Anda di halaman 1dari 13

Dinamometer

Pernahkah dirimu melihat dinamometer ? mudah-mudahan di laboratorium fisika sekolah


anda ada. Dinamometer, sebagaimana tampak pada gambar di samping adalah alat pengukur
gaya. Biasanya digunakan untuk menghitung besar gaya pada percobaan di laboratorium. Di
dalam dinamometer terdapat pegas. Pegas tersebut akan meregang ketika dikenai gaya luar.
Misalnya anda melakukan percobaan mengukur besar gaya gesekan. Ujung pegas anda
kaitkan dengan sebuah benda bermassa. Ketika benda ditarik, maka pegas meregang.
Regangan pegas tersebut menunjukkan ukuran gaya, di mana besar gaya ditunjukkan oleh
jarum pada skala yang terdapat pada samping pegas.
1. DINAMOMETER
Dinamometer adalah suatu alat ukur yang didalam rangkaiannya terdapat gabungan antara
motor dan generator arus bolak balik dimana padanya dapat dilakukan pengukuran arus,
tegangan, daya, jumlah putaran rotor, serta torsi yang dialaminya. Motor listrik yang biasanya
digunakan pada rangkaian dinamometer adalah motor induksi. Dimana prinsip kerja dari
motor induksi ialah : 1. apabila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan medan
( stator ), timbullah medan putar dengan kecepatan ns = ; 2. medan putar stator tersebut akan
memotong batang konduktor pada rotor; 3. akibatnya pada rotor timbul tegangan induksi
(ggl) sebesar : E2s = 4,44 f2n2 ; 4. karena kumparan motor merupakan rangkaian yang
tertutup, ggl ( E ) akan menghasilkan arus ( I ) ; 4. Adanya arus di dalam medan magnet
menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip ( s )
dinyatakan dengan : S =
Generator yang biasanya dipakai pada rangkaian dinamometer ialah generator DC.
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu generator berpenguatan bebas, generator berpenguatan
sendiri, dan generator kompon. Karakteristik berbeban yang terjadi pada generator searah
dapat dilihat pada gambar berikut.
Ea = f ( If )
Ia = konstan
n = konstan
2. SLIDE REGULATOR
Slide regulator adalah alat pengatur tegangan output, sehingga besarnya tegangan input yang
akan digunakan dapat disesuaikan. Prinsip dasarnya tegangan masuk yang nilainya besar
masuk ke slide regulator kemudian pada slide regulator terdapat switch penunjuk skala
tegangan yaitu 0, 20V, 40V, 60V dan seterusnya sampai 240V. Dan besarnya nilai input dapat
kita sesuaikan dengan kebutuhan, hanya dengan memutar tombol skala tegangan tersebut.
Dan langsung terhubung dengan rangkaian.
3. KABEL
Kabel adalah suatu bahan konduktor atau penghantar yang berguna untuk mengalirkan arus
dari sumber ke beban dimana pada bagian ini kabel terbuat dari penghantar konduktor yang
baik dan bagian luar dilapisi dengan bahan isolator. Kabel yang dipakai dalam praktek ini
adalah kabel NYA. Kabel rumah yang paling banyak digunakan ialah NYA.Susunan NYA
sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari penghantar tembaga polos dengan isolasi PVC.
Umur NYA sangat panjang, karena PVC hampir tidak menua seperti halnya karet. Karena
sifat sifat yang dimiliki PVC, kabel NYA tahan terhadap kebanyakan bahan kimia dan tidak
menjalarkan nyala api. Dapat digunakan sampai suhu penghantar 700.PVC atau

Polivinilklorida adalah hasil polimerisasi dari vinilklorida H2C = CHCl. Kabel NYA hanya
boleh digunakan di ruang kering. Dengan kata lain, tidak dapat digunakan di ruangan yang
lembab dan basah.
Kabel NYM memiliki penghantar tembaga polos berisolasi PVC. Untuk luas penampang 1,5
mm2 sampai dengan 10 mm2 penghantarnya terdiri dari kawat tunggal. Untuk 10 mm2
keatas penghantarnya terdiri dari sejumlah kawat yang dipilin jadi satu. Jumlah uratnya satu
hingga lima. Kalau ada lebih dari satu, urat uratnya dibelit jadi satu dan kemudian diberi
lapisan pembungkus inti dari karet atau plastik lunak supaya bentuknya menjadi bulat.
Lapisan pembungkus inti harus lunak dan rapuh agar mudah dikupas waktu pemasangan.
Sesudah itu baru diberi selubung PVC berwarna putih ( lihat gambar ). Kabel NYM
berselubung PVC untuk instalasi tetap memiliki tegangan nominal 500 Volt.
4. MULTITESTER
Pada praktek instalasi listrik,alat ukur yang biasa digunakan ialah amperemeter, voltmeter,
dan ohmmeter atau yang biasanya disebut dengan AVOmeter (multitester). Pada dasarnya
prinsip kerja yang digunakan alat alat ukur tersebut ialah prinsip kerja kumparan putar.
Gaya didefinisikan dengan persamaan F=m.a ; jadi suatu standar untuk gaya
tegantung pada standar-standar massa dan percepatan. Massa dianggap
besaran dasar, dan standarnya adalah suatu silinder yang terbuat dari platinairidium, yang disebut Kilogram Internasional, yang disimpan di ruang bawah
tanah di Serves. Perancis. Massa-massa yang lain (misalnya standar-standar
nasional) dibandingkan dengan standar ini dengan bantuan neraca yang
mempunyai ketelitian beberapa bagian dalam 109 untuk massa-massa sekitar 1
kg. Toleransi dalam berbagai massa standar dari Biro Standar Nasional dapat
ditemukan dalam publikasi-publikasi yang dikeluarkannya.

Percepatan bukanlah besaran dasar, tetapi besaran yang diturunkan dari


panjang dan waktu, dua besaran dasar yang standarnya telah ditetapkan.
Percepatan gravitasi bumi g, merupakan standar yang tepat, yang dapat
ditentukan dengan ketelitian 1/106 dengan mengukur periode dan panjang
efektif dari bandul atau dengan menentukan perubahan kecepatan benda yang
jatuh bebas terhadap waktu. Harga g yang sesungguhnya tergantung pada
tempat dan juga sedikit dipengaruhi oleh waktu (dalam suatu bentuk ramalan
periodik) pada suatu tempat tertentu. Harga g juga berubah (sedikit) tanpa
dapat diramalkan karena pengaruh aktivitas geologis pada suatu tempat. Apa
yang dinamakan harga standar g mengacu pada harga permukaan air laut dan
garis lintang 45o dan harganya adalah 980,665 cm/detik2. Harga pada suatu
lintang derajat dapat dihitung dari
g=978,049(1+0,0052884 sin^2-0,0000059sin^2 2) cm/det^2
Dengan koreksi untuk ketinggian h meter dari permukaan laut adalah
Koreksi = -(0,00030855+0,00000022 cos2)h+0,000072(h/1000)^2 cm/
det^2
Harga g setempat juga dapat diperoleh dari The National Ocean Survey,
National Oceanic and Atmospheric Administration.

Bila harga g suatu tempat sudah dapat ditentukan, gaya gravitasi (berat)
berdasarkan standar massa yang sudah diketahui mungkin dapat dihitung untuk
menetapkan suatu standar gaya. Ini merupakan dasar kalibrasi gaya berat
suatu sistem pengukuran gaya.
Dalam fisika, berat dari suatu benda adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi
berkaitan dengan massa benda tersebut. Massa benda adalah tetap di manamana, namun berat sebuah benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya
percepatan gravitasi di tempat tersebut.
Berat dihitung dengan mengalikan massa sebuah benda dengan percepatan
gravitasi di mana benda tersebut berada. Berat sebuah benda di bumi akan
berbeda dengan beratnya di bulan. Sebuah benda bermassa 10 kilogram, akan
tetap mempunyai massa 10 kilogram di bumi maupun di bulan, namun di bumi
benda tersebut akan mempunyai berat 98 Newton, sedangkan di bulan, benda
tersebut akan mempunyai berat 16,3 Newton saja.
Rumus untuk berat:
W=m.g
Dengan g percepatan gravitasi, m Massamassa benda dan W berat benda.
Satuan SI (Sistem International) untuk berat adalah newton (N). Selain itu,
satuan untuk gaya atau berat yang lain adalah dyne, kg m/s2, gf, kgf, g/cm2.
Dalam penggunaan istilah secara modern, berat dan massa secara mendasar
adalah dua kuantitas yang berbeda: massa adalah suatu sifat intrinsik dari
materi, sedangkan berat adalah suatu gaya yang merupakan hasil aksi gravitasi
pada materi.
Namun demikian, pengenalan perbedaan ini berdasarkan sejarahnya adalah
sesuatu yang belum lazim dan dalam banyak situasi keseharian kata "berat"
tetap digunakan yang berarti "massa". Sebagai contoh, sering kita mengatakan
bahwa berat badan kita 45 kg, walaupun diketahui bahwa kilogram adalah
suatu satuan massa. Ini merupakan suatu pernyataan yang keliru namun lazim
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dalam fisika untuk mengukur besarnya gaya (berat) suatu benda
digunakan alat yang disebut dinamometer (neraca pegas).
PEMBAHASAN

Kegunaan Dinamometer
Ketika kita memberikan tarikan atau dorongan pada sebuah benda, tentu kita
tidak tahu seberapa besar tarikan atau dorongan yang kita berikan. Untuk dapat
mengetahui besar gaya yang kita berikan, diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur
gaya yang paling sederhana dan dapat mengukur secara langsung adalah
dinamometer. Dalam laboratorium fisika, nama lain dari dinamometer adalah
neraca pegas. Dinamometer (neraca pegas) ini juga biasa kita gunakan untuk
mengukur berat, berat yang dimaksud di sini adalah gaya berat bukan massa.

Bagian-Bagian Dinamometer
Adapun bagian-bagian dari dinamometer adalah gantungan, penunjuk skala,
pegas, skala, batang, dan pengait. Fungsi dari masing-masing bagian tersebut
adalah sebagai berikut :
Gantungan : sebagai tempat untuk memegang dinamometer (neraca
pegas) tersebut agar tidak mengganggu proses pengukuran.
Penunjuk sekala : bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala (hasil
pengukuran)
Pegas : bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang sangat vital.
Skala : harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang
menunjukkan hasil pengukuran
Batang : merupakan bagian luar yang membungkus pegas sehingga
menjadi system
Pengait : sebagai tempat dimana benda diletakkan.

Prinsip Kerja Dinamometer


Pada dasarnya dinamometer (necara pegas) menggunakan pinsip yang
mengikuti hukum Hooke yaitu:
Gaya elastis sebagai penyebab getaran harmonis berbanding lurus dan
berlawanan arah dengan simpangan.
F= -kx
Di sini k adalah suatu konstanta positif disebut tetapan pegas (spring constant).
Satuan k adalah N/m; k menggambarkan kakunya suatu pegas. Hampir semua
pegas memenuhi hukum Hooke diatas, selama simpangan x tidak terlalu besar.
Catatan : kalau pegas ditekan maka x adalah negative.
Dari gambar tersebut kita dapat menyimpulkan suatu persamaan:
F= -kx dan F= mg
Pada persamaan tersebut didapat variabel yang sama yaitu F maka:
mg = - kx
mg = - kx
m=-x
dari persamaan itu g (percepatan gravitasi) dan k (konstanta pegas) dapat
diabaikan karena variabel yang konstan, selama dalam keadaan pengaruh
gravitasi sama dan memakai pegas yang sama. Jadi massa sebanding dengan
simpangan yang dihasilkan oleh pegas tersebut.
Namun perlu diingat bahwa pembacaan skala yang terdapat pada dinamometer
(neraca pegas) adalah perbandingan skala massa yang dihasilkan oleh
simpangan pegas. Jadi pada keadaan gravitasi yang beda dan pegas yang beda
maka skala massa tersebut tidak berlaku. Karena pada keadaan sebenarnya
yang dibaca adalah beratnya jadi pembacaan pegas dipengaruhi oleh gaya
gravitasi. Maka dari itu, dalam beberapa dinamometer (neraca pegas) ada dua
skala yaitu yang memakai satuan newton (N) dan gram (gr).
Neraca pegas sebagai alat untuk mengukur besar gaya tarik, terbuat dari sebuah

pegas di dalam sebuah wadah yang diberi skala. Angka-angka skala dikalibrasi
sedemikian sehingga menunjukkan besarnya gaya tarik. Jika neraca pegas
digantungkan secara vertikal, dan di ujung bawahnya digantungkan beban, maka
pegas akan memanjang dan skala neraca pegas akan menunjukkan besar gaya
gravitasi yang dialami oleh beban itu.
Bila beban diubah, maka pertambahan panjang pegas akan berubah, skala yang
ditunjuk juga berubah. Dalam batas tertentu, pertambahan panjang pegas
sebanding dengan massa beban yang digantungkan dikalikan dengan
percepatan gravitasi di tempat percobaan dilakukan. Angka kesebandingan ini
disebut konstanta pegas.
Prosedur Penggunaan Dinamometer
Kalibrasi
Kalibrasi adalah proses dalam membandingkan suatu acuan lokal kepada standar
yang berlaku untuk memastikan ketelitian suatu alat ukur atau menyetandaran
keadaan ukur sebelum digunakan agar hasil pengukuran akurat, dan mendekati
nilai benar. Adapun cara pengkalibrasian dinamometer (neraca pegas) adalah
dengan cara memutar sekrup yang ada di bagian atas dinamometer tanpa
beban hingga garis penunjuk skala menujukkan pada skala nol.
Cara Pengukuran
Adapun cara pengukurannya sangat mudah yaitu :
Gantungkan benda yang akan diukur pada pengait yang terdapat di bagian
bawah pegas.
Setelah keadaan sistem tenang lihat skala yang ditunjukkan oleh penunjuk skala.
Cara Membaca
Cara membaca penggunaan dinamometer (neraca pegas) ini, sama halnya
seperti pengunaan alat ukur mistar yaitu melihat angka yang ditunjuk oleh
penujuk skala. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada dinamometer
berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium adalah
0,1 N.

3. DYNAMOMETER ABSORBSI PRONY BRAKE


Dinamometer absorbsi adalah salah satu alat untuk mengukur daya dan pada alat tersebut
juga mengubah bentuk kerja menjadi panas. Prinsip dari alat prony brake ini adalah sebuah
gelang kayu (a) ditangkupkan dengan puli motor (b) dan himpitan a terhadap b dapat diatur
oleh alat (c) kemudian gelang (a) dihubungkan dengan batang (d) pada alat timbang (e).
Misalkanpun (b) berputar/putaran maka kerja yang dilakukan adalah 2 lw. Jika puli ini
dihimpit oleh gelang kayu (a) maka kerja yang dilakukan sama dengan kerja yang dibutuhkan
untuk mengatasi gesekan antara puli dan gelang kayu, yaitu 2 lw. Jika puli berputar n kali
kerja per menit kerja adalah 2 lw atau :

Dimana:
I
=
w
=
n
=
Torsi =

panjang lengan (ft)


gaya gesekan terhadap gelang kayu dan lengan ( lbs )
jumlah putaran per menit
wl, sehingga pada persamaan diatas :

Dimana:
T
=

Torsi

Untuk setiap dinamometer 2 I = K adalah konstan sehingga bhp = Kwn. Sedangkan bentuk
dari Prony Brake itu sendiri terlihat seperti gambar 2

Gambar 2. Prony Brake


4. DYNAMOMETER ABSORBSI - HIDROLIK
Prinsip kerjanya sama dengan Prony Brake yaitu dengan merubah kerja menjadi panas. Air
dalam suatu housing yang berputar bebas terhadap shaft mengalami gesekan akibat putaran
staft tersebut. Housing dihubungkan dengan lengan torsi sama seperti Prony Brake. Rumusrumus yang dimiliki sama dengan Prony Brake namun kesalahan yang dijinkan adalah 0.5%.
HaI ini menjadi bahaya bila mesin "running away" melewati batas jadi hidrolik ini lebih
berbahaya dari pada prony brake.
Bentuk dari alat hidrolik ini dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Dinamometer hidrolik


5. DINAMOMETER ABSORBSI AIR BRAKE
Air atau Fan Brake sangat berguna di dalam mesin bermuatan yang bergerak dan untuk
pengujian kekuatan pada kecepatan tinggi. Daya ditansmisikan pada udara dengan
menggunakan fan yang besarnya tergantung ukuran piring, jarak piring dan pisat rotasi dan
rpm pada kubus. Kesalahan yang diijinkan oleh fan brake adalah 20%. Sejak brake
dipengaruhi oleh temperatur dan suhu udara. Sebelum digunakan brake harus dikalibrasi.
Untuk mengetahui besarnya daya kita harus membaca rpm dari kipas angin (fan).
6. DINAMOMETER ABSORBSI EDDY CURRENT
Dinamometer Eddy Currend sangat diperlukan untuk mengoperasikan rotor yang
dihubungkan dengan stator. Rotor adalah baja tuang padat dangan tonjolan gigi tape pada
daerah kutub. Stator adalah pasangan magnetik yang dihubungkan oleh tenaga putar dengan
rotor yang dilengkapi dengan koil untuk hubungan langsung dan bearing.
Karena Eddy Current adalah dinamometer absorbsi maka sirkulasi membawa panas generator
ke mesin. Tenaga putar sangat berpengaruh pada pengontrolan field excication, field
excication memiliki tenaga friksi yang besarnya sama dengan total daya yang masuk pada
mesin.
7. DINAMOMETER ELEKTRIK DIRECT CURRENT
Pada direct current terdapat generator dan field excication. Field frame bebas untuk berputar.
Resultan putaran menyebabkan skala bergerak. Keakuratan yang diperoleh adalah 0.25 %.
Alat ini biasanya dioperasikan pada motor. Gambar dari atat ini bisa dillihat pada gambar 4.
Rumus yang digunakan pada alat ini adalah

Gambar 4. DC Electric Dynamometer


8. SHOP DINAMOMETER
Alat ini layak digunakan untuk mengukur daya pto traktor di lahan atau di toko dealer alatalat untuk memperbaiki. Dinamometer seperti pada gambar 3 atau 4 terlalu mahal dan sulit
untuk digunakan kecuali dilaboratorium, disana dapat dibuat suatu pengembangan sehingga
tidak menjadi mahal dan portabel, dan diklasifikasikan di tipe shop atau pada dinamometer
pada gambar 5.

Gambar 5. Shop type of agricultural dynamometer


Tugas utama dari dinamometer jenis ini adalah menentukan jenis mesin dan juga untuk
menyakinkan konsumen mengenai kemampuan mesin traktor bila memerlukan penelitian
yang sangat telili, pemeliharaan atau pengaturan.
Prinsip alat ini sama dengan prinsip hidrolik atau dinamometer Prony Brake. Pompa hidrolik
kadangkala juga digunakan sejak dinamometer strop tidak memiliki kontruksi dengan
ketelitian atau pemeliharaan pada laboratorium dinamometer, maka tidak dapat diharapkan
untuk mendapatkan ketelitian yang digunakan di laboratorium permesinan.
Alat ini memiliki tekanan gage untuk mengukur daya pada lengan torsi, kecepatan pto
biasanya diukur dergan indikator kecepatan yang dibaca langsung pada beberapa kasus daya
dibaca langsung pada tekanan gage dengan koreksi pada kecepatan pto.

Dinamometer Drawbar
Untuk mengukur daya tarik traktor terhadap alat atau mesin-mesin yang digandengkan.
Dinamometer ini mengukur gaya tarik traktor dalam lb atau kg. Dengan mengukur jarak yang
ditempuh dapat dihitung drawbar hp traktor tersebut.

9. DINAMOMETER SPRING
Dinamometer spring merupakan unit drawbar yang paling sederhana terdiri atas pemanjangan
pegas untuk tensi atau pemendekan pegas untuk kompresi. Gambar alat ini dapat dilihat pada
gambar 6. Dinamometer jenis ini sangat cocok untuk pengukuan kasar atau kurang teliti
untuk daya karena variasi yang berbeda untuk muatan yang biasanya berhubungan dengan
perlengkapan pertanian.

Gambar 6. Dinamometer drawbar tipe spring


10. DINAMOMETER DRAWBAR - HIDROLIK
Dinamometer mobil digunakan untuk pengujian traktor di Universitas Norton seperti pada
gambar 7 yang menggunakan silinder hidrolik untuk mentransmisi pada daya drawbar pada
dinamometer mobil. Tekanan diukur dengan sinyal transduser tekanan dari rekorder atau
komputer. Silinder hidrolik mengukur daya tarik drawbar yang dimanfaatkan tarik fluktuasi
dinamometer pegas yang berdampak pada katup throttle.
Drawbar juga memiliki peralatan untuk mengukur kecepatan traktor, rpm mesin roda taktor,
penggunaan bahan bakar, tekanan temperatur intake, cairan hidrolik pendinginan bahan-bakar
hidrolik.

Gambar 7. Dinamometer yang menggunakan silinder hidrolik


11. STRAIN GAGE DYNAMOMETER
Salah satu metoda pengukuran daya tarik drawbar adalah dengan menggunakan elektrik pada
tegangan gage yang dapat mendeteksi tegangan seperti gambar 8.

Gambar 8. Strain Gage


Dinamometer Torsi
Dengan keuntungan pengoperasian mesin-mesin pada pto traktor, banyak sejarah yang
bercerita pencapaian tujuan yaitu penemuan alat untuk mentransmisi rotasi shaft.
12. METER TORSI, TIPE STRAIN GAGE
Perlawanan perkembangan elektrik dengan tegangan gage menyebabkan penemuan praktis
mengenai torsi dan daya pada traktor pertanian dan mesin. Pemakaian meter torsi utama
dengan tegangan gage telah dikembangkan. Seperti yang terlihat pada gambar 9.

Gambar 9. Meter Torsi


13. DINAMOMETER CHASSIS
Pengujian taktor diluar ruangan memilki faktor pembatas berupa cuaca. Salah satu metoda
untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan dinamometer chassis. Seperti yang
terlihat pada gambar 10. Drum digunakan sebagai wadah dengan batu bata dan karena itu
diuji dengan pengujian batubata. Permukaan traksi mengubah cuaca sehingga memungkinkan
untuk mangatasi masalah cuaca.
Sejak traktor tertahan tidak ada perputaran dengan roda hal ini sangat tidak menguntungkan.
Cuaca dapat menjadi lebih baik regulasinya ketika pengujian traktor. Dinamometer ini dibuat
di Institut Pengujian Swedia Nasional.

Gambar 10. Dinamometer Chassis


14. PENAKSIRAN DAYA METODA LAHAN
Sangat diperlukan untuk mengetahui perkiraan daya yang digunakan taktor pada lahan.
Akurasi tegangan gage pada meter torsi tidak diperlukan. Penaksiran daya traktor yang keluar
diperlukan untuk melipat gandakan tekanan. Hubungan antara daya dan melipat gandakan
tekanan adalah pencapaian utama dengan pengujian daya nanometer. Garis kelok hanya benar
untuk throttle penuh atau men-set governor.

Keadaan atau kondisi mesin, temperatur udara, dan tekanan barometer berpengaruh pada
kalibrasi garis kelok. Meskipun penting untuk merealisasikan metoda pencapaian tekanan
namun hanya dapat digunakan dengan kalibrasi garis kelok Kurva dari penaksiran daya ini
dapot dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Kurva Penaksiran Daya


15. ENGINE TEST APPARATUS TESTER GAS PEMBUANGAN
Pada bab ini berhubungan dengan bahan-bakar dimana bahan bakar itu terdiri atas karbon dan
hidrogen dan udara terdiri atas nitrogen dan karbon. Ketika bahan bakar habis terbakar oleh
udara, maka secara prinsip memproduksi nitogen, air dan karbon dioksida. Ketika bahan
bakar sebagian habis terbakar, karbon monoksida berubah menjadi karbon dioksida dan
nikogen.
Hal ini dapat diukur dengan menggunakan emisi pengujian pembuangan pada NDIR. Metoda
untuk mendeteksi dengan menggunakan prinsip absorbsi selektif energi infra merah
menyebabkan memungkinkan menyerap gas untuk menjadi gas lain.
Analizer melewati batang infra merah menembus dua sel, satu sel referensi berisi gas non
absorbsi dan sel contoh berisi contoh yang mengalir secara terus menerus. Selama operasi
sebagian dari radiasi infra merah diabsorbsi dengan persentase yang proposional.
Detektor sperti pada gambar 12 memiliki energi antara sel contoh dan sel referensi yang
kemudian diubah oleh amplifier sehingga memugkinkan untuk diukur oleh meter torsi, sangat
disarankan menggunakan rekorder dan alat kontrol.
Pada gambar 13 menunjukkan lokasi karbon dioksida absorbsi infra merah pada garis 4.2
sampai 4.5 mm, dan karbon monoksida absorbsi infra merah pada 4.4 sampai 4.9 mm.
Kesalahan pada NDIR disebabkan oleh contoh pembuangan terdiri atas radiasi yang memilki
panjang yang sama dengan gas ini sehingga detektor mengabsorbsinya juga. Filter optik
standart, filtergas, sel filter gas atau material jendela dapat digunakan untuk mengurangi hal
ini.
Terdapat 200 macam perbedaan hidrokarbon yang tidak terbakar, setiap perbedaan komposisi,
tidak dapat dideteksi dengan akurat. Konsentrasi dapat ditemukan dengan konsentrasi

ekivalen n-heksana C6H12. Jadi wadah untuk detektor NDIR diisi dengan n-heksana. Akan
lebih akurat bila metoda pengukuran tidak terbakarnya emisi hidrokarbon dalam detektor
ionisasi.
Pabrik mesin pembakaran internal dan sistem pengukuran memilki beberapa alat pengukuran
emisi yang berbeda prinsip operasi. Perbedaan sistem sangat berharga untuk menentukan
penggunaan bahan bakar gasoline dan emisi bahan bakar diesel.

Anda mungkin juga menyukai