Anda di halaman 1dari 4

PRESPEKTIF BIROKRASI PUBLIK

Prespektif Birokrasi Hegelian (G.W.F. Hegel)


Birokrasi adalah bagian dari negara yang berperan untuk memediasi
kepentingan partikular dari masyarakat sipil dengan kepentingan universal dari
negara. Dengan kata lain, birokrasi adalah jembatan antara negara dengan
masyarakat sipil. Hegel member 2 karakter pokok pada masyarakat sipil yaitu
pertama, setiap anggota masyarakat sipil berusaha mengejar kepentingan
pribadinnya. Kedua, untuk memenuhi kepentingan pribadinya, mau tidak mau
anggota masyarakat sipil haruslah memuaskan kebutuhan dari anggota
masyarakat sipil lainnya. Jadi kepentingan bersifat timbal balik.
Namun, ada juga efek buruk yang terjadi yaitu adanya fluktuasi pasar
menyebabkan kesejahteraan tidak dapat dibagi secara merata kepada anggota
masyarakat, Untuk menetralisasi efek-efek buruk itulah kemudian negara
turun tangan. Pasar perlu diintervensi dan diregulasi oleh negara. Negara harus
menjamin bahwa seluruh anggota masyarakat sipil mempunyai derajat

kebebasan yang setara, baik dalam peluang pekerjaan dan kesejahteraan.


Prespektif Birokrasi Marxian (Karl Marx)
Birokrasi selamanya hanya mencerminkan kepentingan partikular dari
kelas dominan dalam masyarakat. Dalam perspektif ini, birokrasi tak ubahnya
instrumen yang dikuasai dan dijalankan oleh kelas berkuasa untuk
mengamankan kepentingannya. Justifikasi dan eksistensi dari birokrasi
sepenuhnya tergantung kepada kelas yang berkuasa. Bagi Marx, birokrasi
selalu dipenuhi dengan berbagai macam patologi yang akut. Selain tidak
kompeten, kebanyakan birokrat juga kekurangan inisiatif dan imajinasi, takut
untuk mengambil tanggung jawab. Meski demikian, birokrat tetap saja merasa
bahwa dirinya memiliki kapasitas yang mumpuni untuk melakukan segalanya.
Karena segala negatifitas itulah, Marx mengimpikan masyarakat tanpa

birokrasi
Prespektif Birokrasi Willsonian (Woodro Wilson)
Wodroo wilson adalah seorang ahli ilmu politik yang menghabiskan
waktunya lebih sebagai pejabat negara tertinggi negara bagian (Gubernur),
dan presiden AS. Ia mengamati pemerintahan Eropa secara tajam,khususnya
Jerman, dan Perancis sehingga ia mampu membandingkan dan mengaitkan

dengan keunikan pemerintah AS dan kehidupan politik negara-negara barat


yang lebih maju. Suatu ketika,ia menghasilkan sebuah essay yang berjudul
The Study Administrationyang merupakan pedoman guna memahami
asumsi-asumsi dan nilai-nilai dasar dari Administrasi Negara AS yang bersifat
klasik. Tumbuhnya manajemen ilmiah dalam dunia industrial dan penerapan
ilmu maupun penelitian dalam berbagai bidang memerlukan peningkatan
kompetensi, spesialisasi, latihan kerja yang baik, pengetahuan, kemampuan
fungsional, serta daya tanggap. Dalam kehidupan negara, hal yang paling
utama harus ditangani ialah siapa yang memerintah, dan apa hukum yang
harus dibuat. Menurut Wilson, Ilmu Administrasi merupakan bidang
pengetahuan yang bercirikan banyak segi yang dapat diteliti secara ilmiah,dan
memungkinkan dapat dilakukan pengukuran kuantitatif yang sangat penting
bagi dedikasi pelayanan publik dalam mencapai efisiensi secara penuh,yang
adil dan tidak memihak. Selain itu,prinsip administrasi akan mantap apabila
ada dan dipentingkannya study dan teknik-teknik organisasi dan manajemen,
melalui training atau pelatihan bagi aparat birokrasi sipil.
Persamaan model birokrasi Wilson, dan Weber
Percaya dalam rasionalitas manusia
Manusia belajar dan dilatih dalam prinsip dan teknik-teknik

administrasi
Prinsip dan teknik bersifat statis

Proses dan teknik administrasi bersifat umum/sama untuk seluruh


seluruh pemerintah modern

Tugas-tugas administrasi tidak memihak,detail,sistematis,dan penuh


perhitungan

Adminitrasi merupakan suatu bidang pengetahuan yang dipelajari


dalam universitas

Administrasi terpisah dari politik dan pembuatan kebijakan dalam arti


luas

Administrasi kebijakan yang terbaik adalah pelaksanaan yang cepat,


tanpa friksi,tidak memihak, dan efisien

Sedikit kreatifitas dalam administrasi

Administrasi adalah suatu bidang karier

Administrasi tidak memikul tanggung jawab terhadap konsekuensi


dari kebijakan yang dilaksanakannya

Administrasi akan menjadi semakin penting bagi kehidupan


masyarakat

Study administrasi harus lebih memfokuskan diri kepada segi


kehidupan internal organisasi daripada segi eksternalnya

Kewenangan administrasi harus didasarkan pada kewenangan legal

Perilaku birokrat dapat diperhitungkan

Perbedaan antara model birokrasi Wilson, dan Weber


Terletak pada akhir dominasi dari kekuasaan birokrasi, keunggulan,
kerahasiaan, peranan kompromi dalam membentuk kebijakan negara,
peranan lingkungan, birokrasi yang tidak dapat diserang, paham
pesimisme vs optimism. Dan cara efektif dalam menegakkan tanggung

jawab yakni melalui pemilu dan sistem perwakilan.


Prespektif Birokrasi Hamilton (Alexander Hamilton)
Fokus persoalan ini ialah peran birokrasi pusat dalam sistem
politik,terutama isu pada sisitem birokrasi pusat dan implikasinya terhadap
perkembangan demokrasi yang terkhusus lagi pada pembagian antara peran
lembaga eksekutif dan legislatif serta kemajuan ekonomi masyarakat yang
berlandaskan ketertiban dan keadilan.
Tujuan pemerintah pada hakikatnya adalah menjembatani antar kelompok
yang berbeda dan menerjemahkan ke dalam program-program kebijakan
publik yang rasional dan memuaskan semua kelompok masyarakat.
Syarat utama yang baik (sound goverment) adalah kekuasaan-kekuasaan
terselenggara melalui saluran-saluran yang tepat. Kekuasaan terbagi menurut
menurut fungsinya, yakni cabang pemerintahan eksekutif, legislatif, dan
yudikatif). Agar industri dan perbankan berkembang perlu dilakukan stimulasi
melalui berbagai kebijakn publik dan administrasi pusat harus memiliki

kewenangan untuk melakukan kontrol terhadap ekonomi nasional.


Prespektif Birokrasi Jefferson (Thomas Jefferson)

Pada perspektif ini thomas menaruh kekhawatiran yang tinggi terhadap


sistem birokrasi. Ciri-ciri administrasi menurut Jefferson yang baik adalah
bercirikan:

Administrasi yang sederhana (simplicity)

Administrasi yang harmonis dan selaras

Administrasi yang memberikan fasilitas untuk terjadinya perubahan

Administrasi yang bercorak desentralisasi

Administrasi yang bertanggung jawab (Darwin,1933:22-23)


Dalam pengaturan jumlah perangkat dalam organisasi, hendaklan

organisasi tersebut harus menyesuaikan jumlah anggota dengan jumlah yang


dibutuhkan. Hukum dan lembaga harus sejalan dengan perkembangan pikiran
manusia yang senantiasa berubah. Pendelegasian, dan seleksi perlu dilakukan.
Tugas
internasional

administrasi
dan

tugas

federal

adalah

pemerintah

menyelenggarakan

lokal

adalah

hubungan

menyelenggarakan

pemerintahan dalam negeri di daerahnya masing-masing. Oleh karena itu


pemerintahan lokal harus lebih kuat daripada pemerintah pusat namun harus
tetap memegang prinsip tanggung jawab. Menurut Jefferson pekerjaan dan
pengabdian dalam birokrasi adalah harus digilir dalam jangka waktu tertentu
karena tiap individu memiliki hak yang sama untuk mengabdi dan
bertanggung jawab dalam birokrasi namun yang mengangkat calon birokrat
adalah politisi yang telah ada.
Politisi merupakanwakil rakyat yang dipilih secara sah melalui
prosedur pemilihan yang demokratis. Oleh karena itu,merekalah yang lebih
tahu tentang keinginan rakyatnya (Darwin 1993 :23-24)

Anda mungkin juga menyukai