Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

HASIL PERCOBAAN
KARET FULL
DI
PT. JA WATTIE KEBUN CISERU
CILACAP JAWA TENGAH
30 NOVEMBER 15 DESEMBER 2013

PT FAATHIR RAYA AL JABBAR

Office:
Jl. Letkol Iskandar No. 8 | Palembang - Sumatera Selatan
P: +62711 318343 | F: +62711 317038
Email: sales.fraj@gmail.com

LAPORAN HASIL PERCOBAAN


KARET FULL

DI

PT. JA WATTIE KEBUN CISERU


CILACAP JAWA TENGAH

30 NOVEMBER 15 DESEMBER 2013

PT. FAATHIR RAYA AL JABBAR

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
B. KONDISI KEBUN CISERU PT. JA WATTIE CILACAP .................................. 2
C. KONDISI KAS DI DUA AFDELING .................................................................. 3
D. TUJUAN ............................................................................................................... 3

BAHAN DAN METODE PERCOBAAN.................................................... 4


A. LOKASI DAN WAKTU ....................................................................................... 4
B. BAHAN DAN METODE ..................................................................................... 5

MONITORING PERCOBAAN SEBELUM PEMAKAIAN STIMULAN


K-FULL .................................................................................................... 6
MONITORING PERCOBAAN SESUDAH PEMAKAIAN STIMULAN
K-FULL .................................................................................................... 7
HASIL PENGAMATAN .............................................................................. 8
KESIMPULAN HASIL PERCOBAAN KARET FULL ............................. 9
PENGAMATAN KESEMBUHAN KERING ALUR SADAP ................. 10
ANALISIS BIAYA ..................................................................................... 11
KESIMPULAN ........................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................... 13

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Eksploitasi tanaman karet adalah suatu teknik memanen lateks tanaman karet
sehingga diperoleh hasil karet maksimal yang sesuai dengan kapasitas produksi
tanaman dalam siklus ekonomi yang telah direncanakan. Penyadapan yang baik
disesuaikan dengan potensi produksinya selain ditentukan oleh jumlah tegakan, umur
tanaman dan kesehatan tanaman terutama serangan KAS ( kering alur sadap ) maupun
penyakit lain seperi JAP ( Jamur Akar Putih ). Biaya Eksploitasi karet sebagian besar
digunakan untuk biaya panen dan stimulant. Upaya untuk menekan biaya panen untuk
meningkatkan produksi adalah dengan teknik dan sistem aplikasi stimulant yang harus
diseleksi efisiensi dan keamanannya.
Pemilihan stimulant yang efektif dan efisien tentunya harus memenuhi prinsip bahwa
stimulant tersebut dapat meningkatkan hasil, tidak menimbulkan kerusakan pada
tanaman yang diaplikasikan stimulant yan telah dipilih, tidak menimbulkan KAS (
kering alur sadap ) , aman bagi pekerja dan tentunya dari segi harga harus sesuai
dengan benefit yang didapatkan.
Penggunaan ethepon yang biasa digunakan oleh perkebunan di seluruh dunia saat ini
sering menimbulkan masalah untuk tanaman jangka panjang. Terutama penggunaan
stimulant ethepon dalam bentuk gas telah didiskusikan sebagai penyebab mati sadap
atau KAS untuk tanaman karet. Penggunaan stimulant sebelumnya akan berpengaruh
dalam jangka panjang terhadap tanaman apabila telah digunakan bertahun
tahun,sehingga dibutuhkan waktu kurang lebih 1 ( satu ) tahun untuk mendapatkan
efek stimulant yang baru. Saat ini di kebun Ciseru Cilacap telah lama tidak
menggunakan stimulant apapun, sehingga percobaan ini penting sekali untuk
menentukan stimulant yang cocok untuk kebun Ciseru dengan harapan dapat
meningkatkan hasil secara significant sekaligus menyembuhkan mati sadap.
Kebun Ciseru PT. JA Wattie di Cilacap Jawa Tengah melakukan intensitas sadap
yang tinggi sehingga diperlukan stimulant baru yang lebih ekonomis, dengan efisiensi
biaya yang tinggi dan tetap dijaga kesehatan tanaman, karena efek bahaya stimulant
yang sering dikhawatirkan adalah terjadinya KAS yang tentunya akan menurunkan
produksi jangka panjang dan membutuhkan biaya tambahan yang besar untuk
pengobatan.

Page 1 of 13

B. KONDISI KEBUN CISERU PT. JA WATTIE CILACAP


Dalam survey awal ditemukan beberapa pohon di lahan percobaan di Blok
tanaman 2004 menunjukkan kondisi pohon yang tidak sehat akibat jamur akar
putih, , dalam satu ancak kami temukan kisaran 6 % pohon yang mengalami
KAS parsialis maupun KAS yang totalis. Dan di Afdeling Karang Anyar dengan
tahun tanam 1996, jumlah pohon yang terserang KAS akibat Jamur Akar Putih
mencapai lebih dari 10 %. Jenis Klon yang banyak terserang KAS adalah jenis
PB 235.
Interview awal dengan Manajer Kebun Ciseru, Askep Tanaman, Sinder Afdeling
Petega, Mandor Blok, Mandor Kepala Afdeling Karang Anyar, Mandor Blok Karang
Anyar dan penderes, memberikan gambaran kami terhadap jumlah produksi harian,
penggunaan sistem sadap D2 dan S dengan pemupukan normal. Keluhan tingginya
KAS di semua blok menjadi perhatian utama kami tentang adanya pohon yang tidak
sehat. Dengan adanya JAP maka potensi KAS akan semakin tinggi, tetapi produksi
yang terus menurun dan sulit untuk meningkat akan menjadi masalah yang sangat
serius bagi masa depan perusahaan dan pohon di kebun Ciseru. Lahan percobaan
tidak perlu disterilkan, karena Kebun Ciseru sudah lama tidak menggunakan
stimulant.
Karet FULL adalah produk yang berbeda dengan bahan dasar adalah vitamin
dan antibiotic serta beberapa bahan yang mampu untuk menyehatkan pohon
dan meningkatkan hasil serta dapat menyembuhkan mati sadap tentunya
menjadi ujian bagi produk kami untuk menunjukkan keamanan produk Karet
FULL sebagai vitamin dan precursor agar tanaman karet menghasilkan
peningkatan lateks secara alami.
Saat ini Kebun Ciseru Cilacap mengalami intensitas hujan yang tinggi.

Page 2 of 13

C. KONDISI KAS DI DUA AFDELING


Saat awal, kondisi KAS di kedua Afdeling menarik perhatian kami, karena keluhan di
produksi yang sulit untuk naik, dengan hasil di bawah rata- rata seharusnya, kami
melakukan survey dan tinjauan lebih lanjut tentang lahan di kedua Afdeling tersebut.
Di Afdeling Pettenggeng, kami menemukan adanya pohon dengan kondisi yang baik,
tetapi hasil yang tidak maksimal. Tetesan di mangkok menunjukkan pohon secara
fisik normal, tetapi kami mencurigai adanya gejala KAS akibat Jamur Akar Putih
yang telah menyebar dan menginfeksi sebagian besar lahan di Afdeling Pettenggeng.
Di Afdeling Pettenggeng kami menemukan tahun tanam 2004 klon PB 235, KAS
yang muncul sebesar 5 % - 6 % dari satu ancak dengan populasi di kisaran 450 pohon.
Di Afdeling Karang Anyar, kami menemukan pohon PB 235 dengan tahun tanam
1996, kondisi pohon mengalami kerusakan yang parah dengan adanya serangan rayap
dan Jamur Akar Putih. Sehingga produksi yang diharapkan jauh dari yang diharapkan.
Kami melihat penanganan JAP yang tidak konsisten akan membahayakan
kelangsungan produksi lateks dari keseluruhan lahan dari Kebun Ciseru dan termasuk
penurunan produksi hingga kepada kematian tanaman. Oleh karena itu kesehatan
harus dijaga untuk lebih tahan dari serangan JAP dan produksi dapat dipertahankan.
KAS dan JAP yang paling parah ada di Afdeling Karang Anyar, kami dapatkan
Populasi KAS di Afdeling Karang Anyar mencapai 13.3 %. Tentu hal ini akan
mengganggu target produksi dari Afdeling tersebut.
Pembuktian tentang adanya JAP kemudian dilakukan di Afdeling Pettenggeng dan
bukti foto menunjukkan adanya serangan JAP di Afdeling tersebut.

D. TUJUAN
01. Menekan biaya eksploitasi dengan penggunaan pemberian nutrisi Vitamin yang
tepat
02. Menguji penggunaan produk yang efektif dan aman bagi tanaman karet di lahan
yang terserang JAP dan KAS
03. Melihat peningkatan hasil produksi lateks dengan aplikasi vitamin Karet FULL
04. Membandingkan Vitamin Karet FULL dengan lahan control tanpa perlakuan
05. Menguji produk Karet FULL untuk menyembuhkan KAS dalam waktu 11 hari
06. Menguji pemulihan KAS pada lahan yang terserang JAP
07. Menguji produk Karet FULL untuk meningkatkan hasil lateks di lahan yang
terserang KAS dan JAP
08. Melihat kondisi pohon selama pengujian

Page 3 of 13

BAHAN DAN METODE PERCOBAAN


A. LOKASI DAN WAKTU
01. Percobaan dilakuan di Kebun Ciseru PT. JA Wattie , Afdeling Pettega dengan
sistem sadap S D2 dan bidang sadap B1.0
02. Klon yang digunakan adalah jenis PB 235
03. Blok A akan diuji sebagai lahan yang menggunakan Karet FULL, Blok B akan
diperlakukan sebagai Kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan apa - apa
04. Ancak percobaan dilakukan di tahun tanam 2004 di BLOK A DAN BLOK B
05. Dipilih satu Penderes untuk kedua BLOK tersebut
06. Jumlah pohon yang diuji adalah 450 pohon di masing masing ancak yang telah
ditandai dan diberikan nomor.
07. Percobaan dilakukan dengan membuat perbandingan antara produk Karet FULL
dan normal sehingga didapatkan jumlah pohon untuk pengamatan adalah 450
Pohon di BLOK A, dan 450 pohon di BLOK B
08. Percobaan dilakukan dari tanggal 30 November 15 Desember 2013 dimulai dari
BLOK A BLOK B.
09. Percobaan KAS dilakukan di dua Afdeling, Yaitu Afdeling Petega dan Afdeling
Karang Anyar. Masing masing Afdeling di ambil 50 pohon yang mengalami
KAS Parsialis dan Totalis dan diberikan nomor di setiap pohon.

Page 4 of 13

B. BAHAN DAN METODE

Lahan percobaan telah di sterilkan dari stimulant 1 bulan sebelumnya dan


kemudian telah dicatat hasilnya untuk di dapatkan hasil sebelum percobaan dari
tanggal 22 November 2013 hingga tanggal 01 Desember 2013.

Blok A dilakukan pengolesan pada tanggal 1 Desember 2013 dengan bahan Karet
FULL sebanyak 1 gram per pohon dengan menggunakan kuas lukis no. 8 dengan
cara dicelupkan ke bahan Karet FULL kemudian dioleskan ke bidang sadap yang
sebelumnya telah dilakukan scrap list sampai habis, kemudian kuas dicelupkan
kembali dan dilakukan pengolesan kedua pada bidang sadap, semua aplikasi
tersebut telah memenuhi dosis 1 Gram / Pohon.

Blok B tidak dilakukan pengolesan

Blok A dan B diambil data sebelumnya dari tanggal 22 November 1 Desember


2013

Tiap Blok akan di catat masing masing hasil dan KKK dan kemudian
dibandingkan sebanyak 5 ( lima ) pisau deres

Setiap pagi, hasil dari lahan percobaan akan diambil sample kira kira 200 cc,
kemudian sample akan dibungkus dalam plastik putih dan ditandai dengan spidol
marker dan dibawa ke pabrik

Di Pabrik, hasil akan diambil masing masing 10 cc dengan alat ukur khusus,
kemudian direbus di atas api setelah dicampur dengan asam semut hingga di
dapatkan bekuan latex. Bekuan latex tersebut digiling sebanyak 10 ( sepuluh )
kali, kemudian dikeringkan dengan kain dan dilakukan penimbangan. Hasil dari
penimbangan akan dikalikan dengan besaran nilai yang sudah ditetapkan sebesar
72%.

Percobaan KAS dilakukan di dua Afdeling, Yaitu Afdeling Petega dan Afdeling
Karang Anyar. Masing masing Afdeling di ambil 50 pohon yang mengalami
KAS Parsialis dan Totalis dan diberikan nomor di setiap pohon.

Pohon yang KAS dideres untuk membuktikan bahwa Pohon tersebut mati sadap,
sadapan dilakukan 3 ( tiga ) jari di bawah deresan lama.

Kemudian di deresan tersebut di oles Karet FULL sebanyak 1 Gram pada hari ke
- 1, kemudian di oles lagi di tempat yang sama pada hari ke - 5 dengan dosis 1
Gram, kemudian terakhir di oles lagi pada hari ke 10.

Hari Ke 11, bekas yang dioles dengan karet FULL dilakukan penyadapan. Bila
sudah berhasil mengalir, maka cikalan harus dibuang.

Page 5 of 13

MONITORING PERCOBAAN
SEBELUM PEMAKAIAN STIMULAN K-FULL
TH. TANAM 2004
AFD. PETTENGGENG KEBUN CISERU

TGL

BLOK

22-Nov
23-Nov
24-Nov
25-Nov
26-Nov
27-Nov
28-Nov
29-Nov
30-Nov
01-Dec

A
B
A
B
A
B
A
B
A
B

TOTAL
RATA - RATA

JML.
PH.
450
450
450
450
450
450
450
450
450
450

LITER

KONTROL
K3
SHEET GRAM/PH

28

27

7.56

16.8

32

27

8.64

19.2

31

28

8.68

19.2

32

27

8.64

19.2

30.5

29.2

8.906

18.8

153.5
30.8

138.2
27.64

42.43
8.49

93.2
18.64

KARET FULL
LITER
30

K3
27

SHEET GRAM/PH
8.1
18

31

28

8.68

19.28

29

26

7.54

16.75

30

26

7.8

17.33

29

29.8

8.642

19.2

149
29.8

136.8
27.36

40.76
8.15

90.56
18.11

Page 6 of 13

MONITORING PERCOBAAN
SESUDAH PEMAKAIAN STIMULAN K-FULL
TH. TANAM 2004
AFD. PETTENGGENG KEBUN CISERU

TGL

BLOK

02-Dec
03-Dec
04-Dec
05-Dec
06-Dec
07-Dec
08-Dec
09-Dec
10-Dec
11-Dec

A
B
A
B
A
B
A
B
A
B

TOTAL
RATA - RATA

JML.
PH.
450
450
450
450
450
450
450
450
450
450

LITER

KONTROL
K3 SHEET GRAM/PH

30

31

9.3

20.67

35

27

9.45

21.00

30

25

7.5

16.67

35

27

9.45

21.00

36

31.4

11.304

25.12

166
33.2

141.4
28.28

47.00
9.40

104.45
20.89

KARET FULL
LITER
38

K3
30.7

SHEET GRAM/PH
11.67
25.92

50

30.7

15.35

34.11

48.5

31

15.04

33.41

57.5

28.5

16.39

36.42

53

30.7

16.27

36.16

247
49.4

151.6
30.32

74.71
14.94

166.02
33.20

* Oles Karet FULL pada tanggal 1 Desember 2013 sebanyak 1 Gram per pohon

Page 7 of 13

HASIL PENGAMATAN

SADAPAN
Pisau 1
Pisau 2
Pisau 3
Pisau 4
Pisau 5
JUMLAH
RATA - RATA

Gram / Pohon
Sebelum Perlakuan
Kontrol K - FULL
16.80
18.00
19.20
19.28
19.20
16.75
19.20
17.33
18.80
19.20
93.20
90.56
18.64
18.112

Gram / Pohon
Sesudah Perlakuan
Kontrol K- FULL
20.67
25.92
21.00
34.11
16.67
33.41
21.00
36.42
25.12
36.16
104.46
166.02
20.89
33.20

% Terhadap
Sebelum
K - FULL
144.00
176.92
199.46
210.16
188.33
918.87
183.77

% Di atas Kontrol
K-FULL
125.40
162.43
200.42
173.43
143.95
805.63
161.13

KKK
Kontrol
31.00
27.00
25.00
27.00
31.40
141.4
28.28

K- FULL
30.70
30.70
31.00
28.50
30.70
151.60
30.32

Page 8 of 13

KESIMPULAN HASIL PERCOBAAN KARET FULL


TAHUN TANAM 2004
AFDELING PETEGA KEBUN CISERU

URAIAN

KG

KONTROL
K3
GRAM / POHON

KARET FULL
KG

K3

GRAM / POHON

Sebelum Perlakuan

30.8

27.64

18.64

29.8

27.36

18.11

Sesudah Perlakuan

33.2

28.28

20.89

49.4

30.32

33.2

Selisih Sesudah
Terhadap Sebelum

2.4

0.64

2.25

19.6

2.96

15.09

% Sesudah Terhadap
107.79 102.32
Sebelum
Selisih Terhadap
Control
% Terhadap Control

112.07

165.77 110.82

183.32

17.20

12.31

8.50

148.80 107.21

158.93

Page 9 of 13

PENGAMATAN KESEMBUHAN KERING ALUR SADAP

AKTIVITAS
OLES I
OLES II
OLES III
SEMBUH PISAU I
TIDAK SAMPAI TALANG PISAU I
GAGAL PISAU I
SEMBUH PISAU II
TIDAK SAMPAI TALANG PISAU II
GAGAL PISAU II
HASIL
% KESEMBUHAN PISAU I
% KESEMBUHAN PISAU II

BLOK PETTENGGENG
3 Desember 2013
9 Desember 2013
14 Desember 2013
48 Pohon
2 Pohon
1 Pohon

3 Kg
94%

BLOK KARANG ANYAR


1 Desember 2013
7 Desember 2013
12 Desember 2013
39 Pohon
6 Pohon
5 Pohon
46 pohon
2 Pohon
2 pohon
78%
92%

Page 10 of 13

ANALISIS BIAYA
1.

Harga / liter include PPn

Rp.

423.000,-

2.

Biaya / cc/ Pohon/ Aplikasi 5 irisan

Rp.

423,-

3.

Biaya / cc/ Pohon / irisan

Rp.

85,-

4.

Biaya aplikasi / pohon / 1 HKO 450 pohon

Rp.

42,-

5.

Asumsi harga karet / Kg

Rp.

30.000,-

6.

BEP Peningkatan produksi kering / Pohon = 4,3 Gr / Pohon / irisan

( BEP = ( Total biaya x 1.000 x 1 Gr / Pohon ))


30.000

Page 11 of 13

KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut :
01.

Terdapat kenaikan produksi Karet FULL terhadap produksi lahan sebelumnya


sebesar 165.77 % terhadap sebelum aplikasi.

02.

Terjadi peningkatan KKK rata rata dari 27.36 menjadi 30.32 atau 10.81 %
terhadap sebelum perlakuan dan terjadi peningkatan terhadap control sebesar 8.5
atau 7.21 %.
Peningkatan KKK sebesar 10.81 % terhadap sebelum perlakuan menunjukkan produk
Karet FULL dapat meningkatkan DRC dari hasil latex dan bukannya menyerap air
yang dapat menyebabkan hasil positif palsu seperti produk etephon yang saat ini
beredar di pasaran yang akan menimbulkan KAS. Sedangkan kadar KKK dari lahan
control yang naik dan turun terlalu tinggi merupakan peringatan dini akan terjadinya
proses KAS di lahan tersebut akibat pohon yang sakit dan tidak sehat.

03.

Dengan aplikasi produk Karet FULL, penderesan menjadi lebih mudah dan
menyenangkan bagi pekerja.

04.

Peningkatan produksi secara significant terjadi pada pisau ke 2, demikian juga hasil
kesembuhan pada lahan KAS di lahan Afdeling Karang Anyar juga kesembuhan yang
significant terjadi pada pisau ke 2, dimana pada pisau pertama terdapat 11 pohon
yang gagal mengalir dari 50 pohon, menurun menjadi 4 pohon yang gagal mengalir
pada pisau ke-2, bahkan pada beberapa pohon mendapatkan hasil yang maksimal.

05.

Terdapat kenaikan Gram per pohon terhadap control sebesar 12.31 Gram / pohon
/ irisan dan kenaikan 15.09 Gram / perpohon/ irisan terhadap sebelumnya.

06.

Hasil pisau ke 6 dan ke 7, masih didapatkan hasil yang meningkat di kisaran 53


56 kg dibanding control yang di kisaran 30 35 kg per kali deres. Hal ini
menunjukkan pohon mengalami perbaikan kesehatan dan mampu
mempertahankan produksi meskipun produk Karet FULL sudah tidak dioles lagi.

07.

Diharapkan bila produk Karet FULL digunakan secara Optimal, maka dapat dihasilkan
produksi lateks tinggi melebihi protas standar dari PB 235 yaitu mencapai 2500 Kg
kering / Ha / Tahun.

08.

Dari analisa biaya Karet FULL untuk mendapatkan BEP, kenaikan produksi minimal
sebesar 4,3 Gr / Pohon / Irisan. Sedangkan kenaikan Karet FULL terhadap control
adalah sebesar 12.31 Gram terhadap control. Dengan demikian maka profit yang
mungkin masih dapat diperoleh PT. JA Wattie dengan penggunaan Karet FULL adalah
12.31 Gram / Pohon / irisan atau 184.65 Gram / pohon / bulan. Bila 1 Ha terdapat +/450 pohon, maka kemungkinan profit yang akan didapatkan per 100 ha adalah sebesar
184.65 x 450 pohon x 100 = 8.309.250 gram atau 8.309,250 Kg. Bila harga karet
dengan asumsi saat ini sebesar Rp. 30.000 / kg , maka Perusahaan akan mendapatkan
profit tambahan sebesar Rp. 249.277.500,- / 100 ha / bulan.

Page 12 of 13

09.

Terjadinya KAS di dua Afdeling, menyimpulkan disebabkan karena penanganan jamur


akar putih yang belum maksimal, isolasi terhadap tanaman yang terkena jamur akar
putih harus dilakukan, pengobatan terhadap jamur akar putih juga harus dilakukan
dengan serius. Extra Pupuk atau minimal pemupukan yang standar sangat
direkomendasikan dalam kasus ini. Tapi dengan produk Karet FULL, KAS yang
disebabkan oleh JAP dapat dikembalikan sebesar minimal 92 % dari total lahan yang
ada di kedua Afdeling.

10.

Terjadinya KAS akan menurunkan produksi yang sangat significant, bila KAS yang
terdapat di lahan percobaan adalah sebesar 5 % 12 %, maka bila di asumsikan lahan
Kebun Ciseru per seribu Ha terdapat KAS sebesar 10 %, maka terdapat 100 250 Ha
lahan yang tidak produktif akibat mati sadap dan hal tersebut akan menimbulkan
kerugian bagi PT. JA Wattie. Karet FULL dapat menyembuhkan KAS sebesar 92 % 98 % dari total lahan yang mati sadap sehingga dengan demikian JA Wattie akan
mendapatkan tambahan profit. Sekaligus akan melindungi pohon karet dari mati sadap.

PENUTUP
Demikian hasil laporan demplot yang dapat kami sampaikan terhadap penggunaan produk
Karet FULL terhadap control yang dilakukan di Kebun Ciseru - Cilacap Jawa Tengah pada
tanggal 30 November - 15 Desember 2013. Hasil yang didapatkan kami harapkan dapat
menjadi acuan untuk membantu meningkatkan produksi bagi PT. JA Wattie untuk lahan
karetnya. Kami terbuka terhadap kritikan dan masukan yang membangun untuk kepentingan
semua pihak. Terima kasih atas kerjasama dari segala pihak terutama jajaran Direksi JA
Wattie, Manajer Kebun Ciseru, Sinder Afdeling Pettenggeng dan Afdeling Karang Anyar,
para mandor dan seluruh pihak yang membantu terlaksananya demo produk Karet FULL

Page 13 of 13

PT FAATHIR RAYA AL JABBAR

Office:
Jl. Letkol Iskandar No. 8 | Palembang - Sumatera Selatan
P: +62711 318343 | F: +62711 317038
Email: sales.fraj@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai