BAB II
LANDASAN TEORI
b. Zircon (ZrSiO4)
Memiliki warna merah pucat atau orange dengan berat jenis 4,2 4,7.
Zircon bersifat non konduktor dan non magnet serta sebagai bahan
Zirkonia untuk industri keramik.
c. Monazite [(Ce, La, Y, Th)PO4]
Umumnya memiliki warna kuning atau jaring jaring hijau. Berat jenis
Monazite adalah antara 4,6 5,3 dan bersifat non-konduktor dan
magnetik lemah.
3. Mineral ikutan lainnya
Mineral -mineral lainnya yang sangat berpengaruh dalam bijih timah, yang
memiliki perbedaan warna, kekerasan, berat jenis, sifat kelistrikan dan
sifat magnetik, lebih jelas seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1 Mineral - mineral ikutan dalam bijih timah
No
Mineral
Rumus
kimia
Berat
Jenis
Cassiterite
SnO2
Ilmenite
Warna
Kekerasan
Kelistrikan
Kemagnetan
6 -7
Konduktor
Non magnetik
FeTiO3
5-6
Konduktor
Magnetik
Monazite
[(Ce,La
,Y,Th)P
O4
4,6 Kuning,Jaring
5,3
jaring hijau
5 - 5,5
Non
Konduktor
Magnetik
Xenotime
YPO4
Non
Konduktor
Magnetik
Zircon
ZrSiO4
7,5
Non
Konduktor
Non
Magnetik
Pyrite
Fes2
4,8 - Kuning,
5
tembaga muda
6 6,5
Konduktor
Non magnetik
Hematite
Fe2O3
5
- Hitam besi,abu
5,2
abu besi
5,5 6,5
Konduktor
Magnetik
Topaz
Al2SiO4 3,5
(FOH)2 3,6
Tidak
berwarna,merah
jambu,ungu
Non
Konduktor
Non magnetik
Tourmaline
HgAl3(
BOH)2
S14O19
3
3,2
Hijau
kehitaman,hita
m
7 7,5
Non
Konduktor
Non magnetik
10
Quartz
SiO2
2,6
2,65
Tidak berwarna, 7
bening putih
Non
Konduktor
Non magnetik
11
Anatas
TiO2
3,9
Kuning
keputihan,
coklat, coklat
hitam
Konduktor
Non magnetik
12
Rutile
TiO2
4,5
Merah,merah
kehitaman,kuni
ng tua,coklat
6 6,5
Konduktor
Magnetik
13
Spinel
MgAl2
O3
3,5
4,1
Biru violet,
hijau
Non
Konduktor
Non magnetik
14
Siderit
FeSO3
3,8 4
Kuning
Kecoklatan
3,5 - 4
Non
Konduktor
Magnetik
15
Limonite
2FeO4
H2O
3,6 4
Coklat tua
sampai hitam
5 - 5,5
Konduktor
Magnetik
16
Galena
PbS
7,4 7,6
Biru kehitaman
Konduktor
Magnetik
17
Wolframite
(Fe,Mn
)WO4
7,1
7,5
Hitam, coklat,
kelabu,gelap
5 - 5,5
Konduktor
Magnetik
18
Kaoline
Al2O3.2
SiO22H
2O
2
2,6
Putih
2- 2,5
Non
Konduktor
Non magnetik
19
Tantalite
(Fe,Mn
)
(Nb,Ta)
2O6
7,1
7,5
Hitam
Konduktor
Magnetik
20
Colombite
(Fe,Mn 5,5
)Nb2O6( 8,2
Fe,Mn)
Ta2O6
Hitam, hitam
kecoklatan
Konduktor
Magnetik
berdasarkan
perbedaan
gaya
berat
dalam
media
air
harus dalam keadaan kering dan bebas air serta keadaan butiran-butiran
harus dalam keadaan bebas (free particles).
2.4. Proses Pencucian Bijih Timah
Timah diolah dari bijih timah yang didapatkan dari batuan atau mineral timah
Cassiterite (SnO2). Proses produksi logam timah dari bijinya melibatkan
serangkaian proses yang terbilang rumit yakni pengolahan mineral (peningkatan
kadar timah / proses fisik dan disebut juga upgrading), persiapan material yang
akan dilebur, proses peleburan, proses refining dan proses pencetakan logam
timah. Pemakaian timah biasanya dalam bentuk paduan timah yang dikenal
dengan nama timah putih. Timah putih ini terutama dipakai untuk peralatan
industri elektronika, logam pelindung dan pipa dalam industri kimia, industri
bahan makanan dan untuk menyimpan bahan makanan.
Proses pengolahan timah ini bertujuan sesuai dengan namanya yaitu
meningkatkan kadar kandungan timah dimana Bijih timah diambil dari dalam laut
atau lepas pantai dengan penambangan atau pengerukan setelah itu dilakukan
pembilasan dengan air atau washing dan kemudian diisap dengan pompa. Bijih
timah hasil dari pengerukan biasanya mengandung 20 30 % timah. Setelah
dilakukan proses pengolahan mineral maka kadar kandungan timah menjadi lebih
dari 70 %, sedangkan bijih timah hasil penambangan darat biasanya mengandung
kadar timah yang sudah cukup tinggi > 60 %.
Adapun Proses pengolahan mineral timah ini meliputi banyak proses, yaitu :
10
4. Pengolahan Tailing
11
Dahulu tailing timah diolah kembali untuk diambil mineral bernilai yang
mungkin masih tersisa didalam tailing atau buangan. Prosesnya adalah
dengan gaya sentrifugal. Namun saat ini proses tersebut sudah tidak lagi
digunakan karena tidak efisien karena kapasitas dari alat pengolah ini adalah
60 kg/jam.
5. Proses Pengeringan
Proses pengeringan dilakukan didalam rotary dryer. Prinsip kerjanya
adalah dengan menggunakan burner yang ada di tengah tengah rotary
dryer dengan cara mengalirkan api yang didapat dari pembakaran dengan
menggunakan bahan bakar HSD.
6. Klasifikasi
Bijih - bijih timah selanjutnya akan dilakukan proses - proses pemisahan /
klasifikasi lanjutan yakni :
klasifikasi berdasarkan ukuran butir dengan screening.
klasifikasi berdasarkan sifat konduktivitasnya dengan High Tension
separator.
klasifikasi berdasarkan sifat kemagnetannya dengan Magnetic
separator.
Klasifikasi berdasarkan berat jenis dengan menggunakan alat seperti
shaking table, dan air table.
12
Mineral ikutan pada bijih timah yang memiliki nilai atau value yang
terbilang tinggi seperti ilmenite akan diambil dengan mengolah kembali bijih
timah hasil proses pengeringan. Mula mula bijih diayak dengan vibro
screen berkecepatan tinggi dan disaring / screening sehingga akan terpisah
antara mineral halus berupa cassiterite dan mineral kasar yang merupakan
ikutan. Mineral ikutan tersebut kemudian diolah pada air table sehingga
menjadi konsentrat yang selanjutnya dilakukan proses smelting, sedangkan
tailingnya dibuang ke tempat penampungan. Mineral mineral tersebut lalu
dipisahkan dengan high tension separator pemisahan berdasarkan sifat
konduktor dan non konduktornya atau sifat konduktivitasnya. Mineral
konduktor antara lain: Cassiterite dan Ilmenite. Mineral non konduktor antara
lain: Zircon dan Xenotime. Lalu masing masing dipisahkan kembali
berdasarkan kemagnetitanya dengan magnetic separation sehingga dihasilkan
secara terpisah. Bijih timah yang telah diolah di PPBT dengan kadar > 70 %
Sn, selanjutnya akan diproses dipeleburan.
13
14
5. Vibration Screen
Vibration screen adalah alat screen yang bekerja berdasarkan getar
(vibrasi), fungsinya untuk menyaring material kasar dan juga halus.
6. Bucket Elevator
Alat ini hanya sebagai penghantar mineral yang dihasilkan dari indiker dan
rotary dryer untuk dijadikan umpan oleh bucket elevator yang telah
dikombinasikan dengan menggunakan High Tension Separator (HTS) ini. Bucket
elevator mengangkut material secara vertical, sebagai pengangkut digunakan belt
tahan panas dan beberapa mangkuk kecil yang dipasangkan pada belt. Material
diisikan kedalam mangkuk pada saat mangkuk berada diroda bagian atas dan
hendak bergerak turun, maka material akan tumpah.
7. Air Table
Air table bertujuan untuk pemisahan mineral yang menghasilkan kadar
konsentrat yang tinggi. Air table ini digunakan untuk memisahkan feed yang
sudah dikeringkan dengan rotary dryer. Dasar pemisahannya adalah karena
perbedaan ukuran butir dan berat jenis mineral. Mineral dengan berat jenis
yang besar akan bergerak menuju zona konsentrat, sedangkan mineral yang
berat jenisnya rendah bergerak kearah zona middling dan tailing.
8. Bak Penampungan
Terdapat dua buah jenis bak penampung, yaitu bak pinalty dan container.
Masing masing dari bak penampungan ini memiliki kapasitas yang berbeda
beda. Bak pinalty memiliki kapasitas 1 ton ore dan container memiliki
kapasitas 2 ton ore. Bak pinalty ini digunakan untuk menampung bijih
15
timah yang sedang dicuci baik dari jig harz primer maupun sekunder
sedangkan container digunakan untuk menampung bijih timah yang telah
kering. Juga digunakan sebagai tempat untuk nantinya bijih timah itu
ditimbang.