti


neurosis, ansietas, dan depresi. Nyeri ini tidak menghasilkan
Low Back Pain Psikogenik definisi yang jelas, juga tidak menimbulkan gangguan
anatomi dari akar saraf atau saraf tepi.
Faktor risiko
Usia > 30 tahun Beban kerja
wanita lebih banyak dari pria. Posisi kerja
Obesitas Durasi
Kebiasaan merokok
Aktivitas fisik
Riwayat penyakit terkait rangka dan
riwayat trauma Postur

Faktor individu faktor pekerjaan


Patofisiologi Berdasarkan yang mendasarinya

Nyeri nosiseptif Nyeri neuropatik


lesi primer atau kerusakan sistem saraf
reseptor nosiseptif A, δ dan C jaringan pusat aktivasi neuron perifer, hilangnya
perifer  diaktifkan oleh stimuli kimia, respons aferen primer dan aktivasi sitokin
mekanik atau termalmekanisme proinflamasi rangsangan abnormal dari
pertahanan alami  nyeri sebagai neuron aferen, sensitisasi sentral
respons terhadap kerusakan jaringan
potensial.
bradikinin, histamin, serotonin dan
prostaglandin (cyclooxygenase [COX] 1
dan 2).
Berdasarkan durasi

Akut Kronis
- Durasi berjam-jam, berhari-hari atau akibat dari gangguan kronis yang ada
berbulan-bulan atau sampai penyakit atau (kanker atau nyeri bukan kanker seperti
cedera tersebut sembuh. HIV-AIDS, rheumatoid arthritis dan LBP
-Nyeri akut  pertahanan biologis normal nyeri idiopatik).
atas ancaman atau cedera dan disertai penyebab sekunder : peningkatan
dengan refleks protektif. sensitivitas terhadap rangsangan eksternal
atau rasa sakit karena rangsangan tidak
berbahaya.
Berdasarkan pada lokasi anatomis

Nyeri somatik Nyeri visceral

nyeri yang tajam dan terlokalisir tidak terlokalisir akibat tekanan


berasal dari kulit, pusat, berasal dari otot, sebagai respons terhadap stimulasi ujung
tendon atau sendi.  aktivasi nosiseptor saraf yang ada di lokasi nyeri dan yang
perifer pada kulit atau selaput lendir. menyampaikan sinyal ke SSP.
Contohnya adalah LBP, nyeri leher, nyeri Contoh nyeri viseral adalah batu empedu /
muskuloskeletal, dan nyeri akibat luka ginjal, tukak lambung atau kejang usus.
bakar, cedera, atau luka.
Gejala Klinis

nyeri daerah lumbal atau lumbosacral Gejala : nyeri menjalar ke lutut, tungkai,
tanpa penjalaran atau keterlibatan kaki ataupun adanya rasa baal di daerah
neurologis nyeri
Nyeri mekanik, derajat nyeri bervariasi Tanda : adanya tanda iritasi radikular,
setiap waktu, dan tergantung dari aktivitas gangguan motorik maupun
fisik sensorik/refleks.
Kondisi kesehatan pasien secara umum
adalah baik.

Simple Back Pain LBP dengan keterlibatan neurologis


Red flag LBP

• Trauma fisik berat


• Ditemukan nyeri abdomen dan atau thoracal
• Nyeri hebat pada malam hari yang tidak membaik dengan posisi terlentang
• Riwayat atau adanya kecurigaan kanker, HIV
• Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
• Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, menggigil dan demam
• Fleksi lumbal sangat terbatas dan persisten
• Saddle anestesi, dan atau adanya inkonentinensia urin
DIAGNOSIS

ANAMNESIS
PEMERIKSAA
N
1 2 PENUNJANG
3
PEMERIKSAA
N FISIK
....DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan Fisik

1. Anamnesis Pemeriksaan Neurologis

 Letak atau lokasi nyeri a) N. Cranialis

 Penyebaran nyeri b) Meningeal Sign

 Sifat nyeri c) Refleks fisiologis dan patologis

 Pengaruh aktifitas d) Motorik

 Pengaruh posisi dan anggota tubuh e) Sensorik

 Riwayat trauma f) Khusus:

 Onset waktunya  Lasegue Test

 Riwayat berobat  Patrick

 Riwayat proses keganasan  Kontra Patrick

 Riwayat trauma  Gaenslens


 Thomas test
Tes kernig
Patrick sign
Tes lasegue

Tes lasegue

19
Ober’s sign

20
Neri’s sign

21
....DIAGNOSIS

1. Pemeriksaan penunjang
a. X-ray: Khususnya foto polos daerah lumbosakral AP dan lateral.
b. CT scan: Menangkap penampang gambar cakram tulang dan tulang belakang,dapat digunakan untuk
memeriksa herniated disc atau spinal stenosis
c. Myelogram. Memungkinkan identifikasi masalah dalam tulang belakang, sumsum tulang belakang
dan akar saraf. Suntikan pewarna kontras menerangi tulang belakang sebelum x-ray atau CT-scan
d. MRI scan. Menampilkan rinci penampang komponen tulang belakang. Berguna untuk menilai
masalah dengan cakram lumbar dan akar saraf, serta mengesampingkan penyebab nyeri punggung
bawah seperti infeksi tulang belakang atau tumor.
Penatalaksanaan

• Medikametosa
• Obat antiinflamasi nonsteroid: (NSAID) : ibuprofen, naproxen, ketoprofen, dan banyak
lainnyatersedia. Tidak ada NSAID tertentu yang terbukti lebih efektif untuk
mengendalikan rasa sakit daripada yang lain.
• Inhibitor COX-2: Seperti celecoxib (Celebrex), lebih banyak anggota selektif NSAID.
Kekurangan harganya mahal dan berpotensi perdarahan fatal pada saluran
pencernaan
• Asetaminofen
• Relaksan otot
• Analgesik opioid
• Antidepresan trisiklik
• Steroid
Lanjutan…

• Pembedahan ( indikasi sciatica atau sindrom cauda equina , hernia disk)


• Manipulasi tulang belakang
• Akupunktur
• Stimulasi saraf listrik transkutan (TENS)
pencegahan

• Duduk  Untuk menghindari stress bagian belakang, kursi harus berputar.


• tidak boleh mengangkat beban yang terlalu berat

• Latihan khusus  Sit-up perut (memperkuat otot perut dan dapat


mengurangi kecenderungan menderita sakit punggung), latihan
peregangan
• Posisi  Sambil berdiri, jaga kepala tetap tegak dan perut ditarik
masuk.
• Jangan memakai sepatu hak tinggi.
•Diet dengan asupan kalsium, fosfor, dan vitamin D membantu mendorong pertumbuhan tulang baru.
PENUTUP

• Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan gangguan muskuloskeletal
yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit muskuloskeletal, gangguan psikologis, dan
mobilisasi yang salah
• Etiologi : faktor mekanik (berdasarkan kelainan muskuloskeletal), LBP oleh faktor organic,
Nyeri rujukan, Nyeri psikogenik
• Untuk mendiagnosis low back pain, perlu dengan anamnesis, pemeriksaan fisik,
Pemeriksaan penunjang juga diperlukan dalam menegakkan kearah LBP, seperti
laboratorium dan radiologi. Tatalaksana untuk LBP meliputi non
medikametosa,medikamentosa (mengurangi nyeri), pembedahan dan terapi lainnya.
• Prognosis 90% orang mengalami episode nyeri punggung tanpa kesehatan lainnya
kekhawatiran, dan gejala mereka akan hilang dengan sendirinya dalam satu bulan.
Prognosis

Sekitar 80% orang dengan LBP akan pulih, dengan atau tanpa operasi.
Masa pemulihan jauh lebih lama daripada untuk sakit punggung akut tanpa komplikasi.
Seseorang dapat meningkatkan peluang pemulihan dini dengan tetap aktif dan
menghindari lebih dari dua hari tirah baring.
Daftar pustaka
Sengadji Muhamad Ibrahim, dkk. 2015. Hubungan Antara Posisi Mengemudi Terhadap Low Back Pain Pada Sopir
Angkot Di Kota Malang. Jurnal volume 11 no 1 juni 2015
Massimo Allegri,. Et al. 2016. Mechanisms of low back pain: a guide for diagnosis and therapy. Article in F1000
Research 2016
Kiranjit Kaur.2015 Prevalensi Keluhan Low Back Pain (Lbp) Pada Petani Di Wilayah Kerja Upt Kesmaspayangan
Gianyar April 2015. Jurnal Issn: 2089-9084 Ism, Vol. 5 No.1
Andini F. (2015). Risk Factors of Low Back Pain in Workers. Journal of Majority.
Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, et al. 2018. Back and Neck Pain. Dalam Harrison’s Principles of Internal
Medicine. 20th Edition. New York: McGraw
Gur Prasad Dureja et al. 2017. Evidence and consensus recommendations for the pharmacological management
of pain in India. Journal of Pain Research
Widya Panduwinata. 2014. Peranan Magnetic Resonance Imaging dalam Diagnosis Nyeri Punggung Bawah
Kronik. CDK-215/ vol. 41 no. 4,
RK Arya., 2014. Low Back Pain Signs, Symptoms, And Management. Journal IACM; 15(1): 30-41
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai