Jadwal Vaksinasi
Pendahuluan
IMUNISASI
Efektif
Upaya pencegahan
penyakit infeksi
Tujuan Imunisasi
Melindungi seseorang terhadap
penyakit tertentu (intermediate goal)
Eradikasi penyakit
(final goal / ultimate goal)
Faktor-faktor
yg perlu dipertimbangkan dalam
pemberian vaksin
1.Imunitas alami
2.Vaksinasi
Antibodi
maternal
Perbedaan individu
Ambang antibodi
pencegahan
Pengaruh antibodi
maternal pd imunisasi
6-7
9-12
Antibodi maternal
* disalurkan melalui plasenta ke bayi saat dalam kandungan
* akan menurun setelah bayi lahir
Imunitas bayi setelah lahir
* didapat dari alami atau melalui vaksinasi
* kadar antibodi harus lebih tinggi dari pada antibodi maternal
Umur (bulan)
Herd immunity
Vaksin hidup mencegah infeksi
Mencegah penyakit
Mencegah transmisi
penularan di masyarakat
Cakupan
imunisasi
> 80%
Herd immunity
(kekebalan komunitas)
Rantai vaksin
Safety injection
Pencacatan KIPI
Keterangan Jadwal
Jadwal Imunisasi
Keterangan
Imunisasi
(tertera
kaki)
(terterapada
pada catatan
catatan kaki)
Umur
Saat
lah
ir
Vaksin
HepB-1
Polio-0
Keterangan
HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1
dan 6 bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif, dalam waktu 12 jam setelah
lahir diberikan HBIg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1. Apabila semula
status HbsAg ibu tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya
diketahui bahwa ibu HbsAg positif maka masih dapat diberikan HB-Ig 0,5 ml
sebelum bayi berumur 7 hari.
Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS polio
oral diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus
vaksin kepada bayi lain).
Hep B-2
bul
an
0-2
HB-2 diberikan pada umur 1 bulan, Interval HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan.
BCG
BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG akan diberikan pada umur >3 bulan
sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu dan BCG diberikan apabila
uji tuberkulin negatif.
DTP -1
Hib -1
Polio-1
DTP diberikan pada umur lebih dari 6 minggu, dapat dipergunakan DTwP atau
DTaP atau diberikan secara kombinasi dengan Hib (PRP-T).
Hib diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2 bulan. Hib dapat diberikan
secara terpisah atau dikombinasikan dengan DTP.
Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan DTP-1.
4 bulan
DTP -2
Hib -2
Polio-2
DTP-2 (DTwP atau DTaP) dapat diberikan terpisah atau dikombinasikan dengan
Hib-2 (PRP-T).
Polio-2 diberikan bersamaan dengan DTP-2
6 bulan
DTP -3
Hib -3
Polio-3
6 bulan
Hep B-3
HB-3 diberikan umur 3-6 bulan. Untuk mendapat respons imun optimal interval
HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan.
bul
an
2
bul
an
BCG
Intra-kutan 0,1 ml, deltoid kanan
Umur < 2 bulan, ulangan tidak
dianjurkan
Bila diberikan pada umur >3 bulan
lakukan uji tuberkulin terlebih dahulu
Tidak diberikan pada imunokompromais
Manfaat BCG
Mencegah TB berat, daya lindung 42% (WHO
50-78%)
Hepatitis
B
Polio
Polio
Nigeria
21 countries with
imported virus.
In HQ as of 4 May 2005
G AY O L U ES
LA N G K AT
AC E H TE N G G A R A
KA R O
#
S
#
S
S
#
S
#
#
S
#
S
#
S
#
S
S
#
#
S
SS
#
#S
S
#
S
#
S
#
#
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
S#
#
#S
S
SS
S
#
S
#
#
#
S
S
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
#
S
#
S
SS
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
#
S
S
#
#
S
#
S
#
S
#
S
#S
S
#
S
#
S
#
S
#
#
S
#
S
#
S
S
#
#
S
#
S
#
S
#
S
S
S#
S#
##
S
S
S#
S#
#
B A NG
KA L AN
S A MP
A NG
P A ME
KA S AN
S U ME
N EP
S IT U
P R OB
OL IN
MAJ A N
B O ND
GG O
BO N D
U
L
OW OS O
JE
MB ER
BA N YU
= 1 WPV Case
WA
NG I
%
Imunisasi dasar, 4 dosis,umur < 1tahun
thn
Umur 18 17 16 15 14
BIAS POLIO
1999
13 12 11
PIN 1995
PIN 1996
PIN 1997
SUB PIN 1998
Imunisasi Dasar
&
Imunisasi Tambahan
Bagaimana
mengatasi KLB polio?
Meningkatkan cakupan imunisasi polio rutin
sesuai jadwal
Memutuskan rantai penularan
outbreak respons immunization (ORI): umur <5
th, tanpa skrining, OPV 1 dosis (2 tetes)
mopping up: umur <5 th, tanpa skrining, OPV 2
dosis, interval 1 bulan
OPV
Keuntungan
Diperoleh imunitas
humoral dan lokal
Imunitas mukosa
usus
Pemberian mudah
Murah
Herd immunity
Contact immunity
Kerugian
Risiko VAPP, resipien dan
kontak
Risiko cVDPV
Kontraindikasi pd
imunokompromais
Kegagalan vaksinasi
(pada diare, muntah)
Diperlukan cold chain
Menimbulkan pencemaran
IPV
Keuntungan
Kerugian
Imunitas intestinal
Vaksin DTP
DTwP = DTPwhole cell
DTaP = DTPacelluler
Bordetella pertussis
TCT
AG
ACT
FHA
PT
Pertactin
69-kD
Vaksin Polisakarida
Vaksin berasal dari kapsul bakteria
Keuntungan
aman
satu kali pemberian (efektif)
Kerugian
tidak efektif <2th
tidak ada booster effect
Polysaccharide antigen
T cell independent
B
AFC
IgM
T cell help
Memory cells
AFC
B
Th
T cell dependent
IgG
Vaksin Hib
4 existing
vaccines
OMP
D
PRP
PRP
PRP
PRP
Hboc
CRM 197
C
C
MMR
Diperlukan untuk catch-up measles
(campak), membentuk antibodi terhadap
mumps (gondongan), dan rubela (rubela
kongenital)
Umur 15-18 bulan, tidak boleh diberikan
<12 bulan
MMR-2 diberikan sebelum pubertas
Isu MMR vs autisme: tidak ada bukti
Hepatitis A
Efikasi 84%
Proteksi 10 tahun
Varisela
VARISELA
Demam + ruam
makulo vesikular
Komplikasi : jarang
Varisela berat pd
imunokompromais
ZOSTER
Reaktivasi dr virus
laten dlm ganglia
sensoris
Ruam lokal
Nyeri sesuai tempat
ruam
Populasi target
Anak sehat, imunokompromais, kontak dalam
72 jam
Varisela
Serokonversi antibodi varisela pd usia 15 th
Tropis: 50% (Jogya 45%)
Sub-tropis: 80-90%
Pertimbangan
Cakupan belum mencapai 80% (mahal)
shg tidak mengubah epidemiologi
Tujuan utama mencegah varisela
kongenital
Varisela dewasa lebih berat
Kesepakatan Satgas IDAI
Diberikan pada umur 10-12 tahun
Atau atas permintaan orang tua
Vaksin Meningokokus
Jadwal
Vaksin Meningokokus
Atas indikasi
bepergian ke daerah endemis
umur > 2 tahun
Vaksin Influenza
Jenis vaksin: split atau subunit
Cara pemberian
Intramuskular, paha anterolateral atau deltoid
Dosis vaksin
Umur 6-35 bulan : 0,25ml
Umur 3 tahun : 0,5 ml
Umur < 9 tahun : 2 dosis, interval minimal 4 mgg
Ulangan : setiap tahun sekali
Waktu pemberian
Kapan saja, dianjurkan pada September-Oktober (3
bulan sebelum puncak kejadian influenza)
Vaksin pneumokokus
Dua jenis vaksin pneumokokus yang
beredar,
Polisakarida murni yang terdiri dari 23
valen/serotipe (PPV23), vaksin
polisakarida generasi pertama (@Sanofi
Pasteur)
Polisakarida konjugasi: terdiri dari 7 valen/
serotipe (heptavalent pneumo coccal
conjugate vaccine = PCV7), vaksin
polisakarida generasi kedua (@Wyeth)
T cell-Independent Responses
IgM
T cell-Dependent Responses
IgG
Vaksin polisakarida
(PPV23)
T cell independent
Tidak imunogenik
pada anak <2 tahun
Indikasi pemberian
untuk anak> 2 tahun
dalam risiko tinggi
Mempunyai imunitas
jangka pendek
Nama dagang:
Pneumo-23@
Vaksin polisakarida
konjugasi (PCV7)
T cell dependent
Imunogenik pada anak
<2 tahun
Anak sehat dan anak
dengan risiko tinggi,
umur 2 bulan 5 tahun
Mempunyai memori
jangka panjang
Nama dagang:
Prevenar@
Vaksin PCV
Kelompok umur 2 bulan-23
bulan
Umur dosis
pertama
(bulan)
2-6
7-11
12-23
Imunisasi dasar
3 dosis, interval 6-8
minggu
2 dosis, interval 6-8
minggu
2 dosis, interval 6-8
minggu
1 dosis
Dosis
ulangan
1 dosis
12-15 bln
1 dosis
12-15 bln
24
Ulangan minimal 6-8 mgg setelah dosis terakhir imunisasi dasar
Pada umur < 12 bulan, interval minimum 4 minggu
Vaksin Rotavirus
50%-60% kasus diare yang
dirawat disebabkan oleh RV
Diare RV mudah mengalami
dehidrasi, shg terjadi kematian
Kelompok rentan batita, puncak
usia 6-24 bln
Vaksin oral, umur 2 bln, 2-3 kali,
interval 4 minggu
Jadwal Imunisasi
yang tidak teratur
Prinsip: imunisasi diberikan kapan
saja, pada umur berapa saja
Jumlah pemberian vaksin harus
sama dengan jumlah yang harus
pada diberikan imunisasi dasar
(DPT,hepatitis B, Hib, polio)
Catatan: bila umur >7 thn diberikan
vaksin dT untuk vaksin DTwP/DTaP
Vaksin Kombinasi
Vaksin Kombinasi
Dasar kombinasi DTP
Quadrivalent
DTwP/HepB
DTwP/Hib atau DTaP/Hib
DTaP/IPV
Pentavalent
DTaP/Hib/IPV
DTaP/HepB/Hib
Hexavalent
DTaP/HepB/Hib/IPV
Vaksin Kombinasi
Keuntungan
Mengurangi
jumlah suntikan,
jumlah kunjungan,
ketidaknyamaan
bayi/ dokter
Memudahkan
mengejar
imunisasi yg
tertunda,
menambah vaksin
baru dalam jadwal
Mengurangi
pengadaan semprit
Kerugian
Menurunkan respons imun
tiap antigen
Jadwal harus disesuaikan
Mempengaruhi suplai &
harga vaksin
Menambah ruang
penyimpanan
Dapat membingungkan
perawat dalam membantu
dokter
Mengurangi kunjungan
dokter
Imunisasi
sesuai Kelompok Umur
Bayi:lahir-1th Imunisasi dasar PPI
Balita
1-4th
Catch up immunization
Persiapan masa dewasa &
kehamilan
Lansia
Mengurangi morbiditas
Jenis Vaksin
Sesuai Kelompok Umur
Lahir-1th
PPI + Hib
1-4th
5-12 th
13-18 th
Lansia
Kesimpulan
Rekomendasi jadwal imunisasi adalah
panduan untuk memudahkan petugas
kesehatan.
Pertimbangan penyusunan jadwal
harus dipahami
Jadwal Imunisasi senantiasa dievaluasi
berkala ~ perkembangan ilmu
Keseragaman rekomendasi perlu
senantiasa diupayakan
TERIMA KASIH