Peritonitis
Peritonitis
Peritonitis
Disusun Oleh :
Kelompok B
SMF Bedah
Pembimbing :
dr. Susilo Rahman.,Sp.B
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Suku
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Masuk RS
Tanggal Pemeriksaan
: Tn. Warisan
: Laki - Laki
: 55 tahun
: Islam
: Jawa
: SMA
: Swasta
:Grabakan - Tuban
:17-10-2012
:17-10-2012
II
RIWAYAT PEMERIKSAAN
ANAMNESA
Keluhan Utama
Nyeri Perut
Riwayat Perjalanan Penyakit
Nyeri perut seluruh bagian sejak 2 hari yang lalu, nyeri terus menerus,
perut tersa kembung seperti diremas remas, tidak dapat kentut sejak 2
hari yang lalu, BAB terakhir selasa pagi, mual (+), nafsu makan
menurun sejak 3 hari yang lalu, batuk (+), pilek (-).
Riwayat Penyakit Terdahulu
Post Op Hernia 6 bulan yang lalu
Thorax
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
Palpasi : frenitus suara normal
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi
: vesikuler, suara tambahan Rhonki : -/wheezeng : -/Jantung : Iktus cordis tidak tampak. Suara S1 & S2 tunggal.
Murmur (-)
Abdomen
:
Inspeksi : Perut cembung (lebih tinggi thoraks)
Auskultasi
: Bising (-)
Perkusi : pekak seluruh permukaan abdomen
Palpasi : nyeri tekan pada seluruh bagian abdomen
Batas hepar tidak jelas
Defasns muskular (+)
Tgl/Jam
GCS
Tensi
Nadi
Suhu
RR
Cairan masuk
17/10/12
22.00
456
90/60
88
36,7
40
RL III
22.45
456
90/50
100
36,5
36
RL IV
23.00
456
110/70
100
36,5
48
RL IV
18/10/12
00.00
456
100/70
100
36,6
48
RL V
01.00
456
100/60
90
36,6
40
RL V
02.00
456
100/70
88
36,6
44
RL V
03.00
456
110/70
84
36,6
38
RL V
04.00
456
100/70
88
36,6
40
RL V
05.00
456
100/60
90
36,6
40
RL V
07.00
456
100/70
84
36,6
44
RL V
08.00
456
100/60
70
36,6
36
RL VI
Cairan keluar
10 cc
60 cc
100 cc
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Rutin
Hb
: 15,4 g/dl
LED
: 10/32 mm/jam
PCV
: 4,5 vol%
Eritrosit
: 5.750.000
Hitungjenissel
: -/-/-90/-/9/1
Leukosit
: 3.800 mm
Trombosit : 233000 mm
Peritonitis
Peritonitis
adalah
inflamasi
peritoneum- lapisan membrane serosa
rongga abdomen dan meliputi visera
merupakan penyulit berbahaya yang
dapat terjadi dalam bentuk akut
maupun kronis/kumpulan tanda dan
gejala, diantaranya nyeri tekan dan
nyeri lepas pada palpasi, defans
muscular, dan tanda-tanda umum
inflamasi.
ETIOLOGI
1. Infeksi bakteri
a.
Mikroorganisme berasal dari penyakit
gastrointestinal
b. Appendisitis yang meradang dan perforasi
c.
Tukak peptik (lambung / dudenum)
d. Tukak thypoid
saluran
PATOFISIOLOGI
Invasi bakteri eksudat fibrinosa abses
diantara perlekatan fibrosa abses menempel
dengan permukaan sekitarnya membatasi
infeksi pita pita fibrosa obstruksi usus.
Infeksi menyebar peritonitis generalisata
aktivitas peristaltic berkurang ileus paralitik
usus atoni dan meregang cairan dan elektrolit
hilang dehidrasi, gangguan sirkulasi, oliguria,
syok.
GEJALA KLINIS
Diagnosis peritonitis ditegakkan secara
klinis dengan adanya nyeri abdomen
(akut abdomen) dengan nyeri yang
tumpul dan tidak terlalu jelas lokasinya
(peritoneum visceral) yang makin lama
makin jelas lokasinya (peritoneum
parietal).
Tanda-tanda
peritonitis
relative sama dengan infeksi berat yaitu
demam tinggi atau pasien yang sepsis
bisa menjadi hipotermia, takikardi,
dehidrasi hingga menjadi hipotensi.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
a. Test laboratorium
Leukositosis
Hematokrit meningkat
Asidosis metabolik
b. X. Ray
Foto polos abdomen 3 posisi (anterior, posterior,
lateral), didapatkan :
illeus merupakan penemuan yang tak khas pada
peritonitis.
Usus halus dan usus besar dilatasi.
Udara bebas dalam rongga abdomen terlihat pada
kasus perforasi.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosa banding dari peritonitis adalah ileus,
obstruksi
dengan
strangulasi
(invaginasi,
volvulus,dll),trombosis mesentrial
PENATALAKSANAAN
Prinsip umum terapi adalah penggantian
cairan
elektrolit
yang
hilang
yang
dilakukan secara intravena, pemberian
antibiotika
yang
sesuai,
dekompresi
saluran
cerna
dengan
penghisapan
nasogastrik dan intestinal,pembuangan
fokus septik, atau penyebab radang
lainnya
LAPARATOMI
Pengertian
Pembedahan perut sampai membuka selaput perut.
Ada 4 cara, yaitu;
1. Midline incision
2. Paramedian, yaitu ; sedikit ke tepi dari garis
tengah ( 2,5 cm), panjang (12,5 cm).
3. Transverse upper abdomen incision, yaitu ; insisi
di
bagian
atas,
misalnya
pembedahan
colesistotomy dan splenektomy.
4. Transverse lower abdomen incision, yaitu; insisi
melintang di bagian bawah 4 cm di atas
anterior spinal iliaka, misalnya; pada operasi
appendictomy.
KOMPLIKASI
Komplikasi dini :
Septikemia dan syok septik
Syok hipovolemik
Septik intraabdomen rekuren yang
tidak dapat dikontrol
Komplikasi lanjut :
Adhesi
Obstruksi intestinal rekuren
PROGNOSIS
Prognosis untuk peritonitis lokal dan ringan adalah
baik,
sedangkan
pada
peritonotis
umum
prognosisnya
mematikan
akibat
organisme
virulen,prognosis ini bergantung pada:
1.Lamanya peritonitis
< 24 jam 90% penderita selamat
24-48 jam 60% penderita selamat
>48 jam 20% penderita selamat
SEKIAN
Terima kasih