Anda di halaman 1dari 5

Masalah-Masalah

Keagamaan

Menitipkan sperma suami


dan indung telur ke rahim
perempuan lain

Referensi dalam
pengambilan keputusan

Kontrasepsi dengan vaksin


yang bahan mentahnya
sperma laki-laki

1. Menyewakan rahim guna penitipan sprema dan indung


telur suami istri yang sah, hukumnya tidak sah dan
haram.
2. Apabila dilakukan dan berhasil, maka yang terkait
dengan nasab atau kewalian bukanlah pemilik sperma
(menurut Ibnu Hajar), karena masuknya tidak
muhtarom (hubungan suami istri).
3. Apabila sperma dan indung telur yang ditanam itu
tidak dimungkinkan campur dengan indung telur
pemilik rahim, maka yang menjadi ibu anak tersebut
adalah pemilik indung telur.
Jika dimungkinkan adanya pencampuran indung telur
dari pemilik rahim, maka ibu anak itu adalah pemilik
rahim (yang melahirkan).

1. Dalam Kitab Faidhil Qadir Syarakah Al Jamius


Shaghir, juz 6 hal 211.
2. Kitab Ianatututh Thaibin juz 4 hal 38.
3. Kitab Hasyiyah Asy Syarwani juz 8 hal 231.
4. Kitab Al Bajuri juz 2 hal 26, 172 dan 181.
5. Kitab Al Bujairimi Alal Khatib juz 4 hal 38.
6. Kitab Bughyatul Mustarsyidin hal 238.
7. Kitab Tukhfatul Muhtaj juz 7 hal 299, 303.
8. Kitab Asnal Mathalib juz 7 hal 389.
9. Kitab Nihayatul Muhtaj juz 8 hal 431.
10. Kitab Fathul Wahab juz 1 hal 247.
11. Kitab Bujairimi Alal Manhaj juz 4 hal 178.
12. Kitab Al Muhaddhab juz 1 hal 349.
13. Kitab Tafsir Ar Rozi juz 10 hal 28.
14. Kitab Al Fiqih Al Islami Wabdilatuhu juz 7 hal
681.
Sebuah rekayasa laboratoris telah mampu
menghasilkan vaksin yang bahan bakunya adalah

sperma laki-laki. Vaksin tersebut dimanfaatkan


untuk proses pengebalan (imunisasi), agar wanita
yang memperoleh infeksi vaksin tersebut
diharapkan tidak hamil.
P: Dalam rangka menyukseskan program KB,
bolehkah melakukan kontrasepsi (menghambat
kehamilan) dengan menggunakan cara tersebut?
J:
Melakukan
kontrasepsi
(menghambat
kehamilan) dengan cara imunasi menggunakan
injeksi vaksin yang bahan bakunya sperma lakilaki adalah boleh, karena sifatnya Istiqhdar
(menjijikkan) sudah luntur dan sudah hilang.

Referensi dalam
pengambilan keputusan

Mencabut gigi mayit yang


memakai emas

Referensi dalam
pengambilan keputusan

Melakukan injeksi kepada


mayat yang disinyalir
mempunyai penyakit
menular.

1.
2.
3.
4.
5.

Kitab Al Bajuri juz 1 hal 99.


Kitab Asy Syarqawi juz 1 hal 451.
Kitab Asy Syarqawi juz 2 hal 332.
Kitab Al Majaru juz 2 hal 556.
Kitab Asy Syarwani juz 8 hal 241.

P: Bagaimana hukumnya mayat yang memakai gigi emas?


J: Apabila mencabut gigi emas tersebut menodai
kehormatan mayat, maka hukumnya haram di cabut.
Akan tetapi apabila mayat laki-laki dewasa hukumnya
wajib di cabut.
Dan apabila seorang wanita atau anak kecil maka
pencabutan diserahkan kerelaan ahli warisnya.

1. Kitab Al Wihayah juz 2.


2. Kitab Mursyidul Anam.
3. Kitab Janatut Thalibin.

P: Bagaimana hukumnya menyuntik mayat untuk


mengetahui penyakit yang menular?
J: Melakukan injeksi kepada mayat yang disinyalir
mempunyai penyakit yang bisa menular, maka
hukumnya tidak boleh (haram). Dengan dalih menodai
kehormatan mayat.

Referensi dalam
pengambilan keputusan

Family Planning
(Perencanaan Keluarga)

Referensi dalam
pengambilan keputusan

Mengatur menstruasi
dengan pil KB atau lainnya

1. Kitab Mauhibah Dzil Fadl.


2. Kitab Al Anwar.
3. Kitab Al Ubab.

P:
Bagaimana
hukumnya
membatasi
keturunan/merencanakan keluarga (Family Planning)?
J: Kalau dalam melakukan Family Planning, dengan azl
(mengeluarkan sperma di luar rahim) atau dengan alat yang
mencegah sampainya sperma ke rahim seperti
kopalis/kondom maka hukumnya makruh.
Begitu juga hukumnya makruh apabila dilakukan dengan
meminum obat untuk menjarangkan kelahiran.
Akan tetapi apabila dengan sesuatu memutuskan kehamilan
sama sekali, maka hurumnya haram. Dan apabila
dikhawatirkan membahayakan bagi wanita yang hamil dan
menurut
pertimbangan
medis,
harus
dilakukan
pemotongan/pemutusan , maka hukumnya boleh.
1.
2.
3.
4.

Kitab Asnal Mathalib hal 186.


Kitab Fatawi Ibnu Ziyad hal 249.
Kitab Al Bajuri juz 2 hal 93.
Kitab Ahkam Fuqoha juz 2 hal 231.
P: Bagaimana hukumnya apabila wanita menelan
kapsul KB maupun lainnya guna menunda atau
mempercepat menstruasi?
J: Pengguna kapsul guna kepentingan tersebut,
misalnya:
a. Agar puasa yang dijalankan bisa penuh.
b. Pada saat beribadah haji tidak terganggu.
Maka keputusannya ada kategorinya, yaitu
mubah (boleh saja), makruh (perbuatan yang
dibenci oleh Allah), dan haram (dilarang).

Referensi dalam
pengambilan keputusan

Khitan bagi lakilaki/wanita

Referensi

Tabanni (adopsi)

Referensi dalam
pengambilan keputusan

Fasektomi dan Tubektomi

1.
2.
3.
4.

Kitab Talkhish Al Muraad hal 247.


Kitab Asy Syurqawi juz 2 hal 293.
Kitab Qurrotul Ain hal 30.
Kumpulan fatwa Majelis Ulama Indonesia hal 19.

P: Mengapa Islam menganggap penting dan mendasar


tentang khitan?
J: Khitan bagi laki-laki hukumnya adalah wajib/harus.
Adapun bagi wanita hukumnya sunnah. Ketika di rahim
ibunya, janin makan melalui ari-ari dan tali pusar.
Sementara penis pada janin yang berpotensi untuk
menarik (zat-zat tertentu), seperti darah dan kotoran yang
ada di perut ibu, harus menumbuhkan kulit disekitar
kepala penis tersebut (sebagai pelindung).
Ketika janin (laki-laki) lahir, maka kulit ini merupakan
kelebihan yang tidak memiliki fungsi apapun, bahkan
eksistensinya akan memyebabkan mikroba yang dapat
menyebabkan luka.
Menepis Keraguan Beragama, Prof Dasteghib, hal 212.

P: Bagaimana hukumnya mengangkat anak orang lain,


untuk dijadikan/diakui sebagai anak sendiri (waladus shulbi
au radla).
J: Mangankat anak orang (adopsi) dengan tujuan
menjadikan anak tersebut sederajat dengan anak tersebut
sederajat dengan anak sendiri, baik dalam nasab maupun
mahram dan waris, maka hukumnya tidak boleh (haram).

Kitab Al Khazin juz 6 hal 191.

P: Bagaimana hukumnya melakukan Family Planning


dengan malakukan fasektomi atau tubektomi?

J: Penjarangan kelahiran (Family Planniang) melalui cara


tersebut, tidak dapat dibenarkan, kalau mencapai batas
mematikan fungsi berketurunan secara mutlak.
Referensi dalam
pengambilan keputusan

1.
2.
3.
4.
5.

Kitab Al Bajuri Ala Fathil Qorib juz 2 hal 93.


Kitab Al Bujairimi Alal Iqna juz 4 hal 40.
Kitab Sulamat Taufiq.
Kitab Al Qolyabi juz 3 hal 211.
Kitab Al Bajuri juz 2, hal 99.

.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.

Anda mungkin juga menyukai