Anda di halaman 1dari 38

Oleh : dr.

Yuniar Lestari, MKes

YL-BLOK 1- 2010

Etika
Merupakan

bagian ilmu filsafat yang meliputi hidup


baik, menjadi orang yang baik, berbuat baik dan
menginginkan hal yang baik dalam hidup
(mempelajari moralitas) mengandung
permusyawaratan dan argumen eksplisit untuk
membenarkan tindakan tertentu etika praktis

Asas

yang mengatur karakter manusia ideal atau


kode etik profesi tertentu etika normatif

Etika menjadi alasan untuk memilih nilai yang


benar di tengah belantara norma
YL-BLOK 1- 2010

Ciri-ciri moralitas :
1.
2.
3.
4.

Norma yang sangat penting, lebih bernilai


Bersifat universal (dimana, kapan dan siapa
saja)
Normal rasional dan objektif
Menyangkut kebahagiaan orang lain

Dokter melanggar janji shg datang tidak


tepat waktu tidak etis

Dokter meracuni pasiennya tidak bermoral

YL-BLOK 1- 2010

Bioetika atau Biomedical Ethics


merupakan cabang dari etika normatif
merupakan etik yang berhubungan dengan
praktek kedokteran dan atau penelitian
dibidang biomedis

YL-BLOK 1- 2010

Hukum mengatur perilaku manusia dalam


kaitannya dengan ketertiban hubungan antar
manusia, dengan aturan yang tertentu dan
baku.

Etik mengatur manusia dalam membuat


keputusan dan dalam berperilaku (profesi),
dengan menggunakan dialog antar
beberapa kaidah moral, dengan hasil yang
tidak selalu seragam.

YL-BLOK 1- 2010

Contoh cara berpikir Hukum:


Dalam

meminta persetujuan tindakan medik,


yang penting adalah formulir persetujuan telah
ditandatangani oleh pasien atau yang
mewakilinya

Contoh cara berpikir etik


Dalam

meminta persetujuan tindakan medik,


yang penting adalah keputusan pasien dibuat
setelah memahami semua informasi yang
diperlukan dalam membuat keputusan tersebut.

YL-BLOK 1- 2010

NORMA
DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
ATURAN PENERAPAN
KEILMUAN
KEDOKTERAN

DISIPLIN
ATURAN
PENERAPAN
ETIKA
KEDOKTERAN
(KODEKI)

ATURAN HUKUM
KEDOKTERAN

ETIKA

YL-BLOK 1- 2010

HUKUM

Etika kedokteran yang mencantumkan


kewajiban memiliki standar profesi. Etik
yang memiliki sanksi moral dipaksa berbaur
dengan keprofesian yang memiliki sanksi
disiplin/administratif

Para ahli hukum menganggap standar


prosedur dan standar pelayanan medis
sebagai domain hukum. Sementara profesi
menganggap bahwa pemenuhan standar
profesi adalah bagian dari sikap etis dan
profesi.

YL-BLOK 1- 2010

1.
2.
3.

4.

Apakah membuka rahasia kedokteran dapat


dibenarkan secara moral?
Apakah euthanasia dapat dibenarkan secara
moral?
Apakah dibenarkan secara etik apabila dibuat
hukum yang mengharuskan memasukkan seorang
penderita penyakit jiwa ke RS meskipun
bertentangan dengan keinginan pasien?
Apakah dapat dibenarkan aturan yang
membolehkan tindakan medis apa saja yang
diminta oleh pasien, meskipun tidak ada
indikasi?

YL-BLOK 1- 2010

ETIKA DOK
1. NORMA MORAL
- MASALAH MORAL

2. PELANGGARAN:
DILEMA NORMA
INTERNAL
(BAIK - BURUK)
3. DAMPAK
- KUALITAS MORAL
- KEHORMATAN
PROFESI
4. LINGKUP
- PERILAKU ETIK

DISIPLIN DOK
1. NORMA DISIPLIN
~ STD PROFESI
(KOMPETENSI,
YAN, PRLKU)
2. PELANGGARAN
LANGGAR STANDAR
PROFESI
(BENAR - SALAH)
3. KUALITAS PROFESI
(LAYANAN, PERILAKU)
- KEHORMATAN
PROFESI
4. KOMPETENSI
YANMEDIK
PERILAKU PROF
YL-BLOK 1- 2010

HUKUM DOK
1. NORMA HUKUM

2. PELANGGARAN
NORMA HUKUM
(BENAR SALAH)
3. PENYELESAIAN
KONFLIK/
KEDAMAIAN
4. PERATURAN HK TTG
YAN KEDOKTERAN

ETIKA DOK

DISIPLIN DOK

HUKUM DOK

5. BENTUK: KODE
ETIK PROFESI
6. DISUSUN: ORG.
PROFESI
7. SANKSI
- MORAL/HT NURANI
- NASEHAT/
TEGURAN
- PENGUCILAN

5. ATURAN DISIPLIN
KEDOKTERAN
6. KOMPILASI OLEH KKI

8. YANG MEMERIKSA
- MKEK
- MKEKG
- ANGG PROFESI

8. MKDKI:
- DOKTER
- DOKTER GIGI
- SARJANA HUKUM

5. UU, PP, PERMEN,


KEPPRES DLL
6. NEGARA (DPR +
PEMERINTAH)
7. SANKSI
- PID: DENDA/
PENJARA
- PDT:
GANTI RUGI
- ADMINISTRASI:
PENCABUTAN
8.PENGADILAN:
-NEGERI
-TUN
ANGGOTA: HAKIM

7. SANKSI
~ TEGURAN RE-EDUKASI
~ CABUT STR /SIP

YL-BLOK 1- 2010

Bertolak dari Childress & Beauchamp yang


memaparkan adanya 4 kaidah dasar moral
(KDM atau moral principle/principle-based
ethics atau ethical guidelines) dalam buku
sucinya The Principles of Biomedical Ethics
(1994)

yakni beneficence, non-maleficence, justice dan


autonomy.
kemudian ditinjau melalui etika sehingga
merupakan maxim (kaidah dasar) yang berlaku
normatif ketika dokter menghadapi kasus
kongkrit di klinik
YL-BLOK 1- 2010

4 KDM Kaidah Dasar Bioetika (KDB)

4 KDB:
1.
2.
3.
4.

Tindakan berbuat baik (beneficence)


Tidak merugikan (non-maleficence)
Keadilan (justice)
Otonomi (self determination)

YL-BLOK 1- 2010

Prinsip turunan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kejujuran
Kesetiaan
Privacy
Konfidensialitas
Menghormati kontrak
Ketulusan
Menghindari membunuh

YL-BLOK 1- 2010

Pertimbangan
Medik

Pertimbangan
Etik

YL-BLOK 1- 2010

Keputusan
Klinik

Pembuatan keputusan klinis pada kasus konkrit


Tidak

mudah
Situasi dilematis
Ancaman etikolegal

Teknik pengobatan
pasien adalah seni
Ketidak pastian

YL-BLOK 1- 2010

Tergopoh-gopoh spt ini, benar atau tidak ?


YL-BLOK 1- 2010

Tergantung !!!

Kalau yang ini 1 dari ratusan


korban tsunami, lumpur panas ?? (di luar RS >>)
YL-BLOK 1- 2010

Isu etik adalah titik awal pembahasan


masalah etika klinis
Konflik berkepanjangan sering disebabkan
karena klinisi tidak trampil menguak aspek
etik pasien yang dihadapinya
Isu etik dapat ditarik dari KDB ( moral
principle/principle-based ethics/ PBE )
KDB memberi pegangan pembenaran moral
bagi dokter.

YL-BLOK 1- 2010

1.

2.

3.

4.

Medical Indication
( terkait prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai dari
sisi etik kaidah yang digunakan adalah beneficence dan
nonmaleficence )
Patient Preferrence
(terkait nilai dan penilaian pasien tentang manfaat dan
beban yang akan diterimanya cerminan kaidah otonomi)
Quality of Life
(aktualisasi salah satu tujuan kedokteran :memperbaiki,
menjaga atau meningkatkan kualitas hidup insani
terkait dengan beneficence, nonmaleficence & otonomi)
Contextual Features
(menyangkut aspek non medis yang mempengaruhi
pembuatan keputusan, spt faktor keluarga, ekonomi,
budaya kaidah terkait justice )

YL-BLOK 1- 2010

Isu etik sering sudah nampak jelas pada kasus


(insight), karena adanya satu KDB yang dominan
mewarnai kasus tsb.

Contoh kasus sederhana : perlunya informed


consent, jelas isu etiknya adalah keberlakuan
KDB otonomi.

KDB ini yang akan membingkai kasus di atas.

Kemutlakan pemberlakuan 1 KDB atas 1 kasus


konkrit dikenal dengan ketegaran moral (moral
stringency)

YL-BLOK 1- 2010

Seorang mahasiswa kedokteran diharap


mampu dengan cepat mengungkap isu etik
dari sebuah kasus.

Tidak jarang pada 1 kasus klinis terdapat


saling pengaruh lebih dari 1 KDB.
Mana yang akan dimenangkan ?

Mengasah ketrampilan
kritis logis mahasiswa
YL-BLOK 1- 2010

TERGANTUNG !!!

Dalam pandangan etikolegal, tindakan etis


merupakan lingkup atau rangkaian pola
tindakan hukum.

Tindakan etis sekaligus dasar tindakan hukum


pada kasus klinis mewarnai pilihan konkrit
kebebasan profesi yang dapat dibenarkan
secara moral dan doktrin hukum dalam
bentuk kewajiban etis (moral duty)

Dengan sendirinya sulit atau tidak mungkin


dokter/rumah sakit dijatuhi sanksi, baik etik,
disiplin maupun hukum.
YL-BLOK 1- 2010

Merupakan pemilihan 1 KDB terabsah


sesuai konteks (data) yang ada pada kasus.

Dalam penanganan pasien di klinik, setelah


indikasi medik, pengelolaan juga ditentukan
oleh seni berbasis KDB.

Asas prima facie mengisyaratkan KDB yang


lama akan ditinggalkan, diganti dengan KDB
baru yang lebih absah.
YL-BLOK 1- 2010

YL-BLOK 1- 2010

ketika kondisi pasien merupakan kondisi yang


wajar dan berlaku pada banyak pasien lainnya,
sehingga dokter akan melakukan yang terbaik
untuk kepentingan pasien

dokter telah melakukan kalkulasi dimana


kebaikan yang akan dialami pasiennya akan lebih
banyak dibandingkan dengan kerugiannya.

prinsip prima facienya adalah sesuatu yang


berubah menjadi atau dalam keadaan yang
umum
YL-BLOK 1- 2010

Dalam konteks, prinsip prima-facienya


adalah ketika pasien (berubah menjadi atau
dalam keadaan) gawat darurat dimana
diperlukan suatu intervensi medik dalam
rangka penyelamatan nyawanya.

Atau konteks ketika menghadapi pasien yang


rentan, mudah dimarjinalisasikan dan berasal
dari kelompok anak-anak atau orang uzur
ataupun juga kelompok perempuan (dalam
konteks isu jender).
YL-BLOK 1- 2010

Dalam konteks autonomy, prima facie disini


muncul (berubah menjadi atau dalam
keadaan) pada sosok pasien yang
berpendidikan, pencari nafkah, dewasa dan
berkepribadian matang.

YL-BLOK 1- 2010

Prima facienya pada (berubah menjadi atau


dalam keadaan) konteks membahas hak
orang lain selain diri pasien itu sendiri.

Hak orang lain ini khususnya mereka yang


sama atau setara dalam mengalami gangguan
kesehatan di luar diri pasien, serta
membahas hak-hak sosial masyarakat atau
komunitas sekitar pasien.

YL-BLOK 1- 2010

Kaidah Dasar Bioetika (Principle-based


ethics) merupakan metode tangguh
memunculkan isu etik pasien, sebagai
pendamping isu medik dalam penanganan
klinik.

Hal ini akan memberi dampak cara berpikir


kritis rasional dalam melakukan analisis
pembenaran moral sekaligus ketegaran
moral.

YL-BLOK 1- 2010

Ada 4 KDB yang masing-masing saling berebut


untuk tampil sebagai acuan dasar isu etik
melalui prinsip prima facienya masing-masing
sesuai dengan ciri-ciri konteks berubah
menjadi atau dalam keadaan pasien.

Prinsip prima facie praktis, menjadi model


berpikir kritis yang dapat diterapkan pada
analisis etik pelbagai kasus konkrit lainnya,
(sebagai subyek penelitian, pasien berdilema
etik dalam perawatan yang memerlukan
pemecahan etis ataupun penelusuran
pelanggaran etik profesi )
YL-BLOK 1- 2010

SKENARIO : Ayahku

Dokter Medi harus menghentikan prakteknya dan bergegas menuju


Puskesmas.. ..Setelah pemeriksaan dan pemberian pertolongan dasar, Dokter
Medi menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa berdasarkan kondisi
pasien dan lokasi rumah sakit yang jauh, ia bermaksud untuk melakukan
kuretase secara manual sebelum melakukan rujukan. Dokter Medi meminta
persetujuan pasien secara tertulis.
Setelah itu Dokter Medi kembali ke prakteknya. Seorang Ibu muda meminta
didahulukan gilirannya karena ada keperluan lain. Ia akan terlambat, karena
tadi Dokter Medi menghentikan praktek. Namun Dokter Medi meminta Ibu
tersebut untuk antri sesuai urutan, meskipun Ibu tadi terlihat kesal. Ia
menyuruh pasien berikutnya seorang laki-laki 48 tahun masuk. Pasien ini
mengeluh sejak dibukanya tambang batubara di utara desa, ia dan
keluarganya terkena gatal-gatal di kulit karena sungai sumber air mereka
sudah tercemar. Bagaimana tanggung jawab pemilik tambang atas akibat
kegiatan mereka. Tampak Dokter Medi mengangguk-anggukan kepala sambil
terus memeriksa pasien.
STR , SIP, MKDKI, MKEK atau di tuntut di depan pengadilan.
Anak dokter Medi memandangi ayahnya dengan kagum, karena menjalankan
praktek dengan prinsip yang tegas. Bagaimana sebenarnya prinsip moral,
hukum dan kemanusiaan dalam praktek dokter seperti yang disampaikan
ayahnya tadi beserta konsekuensinya ?

YL-BLOK 1- 2010

Penelitian bersubjek manusia :


World Medical Association (WMA) telah
mengeluarkan deklarasi Helsinki, yang
mendasarkan pada :
Sumpah dokter (Deklarasi Jenewa)
kesehatan pasien menjadi pertimbangan
pertama saya
Etik kedokteran dokter harus bertindak
untuk kepentingan pasien.yang mungkin
mengakibatkan melemahnya fisik dan mental
pasien.
YL-BLOK 1- 2010

YL-BLOK 1- 2010

Kriteria
1. Mengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk
kepentingan orang lain)
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3. Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya
menguntungkan dokter
4. Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dibandingkan keburukannya
5. Paternalisme bertanggungjawab/berkasih sayang
6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia
7. Pembatasan goal based (sesuai tujuan/kebutuhan pasien)
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien
9. Minimalisasi akibat buruk
10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik honorarium di luar kewajaran
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
14. Mengembangkan profesi secara terus menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan golden rule principle
YL-BLOK 1- 2010

Kriteria
1. Menolong pasien emergensi :
Dengan gambaran sbb :
- pasien dalam keadaan sangat berbahaya (darurat) / berisiko
kehilangan sesuatu yang penting (gawat)
- dokter sanggup mencegah bahaya/kehilangan tersebut
- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif
- manfaat bagi pasien > kerugian dokter
2. Mengobati pasien yang luka
3. Tidak membunuh pasien ( euthanasia )
4. Tidak menghina/mencaci maki/ memanfaatkan pasien
5. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek
6. Mengobati secara proporsional
7. Mencegah pasien dari bahaya
8. Menghindari misrepresentasi dari pasien
9. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
10. Memberikan semangat hidup
11. Melindungi pasien dari serangan
12. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan
YL-BLOK 1- 2010

Kriteria
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai
martabat pasien
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan
(kondisi elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi
5. Menjaga rahasia pasien
6. Menghargai rasionalitas pasien
7. Melaksanakan informed consent
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil
keputusan sendiri
9. Tidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil
keputusan termasuk keluarga pasien sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada
kasus non emergensi
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
13. Menjaga hubungan (kontrak)
YL-BLOK 1- 2010

Kriteria
1. Memberlakukan sesuatu secara universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia
lakukan
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam
posisi yang sama
4. Menghargai hak sehat pasien
5. Menghargai hak hukum pasien
6. Menghargai hak orang lain
7. Menjaga kelompok yang rentan
8. Tidak melakukan penyalahgunaan
9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan
pasien
11. Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya
12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya,
beban, sanksi) secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat
dan kompeten
14. Tidak member beban berat secara tidak merata tanpa alas an
tepat/sah
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan
YL-BLOK
1- 2010
penyakit/gangguan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai