FARMAKOGNOSI
KURKUMINOID
Disusun oleh :
Larasati Kartika
G1F012007
Deni Lastanto
G1F012015
Rochmah Wargiarti
G1F012023
G1F012031
Abdul Khalim
G1F012041
G1F012049
Muhammad Ahyar R
G1F012057
G1F012075
G1F012081
Mutiara Rizqi
G1F012083
BAB I
PENDAHULUAN
I.
DEFINISI
Kurkuminoid rimpang temulawak adalah suatu zat yang terdiri dari campuran
komponen senyawa yang bernama kurkumin dan desmetoksi kurkumin,
Mempunyai warna kuning atau kuning jingga, berbentuk serbuk dengan rasa
sedikit pahit, larut dalam aseton, alkohol, asam asetat glasial, dan alkali
hidroksida. Kurkumin tidak larut dalam air dan dietileter. Kurkuminoid
mempunyai aroma khas, tidak bersifat toksik (Kiso, 1985 dalam Kiswanto, 2009).
Senyawa kurkumin ini, seperti juga senyawa kimia lain seperti antibiotik,
alkaloid, steroid, minyak atsiri, resin, fenol dan lain-lain merupakan hasil
metabolit sekunder suatu tanaman (Indrayanto, 1987 dalam Kristina, 2006).
II.
Sifat kimia
Rumus molekul
Bobot molekul
Titik leleh
Kristal
Kelarutan
- Tidak larut
- Larut sedang
-
Sangat larut
Kurkumin
C21H20O6
368,385
183OC
Jingga
Demetoksikurkumin
C20H18O5
338,395
168OC
Jingga-kuning
Bisdemetoksikurkumin
C19H16O4
308,333
224OC
Kuning cerah
Air, heksana
Benzena, eter,
kloroform
Alkohol, aseton, asam
asetat glasial
Warna merah
Warna kuning cerah
Air, heksana
Benzena, eter,
kloroform
Alkohol, aseton, asam
asetat glasial
Warna merah
Warna kuning cerah
Air, heksana
Benzena, eter,
kloroform
Alkohol, aseton, asam
asetat glasial
Warna merah
Warna kuning cerah
http://hadyherbs.wordpress.com/category/kimia-bahan-alam/kurkumin/
III.
TAHAPAN PENGHASIL
Kurkuminoid merupakan senyawa golongan flavonoid apabila ditinjau dari
struktur dasarnya. Kurkuminoid merupakan turunan senyawa dari heptanoid dan
ternyata senyawa yang paling sederhana menunjukkan pola (3)5 oksigenasi pada
rantai heptana dan 1,2 (6,7) ikatan tidak jenuh pada rantai yang sama. Dari Pola
tersebut menggambarkan bahwa biosintesis kurkumin melibatkan serangkaian
reaksi biokimiawi melalui jalur fenilpropanoid. Jalur ini merupakan jalur yang
umum untuk pembentukan senyawa-senyawa metabolit sekunder khususnya
flavonoid. Pra zat biosintesis flavonoid dihasilkan dari jalur sikimat dan asam
mevalonat (Markham 1988). Pra zat tersebut adalah asam amino fenilalanin.
Ketersediaan fenilalanin sangat dipengaruhi oleh kandungan senyawa nitrogen,
air dan karbondioksida sebagai senyawa pembangun asam amino. Air dan
Karbondioksida dapat langsung diambil dari udara melewati daun maupun akar
tanah tanpa mengalami perubahan struktur. Nitrogen tidak dapat langsung diambil
di udara dan harus melewati serangkaian proses fiksasi nitrogen dengan bantuan
beberapa bakteri yang bersimbiosis dengan akar tanaman tertentu. Jalur lain yang
dapat dilakukan tumbuhan yaitu menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat yang
terdapat pada tanah. Kemudian diubah menjadi NH 4+di kloroplas dan diubah
menjadi asam amino. Asam amino fenilalanin dibentuk melalui lintasan sikimat
(shikimate pathway) yang merupakan prekursor yang luas digunakan oleh
tumbuhan bukan hanya sebagai pembangun asam amino bergugus aromatik saja
tetapi juga sebagai prekursor untuk lintasan fenilpropanoid seperti flavonoid dan
lignin (Heldt 1997).
Menurut Rougley (1973) dan Manito (1981) jalur biosintesis fenilpropanoid pada
suatu saat akan mengalami percabangan ke arah jalur pembentukan lignin dan ke
arah jalur pembentukan flavonoid. Perbedaan kedua jalur tersebut terletak pada
tahap substitusi cincin aromatis. Pada jalur lignin gugus hidroksil akan diapit oleh
gugus alkil. Sedangkan pada jalur flavonoid gugus hidroksil terletak
berdampingan dengan gugus alkil. Percabangan ini terjadi setelah pembentukan
asam p-hidroksil kumarat akibat adanya kerja berbeda dari dua macam isoenzim
4-kumarat CoA ligase, yaitu isoenzim 4-kumarat CoA ligase-1 yang berperan pada
jalur pembentukan lignin, dan isoenzim 4-kumarat CoA ligase-2 yang
berperan pada jalur pembentukan flavonoid.
IV.
BAB II
ISI
I.
II.
III.
Contoh jamu:
Contoh obat herbal terstandar:
1. Diapet
Komposisi :
Indikasi :
Mengobati mencret dan memadatkan kembali feces yang cair, mengatasi rasa mulas.
2. Kiranti
Komposisi : Curcuma domestica Rhizoma,
Indikasi : Memperlancar haid serta mengatasi keluhan haid seperti nyeri, letih, lesu,
keputihan dan bau badan
Contoh fitofarmaka:
1. Rheumaneer (POM FF 032 300 351)
Komposisi:
yang
tidak
spesifik,
ekstrak
folium
psiidi
dikenal
memiliki
efek
farmakodinamik yang bekerja di otot polos usus. Attapulgite melindungi usus dan
menyerap racun bekteri dan juga meningkatkan konsistensi feses dengan penyerapan
cairan di lumen intestinal. Curcuma domestica rhizome bekerja dengan efek sebagai
anti spasmolytical non kompetitif antagonis pada reseptor asetilkolin.
IV.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian pengaruh terapi kurkuminoid ekstrak rimpang kunyit
kreatinin
serum
penderita
osteoartritis
secara
bermakna
ini
mudah terjadi.
Suatu penelitian
membuktikan
bahwa
kadar
BUN dan
kreatinin pada
kelompok yang mendapat terapi natrium diklofenak dengan p masingmasing 0,01 dan 0,03. Hal ini menunjukkan bahwa kurkuminoid ekstrak
rimpang kunyit aman bahkan bersifat protektif terhadap fungsi ginjal,
sedangkan natrium diklofenak mengganggu fungsi ginjal.
Rerata SB
IK 95%
Kurkumino
Diklofenak
id (n=34)
(n=39)
0,43
-2,12
BUN
3,87
4,21
kreatinin
0,070,17
variabel
Nilai p
0,01*
bawah
atas
0,66
4,44
0,03#
0,01
0,18
0,030,18
Tabel : Perubahan Kadar Blood Urea Nitrogen dan Kreatinin Serum Selama
Terapi
Keterangan:
* Independent t-test,
# Mann-Whitney U test