Lapkas Pedi CTEV Koreksi Ke 2
Lapkas Pedi CTEV Koreksi Ke 2
Talipes (kelainan pada kaki dimana kaki terputar, dari bahasa Latin: talus/ankle,
pes/foot),
Varus (inversi dan adduksi dari fore foot, mid foot dan hind foot).
LAPORAN KASUS
Seorang bayi laki-laki JR, umur 3 hari dikonsulkan dari neonati dengan congenital
talipes equino varus dekstra.
Keluhan utama: pergelangan kaki kanan bengkok ke dalam sejak lahir
Anamnesis: (alloanamnesa dengan ibu penderita) pada tanggal 24 Juni 2011
Riwayat Persalinan:
Persalinan dilakukan secara sectio cesarea di RSUP Prof. Dr. R.D Kandou pada tanggal
21-6-2011, atas indikasi bekas sectio cesarea dan ketuban pecah dini 2 jam. Berat badan
lahir 3050 gram, panjang badan saat lahir 47 cm, Apgar score 7 9.
Family Tree:
6 thn
3 thn
ctev
seorang karyawan swasta (di perusahaan farmasi), lulusan SMA. Ibu penderita umur 33
tahun, PNS, lulusan D3. Biaya persalinan ditanggung Jampersal. Biaya penderita
ditanggung pribadi karena merupakan anak ketiga.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: aktif (+), refleks (+), nadi 150 kali/menit, respirasi 40 kali/menit suhu
badan 36,40C, BB: 3050 gr, PB: 47 cm
Kulit
Kepala
: bentuk
terbuka datar
Rambut
Mata
: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks
cahaya +/+ normal
Telinga : bentuk normal, mudah membalik
Hidung
Mulut
Leher
Toraks
Abdomen
: datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, tali pusat terawat
Genitalia
Sisi lateral kaki konveks, sisi medial konkaf, terdapat kerutan pada medial
plantar kaki (+)
Hindfoot equines (+), tumit tertarik ke atas dan inversi, kerutan yang dalam pada
aspek posterior sendi ankle
Forefoot dapat diposisikan pada posisi abduksi dan dan hindfoot dapat
dieversikan
Diagnosis Klinis
Diagnosis Etiologi
: tidak diketahui
PENANGANAN
Program Rehabilitasi Medik
Fisioterapi:
Inspeksi:
-
Sisi lateral kaki konveks, sisi medial konkaf, terdapat kerutan pada medial
plantar kaki
Hindfoot equinus
Palpasi :
-
Forefoot dapat diposisikan pada posisi abduksi dan dan hindfoot dapat
dieversikan
Program:
-
Ortotik Prostetik
Evaluasi
: bean shaped deformity ankle dekstra, torsi os tibia dekstra, forefoot dan
midfoot posisi adduksi dan inversi, hindfoot equinus, tumit tertarik ke atas dan inversi,
kaki dapat dibuat posisi netral, Forefoot dapat diposisikan pada posisi abduksi dan dan
hindfoot dapat dieversikan, lingkar betis ( 5 cm di bawah patella) kaki kanan: 9,5 cm,
kiri: 10 cm, panjang kaki kanan 21 cm, kiri: 21 cm
Program
-
:
Serial casting
Psikologi
Evaluasi :
- Orang tua penderita merasa khawatir dengan kondisi kaki penderita
Program :
-
Support mental kepada orang tua penderita untuk secara teratur datang karena
Evaluasi Program:
I.
Tanggal 26 Juni 2011 (minggu 1)
Evaluasi: bean shaped deformity ankle dekstra, torsi os tibia dekstra, forefoot dan
midfoot posisi adduksi dan inversi, hindfoot equinus, tumit tertarik ke atas dan inversi,
6
kaki dapat dibuat posisi netral, Forefoot dapat diposisikan pada posisi abduksi dan dan
hindfoot dapat dieversikan, lingkar betis ( 5 cm di bawah patella) kaki kanan: 9,5 cm,
kiri: 10 cm, panjang kaki kanan 21 cm, kiri: 21 cm
Program:
Fisioterapi:
-
Home program:
-
Bila ujung jari kaki yang dipasang casting membiru atau pucat langsung dibawa
kaki dapat dibuat posisi netral, Forefoot dapat diposisikan pada posisi abduksi dan dan
hindfoot dapat dieversikan, lingkar betis ( 5 cm di bawah patella) kaki kanan: 9,5 cm,
kiri: 10 cm, panjang kaki kanan 21 cm, kiri: 21 cm
Program:
Fisioterapi:
-
Selanjutnya orang tua pasien menolak untuk pemasangan long leg plaster berikutnya
dengan alasan tidak tega melihat pasien menangis terus-menerus waktu dipasang gips.
Total pemasangan long leg plaster sebanyak 3 kali, masing-masing selama 10 hari.
IV. Tanggal 15 Agustus 2011 (minggu ke-8)
Evaluasi: bean shaped deformity ankle dekstra, torsi os tibia dekstra, forefoot dan
midfoot posisi adduksi dan inversi, hindfoot equinus, tumit tertarik ke atas dan inversi,
kaki dapat dibuat posisi netral, Forefoot dapat diposisikan pada posisi abduksi dan dan
hindfoot dapat dieversikan, lingkar betis ( 5 cm di bawah patella) kaki kanan: 9,5 cm,
kiri: 10 cm, panjang kaki kanan 21 cm, kiri: 21 cm
Program:
Fisioterapi:
- Infrared ekstremitas inferior
- Massage ekstremitas inferior
- Passive stretching pada daerah pergelangan kaki kanan
Ortotik Prostetik:
- Pembuatan Denis-Browne Splint
Program:
Fisioterapi:
-
Ortotik Prostetik: Denis-Browne Splint (dipakai selama 23 jam, hanya dilepas bila
mandi, ganti popok dan saat dilakukan passive stretching)
Diskusi
Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau Congenital Clubfoot merupakan
kelainan bawaan pada kaki dan pergelangan kaki yang berupa deformitas inversi,
kombinasi equines dan varus dari hindfoot, serta adduksi dari sendi subtalar dan
midtarsal. Kondisi ini ditandai dengan beberapa komponen, yaitu: inversi (putaran ke
dalam) dan adduksi (deviasi ke dalam) dari forefoot, varus dari kalkaneus (tumit
inversi), equinus (plantar fleksi), kontraksi jaringan di sisi medial kaki, otot-otot evertor
di sisi lateral kaki tidak berkembang, otot-otot betis tidak berkembang, serta resistensi
terhadap koreksi pasif.
Penyebab pasti kelainan ini belum diketahui namun terdapat beberapa teori yang
dikemukakan, yaitu:6,8
1. Faktor mekanik dalam uterus, berupa tekanan intrauterin sehingga kaki berada
dalam posisi equinovarus, yang selanjutnya mempengaruhi kecepatan pertumbuhan
tulang dan adaptasi otot dan ligamen.
2. Defek neuromuskuler, dimana terjadi lesi pada nervus peroneus karena tekanan
intrauterine atau gangguan perkembangan otot.
3. Defek primary plasma-germ, sehingga leher talus menjadi pendek dan bagian depan
talus berotasi ke medioplantar, mengakibatkan permukaan artikulasi tidak lagi
menghadap ke depan.
4. Gangguan perkembangan janin, akibat:
a) Gangguan intrauterine berupa iskemi pada sinus tarsal, menyebabkan terjadinya
gangguan perkembangan leher talus (menurut Irani dan Sherman).
b) Gangguan pertumbuhan tibia akibat agen teratogen (menurut Diaz) pada fase
perkembangan kaki, dapat berupa virus, steroid, radiasi dan lain-lain.
5. Herediter, resiko pada anak dari orang tua dengan kelainan CTEV sebesar 10 25%.
Berdasarkan gejala klinisnya, CTEV dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok:
9
Posisi lateral:
Kaki pada posisi dorsofleksi maksimal dengan ditahan oleh papan di permukaan
plantar kaki. Sudut talocalcaneal pada posisi ini: perpotongan aksis longitudinal
talus (garis yang melalui titik pusat bagian kepala dan badan talus) dengan aksis
longitudinal calcaneus (garis yang melalui permukaan plantar), berhubungan
dengan tuberositas calcaneus dan bagian anterior yang cembung. Normalnya
sebesar 300 500, pada CTEV < 250.
Diagnosis banding dari CTEV adalah:
Postural clubfoot yang disebabkan oleh posisi fetus dalam uterus dimana kaki
dapat dikoreksi secara manual oleh pemeriksa. Postural clubfoot mempunyai
respon yang baik dan cepat terhadap serial casting dan jarang akan kambuh
kembali.
11
Metatarsus adductus (atau varus) adalah deformitas pada metatarsal saja. Kaki
bagian depan mengarah ke bagian medial dari tubuh. Dapat dikoreksi dengan
manipulasi dan mempunyai respon baik terhadap serial casting.
Penatalaksanaan Rehabilitasi Medik dilakukan segera setelah lahir, sedini
mungkin, tiga minggu pertama kehidupan merupakan golden period karena jaringan
serta ligamentum masih lentur. Penanganan penderita dilakukan dengan teknik
manipulasi yang bertujuan untuk meregangkan jaringan lunak yang kontraktur sehingga
dapat memperbaiki hubungan yang abnormal diantara tulang-tulang tarsal serta
memperbaiki arsitektur tulang. Teknik manipulasi:2,11,12
1. Triceps surae, kapsul posterior pergelangan kaki dan sendi subtalar,
ligamentum calcaneofibular diregangkan dengan menarik tumit ke bawah
dan mendorong midfoot ke arah dorsofleksi, tahan selama 5 hitungan,
kemudian lepaskan, diulang sebanyak 20 kali. Hati-hati jangan sampai
menyebabkan deformitas rocker bottomed foot dimana forefoot terkoreksi
tetapi hindfoot tetap equinus.
2. Otot tibialis posterior dan ligamentum tibiocalcaneal medial diregangkan
dengan menginversikan hindfoot dan midfoot.
3. Jaringan lunak daerah plantar diregangkan dengan mendorong tumit dan
forefoot ke atas, tahan selama 5 hitungan dan diulang sebanyak 20 kali.
Setelah dilakukan manipulasi, dipasang above knee cast yaitu Plaster cast of
Paris suatu serial splint yang kaku, dipergunakan untuk mempertahankan hasil koreksi
dari manipulasi dan operasi, dipasang sampai di atas lutut dengan kaki dalam koreksi
maksimal dan lutut dalam fleksi. Koreksi ini diganti setiap 1 2 minggu dengan
sebelumnya dilakukan teknik manipulasi tersebut.4,13
12
tibia dekstra, forefoot dan midfoot inversi dan adduksi, sisi lateral kaki konveks, sisi
medial konkaf, terdapat kerutan pada medial plantar kaki, hindfoot equines, tumit
tertarik ke atas dan inversi, kerutan yang dalam pada aspek posterior sendi ankle. Dari
palpasi ditemukan kaki masih dapat dibuat posisi netral, forefoot dapat diposisikan pada
posisi abduksi dan hindfoot pada posisi eversi, otot betis tidak teregang, lingkar betis 5
cm di bawah patella: dekstra : 9,5 cm (atrofi), sinistra: 10 cm, panjang kaki dekstra: 21
cm, sinistra: 21 cm. Telah diberikan program fisioterapi: infra red pada ekstremitas
inferior, massage ekstremitas inferior, passive stretching pada daerah pergelangan kaki
kanan, serial casting dengan long leg plaster yang hanya dijalani pasien sebanyak 3 kali
masing-masing 10 hari, dengan alasan orang tua pasien tidak tega melihat anaknya
menangis sewaktu dipasang gips (rasa panas dan tidak bisa bergerak leluasa).
Selanjutnya pasien dibuatkan Denis-Browne Splint. Pasien hanya datang terapi beberapa
kali lagi setelahnya.
Diagnosis ditegakkan dan penanganan yang dilakukan sedini mungkin, segera
setelah bayi lahir akan memberikan prognosis yang baik. Walaupun demikian, keadaan
ini sering tidak sembuh sempurna dan sering kambuh, terutama pada bayi dengan
kelumpuhan otot yang nyata atau disertai penyakit neuromuskuler. Beberapa kasus
menunjukkan respon yang positif terhadap penanganan, sedangkan beberapa kasus lain
menunjukkan respon yang lama atau tidak berespon sama sekali terhadap terapi.
Orangtua harus diberikan informasi bahwa hasil dari penanganan tidak selalu dapat
diprediksi dan tergantung pada tingkat keparahan dari deformitas, umur anak saat
intervensi, perkembangan tulang, otot dan syaraf. Fungsi kaki jangka panjang setelah
terapi secara umum baik tetapi hasil studi menunjukkan bahwa koreksi saat dewasa
akan menunjukkan kaki yang 10% lebih kecil dari biasanya.12
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16
Lampiran
17
18