Rancanganpetakonsepakuntansi 28 Nop 06
Rancanganpetakonsepakuntansi 28 Nop 06
AKUNTANSI
Oleh
Dr. Dwi Martani
Indarto, SE, Akt
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Pengajaran Akuntansi
1.3. Peta Konsep sebagai Jalinan Antarkonsep
1.4. Penggunaan Peta Konsep dalam Akuntansi
1.5. Tujuan, Fungsi dan Kemanfaatan
1.5.1. Tujuan
1.5.2. Fungsi
1.5.3. Kemanfaatan
1.6. Landasan Teoritis Penyusunan Konsep dalam Peta Konsep
1
1
3
5
7
8
8
8
9
9
BAB II
11
11
12
14
16
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
31
32
33
34
35
35
36
ii
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
2.3.2.
2.3.3.
2.3.4.
2.3.5.
2.3.6.
2.3.7.
2.3.8.
2.3.9.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
47
50
53
iii
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, dengan kerja
keras di sela-sela kesibukan penulis, akhirnya Peta Konsep Akuntansi ini dapat
terselesaikan.
Peta konsep merupakan hubungan antar konsep dari suatu bidang kajian. Konsepkonsep tersebut kemudian dihubungkan dengan kata penghubung sehingga membentuk
makna. Peta konsep sebenarnya bersifat unit, sebab setiap orang dapat menggambarkan
peta konsep dengan pendekatannya masing-masing. Peta konsep yang digambarkan
dalam buku ini, merupakan bentuk peta konsep menurut pendapat penulis yang mungkin
berbeda dengan pendekatan yang lain.
Peta konsep akuntansi ini berisikan peta akuntansi secara keseluruhan. Penyajian
peta secara keseluruhan diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pembaca
bidang akuntansi secara keseluruhan. Peta konsep ini kemudian dikaitkan dengan isi
kompetensi untuk pengajaran akuntansi pada pendidikan SMA.
Peta ini diharapkan dapat memudahkan penulis buku dalam menyusun buku, staf
pengajar dalam menyusun bahan pengajaran, bagi siswa untuk belajar dan pihak-pihak
lain yang ingin memahami akuntansi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pusat Perbukuan, Sekjen Depdiknas,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuliskan peta konsep ini.
Terima kasih tak terhingga kepada para pakar dan kolega yang telah memberikan banyak
masukan dalam proses penyusunan peta konsep akuntansi ini. Semoga setitik karya ini
dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan kita.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu sistem dengan input transaksi, proses
berupa kegiatan pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan serta output
berupa laporan keuangan. Dalam era sekarang ini proses akuntansi banyak menggunakan
komputer sejalan dengan penggunaan komputer dalam proses bisnis perusahaan. Input
yang dahulu dilakukan secara manual sekarang ini telah diintegrasikan dengan proses
bisnis perusahaan, sehingga input transaksi dapat dilakukan langsung oleh pelanggan.
Proses akuntansi yang dilakukan secara manual dengan menggunakan dokumen jurnal,
buku besar dan membutuhkan ketelitian untuk memprosesnya, saat ini dengan mudah
dan cepat dapat dilakukan oleh komputer. Walaupun telah menggunakan komputer
pemahaman akuntansi dalam sistem manual tetap diperlukan sebab proses tersebut
mendasari pola bekerjanya sistem akuntansi dengan menggunakan komputer.
akuntansi
didasarkan
pada
asumsi
dan
kaidah-kaidah
khusus.
Ketidakpahaman pembaca dalam memahami asumsi dan kaidah tersebut dapat membuat
kesalahan dalam memahami data-data akuntansi yang dihasilkan dan dipublikasikan oleh
sebuah entitas bisnis atau organisasi.
Salah satu alat untuk memudahkan penyusunan kurikulum, buku ajar, proses
pengajaran dan proses pembelajaran maka diperlukan peta konsep akuntansi. Pusat
Perbukuan salah satu bagian di bawah Sekretariat Jenderal Pendidikan Nasional yang
bertanggung jawab untuk mengawasi buku pelajaran di sekolah, melakukan penyusunan
2
Pengajaran akuntansi dalam sekolah formal dimulai dari SMA dan dilanjutkan
pada pendidikan tinggi bidang akuntansi. Selain itu seseorang dapat belajar akuntansi
melalui kursus-kursus yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan luar sekolah.
Akuntansi adalah suatu proses
diajarkan secara teoritis tetapi dengan menggunakan praktek. Bimbingan oleh tutorial
atau kelas laboratorium diperlukan untuk melatih peserta didik mengerjakan soal dan
kasus. Soal dan kasus akuntansi dibuat dalam bentuk simulasi kejadian-kejadian yang
terjadi dalam perusahaan yang berhubungan dengan akuntansi.
Salah satu cara mudah untuk memahami Akuntansi adalah dengan melihat
langsung bagaimana proses Akuntansi dijalankan di sebuah perusahaan. Pemahaman
tentang proses bisnis dan kegiatan yang dilakukan sebuah perusahaan akan
mempermudah untuk memahami bagaimana proses Akuntansi dalam sebuah perusahaan.
Akuntansi dapat dianggap sebagai sesuatu yang generik, dengan konsep dasar
yang sama untuk organisasi dan perusahaan yang berbeda. Namun pada tataran aplikasi
riilnya, akuntansi merupakan sesuatu yang sangat spesifik untuk suatu perusahaan atau
organisasi yang berbeda. Aplikasi akuntansi sangat dipengaruhi kegiatan usaha, proses
bisnis dalam perusahaan, strutur organisasi, aturan spesifik untuk industri dan
perusahaan, kebijakan manajemen, teknologi yang digunakan dan masih banyak lagi
yang dapat membuat penerapan akuntansi menjadi berbeda antar perusahaan/organisasi.
Pengajaran akuntansi mulai dikenalkan pada siswa SMA dan siswa di sekolah
Kejuruan Ekonomi / Akuntansi. Pengajaran lengkap akuntansi diperoleh di pendidikan
tinggi dalam Program Studi Akuntansi. Selain melalui pendidikan formal, akuntansi juga
diberikan dalam bentuk kursus ataupun pelatihan-pelatihan singkat. Materi pengajaran
dalam kursus ataupun pelatihan singkat adalah akuntansi dasar ataupun bidang ilmu
akuntansi tertentu seperti yang diajarkan di pendidikan tinggi.
Belajar Akuntansi tidak sulit karena konsep yang mendasarinya sederhana yaitu
persamaan akuntansi. Hanya diperlukan pemahaman logika sederhana untuk memahami
konsep persamaan Akuntansi dan aturan debit dan kredit dalam mencatat transaksi serta
logika proses penyusunan laporan keuangan. Untuk belajar Akuntansi, siswa harus
memiliki pandangan bahwa Akuntansi sesuatu yang mudah. Walaupun menggunakan
angka, matematika yang digunakan dalam Akuntansi hanyalah operasi penambahan dan
pengurangan.
Belajar akuntansi dapat juga dilakukan secara otodidak dengan membaca buku
akuntansi atau dengan terjun langsung di perusahaan. Perbedaannya belajar akuntansi
melalui buku kurang dapat memahami bagaimana prakteknya dalam perusahaan
sedangkan belajar akuntansi dengan praktek langsung kurang dapat memahami proses
akuntansi yang seharusnya karena aplikasi di perusahaan terkadang tidak ideal seperti
halnya dalam teori.
perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Materi pengajaran di SMA ini akan diulang lagi
dalam pelajaran pengantar akuntanis di perguruan tinggi.
Peta konsep adalah jaringan proposisi yang dibuat secara teratur membentuk
suatu jalinan antara konsep dengan konsep-konsep lain. Proposisi adalah dua buah label
konsep yang dihubungkan dengan kata atau kata-kata penghubung membangun makna
tertentu. Peta konsep diperkenalkan oleh Novak (1985) mempunyai keunggulan dalam
menggambarkan jaringan proposisi. Keunggulan tersebut meliputi adanya percabangan
konsep yang disebut sebagai diferensiasi progresif yang menunjukkan luasnya
pembahasan suatu topic dan hirarki konsep yang menunjukkan kedalaman pembahasan
konsep atau posisi konsep di antara berbagai konsep-konsep lain dalam satu topik.
5
Dalam hirarki ini dapat diketahui konsep yang ruang lingkupnya lebih luas
(konsep superordinat)
AKUNTANSI
meliputi
Akuntansi
Keuangan
Akuntansi
Manajemen
Sistem
Informasi
Akuntansi
Berdasar
tingkatan
Pengantar
Akuntansi
Akuntansi
Keuangan
Menengah
Akuntansi
Keuangan
lanjutan
membahas
Penggabungan
usaha
Laporan
konsolidasi
Akuntansi
Mata Uang
Asing
laporan keuangan konsolidasi dan akuntansi mata uang asing. Ada tiga hirarki konsep
yaitu hirarki 0 yaitu akuntansi, hirarki 1 yaitu akuntansi keuangan, akuntansi manajemen,
sistem informasi akuntansi; ada tiga konsep hirarki 2 yaitu pengantar akuntansi,
akuntansi keuangan menengah, akuntansi keuangan lanjutan serta tiga konsep hirarki 3
yaitu penggabungan usaha, laporan keuangan konsolidasi dan akuntansi mata uang asing.
Konsep akuntansi superordinat terhadap semua konsep. Konsep-konsep yang hirarkinya
lebih kecil merupakan subordinat dari konsep-konsep yang hirarkina lebih besar. Konsep
akuntansi keuangan merupakan subordinate konsep akuntansi.
Proposisi dibentuk dari dua konsep yang dihubungkan dengan kata penghubung
misalnya, akuntansi meliputi akuntansi keuangan, akuntansi manajemen dan sistem
informasi akuntansi. Berdasarkan tingkatan, akuntansi keuangan dibagi atas pengantar
akuntansi, akuntansi keuangan menengah dan akuntansi keuangan lanjutan. Akuntansi
keuangan lanjutan membahas penggabungan usaha, laporan keuangan konsolidasi dan
akuntansi dalam mata uang asing.
Peta konsep dapat dibuat sangat global dalam bentuk peta makro maupun dalam
bentuk sangat spesifik dalam bentuk peta mikro. Untuk peta mikro juga dapat dibuat per
sub materi atau dapat dibuat untuk spesifik pengertian. Bentuk peta konsep dipengaruhi
oleh pembuat dan cara penyampaian materi yang akan dilakukan oleh pengajar.
Penggambaran
konsep-konsep
Akuntansi
dalam
bentuk
peta
konsep
mahasiswa menjadi lebih baik ketika proses pengajaran dilakukan dengan menggunakan
peta konsep.
Penggambaran
peta
konsep
akuntansi
tidak
dapat
secara
sepenuhnya
1.5.2. Fungsi
Peta konsep dapat berfungsi bagi :
a. guru sebagai acuan dalam memandu proses belajar mengajar
b. siswa dalam membantu memahami konsep
c. penulis dan editor dalam membuat bahan ajar
8
1.5.3. Kemanfaatan
Manfaat peta konsep untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran antara lain;
a. Mengorganisasikan pengetahuan (knowledge)
b. Mengeksplorasi apa yang telah diketahui siswa
c. Membuat peta rute belajar
d. Mengekstrasikan makna dari buku
e. Membuat kerangka (out line) buku pelajaran
f. Menampilkan pengetahuan dan perubahannya dalam proses belajar
g. Membantu proses belajar karena pengetahuan yang sudah dimiliki dan yang baru
diperoleh segera diintegrasikan secara explicit
h. Membantu pemahaman guru ataupun memeriksa terjadinya kesalahan dalam
pemahaman secara utuh.
i. Melakukan assessment agar bagian-bagian penting tidak terlewatkan
peta konsep mikro. Dalam pembuatan konsep makro ini, terdapat pendekatan
bidang akuntansi dan pendekatan akuntansi sebagai suatu sistem. Keduanya
diperlukan karena akuntansi sebagai bidang menunjukkan bidang yang biasanya
diturunkan dalam bentuk mata ajaran yang dipelajari. Sedangkan pendekatan
sistem dapat memperlihatkan bagaimana akuntansi dalam proses bisnis.
b. Peta Konsep Mikro
Peta konsep mikro merupakan subordinat dari peta konsep makro. Peta konsep
mikro menjelaskan secara rinci konsep-konsep Akuntansi yang dihubungkan
dengan proposisi-proposisi sehingga membentuk suatu makna.
10
BAB II
PETA KONSEP BIDANG AKUNTANSI
Dalam peta makro akuntansi sebagai suatu sistem dapat diperoleh gambaran yang
jelas bagaimana kaitan konsep-konsep akuntansi pokok dan bidang akuntansi. Sebagai
sistem akuntansi memiliki input, proses dan output. Hasil output dari sistem tersebut
kemudian digunakan oleh pemakai dalam pengambilan keputusan. Beberapa konsep
pokok tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam peta konsep mikro.
Tidak ada referensi yang penulis temukan dalam penyusunan peta konsep makro
dan mikro ini. Seperti dalam penjelasan dalam bab Pendahuluan, pembuatan peta konsep
sebenarnya merupakan sesuatu yang unik dan tentunya bisa bervariasi antara satu
pembuat dan pembuat lain. Masing-masing pembuat dapat memiliki sudut pandang
berbeda sehingga akan membuat pendekatan berbeda dalam membuat peta konsep ini.
11
12
Merupakan
Dipelajari
dalam
Input
ANALISIS
LAPORAN
KEUANGAN
Menghasilkan
Sistem
Disajikan untuk
Transaksi
Informasi
Berasal
Pemakai
Internal
Melalui
Sebagai
Input
Yang terjadi di
Menurut
Bentuk
Hukum
Proses
Akuntansi
(3.2.1.)
Perusahaan/
Organisasi
Menghasilkan
Dianalisis
oleh
Laporan
Keuangan
(3.2.4.)
Terdiri dari
Menurut
Perseorangan
Eksternal
Siklus akuntansi
(3.2.3.)
AKUNTANSI
MANAJEMEN
(3.3.3.)
Berasal
Disajikan
untuk
Disebut
Persekutuan
Perseroan
(PT)
Dipelajari
dalam
Berbentuk
Dipelajari
dalam
AKUNTANSI
KEUANGAN
(3.3.1.)
Memerlukan
Memerlukan
Keterbandingan
Sehingga
diperlukan
Sektor
Terdiri dari
AKUNTANSI
SEKTOR
PUBLIK
(3.3.5.)
Menurut
Publik
Swasta
Terdiri dari
Bidang
Usaha
Pemeriksaan
Sesuai
dengan
Terdiri dari
Publik Lainnya
Pemerintah
AKUNTANSI
PEMERINTAH
(3.3.6.)
Prinsip akuntansi
yang berlaku
Umum (GAAP)
Dipelajari
dalam
bidang
Jasa
3.2.5.1
Dagang
(3.2.5.2.)
Manufaktur
(3.2.5.3.)
AUDITING
(3.3.7.)
13
14
AKUNTANSI
AKUNTANSI
KEUANGAN
(3.3.1.)
AKUNTANSI
PERUSAHAAN
JASA
(3.3.1.)
AKUNTANSI
PERUSAHAAN
DAGANG
(3.3.1.)
AKUNTANSI
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
AKUNTANSI
PERUSAHAAN
PERBANKAN
AKUNTANSI
MANAJEMEN
(3.3.3.)
PENGANTAR
AKUNTANSI
(3.3.1.)
AKUNTANSI
KEUANGAN
MENENGAH
(3.3.1.)
SISTEM
INFORMASI
AKUNTANSI
(3.3.4.)
SISTEM
PENGENDALIAN
MANAJEMEN
AKUNTANSI
BIAYA
(3.3.2.)
AUDITING
(3.3.7.)
AUDIT
SISTEM
INFORMASI
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
(3.3.5.)
AKUNTANSI
PERPAJAKAN
AKUNTANSI
PEMERINTAH
(3.3.6.)
AKUNTANSI
INTERNASIONAL
AUDIT
INTERNAL
AKUNTANSI
KEUANGAN
LANJUTAN
(3.3.1.)
AKUNTANSI
PERUSAHAAN
KONSTRUKSI
AKUNTANSI
PERUSAHAAN
ASURANSI
AKUNTANSI
PERUSAHAAN
LEASING
15
16
menggambarkan
Berada
di sisi
Debit
Berada
di sisi
Sumber
dana
Sumber
daya
Kredit
Terdiri dari
Terdiri dari
Berubah
karena
Aktiva
Kewajiban
Berubah
Modal
Berubah
Berubah
Prive atau
Deviden
Bertambah
dengan
Berkurang
dengan
Bertambah
dengan
Berkurang
Bertambah
Laba
Berkurang
Berubah
karena
dengan
dengan
dengan
Berubah
Beban
Debit
Kredit
Debit
Kredit
Debit
Pendapatan
Kredit
Berubah
Bertambah
dengan
Debit
Berkurang
dengan
Kredit
Bertambah
dengan
Debit
Berubah
Berkurang
dengan
Kredit
Bertambah
dengan
Debit
Berkurang
dengan
Kredit
17
dimulai dari
Periode Berikutnya
Transaksi
Jurnal
Balik
dibuatkan
Neraca
Saldo
Penutup
Jurnal
dalam
Buku
Pembantu
Pilihan
(optional)
Dimutakhirkan
dengan
Bukti
dicatat
dalam
sifat
Menghasilkan
Buku Jurnal
Jurnal
Penutup
Menutup
Akun
nominal
Posting
Dimutakhirkan
dengan
dalam
dicocokkan
Diikhtisarkan
Buku
Besar
Neraca
Saldo
Dimutakhirkan
dengan
Jurnal
Penyesuaian
Menjadi
Neraca
Lajur
Neraca
Saldo
Disesuaikan
Dipindahkan
dalam
Laporan
Keuangan
Posting dalam
18
Terdiri dari
Laporan
Laba Rugi
(2.2.4.1.)
Penyajian
Laporan
Neraca
(2.2.4.2.)
Laporan
Perubahan
Ekuitas
(2.2.4.4.)
Laporan
Arus Kas
(2.2.4.3.)
Catatan
Atas Laporan
Keuangan
berbentuk
Penyajian
terdiri
Berbeda
untuk
Langsung
(Single Step)
Bertahap
(Multiple Step)
Bentuk
laporan
(Stafel)
Bentuk T
(Skontro)
Metode
Langsung
Metode
Tidak
Langsung
Perusahaan
Perorangan
Kebijakan
Akuntansi
Rincian
Informasi
Informasi
Tambahan
Perusahaan
Persekutuan
Perusahaan
Perseroan
19
20
Pasiva
Aktiva
terdiri dari
terdiri dari
Aktiva
Lancar
Aktiva
pajak
tangguhan
contoh
Investasi
(2.2.4.2.7.)
Aktiva Tetap
(2.2.4.2.4.)
Aktiva
tidak
Berwujud
contoh
Kas
(2.2.4.2.1.)
Goodwill
Surat
berharga
Copyright
Piutang
(2.2.4.2.2.)
Wesel tagih
Aktiva
lain-lain
Modal
(2.2.4.2.6.)
Kewajiban
(2.2.4.2.5.)
untuk perseroan
terdiri dari
terdiri dari
contoh
Bangunan
dalam
Penyelesaian
Trademark
Aktiva tidak
digunakan
Patent
Piutang
jangka
panjang
Kewajiban
Lancar
Kewajiban
Jangka
Panjang
Kewajiban
lainnya
Modal
saham
Agio
Saham
Laba
ditahan
Kompo
nen lain
Persediaan
(2.2.4.2.3.)
Perlengkapan
Biaya dibayar
dimuka
Aktiva Lancar
lainnya
21
22
23
2.2.4.2.3. Persediaan
dicatat dalam
Pembelian
Jurnal
Pembelian
Retur
Pembelian
Jurnal Umum
Metode
Periodik
berbentuk
Transaksi
persediaan
syarat
pengiriman
Diskon
Pembelian
Jurnal
Pengeluaran
Kas
Penjualan
Jurnal
Pembelian
Retur
Penjualan
Jurnal Umum
Diskon
Penjualan
Franko gudang
(FOB Shipping
point)
Loko gudang
(FOB
Destination
point)
metode
mencatat
mempengaruhi
Posting
Jurnal
Penerimaan
Kas
Persediaan
Metode
Perpetual /
Balans
Permanen
metode
penilaian
Harga Pasar
(Market)
Harga
perolehan
(cost)
dapat
berupa
Nilai Realisasi
Bersih / NRV
memerlukan
Asumsi Aliran
Biaya (Cost Flow
Assumption)
Jurnal
Penyesuaian
Nilai
penggantian
(Replacement
cost)
NRV dikurangi
laba normal
terdiri dari
Idenditikasi
khusus
metode
Metode
Penyisihan
Metode
langsung
menghasilkan
Penyajian
Persediaan
dalam catatan atas
laporan keuangan
Metode Penilaian
Rincian Persediaan
Informasi kondisi dan
penjaminan
Masuk Pertama
keluar Terakhir
(First in First
Out/FIFO)
dalam neraca
Nilai Persediaan
dalam Laba Rugi
mempengaruhi
Harga Pokok
Penjualan
terdiri dari
Masuk Terakhir
keluar Pertama
(Last in First
Out/LIFO)
dipengaruhi
oleh
LIFO likuidasi
LIFO dollar
value
24
Perolehan
Harga perolehan
Penyusutan
berbentuk
dalam
Neraca
Penjualan
Jurnal
Posting
mempengaruhi
Transaksi
aktiva tetap
Revaluasi
diakui
sebagai
Biaya
perbaikan
Penilaian
Penurunan
nilai
Harga
perolehan
Pengeluaran
biaya
meliputi
sifat
Mempertahankan
nilai
Penyajian
Aktiva Tetap
AKTIVA TETAP
Memperpanjang
umur
Menambah
produktivitas
Biaya sampai
dengan aktiva
siap digunakan
Akumulasi
Penyusutan
dalam
Laba Rugi
Biaya
penyusutan
Metode penyusutan
Rincian penambahan
& pengurangan
metode
Saldo
Menurun
ditambah
Informasi
penjaminan
Informasi kepemilikan
Harga beli
Garis Lurus
dapat
berupa
diakui
sebagai
Harga faktur
Penambah
Aktiva
dikurangi
Akumulasi
Penyusutan
Angka
Tahun
Biaya
pembangunan
sendiri
Unit
Produksi
Meliputi
Biaya
langsung
Biaya
overhead
Kapitalisasi
bunga
25
Diskon / Premium
Neraca
berbentuk
Transaksi
kewajiban
dalam
mempengaruhi
Pelunasan
jurnal
Penyajian
Kewajiban
KEWAJIBAN
Posting
Rincian utang,
kreditur
Penyesuaian
Kewajiban
jangka
pendek
Amortisasi
Utang
dagang
Wesel
bayar
Diskon
Premium
Utang
biaya
Kewajiban
pajak
tangguhan
Kewajiban
belum pasti
Informasi Jaminan
yang Digunakan
Kewajiban
Jangka
Panjang
Kewajiban kontraktual
Dapat
Tidak dapat
diestimasi Disetimasi
Antar lain
Restrukturisasi
utang
Biaya
Bunga
Catatan atas
laporan keuangan
Terdiri dari
Bunga
terutang
Laba Rugi
Terdiri dari
Kewajiban kontijensi
Kewajiban
diestimasi
Kewajiban
Kontijensi
Wesel
bayar
Utang
Obligasi
Utang
Bank
contoh
contoh
Utang
Garansi
Memiliki
Utang
akibat
tuntutan
hukum
Harga
Jual
Utang
Pajak
Diatas
Nominal
(Premium)
Harga
Nominal
Di bawah
Nominal
(Diskon)
Bunga
abligasi lebih
besar bunga
pasar
Bunga abligasi
sama dengan
bunga pasar
Bunga
abligasi lebih
besar bunga
pasar
26
Transaksi
modal
Penarikan
saham
dalam
Neraca
dalam
mempengaruhi
Penyajian
Modal
Modal
Posting
jurnal
Terdiri dari
Saham
diperoleh
kembali
(Treasury
Stock)
Modal Saham
Agio Saham
Saham
Biasa
saat
Pengumuman
Pencatatan
Pembayaran
Penerbitan
dividen saham
Terdiri dari
Modal dasar
(Modal dalam
Portepel)
Saham
diterbitkan
Saham yang
beredar
Saham
Preferen
contoh
Laba/rugi
revaluasi
aktiva tetap
Laba/rugi
Translasi
Mata Uang
Asing
Laba per
lembar saham
Perubahan
Ekuitas
Dividen
Nama pemegang
saham signifikan
Jumlah saham, nilai
nominal, modal dasar
Laba
komprehensif
Laba ditahan
Pencadangan Laba
ditahan
Terdiri dari
Dividen
Dalam
Laba
Rugi
bertambah
berkurang
Dividen
Laba
Dividen
Tunai
Deviden
likuidasi
Laba Ditahan
Dicadangkan
Deviden
Saham
Laba/rugi belum
Direalisasi atas
Investasi
Tersedia Jual
Saham
diperoleh
Kembali
Metode Biaya
(Cost Method)
Metode Nilai
Nominal (Par
Value Method)
27
Surat Berharga
Perolehan
dalam
Neraca
berbentuk
dalam
mempengaruhi
Transaksi
kewajiban
Penjualan
jurnal
Posting
dalam
Laba Rugi
Penyajian
Investasi
INVESTASI
terdiri dari
antara lain
Amortisasi
Penurunan
Nilai
Saham
terdiri dari
terdiri dari
Tanah
Bangunan
Diskon
Informasi penjaminan
Obligasi
antara lain
Penyesuaian
ke Nilai Wajar
Pendapatan
Investasi
Penyesuaian
Pendapatan
Investasi Jangka
Panjan
Dipegang
sampai jatuh
tempo
Tersedia
untuk dijual
Diperdagangkan
Investasi
jangka
panjang
penilaian
Premium
penilaian
penilaian
Harga
perolehan
Harga
perolehan
Nilai wajar
pada tanggal
pelaporan
disesuaikan
dengan
Amortisasi
memunculkan
Disajikan
sebagai
Surat berharga
atau investasi
jangka panjang
di neraca
metode
mencatat
memunculkan
Laba
belum
direalisasi
Laba belum
direalisasi
disajikan
sebagai
disajikan di
Bagian
Ekuitas di
Neraca
Laba Rugi
Surat
berharga di
neraca
Metode
biaya (cost
method)
Metode
ekuitas (equity
method)
untuk
Kepemilikan
Kurang 20%
Kepemilikan
Lebih 20%
28
Aktivitas
Investasi
Aktivitas
Operasi
Aktivitas
Pendanaan
disajikan
dengan
contoh
pemasukan
Metode
Langsung
Metode
Langsung
berasal dari
Laba bersih
contoh
pemasukan
disesuaikan
dengan
Depresiasi
Laba rugi
penjualan
aktiva tetap
Kenaikan /
Penurunan
aktiva lancar
dan kewajiban
lancar
Kas dari
pelanggan
Kas dari
pendapatan lain
contoh
penerimaan
Kas untuk
pembelian
aktiva tetap
Kas untuk
pembelian
investasi
contoh
pemasukan
Kas untuk
pembayaran dividen
Kas dari
penerbitan saham
Kas untuk
pembayaran utang
jangka panjang
Kas dari
penambahan
utang jangka
panjang
Kas untuk
pembayaran utang
obligasi
Kas dari
penerbitan obligasi
Kas untuk
pembayaran saham
diperoleh kembali
contoh
penerimaan
Kas untuk
pembayaran
kepada suplier
Kas untuk
pembayaran
biaya operasi
Kas untuk
pembayaran
pajak
contoh
penerimaan
29
30
dimulai
berasal
Transaksi
Dalam
Perusahaan
menimbulkan
Bukti
Transaksi
Jurnal
dalam
Jurnal
Umum
Posting
dalam
Buku Besar
dipindahkan
saldonya
Neraca
Saldo
Dengan
bantuan
Neraca
Lajur
Cek saldo
tidak
Ya
Jurnal
Penyesuaian
disesuaikan
dengan
data terkini
Neraca Saldo
Disesuaikan
dipindahkan
penutupan
akun nominal
Laporan Laba
Rugi
Neraca
Jurnal
Penutup
Jurnal
Balik
Laba Rugi
Bersaldo Nol
Neraca Awal
Periode
Berikutnya
penyesuaian
awal tahun
(optional)
31
32
33
34
35
AKUNTANSI
KEUANGAN
MENENGAH
Mempelajari
Akuntansi
dalam Bisnis
Membahas
Jenis
Perusahaan
Analisis
Transaksi
Terdiri dari
Akun
Etika dalam
Bisnis
Sistem
Double
Entry
Profesi
Akuntansi
Jurnal
Jurnal
Penyesuaian
Terdiri dari
Pendapatan
diterima
dimuka
Pendapatan
yang Masih
harus
Diterima
Biaya
dibayar
dimuka
Prinsip
Akuntansi
Berlaku
Umum
Posting
Persamaan
Akuntansi
Neraca
Saldo
Biaya yang
Masih harus
Dibayar
Siklus
Akuntansi
Terdiri dari
Jurnal
Penutup
Jurnal
Balik
Neraca
Saldo
Penutup
Sistem
Informasi dan
Pengendalian
Internal
Terdiri dari
Akuntansi
Perusahaan
Dagang
Komponen
Neraca
Terdiri dari
Pengendalian
internal
Penjualan
Jurnal
Khusus
Pembelian
Harga
Pokok
Penjualan
Analisis
Laporan
Keuangan
Terdiri dari
Utang
Lancar
Utang
Jangka
Panjang
Kas
Piutang
Persediaan
Modal
Perusahaan
Firma
Modal
Saham
Terdiri dari
Analisis
Vertikal
Analisis
Horisontal
Analisis
Rasio
Aktiva
Tetap
Aktiva
Tidak
Berwujud
Investasi
Laporan
Keuangan
36
AKUNTANSI
KEUANGAN
MENENGAH
Mempelajari
Standar
Akuntansi
Membahas
Dewan
Penyusun
Standar
Jenis
Standar
Organisasi
Profesi
Akuntan
Prinsip
Akuntansi
Berlaku
Umum
Sistem
Informasi
Akuntansi
Terdiri dari
Persamaan
Akuntas
Siklus
Akuntansi
Kerangka
Penyusunan
Laporan
Terdiri dari
Laporan
Keuangan
Terdiri dari
Laba
Rugi
Asumsi
Dasar
Neraca
Komponen
utama
Laporan
Keuangan
Pengakuan
dan
Pengukuran
Topik lain
Terdiri dari
Tujuan
Laporan
Keuangan
Karakteristik
Kualitatif
Komponen
Laporan
Utang
Lancar
Kas
Laporan
Arus Kas
Catatan
atas
Laporan
Keuangan
Pengakuan
Pendapatan
Kontijensi
Piutang
Perubahan
Ekuitas
Terdiri dari
Utang
Jangka
Panjang
Persediaan
Leasing
Modal
Saham
Aktiva
Tetap
Laba
Ditahan
Aktiva
Tidak
Berwujud
Laba
per
lembar
saham
Pajak
Penghasilan
Investasi
Analisis
laporan
keuangan
Terdiri dari
Analisis
Vertikal
Analisis
Horisontal
Analisis
Rasio
Pensiun
Koreksi
Kesalahan
Perubahan
Akuntansi
37
Penggabungan
Usaha
Akuntansi
Investasi di
Perusahaan
Lain
Akuntansi
Mata Uang
Asing
Laporan
Keuangan
Konsolidasi
Mempelajari
Mempelajari
Teknik
Konsolidasi
Transaksi
antar Anak
dan Induk
Contoh
Transaksi
Persediaan
Transaksi
Aktiva tetap
Perubahan
Kepemilikan
Kepemilikan
tidak
Langsung
Transaksi
dalam mata
uang asing
Penggabungan
laporan dalam
mata uang
asing
Topik lain
Antara lain
Laporan
Keuangan
Interim
Laporan
Keuangan
Segmen
Akuntansi
Perusahaan
Nonlaba
Transaksi
Obligasi
38
39
Biaya
persediaan
dan analisis
kapasitas
Perilaku
Biaya
Terdiri dari
Mempelajari
Estimasi
Fungsi
Biaya
Pemicu
Biaya
Mempelajari
Biaya
penuh / full
costing
Biaya
variabel /
Variable
costing
Biaya Relevan
untuk Pengambilan
Keputusan
Analisis
Volume & Biaya
Anggaran
Akuntansi
Pertanggung
jawaban
Anggaran
Fleksibel
Mempelajari
Mempelajari
Analisis
Breakeven
Pengertian
Relevan
Persamaan
Breakeven
Anggaran
Master
Grafik
Breakeven
Anggaran
Kinerja
Pendekatan
Marjin
kontribusi
Analisis
Varians
Sistem
Pengendalian
Manajemen
Target Laba
CVP untuk
pengambilan
keputusan
Analisis
Sensitivitas
CVP untuk
perencanaan
biaya
Keputusan
Membeli atau
Membuat
sendiri
Keputusan
Order Khusus
Keputusan
insourcing
atau
outsourcing
Biaya
Kesempatan /
opportunity
cost
Konstrain
kapasitas
Pengukuran
Kinerja
Mempelajari
Mempelajari
Balanced
Scorecard
Pengendalian
Manajemen
EVA
Evaluasi
Pengendalian
Manajemen
Profitability
Index
Desentralisasi
Return on
sales
Biaya
Transfer
Return on
investment
Transfer
berdasar biaya
Transfer
berdasar harga
jual
Transfer
berdasar
negosiasi
Transfer antar
negara
40
SISTEM
INFORMASI
AKUNTANSI
Mempelajari
Internal
Kontrol
Sistem
berbasis
Komputer
Mempelajari
Mempelajari
Manajemen
Database
Database
Model
Transaksi
berbasis
Komputer
Perancangan
Sistem
Struktur
Internal
Kontrol
Framework
COSO
Resiko
Kontrol
Umum
Kontrol
Aplikasi
Pengamanan
Sistem
Siklus
Mempelajari
Data Flow
Diagram
Terdiri dari
Siklus
Buku Besar
Siklus
Pendapatan
Kontrol
Umum
Kontrol
Aplikasi
Siklus
Pengeluaran
Siklus
Sumber daya
manusia
Siklus
Manufaktur
41
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
Mempelajari
Standar
Akuntansi
Sektor Publik
Organisasi
Sektor Publik
Laporan
Keuangan
Sektor Publik
Mempelajari
Mempelajari
Mempelajari
Perumusan
Standar
Tujuan
Laporan
IPSAS
Pemakai
Laporan
Pengertian
Ciri
GASB
Jenis
Pemerintah
Non
Pemerintah
Kerangka
Konseptual
Pengertian
Rumah sakit
Tujuan
pelaporan
Pendidikan
Tujuan
Kualitatif
Siklus
Akuntansi
Keuangan
Sektor Publik
Perbedaan
laporan
dengan privat
Bentukbentuk
Laporan
Anggaran
Sektor Publik
Laporan
Keuangan
Sektor Publik
Mempelajari
Pengukuran
Kinerja
Mempelajari
Pengertian
Anggaran
SP
Tujuan
Laporan
Fungsi
Pemakai
Laporan
Proses
Penyusunan
Teknik
Penganggaran
Pola
Penganggaran
Perbedaan
laporan
dengan privat
Bentukbentuk
Laporan
Mempelajari
Definisi
kinerja
Elemen
Pengkuran
Kinerja
Aspek
Pengukuran
Kinerja
Manfaat
Pengukuran
Kinerja
Sistem
Pengukuran
Kinerja
Asumsi
Elemen
Pengakuan
Pengukuran
42
AKUNTANSI
PEMERINTAH
Mempelajari
Sistem
Keuangan
Negara
Organisasi
Pemerintah
Mempelajari
Mempelajari
Standar
Akuntansi
Keuangan
Pemerintah
Siklus
Akuntansi
Pemerintah
Anggaran
Sektor Publik
Mempelajari
Terdiri dari
Mempelajari
Struktur
Ciri
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Sistem
Keuangan
Pusat
Sistem
Keuangan
Daerah
Terdiri dari
Tujuan
Laporan
Kerangka
Konseptual
Transaksi
Keuangan
Negaran
Akuntansi
Bendahara
Siklus
Anggaran
APBN
Laporan
Realisasi
Anggaran
Badan
Pengawas
Audit internal
Laporan
Arus Kas
Anggaran
Berbasis
Kinerja
Terdiri dari
Laporan
Neraca
APBD
Standar
Umum
Akuntansi
Pemerintah
Pengawasan
Keuangan
Negara
Catatan
atas
Laporan
Keuangan
Audit
Eksternal
Standar Audit
Keuangan
Negara
Audit Kinerja
43
AUDITING
Membahas
Laporan
Auditor
Profesi
Auditor
Etika
Profesi
Konsep
Dalam
Audit
Tujuan
Audit
Terdiri dari
Terdiri dari
Dibedakan
Ruang
Lingkup
Opini
Audit
Eksternal
Auditor
Internal
Auditor
Standar
Pemeriksaan
Berdasarkan
obyek
Pemerintah
BPK
Tidak
Wajar
Wajar
Tanpa
Pengecualian
Wajar
Dengan
Pengecualian
Swasta
Kantor
Akuntan
Publik
(KAP)
Tujuan
Atas
Saldo
Standar
Konsep
Baru
Mempelajari
Audit Siklus
Meterialitas
Resiko
Sampel
Audit
Pengendalian
Internal
Dengan
Paragrap
Penjelas
Prosedur
Audit
Terdiri dari
Perencanaan
Tujuan
atas
transaksi
Jenis
Tidak
Memberikan
Pendapat
Mempelajari
Program
Audit
Pengeluaran &
Perolehan
Pengujian
Pengendalian
Internal
Pendapatan&
Penagihan
Pengujian
Transaksi
Pengujian
Saldo
Audit Saldo
Kas
Dengan
Modifikasi
Kata
Piutang
Modal
Menggunakan
SPKN
(Standar
Pemeriksaan
Keuangan
Negara)
SPAP
(Standar
Profesional
Akuntan
Publik)
Mempelajari
Audit atas
Fraud
IT
Audit
Audit
Investigasi
44
Akuntansi
Pajak
Penghasilan
Pencatatan
Transaksi Pajak
membahas
atas
Pajak pihak
Ketiga
(withholding tax)
Beban Pajak
Penghasilan
Pajak
Penghasilan
Perusahaan
Terdiri dari
Terdiri dari
Terdiri dari
Beban Pajak
Tangguhan
Pajak Kini
Jenis
Transaksi
Terdiri dari
Penerimaan
Pajak Pihak
Ketiga
Jenis Pajak
Terdiri dari
PPN
PPnBM
PPh
Penyetoran
pajak pihak
ketiga
Jenis
Transaksi
Terdiri dari
Pembayaran
Pajak Akhir
Tahun
PPh 21
PPh 22
PPh 23
Jenis Pajak
Terdiri dari
Pajak Akhir
Tahun (PPh 29)
Cicilan Pajak
(PPh 25)
Pembayaran
Cicilan Pajak
Dipotong pihak
lain
PPh 21
Pemotongan
Pajak oleh
Pihak Lain
PPh 22
PPh 24
Perubahan
saldo
Pajak Menurut
Surat
Pemberitahuan
(SPT
Aktiva Pajak
Tangguhan
Dihitung
dari
Dihitung
dari
dari
Utang Pajak
Tangguhan
Perbedaan
Temporer
Diperlukan Perbedaan
karena
Rekonsiliasi
Fiskal
Jika
terdapat
menimbulka
n
Penghasilan
Kena Pajak
PPh 23
PPh 26
menimbulka
n
merupaka
n
Peraturah
Akuntansi
dan Pajak
jenis
Perbedaan
Permanen
Laba
Akuntansi
45
46
Bab IV
HUBUNGAN PETA KONSEP DAN
KOMPETENSI SISWA SMU
Hubungan Peta Konsep dan Kompetensi Siswa Kelas XI semester 2
No Konsep/sub konsep
1
Sistem
Laporan keuangan
Double Entry
Debit
Kredit
Persamaan Akuntansi
Asset
Utang
Modal
Jurnal
Transaksi
dan kredit
47
Bukti
Posting
Akun
Buku Besar
Siklus Akuntansi
Bukti
jasa
Jurnal
Posting
Buku besar
Neraca Saldo
Jurnal Penyesuaian
Kertas Kerja
Laporan keuangan
Jurnal Penutup
mengikhtisarkan
48
Laporan keuangan
Neraca
Laba Rugi
Laporan Perubahan
keuangan
Modal
8
10
Jurnal Penutup
Buku besar
Akun nominal
Jurnal Penutup
Akun riil
49
No Konsep/sub konsep
1
Jurnal khusus
Jurnal pembelian
Jurnal penjualan
penerimaan kas
Jurnal khusus
Posting
Buku besar
pembantu
50
Persediaan awal
Persediaan akhir
Pembelian
pokok penjualan
Siklus Akuntansi
Bukti
Jurnal
Jurnal khusus
Posting
Buku besar
Neraca Saldo
Jurnal Penyesuaian
Kertas Kerja
Laporan keuangan
Jurnal Penutup
perusahaan dagang
saldo
51
laporan keuangan
Laporan keuangan
Neraca
Laba Rugi
Laporan Perubahan
keuangan
Modal
6
Jurnal Penutup
Buku besar
Akun nominal
Jurnal Penutup
Akun riil
52
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin & Loebbecke, J.K, Auditing an Integrated Approach, 2000, Prentice Hall.
Baker, R.E., V.C. Lembke, & T.E. King, Advanced Financial Accounting, 6h ed., New
York: McGraw Hill, 2005.
Chiou, Chei-Chang, Effect of Concept Mapping Strategy on Business and Economics
Statistics Learning Performance,
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Jakarta: Salemba
Empat, 2004
Irvine, H.J., K Cooper dan G. Jones, Concept Mapping to Enhance Student Learning in
Financial Accounting Subject, Faculty of Commerce-Papers, University of Wollongong,
2006.
Kieso, Donald E dan Jerry Weygandt, Intermediate Accounting, 12th edition, John Wiley
and Sons, 2006.
Martin, Graff, Differences in Concept Mapping, Hypertext Architecture and the Analyst
Intuition Dimension of Cognitive Styles, Educational Psychology, Vol 25, No 4, August
2005, hal. 409-422.
Mass, Jayne, D., dan Bruce A. Leauby, Concept Mapping, Exploring its Value as a
Meaning Learning Tools in Accounting Education, Global Perspective on Accounting
Education, Volume 2, 2005, hal. 75-98.
Mirza, Abbas Ali, Graham J. Holt dan Magnus Orrell, IFRS International Financial
Reporting Standards, Workbook and Guide, John Wiley, 2006.
Moeller, Robert and Herbert N Witt, Brink's Modern Internal Auditing, 5th edition, John
Wiley and Sons, 1999.
Novak J.D., Learning, Creating and Using Knowledge: Concept Maps Facilitative Tools
in School and Corporation, Trenton N.J., Lauwrence Erlboum Associates Inc. 1998.
Shimerda , Thomas A. Using Concept Mapping in a Managerial Accounting Class,
University Papers, Creighton University, 2006.
Standar Akuntansi Pemerintah, 2005.
Undang Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Undang Undang No. 1 tahun 2006 tentang Perbendaharaan Negara.
53
54