Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL TUGAS BESAR PLC

JUDUL CONVEYOR PEMILIH BARANG

Oleh :
1. 1111
2. 2222
3. 3333
4.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI.
.
ii
I. PENDAHULUAN..
..
1
1.1 Latar
Belakang
1
1.2
Tujuan.
1
II PERUMUSAN MASALAH
.
1
2.1 Perumusan
Masalah

III. MANFAAT

3.1 Manfaat
.. 2

IV. PEMBAHASAN
2
4.1
LDR.
2
4.2 IC LM
339..
3
4.3.Resistor dan Variabel Resistor
.. 4
4.4 Buzzer

V. PERANCANGAN
..
5.1 Gambar Rangkaian
.
8
5.2 Alat Dan Bahan
.. 8
5.3 Desain Maket dan Hardware

VI. PERKIRAAN
BIAYA10
VII. PENUTUP

7.1 Kesimpulan

11
7.2 Harapan
. 11
VII. Lampiran

7.1 Datasheet IC LM 339


..
11

KATA PENGANTAR

11

11

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, oleh
karena berkat dan rahmat-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Besar mata kuliah Programable Logic Control (PLC) dengan judul
Conveyor Pemilih Barang ini dengan baik.
Selain sebagai tugas mata kuliah PLC , laporan ini juga untuk
menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang elektronika dan
kelistrikan yang dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik,

saran dan

sanggahan yang bersifat membangun untuk perbaikan laporan yang akan


datang. Harapan penyusun semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak
dan digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 17 Januari 2015

Penyusun,

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia industri, proses pemindahan barang pada perusahaan masih
banyak menggunakan tenaga manusia (manual). Proses ini sangatlah banyak
membutuhkan tenaga dan waktu manusia serta biaya untuk tenaga kerja. Untuk
mengurangi hal-hal tersebut, munculah ide berupa mesin pemindah barang
(conveyor) yang dapat bekerja secara otomatis yaitu dengan memindahkan
barang berdasarkan tinggi dari barang itu dan meletakkannya pada tempat yang
telah ditentukan.
Untuk

mewujudkan

ide

diatas, kami membuat conveyor pemilih

barang dengan berbasis PLC selain itu juga untuk memenuhi tugas besar mata
kuliah PLC. Menggunakan PLC karena selain untuk tugas mata kuliah juga
karena di laboratorium elektro kami telah disediakan modul PLC yang memang
ditujukan untuk membantu mahasiswa merancang suatu alat berbasis PLC. Akan
tetapi

penulis

juga

mengalami

beberapa kendala berupa peralatan, dana,

serta waktu, maka sistem ini akan di buat dalam bentuk miniatur dengan 4 buah
conveyor dan

menggunakan dua sensor photodiode yang digunakan untuk

mendeteksi tinggi barang yang telah ditentukan oleh kami.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Merancang dan merealisasikan sebuah alat yang dapat meringankan
proses produksi yaitu untuk menghitung jumlah barang dan
memisahkan barang cacat secara otomatis menggunakan sensor cahaya
dengan sistem PLC.
2. Merancang dan merealisasikan fungsi display seven segment sebagai
penampil hasil produksi

BAB II

DASAR TEORI
2.1 PLC
PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian
sederetan relay yang dijumpai pada suatu sistem kontrol proses konvensional.
PLC biasa digunakan dalam dunia industri. Suatu PLC bekerja secara terusmenerus dengan cara mengeksekusi program. Proses pada PLC dapat
diilustrasikan menjadi 1 siklus scan yang terdiri dari 3 langkah atau 3 tahap.
Tahapan tersebut sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Periksa Status Masukan


Eksekusi Program
Update Status Keluaran

Gambar 2.2 Proses scanning program PLC.


Dalam pembuatan suatu program pada PLC, ada beberapa cara
untuk menyusun program tersebut. Hal ini tergantung pada tipe PLC yang
digunakan dan secara umum cara yang digunakan adalah list instruksi ,
diagram ladder, diagram blok fungsional, diagram fungsi sekuensial, dan teks
terstruktur.
2.2 Motor Searah DC
Motor DC Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini pada sistem
conveyor pemilih barang yang kami buat digunakan untuk mengerakkan belt
conveyor. Kami sendiri menggunakan 4 buah conveyor dan juga menggunakan 4
motor DC sebagai penggeraknya.

2.3 Photodioda
Photo dioda adalah jenis dioda yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya.
Berbeda dengan dioda biasa. Komponen elektronik ini akan mengubah cahaya
menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat di deteksi oleh dioda ini, mulai dari
infrared, sinar ultra violet, sampai dengan sinar X. Pada alat yang kami buat
photodioda mengggunkan infrared sebagai pemancar dan photodioda sebagai
penerimanya, dan yang digunakan berjumlah 2 buah digunkan untuk menyeleksi
barang dengan faktor ketinggian.
2.4 Seven Segment
Seven

Segment

adalah

suatu

segmen-segmen

yang

digunakan

menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang led yang disusun
membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix.
Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode ( LED ). Seven
Segment merupakan gabungan dari 7 buah LED (Light Emitting Diode) yang
dirangkaikan membentuk suatu tampilan angka. Pada alat kami seven segment
digunakan untuk menghitung berapa jumlah barang yang akan dipilah.
2.5 Conveyor
Pada era modern ini teknologi conveyor sudah sangat umum digunakan
dalam dunia industri. Menurut Adhi Pemono dkk, pengertian konveyor adalah
suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu
tempat ke tempat yang lain dan umumnya digunakan di industri untuk
transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan.
Sejarah perkembangan konveyor dimulai sekitar akhir abad ke 17, pada
awalnya konveyor berfungsi untuk memindahkan karung biji bijian dalam jarak
yang dekat. Konveyor pertama yang diciptakan pada tahun 1795 sangat
sederhana yang terdiri dari kulit, kanvas atau karet yang berfungsi sebagai belt
konveyornya dan dijalankan diatas kayu datar.
Hymle Goddard dari perusahaan Logan adalah orang pertama yang
menerima hak paten atas roller konveyor pada tahun 1908, tetapi bisnis nya
kurang mengalami kemajuan sampai beberapa tahun kemudian. Sekitar tahun
1919 perusahaan otomotif mulai menggunakan konveyor sebagai salah satu alat

transportasi material secara massal yang digunakan dalam proses produksi,


kemudian sejak saat itu konveyor menjadi alat yang popular dan banyak juga
digunakan oleh perusahan perusahaan lainnya.
Secara

umum

jenis

konveyor

yang

sering

digunakan

dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu: belt konveyor, chain konveyor,


screw konveyor, pneumatik konveyor, dan lain-lain. Komponen utama
yang digunakan pada belt konveyor sederhana terdiri dari beberapa bagian
yaitu:
1. Rangka konveyor (frame).
2. Sabuk (belt).
3. Pulley
4. Roll konveyor
5. Sistem penggerak

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perancangan dan Pembuatan Sensor
Sistim sensor yang digunakan adalah sensor warna. Rangkaian sensor
terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian pemancar cahaya dan penerima cahaya.
Rangkaian pemancar terdiri dari resistor sebagai pembatas arus serta Infrared
sebagai piranti yang memancarkan cahaya. Sedangkan rangkaian penerima terdiri
dari resistor sebagai pull-up tegangan dan photodioda sebagai piranti yang akan
menerima pantulan cahaya infrared . Rangkaian komparator akan membandingkan
tegangan input dari sensor dengan tegangan referensi untuk menghasilkan logika
'0' dan '1' untuk membedakan warna merah dan warna hijau.
Infrared akan memancarkan cahaya ke photodioda yang akan menerima
cahaya yang dipantulkan oleh infrared tersebut. Intensitas cahaya yang diterima

oleh photodioda akan mempengaruhi nilai reistasinya. Photodioda dan infrared


dipasang secara berhadapan dan posisinya tepat agar photodioda dapat menerima
cahaya yang dikirim oleh infrared dengan baik, disini kami meletakkan 2 sensor
sebagai pembaca barang dengan tinggi 3,5cm untuk barang kecil dan tinggi 5
cm untuk barang besar . Sensor ini akan membaca tinggi barang kecil atau besar
jika tertutup satu sensor bawah maka sistim akan membaca itu sebagai barang
kecil yang lewat, kalau 2 sensor tertutup maka akan dibaca barang yang lewat
adalah barang besar.

3.1.2 PLC OMRON


Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroller yang
dilengkapi dengan peripheral yang dapat berupa masukan digital, keluaran digital
atau relai. Perangkat lunak program-nya yang seringkali digunakan yaitu diagram
tangga atau ladder diagram. CPM1A merupakan PLC produk dari Omron. Pada
gambar di bawah ini ditunjukkan gambar PLC Omron CPM1A.

Sebagaimana terlihat pada gambar, selain adanya indikator keluaran dan


masukan, terlihat juga adanya 4 macam lampu indicator, yaitu PWR, RUN,
ERR/ALM, dan COMM. Arti masing-masing lampu indicator tersebut
ditunjukkan pada table di bawah ini.

STRUKTUR DAN OPERASIONAL PLC OMRON CPM1A


STRUKTUR UNIT CPU
Struktur internal dari unit CPU terdiri atas beberapa bagian seperti memori
I/O, program, rangkaian masukan, rangkaian keluaran dan lain sebagainya.

Memori I/O
Program akan membaca dan menulis data pada area memori ini selama
eksekusi. Beberapa bagian dari memori merupakan bit yang mewakili status
masukan dan keluaran PLC. Beberapa bagian dari memori I/O akan dihapus saat
PLC dihidupkan dan beberapa bagian lainnya tidak berubah (karena ada dukungan
baterai).
Program
Merupakan program yang ditulis oleh pengguna. CPM1A menjalankan
program secara siklus. Program itu sendiri dapat dibagi dua bagian : bagian
program utama yang dijalankan secara siklus dan bagian program interupsi
yang akan dijalankan saat terjadi interupsi yang bersangkutan.
Setup PC
Setup PC mengandung berbagai macam parameter awalan (startup) dan
operasional. Parameter tersebut hanya dapat diubah melalui piranti pemrograman
saja, tidak dapat diubah melalui program. Beberapa parameter dapat diakses
hanya pada saat PLC dihidupkan, sedangkan beberapa parameter yang lain dapat
diakses secara rutin walaupun PLC dimatikan.
Saklar Komunikasi
Saklar komunikasi menentukan apakah port peripheral dan RS-232C yang
bekerja dengan pengaturan komunikasi yang ada di dalam setup PC.

MODE KERJA
Unit PLC CPM1A dapat bekerja dalam tiga mode : PROGRAM,
MONITOR, dan RUN. Hanya satu mode kerja saja yang aktif pada saat yang
bersamaan.
Mode Program
Program atau diagram tangga tidak dapat berjalan dalam mode program
ini. Mode ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi dalam persiapan
eksekusi program :
Mengubah parameter-parameter inisial/operasi sebagaimana
terdapat di dalam setup PC. Menulis, menyalin, atau
memeriksa program. Memeriksa pengkabelan dengan cara
memaksa bit-bit I/O ke kondisi set atau reset.
Mode Monitor
Program atau diagram tangga berjalan dalam mode monitor ini dan
beberapa operasi dapat dilakukan. Secara umum, mode monitor digunakan untuk
melacak kesalahan, operasi pengujian, dan melakukan penyesuaian:
Pengeditan on-line.
Mengawasi memori I/O selama PLC beroperasi.
Memaksa set atau reset bit-bit I/O, mengubah nilai-nilai dan
mengubah nilai saat PLC beroperasi.
Mode Run
Program atau diagram tangga dijalankan dengan kecepatan normal pada
mode run ini. Operasi seperti pengeditan on-line, memaksa set atau reset bit-bit
I/O, dan mengubah nilai-nilai tidak dapat dilakukan dalam mode ini, tetapi status
dari bit I/O dapat diawasi.
3.1.3 Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan
resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai
resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari

bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol (Omega).

3.1.3 Pneumatik
Pneumatik

merupakan

teori

atau

pengetahuan tentang udara yang

bergerak. Istilah pneuma diperoleh dari istilah Yunani kuno, dan mempunyai
arti napas atau tiupan. Jadi pneumatics adalah ilmu yang mempelajari gerakan
atau perpindahan udara dan gejala atau penomena udara. Suatu sistem pneumatik
terdiri dari beberapa komponen penyusun yaitu

resevoir, Shut Off Valve,

regulator and gauge, solenoid valve, saluran pipa, aktuator.


3.2 Perancangan Hardware
3.2.1 Gambar Rangkaian

3.2.2 Alat Dan Bahan

No
1
2
3
4

Solder
Tang Pemotong
Penyedot timah
Kertas Gosok

No
1
2
3
4

Nama Alat

Nama Bahan
LDR
IC LM 339
Resistor 1K
Variabel Resistor

Jumlah
1
1
2
1

5
6
7
8
9
10

PCB
Buzzer
Saklar
Kabel
Timah
Laser mainan

1
1
2
1 meter
1
1

3.2.3 Desain Hardware

BAB IV
PENGUJIAN

BAB V
PENUTUP
5.1

Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pemindah barang

berdasarkan tinggi barang dengan P L C sistem dapat disimpulkan bahwa:


1. Piranti elektronik yang diperlukan dalam rancangan mesin pemindah
barang berdasarkan tinggi adalah modul PLC (pada kesempatan ini
menggunakan PLC Omron), Sensor Warna (photodiode), PCB, relay,
motor DC. Alat ini dibuat dengan merangkai piranti-piranti elektronik
yang menjadi suatu sistem yang dapat mendeteksi tinggi barangdan
memindahkannya secara otomatis.
2. Secara

keseluruhan,

alat

yang dibuat dapat bekerja dan berfungsi

sebagaimana yang diharapkan, sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan


sebagai

alat pemindah barang secara otomatis berdasarkan tinggi

objeknya. PLC Omron sebagai pengendali utama.


5.2

Saran

Alat masih terdapat kelemahan dan kekurangan sistem. Beberapa hal yang
dapat dijadikan saran pada alat ini adalah:
1. Untuk mendapatkan hasil deteksi yang lebih baik, dapat menggunakan
sensor khusus tinggi atau sensor berat yang ada dipasaran.
2. Pemrograman pada sensor tinggi dapat dikembangkan lagi tidak hanya
membandingkan dua buah variabel tinggi pendek tapi juga mngkin berat
maupun warna dengan kata lain menambah banyak jenis sensor yang
dipasang dan program yang dibutuhkan.
4. Selalu gunakan objek barang yang tidak terlalu berat agar timing
conveyor dapat stabil.

Anda mungkin juga menyukai