Laporan Permanganometri
Laporan Permanganometri
TITRASI REDOKS
PERMANGANOMETRI
OLEH
NAM
ARIFIN OPUTU
NIM
KELAS
KELOMPOK
I (SATU)
ASISTEN
ELTRISNAWATI USUMAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Kimia Farmasi Analisis merupakan suatu metode untuk
memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan informasi struktur dari
suatu senyawa obat pada khususnya, dan bahan kimia pada
umumnya. Ilmu kimia analisis mempunyai keterkaitan dengan bidang
ilmu yang lain, misalnya dengan ilmu statistika, terkait dengan
pengolahan data hasil analisis.
Tujuan utama dari kimia analisis itu sendiri adalah penentuan
komposisi suatu senyawa dalam suatu bahan atau sampel yang
disebut dengan kimia analisis kualitatif, adapun untuk penentuan
kadar dari komposisi suatu bahan atau sampel biasa disebut kimia
analisis
kuantitatif.
Analisis
kuantitatif
adalah
analisis
untuk
penjelasan
Prinsip Percobaan
Percobaan ini didasarkan pada reaksi (Reduksi Oksidasi) dimana
larutan (KMnO4) bersifat oksidator dari larutan uji dan sampel bersifat
reduktor dan redaksi pada larutan baku KMnO4 sampai tetap warna
merah muda (Hardjadi, 1990).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1
Teori Umum
Titrasi permanganometri adalah titrasi berdasarkan prinsip
oksidasi reduksi dan digunakan untuk menetapkan kadar reduktor
dalam suasana asam sulfat encer. Larutan baku yang digunakan
adalah larutan KMnO4 (Raymond, 2005).
Kalium Permanganat (KMnO4) telah banyak digunakan
sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Reagen
ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan tidak
membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat
encer. Satu tetes permanganat 0,1 N memberikan warna merah
muda yang jelas pada volume dari larutan yang biasa dipergunakan
dalam
sebuah
mengindikasikan
titrasi.
Warna
kelebihan
ini
reagen
dipergunakan
untuk
tersebut. Permanganat
reaksi. Permanganat
adalah
agen
unsur
yang
dapat
mereduksi
Permanganat
menjadi
Mangan
merupakan
oksidasi
yang
cukup
kuat
untuk
MnO2
merupakan
latihan
yang
lazim
bagi
digunakan
sebagai
latihan
mahasiswa. Kalsium
dengan
Permanganat. Prosedur
ini
lebih
cepat
II.2
Uraian Bahan
Aethanolum.
Sinonim
RM/BM
C2H6O/46,07.
Rumus struktur
Pemerian
Cairan
tidak
mudah menguap,
bau khas,
rasa
dan memberikan
berwarna,
jernih,
danmudah
panas,
bergerak;
mudah
nyala
terbakar
biru
yang
tidak berasap.
Kelarutan
Sangat
mudah
larut
dalam
air,
Kegunaan
Sebagai
zat
tambahan,
juga dapat
membunuh
kuman serta dapat mematikan dan mengha
mbat pertumbuhan jamur
II.2.2 Asam Oksalat (Dirjen POM, 1979)
Nama lain
Asam oksalat.
RM / BM
(CO2H)2.2H2O / 126,07
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
Penyimpanan
Acidum sulfuricum
Nama lain
Asam sulfat
RM/BM
H2SO4/98,07
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Bercampur
dengan
air
dan
dengan
Kegunaan
Aqua destilata
Nama lain
Aquadest
RM/BM
H2O/18,02
Rumus struktur
Pemerian
Cairan
jernih,
tidak
Kegunaan
Sebagai pelarut
Ferrosi sulfas
berwarna,
tidak
Nama lain
RM/BM
FeSO4/151,90
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Perlahan-lahan
larut
sampai
sempurna
Kegunaan
Sebagai sampel
Kalii permanganas
Nama lain
Kalium permanganat
RM/BM
KMnO4/158,03.
Rumus struktur:
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
Sebagai titran
BAB III
METODE KERJA
III.1
III.1.1 Alat
1. Batang pengaduk
2. Buret
3. Botol 1 liter
4. Corong gelas
5. Gelas kimia
6. Gelas ukur
7. Kaca arloji
8. Labu erlenmeyer
9. Neraca analitik
10. Pipet tetes
11. Sendok tanduk
12. Statif dan klem
III.1.2 Bahan
1. Alkohol 70 %
2. Aluminium foil
3. Aquadest
4. Asam oksalat (H2C2O4)
5. Asam sulfat (H2SO4)
6. Besi (II) Sulfat (FeSO4)
7. Kertas Perkamen
8. Kalium Permanganat (KMnO4)
9. Tissue
III.2
Cara Kerja
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
V.1
Tabel pengamatan
Bobot
sampel
H2C2O4
Volume (mL)
Titrat
Titran
25
28
0,64 g
Normalitas (N)
Titrat
Perubahan
warna
Titran
0,1029
0,19208
Bening, merah
muda
Bobot
sampel
Volume (mL)
Titrat
FeSO4
IV.2
0,65 g
Normalitas (N)
Titran
Titrat
Titran
28
0,132
0,0998
12,5
Perhitungan
: g
= 1,58 gram
BE =
V
Dit
: N
Peny : N
= 31,606
= 500 mL = 0,5 L
=?
=
= 0,0998 N
:g
BE
= 0,64 g
=
= 63,035
V
Ditanya
:N
= 100 mL = 0,1 L
=..?
Perubahan
warna
Bening, merah
muda
Penyelesaian
: N
=
=
=
,
= 0,1015 N
Normalitas KMnO4
Diketahui
V1 KMnO4 = 15 mL
V2 H2C2O4 = 0,1029 N
V1 H2C2O4 = 25 mL
Ditanya
N1
= .?
Penyelesaian
V1.N1
= V2.N2
15.N1
= 25 mL . 0,1029 N
.
N1
N1
= 0,1715 N
0,25 g
BE
151,9
12,5 mL = 0,0125 L
Ditanya
.?
Penyelesaian
= 0,132 N
% Kadar FeSO4
Diketahui
Vtitran
= 17,85 mL
Ntitran
= 0,1 N
BE
= 151,9
Penyelesaian
% kadar b b FeSO4= ?
.
.
%b b=
( )
=
x 100%
x 100 %
= 108,6 %
IV.3
Perhitungan Bahan
Ditanya
A1
= 3,3
B1
= 1000 mL
B2
= 500 mL
A2
= ....?
Penyelesaian:
=
,
1000 A2
= 1650
A2
= 1,65 g
Ditanya
A1
= 6,45
B1
= 1000 mL
B2
= 100 mL
A2
= ....?
Penyelesaian :
=
,
1000 A2
= 645
A2
= 0,64 g
Ditanya
A1
=1g
B1
= 100 mL
B2
= 6,25 mL
A2
= ....?
Penyelesaian :
=
=
IV.4
100. A2
= 6,25
A2
= 0,0625 g
Reaksi-Reaksi
2MnSO4
8H2O
5Fe2(SO4)3 + K2SO4
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini digunakan metode permanganometri
dimana titrasi didasarkan pada reaksi redoks. Kalium permanganat
merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam lemah,
netral atau basa lemah. Titrasi harus dilakukan dalam larutan yang
bersifat asam kuat karena reaksi tersebut tidak terjadi bolak-balik,
sedangkan potensial elektroda sangat bergantung pada pH.
V.1 Pembuatan larutan baku kalium permanganat (KMnO4) 0,1 N
Pada percobaan kali ini kami membuat terlebih dahulu larutan
baku KMnO4. Dimana disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang
akan digunakan, kemudian dibersihkan alat menggunakan alkohol 70
%, setelah itu ditimbang kalium permanganat sebanyak 1,58 g dan
dilarutkan dalam 500 mL air di dalam gelas kimia. Kemudian dituang
kedalam botol 1 liter dengan menggunakan corong yang dilapisi kertas
saring dan dikocok sampai benar-benar larut lalu didiamkan selama 2
hari. Setelah didiamkan larutan KMnO4 disaring dengan menggunakan
kertas saring. Dimana menurut Anonim (2010) tujuan penyaringan
yaitu agar bebas dari MnO2. Setelah itu dimasukan kembali ke dalam
botol coklat 1 liter dan diberi label KMnO4.
V.2 Pembakuan larutan KMnO4 (0,1 N) dengan asam oksalat (H2C2O4)
Langkah selanjutnya pembuatan larutan baku KMnO 4 dengan
menggunakan asam oksalat sebagai larutan baku karena asam
oksalat sangat baik dalam keadaan asam sehingga akan lebih
memudahkan titrasinya. Sebelum melakukan pembakuan KMnO4
dibuat terlebih dahulu larutan asam oksalat, disiapkan terlebih dahulu
alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian dibersihkan alat
menggunakan alkohol 70 %, kemudian ditimbang asam oksalat
sebanyak 0,64 g dan dilarutkan dalam air sebanyak 100 mL didalam
gelas kimia diaduk sampai larut, setelah larut masukan ke dalam botol
100 mL. Pada pembakuan kali ini tidak menggunakan indikator karena
KMnO4 juga dapat bertindak sebagai indikator.
Setelah itu dibuat pembakuan KMnO4 dengan H2C2O4. Dengan
menuangkan asam oksalat (H2C2O4) sebanyak 25 mL ke dalam labu
erlenmeyer lalu ditambahkan asam sulfat (H2SO4) sebanyak 5 tetes ke
dalam labu erlenmeyer yang sudah berisi larutan asam oksalat.
Menurut Farmakope Indonesia edisi III (1979), penambahan bertujuan
untuk menjaga konsentrasi ion hidrogen yang tetap dalam larutan
titrasi, juga untuk mencegah pembentukan mangan dioksida dan
mencukupi
kebutuhan
ion
hidrogen
mereduksi
permanganat,
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Dari praktikum kali ini diperoleh kesimpulan, yakni sebagai berikut :
1. Pembakuan larutan Kalium Permanganat dengan Asam oksalat
adalah 0,1029 N.
2. Persen kadar besi (II) sulfat di dalam suatu sampel dengan
menggunakan larutan standar kalium permanganat (KMnO 4)
adalah 108,6 %.
VI.2 Saran
Saran kepada praktikan
Diharapkan
praktikan
lebih
serius
dalam
mengikuti
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Pembahasan Titrasi Redoks.
(Online). (Available
As:
www. scribd. com/ doc/ 132360819/ Pembahasan -TitrasiRedoks, diakses tanggal 9 mei 2013).
(Online). (Available
As:
Gandjar,
G.
2007.
Kimia
Farmasi
Analisis.
Pustaka
pelajar:
Yogyakarta.