SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
ARFIAH
NIM 12507004
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
ARFIAH
NIM 12507004
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jalan Tentara Pelajar Nomor 2 Telepon (0298) 323706, Fax 323433 Salatiga Kode Pos
50721
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jalan Tentara Pelajar Nomor 2 Telepon (0298) 323706, Fax 323433 Salatiga Kode Pos 50721
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara ARFIAH dengan Nomor Induk Mahasiswa 12507004 yang
berjudul :
Sekretaris
Dr.H.Muh.Saerozi, M.Ag.
NIP. 19660215 199103 1 001
Penguji I
Penguji II
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jalan Tentara Pelajar Nomor 2 Telepon (0298) 323706, Fax 323433 Salatiga Kode Pos 50721
: Arfiah
NIM
: 12507004
Jurusan
: Tarbiyah
Salatiga,
Februari 2010
Peneliti,
A R F I A H
NIM. 12507004
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
Arfiah, 2010, 12507004, Upaya Peningkatan Hafalan al-Quran dan Hadits
Melalui Metode Peer Lessons pada siswa kelas V MI Maarif
Kutowinangun Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Jurusan
Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing : Dr. Saadi,M.Ag.
Kata kunci : Menghafal al-Quran dan Hadist, Metode Peer Lessons.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan penguasaan materi
al-Quran dan Hadist melalui metode Peer Lessons pada siswa kelas V
MI Maarif Kutowinangun Salatiga, Tahun Pelajaran 2009/2010.
Pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apakah
penerapan metode peer lessons dapat meningkatan motivasi belajar ? (2)
Apakah penerapan metode peer lessons dapat meningkatan hasil belajar ?
(3)Apakah dengan metode peer lessons dapat meningkatkan penguasaan
hafalan materi pelajaran al-Quran dan Hadits pada siswa kelas V MI
Maarif Kutowinangun Salatiga tahun ajaran 2009/2010. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan kelas sebanyak 3 siklus.
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah (1) Untuk
meningkatkan motivasi siswa dalam menghafal mata pelajaran
alQuran dan Hadits siswa kelas V MI Maarif Kutowinangun Salatiga. (2)
Mengupayakan peningkatan penguasaan materi hafalan mata pelajaran
al-Quran dan Hadits siswa kelas V MI Maarif Kutowinangun Salatiga.
(3) Untuk mengetahui seberapa tinggi hasil penguasaan hafalan materi
pelajaran al-Quran dan Hadits melalui metode peer lessons pada siswa
kelas V MI Maarif Kutowinangun Salatiga tahun ajaran 2009/2010.
Dari analisis data didapatkan bahwa penguasaan materi hafalan alQuran dan Hadist pada siswa kelas V MI Maarif Kutowinangun
Salatiga mengalami peningkatan data setiap siklusnya, yaitu kendali awal
penguasaan materi hafalan al-Quran.
Hasil pra siklus kemampuan menghafal al-Quran dan Hadist
sebesar 0%, meningkat menjadi sebesar 11,11% pada siklus I, pada
siklus II menjadi 55,55% dan siklus III menjadi 77,77%.
Penerapan metode peer lessons dapat meningkatkan penguasaan
hafalan al-Quran dan Hadist pada siswa kelas V MI Maarif
Kutowinangun Salatiga.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
..iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
...iv
HALAMAN MOTTO ..
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
..vi
KATA PENGANTAR
vii
ABSTRAK
.viii
DAFTAR ISI
...ix
BAB I PENDAHULUAN
...1
A. Latar Belakang
..1
B. Rumusan masalah
.5
C. Tujuan Penelitian
..6
D. Manfaat Penelitian
6
E. Hipotesis Penelitian
..7
F. Definisi Istilah
..7
G. Metodologi Penelitian
..9
H. Sistematika Penelitian
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...
16
A. Penguasaan Materi .
17
1. Pengertian Penguasaan Materi ...
17
B.
C.
D.
E.
F.
G.
2. Pengertian Belajar ..
17
3. Prinsip-prinsip Belajar ...
18
4. Factor-factor yang mempengaruhi hasil belajar
18
Hafalan ...
20
1. Pengertian menghafal .
20
2. Ketrampilan menghafal pelajaran ..
20
Pengertian al-Quran ..
24
Pengertian Hadist ...
25
Pengertian al-Quran Hadist ..
26
Tujuan dan fungsi pembelajaran al-Quran Hadist
27
Metode Peer Lessons .
33
ix
C. Deskripsi PelaksanaanSiklus I....
40
1. Perencanaan
..40
2. Pelaksanaan
..40
3. Pengamatan (Observasi) ..
42
4. Refleksi.....
43
D. Deskripsi PelaksanaanSiklus II......
43
1. Perencanaan .
43
2. Pelaksanaan
..44
3. Pengamatan (Observasi) ..
46
4. Refleksi....
46
E. Deskripsi PelaksanaanSiklus III....
48
1. Perencanaan .
48
2. Pelaksanaan .....
48
3. Pengamatan (Observasi) .....
50
4. Refleksi....
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . .
53
A. Deskripsi Kondisi Awal....
53
B. Pembahasan Hasil Penelitian....
53
C. Pembahasan Setiap Siklus.....
54
BAB V PENUTUP..
65
A. Kesimpulan....
65
B. Saran......
66
C. Penutup .....
67
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
dengan
dukungan
pengetahuan
kognitif
dalam
rangka
_____________________________
1
A.W. Munawwir, Kamus Almunawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Cet. IV, Pustaka Progressif,
Surabaya, 1997, hlm 1102.
2
Muhammad Ali Ash Shobuny, Al Tibyan fi Ulum Al Quran, Mussasah Manahil Al Irfan, Bairut,
1390H, hlm 6.
3
Soegarda Poerbakawatja, Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta, 1982, hlm
124.
dirasa
tetapi
pada
bangsa. Kita
sebagai
guru
adalah
yang
pertama
yang
terlibat
langsung dalam
mengemban amanat
tersebut.
memberikan
_____________________________
Pembentukan
karakter
anak
akan
Otib Satibi Hidayat, Metode Pengembangan dan Nilai-nilai Agama, Universitas Terbuka,
Jakarta, 2008, hlm 43.
5
Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, Jakarta, 1981, hlm 146.
6
Hadirja Paraba, Wawasan Tugas Tenaga Guru dan Pembina Pendidikan Agama Islam, Friska
Agung Insani, Jakarta, 2000, hlm 3
dampak yang sangat besar dalam pembentukan dirinya sendiri. Berhasil dan
tidak
berbagai
hal, antara
lain
adalah
berangsur-angsur
dan
berlanjut
(kontinyu),
menggambarkan
Dalam mata pelajaran al-Quran dan Hadits pada materi hafalan, siswa
kelas V (lima) masih menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini
dapat diketahui atau ditunjukkan dengan adanya (banyak) siswa kelas V (lima)
MI Maarif Kutowinangun Salatiga belum dapat menghafal surat-surat pendek
dalam al-Quran ataupun meriwayatkan Hadits-hadits pendek. Berdasarkan
kenyataan
metode peer lessons untuk pelajaran Al Quran dan Hadits belum diterapkan
disekolah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan, yaitu :
1. Apakah penerapan metode peer lessons dapat meningkatan motivasi
belajar ?
2. Apakah penerapan metode peer lessons dapat meningkatan hasil belajar ?
3. Apakah dengan metode peer lessons dapat meningkatkan penguasaan
hafalan
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam menghafal al-Quran dan
Hadits Siswa kelas V MI Maarif Kutowinangun Salatiga.
2. Mengupayakan peningkatan penguasaan hafalan al-Quran dan Hadits
Siswa kelas V MI Maarif Kutowinangun Salatiga.
3. Untuk mengetahui seberapa tinggi hasil penguasaan hafalan al-Quran dan
Hadits melalui metode peer lessons pada siswa kelas V MI Maarif
Kutowinangun Salatiga tahun ajaran 2009/2010.
D. MANFAAT PENELITIAN
E. HIPOTESIS
F. DEFINISI ISTILAH
1. Upaya meningkatkan penguasaan materi hafalan
Kegiatan belajar perlu sekali dilakukan dengan cara yang baik
sehingga dapat menghasilkan siswa yang unggul dan mempunyai watak
yang baik. Sesungguhnya siswa yang unggul ialah siswa yang penuh
gairah dalam belajar dan belajar secara teratur setiap hari dan menerapkan
cara-cara yang baik dalam kegiatan belajarnya. Karena didalam proses
belajar berarti mengerahkan seluruh kemampuan pikiran secara sungguhsungguh untuk menggali dan memahami berbagai pokok soal10. Pertama
dan utama seorang pelajar (siswa) adalah menguasai konsep menghafal
berarti suatu usaha untuk
_____________________________
10
The Liang Gie, Cara Belajar yang baik bagi Mahasiswa, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 2004, hlm 1.
berbuat dalam hubungannya dengan proses belajar, suatu usaha atau cara
agar siswa dalam belajar akan berhasil sesuai dengan yang diinginkan.
Dan kita harus berusaha/mengusahakan agar siswa berkeinginan,
berkehendak berbuat atau dapat terjadi perubahan yang lebih baik 11.
Ketrampilan belajar yang pertama dan utama setiap pelajar atau
siswa adalah membaca. Membaca adalah serangkaian kegiatan pikiran
seseorang yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami suatu
13
cara peer lessons membaca dengan suara yang keras yang melalui
pendengaran dan dimasukkan dalam ingatan dan cara yang terbaik untuk
menghafal tergantung pada bahan pelajaran dan untuk mata pelajaran alQuran dan Hadits terutama materi hafalan dapat dilakukan dengan metode
peer lessons yaitu dibaca setiap hari pada awal sebelum dimulai
pembelajaran. Jadi menghafal akan mudah kalau dengan cara peer lessons
atau dilakukan berulang-ulang ataupun dilakukan setiap hari.
G. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Dalam mata pelajaran al-Quran dan Hadits kelas V MI Maarif
Kutowinangun Salatiga pada materi hafalan, guru kesulitan menerapkan
metode yang tepat untuk siswa, karena didalam mata pelajaran al-Quran
dan Hadits alokasi waktu sangat terbatas. Hanya 2 jam pelajaran dalam
seminggu yaitu 2 X 35 menit.
_____________________________
13
Maka waktu untuk menghafal sangat kurang, untuk itu agar pembelajaran
mata pelajaran al-Quran dan Hadits untuk materi hafalan berhasil
maksimal maka dengan menggunakan metode peer lessons. Semoga
dengan metode peer lessons materi hafalan mata pelajaran al-Quran dan
Hadits lebih meningkat.
2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah guru dan siswa yang terlibat dalam pelaksanaan
pembelajaran.
3. Siklus Penelitian
Siklus di PTK terdiri dari atas rangkaian 4 kegiatan yang dilakukan dalam
siklus berulang. Menurut Kemmis dan Mc Tanggar (1992), tahap-tahap
dapat di gambarkan dalam model hubungan antara tahapan dalam siklus
sebagai berikut :
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS III
Pelaksanaan
Pengamatan
?
a. Menyusun rancangan tindakan
Dalam hal ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, oleh
siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan
yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang
melakukan tindakan dengan pihak yang mengamati proses jalannya
tindakan.
c. Pengamatan (Observing)
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat.
dipisahkan
dengan
pelaksanaan
tindakan
karena
seharusnya
yang
berstatus
sebagai
pengamat
agar
melakukan
mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data
yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
d. Refleksi (Reflecting)
Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata
bahasa inggris reflection, yang terjemahannya dalam bahasa Indonesia
adalah pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika
guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi
rancangan tindakan.
Penelitian tindakan yaitu ketika guru pelaku tindakan siap
mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan
sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum.
Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka
dalam refleksi terakhir peneliti menyampaikan rencana yang dirasakan
kepada peneliti lain apabila dia menghentikan kegiatannya atau kepada
diri sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan lain. Catatancatatan penting yang dibuat sebaiknya rinci, sehingga siapapun yang
akan melaksanakan dalam kesempatan lain tidak akan menjumpai
kesulitan. 14
_____________________________
14
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumu Aksara, Jakarta, hlm 16-20.
4. Instrumen Penelitian
No.
1.
Indikator Keberhasilan
Motivasi/semangat siswa
dalam menghafal
2.
3.
5. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang digunakan adalah metode sebagai berikut :
d. Metode observasi
Observasi adalah studi yang sengaja dan sistematis tentang fenomena
sosial dan gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan15 .
Metode ini digunakan sebagai alat untuk mendapatkan data tentang
kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah.
_____________________________
15
e. Metode dokumentasi
Untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, agenda dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk
mendapatan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan siswa,
keadaan sarana prasarana.
f. Metode wawancara
Sebuah dialog yang dilakukan oleh interviewer untuk memperoleh
informasi dari orang yang diwawancarai. Wawancara digunakan untuk
memperoleh data-data dari sumber secara langsung seperti kepala
sekolah, tenaga kerja atau guru.
6. Analisis Data
Untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa, peneliti menggunakan
grafik dan data tabel secara optimal disertai pembahasan secara sistematis
dan jelas.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam skripsi ini penulis membagi menjadi lima BAB yang saling
berkaitan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional, metode penelitian
meliputi : rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah / siklus
I. JADWAL PENELITIAN
Waktu (minggu ke)
No
1
Rencana Kegiatan
Persiapan
Menyusun Konsep Pelaksanaan
Pelaksanaan
Menyiapkan Kelas, alat dan bahan
Penyusunan Laporan
Menyusun Laporan
Perbaikan Laporan
X
X
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENGUASAAN MATERI
1. Pengertian Penguasaan Materi
Penguasaan berasal dari kata kuasa yang berarti kemampuan atau
kesanggupan untuk berbuat sesuatu
_____________________________
1
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002, hlm 604.
The Liang Gie, Cara Belajar yang baik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2000, hlm 1.
3
Ibid, hlm. 3.
4
Mujahid, Strategi Menghafal Al Quran, Idea Press, Yogyakarta, 2007, hlm 3.
2
3. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip Belajar menurut Abu Ahmadi dalam bukunya
Psikologi score, menyatakan : Agar memiliki pedoman dan tehnik belajar
yang baik, maka perlu mengetahui prinsip-prinsip belajat, yaitu :
a. Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya dalam
belajar untuk mencapai harapan-harapannya.
b. Belajar memerlukan bimbingan, baik bimbingan guru atau buku
pelajaran itu sendiri
c. Belajar memerlukan peer lessons atas hal-hal yang di pelajari sehingga
diperoleh pengertian.
d. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah
dipelajari dapat dikuasai.
e. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling mempengaruhi
secara dinamis antara murid dengan lingkungannya.
f. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk
mencapai tujuan.
g. Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan kedalam
bidang praktek sehari-hari 5.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Secara ringkas, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada
dua yaitu :
_____________________________
5
a. Faktor Indogen, yaitu faktor yang datang dari dalam pelajar itu sendiri.
Faktor Indogen ini meliputi :
1). Faktor Biologis, yaitu : faktor yang berhubungan dengan Jasmani
anak/pelajar. Dan yang termasuk faktor ini adalah :
a). Kesehatan, jika badan tida sehat tentu pelajarannya akan
terganggu.
b). Cacat badan, jika badan cacat pasti akan berbeda hasilnya
dengan anak yang normal.
2). Faktor Psikologis, yaitu : faktor yang berhubungan dengan
Rohaniah. Dan yang termasuk dalam faktor ini adalah :
a). Inteligensi bila pembawaan inteligensi anak memang rendah,
maka sukar mencapai hasil belajar yang baik.
b). Perhatian merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar,
anak harus memperhatikan bahan yang diajarkan.
c). Minat/keinginan, bahan pelajaran yang diminati pasti hasilnya
akan lebih baik dibandingkan dengan bahan yang tidak
diminati.
d). Bakat, kalau sesuai dengan bakatnya akan menentukan
kesuksesan dalam belajar.
e). Emosi, anak yang tidak stabil emosinya maka akan terganggu
belajarnya.
b. Faktor Uyugin, yaitu faktor yang datang dari lingkungan/ masyarakat
disekitar pelajar.
B. HAFALAN
Dalam kegiatan belajar, untuk mencapai kesuksesan perlu dilakukan
beberapa hal, antara lain dalam hal ini adalah menghafal.
1. Pengertian Menghafal
Menghafal yaitu usaha yang dilakukan oleh pikiran agar selalu
ingat materi pelajaran yang diterima. Hafalan adalah materi yang berhasil
diingat oleh pikiran dari kegiatan menghafal 6.
Untuk menghafal diperlukan ketrampilan memusatkan perhatian
yaitu minat. Kemampuan memusatkan perhatian bukanlah bakat alamiah
yang dibawa seseorang sejak lahir, tetapi merupakan kebiasaan yang dapat
dilatih. Jadi bukan merupakan bakat alamiah atau suatu yang diwarisi dari
leluhur. Didalam menghafal, ketrampilan memusatkan perhatian sangat
berpengaruh. Kemampuan atau ketrampilan memusatkan perhatian
berhubungan dengan daya ingat.
2. Ketrampilan menghafal Pelajaran
Orang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau
sesuatu pengetahuan yang telah dipelajari pada waktu-waktu yang lalu.
_____________________________
6
_____________________________
8
b. Hal-hal yang dihafal harus jelas kaitannya antara satu masalah dengan
masalah
yang
lainnya,
sehingga
merupakan
suatu
kerangka
keseluruhan.
c. Menggunakan hal yang dihafal secara fungsional dalam situasi tertentu.
d. Menggunakan memo tehnik 9.
e. Mengulangi hafalan (active recall and Review)
C. PENGERTIAN AL QURAN
Alquranul karim ialah lafaz (wahyu) yang diturunkan Allah swt. kepada
Nabi Muhammad saw. dari awal Al Faatihah sampai akhir surat An Nas.
Lafaz dan maknanya dari sisi Allah swt; sedangkan Jibril a.s. hanya
menyampaikan wahyunya kepada Rasulullah. Rasulullah
pun tidak
___________________________
9
PT
D. PENGERTIAN HADITS
Hadits. Secara bahasa berarti baru, sedangkan secara istilah adalah segala
sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik ucapan,
perbuatan, ketetapan dan sifat pribadinya dan juga disandarkan kepada para
sahabat dan tabi'in. 11
1. Hadis Qudsi
Hadis Qudsi ialah apa yang dikatakan Nabi Muhammad SAW, yang isinya
dari Tuhan, seperti hadis mengenai firman Allah SWT berikut ini :
Wahai hamba-hamba-Ku, seseungguhnya Aku mengharamkan perbuatan
zalim atasku, dan Aku juga mengharamkan perbuatan zalim itu dia
antara kamu, maka janganlah kamu sekalian saling menzalimi
( Hadis ).
Maknanya dari Allah SWT, dan begitu pula lafaznya ( menurut pendapat
yang masyhur ), karena hadis Qudsi merupakan kalam ( firman ) Allah,
hanya saja hadis Qudsi tidak mempunyai keistimewaan seperti yang ada
pada Alquranul Karim, yang dapat membedakannya dari perkataan lain.
Oleh karena itu, hadis Qudsi tidak mukjiz ( mengungguli atau
melemahkan ), membacanya tidak mengandung arti ibadah, boleh
meriwayatkan hanya dengan maknanya saja seperti hadis biasa, dan yang
junub pun boleh membawa dan mengusap serta membaca hadis Qudsi
tersebut.
2.
____________________________
11
12
http://azzamalwan.blogdrive.com/archive/6.html
3. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup pengajaran al-Quran dan Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi :
a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-Quran
b. Hafalan surat-surat pendek
c. Pemahaman kandungan surat-surat pendek
d. Hadits-hadits tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua,
persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat
berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh.
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran al-Quran dan Hadits di MI.
Standar Kompetensi Mata Pelajaran al-Quran dan Hadits berisi
sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selam
menempuh mata pelajaran al-Quran dan Hadits di MI. Kemampuan ini
berorientasi kepada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan
pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan dan
ibadah kepada Allah SWT. Kemampuan-kemampuan yang tercantum
dalam Standar Kompetensi ini merupakan penjabaran dari kemampuan
umum yang harus dicapai peserta didik ditingkat MI.
Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi :
a. Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.
b. Menyusun kata-kata dengan huruf hijaiyah, baik secara terpisah
maupun bersambung.
adalah
yang
mendorong
peserta
didik
untuk
adalah
mengkondisikan
peserta
didik
untuk
para
ulama.
d. Rasional adalah usaha meningatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran al-Quran dan Hadits dengan pendekatan yang
hasil
belajar
al-Quran
dan
Hadits
adalah
upaya
Amma
dan
memahami
hadits
tentang
Indikator
1. Menterjemahkan surat al-Kafirun
2. Menjelaskan pokok kandungan
surat al-Kafirun
3. Mengamalkan isi kandungan
Pokok Surat al-Kafirun
Mengenal terjemah 1. Menterjemahkan surat al Maun
surat all Maun
2. Menjelaskan pokok kandungan
surat al Maun
3. Mengamalkan isi kandungan
Pokok Surat al Maun
Mengenal terjemah 1. Mengenal terjemah surat at
surat at Takatsur
Takatsur
2. Menterjemahkan surat at
Takatsur
3. Memahami kandungan Pokok
Surat at Takatsur
Hadits tentang
1. Membaca hadits tentang
menyayangi anak
menyayangi anak yatim.
yatim
2. Menterjemahkan hadits tentang
menyayangi anak yatim.
3. Menjelaskan kandungan hadits
tentang menyayangi anak yatim.
4. Hafal hadits tentang menyayangi
anak yatim.
5. Menunjukan perilaku suka
menyayangi anak yatim.
_____________________________
13
Materi Pokok
Terjemah surat
al-Kafirun
Terjemah surat
al Maun
Terjemah surat
at Takatsur
Hadits tentang
menyayangi
anak yatim
Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah, Depag, Jakarta, 2002, hlm 4.
Semester Genap
Standar Kompetensi : Mampu memahami arti surat-surat tertentu dalam
Juz Amma dan memahami lafal dan arti hadits,
shalat berjamaah dan ciri-ciri orang Munafik.
Kompetensi Dasar
Mengenal terjemah
surat al Qadar
Memahami Hadits
tentang Taqwa
Memahami Hadits
tentang Shalat
Berjamaah
Memahami Hadits
tentang ciri-ciri orang
Munafik
Indikator
1. Menterjemahkan surat al
Qadar
2. Menjelaskan pokok
kandungan surat al Qadar
1. Membaca hadits tentang
Taqwa.
2. Menjelaskan kandungan
hadits tentang Taqwa.
3. Hafal hadits tentang Taqwa.
4. Menunjukan perilaku yang
mencerminkan pemahaman
terhadap isi Hadits.
1. Membaca hadits tentang
Shalat Berjamaah.
2. Menjelaskan kandungan
hadits tentang Shalat
Berjamaah.
3. Hafal hadits tentang Shalat
Berjamaah.
4. Menunjukan perilaku yang
mencerminkan pemahaman
terhadap isi Hadits.
1. Membaca hadits tentang ciriciri orang Munafik.
2. Menjelaskan kandungan
hadits tentang ciri-ciri orang
Munafik.
3. Hafal hadits tentang ciri-ciri
orang Munafik.
4. Menunjukan perilaku
menjauhi ciri-ciri orang
Munafik.
Materi Pokok
Terjemah surat
al Qadar
Hadits tentang
Taqwa
Hadits tentang
Shalat
Berjamaah
Hadits tentang
ciri-ciri orang
Munafik
Hisyam Zaini dkk, strategi pembelajaran aktif, CTSD, Yogyakarta, cet 6, 2007, hlm 65.
Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, Jakarta, 1981, hlm 20-21.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
3. Visi Misi
Visi MI Maarif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
adalah mewujudkan Madrasah yang melahirkan generasi yang Qurani,
kreatif, trampil dan mandiri.
Misi MI Maarif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
adalah :
a. Menciptakan lingkungan belajar yang kreatif, menyenangkan dan
terintegrasi dalam mewujudkan Visi.
b. Memberdayakan seluruh potensi peserta didik agar berprestasi
maksimal secara intelektual, emosional dan spiritual.
4. Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Pramuka, untuk melatih siswa mengimplementasikan ilmu dan
pengetahuan yang diperoleh di madrasah dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan Dasa Dharma Pramuka.
b. Komputer, untuk membekali siswa akan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. ASPEK PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di MI Maarif Kutowinangun Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga. Dimulai dari tanggal 18 November 2009 sampai
dengan tanggal 3 Desember 2009. Penelitian ini menunjukkan pada suatu
kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu atau meningkatkan hasil, yaitu yang lebih baik dari
sebelumnya.
Menurut Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan kelas adalah suatu
kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas 1. Dikarenakan ada tiga kata yang
membentuk pengertian, dapat diterangkan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian : menunjukan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan : menunjukan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan siswa.
3. Kelas : dalam hal ini tidak terikat dengan pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal
dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yaitu yang dimaksud dengan
kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula 2.
Menurut pengertian pengajaran, kelas bukan wujud ruangan, tapi
sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Dengan demikian, penelitian
tindakan kelas dapat dilakukan tidak hanya di kelas, tetapi di mana saja
tempatnya, yang penting ada sekelompok anak yang sedang belajar tentang hal
yang sama dari guru yang sama atau fasilisator yang sama.
Ciri anak yang sedang belajar adalah otaknya aktif berfikir, mencerna
bahan yang sedang dipelajari. Dalam hal ini peneliti memfokuskan kelas
sebagai bahan penelitian. Pada penelitian ini diupayakan tindakan praktis yang
berupa pengulangan masalah belajar siswa dan kesulitan mengajar guru.
___________________________
1). Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi Aksara, Jakarta, hlm 1
2). Suharsimi Arikunto, dkk, Op. Cit.
Nama Siswa
Anwar Rohman
Himatun Aliyah
Wakhid Kurniawan
Ratarata
Keterangan
T
4
5
6
7
8
9
Keterangan :
T = Tinggi (80 s/d 100)
S = Sedang (60 s/d 79)
R = Rendah (40 s/d 59)
c.
Target
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mentargetkan
dengan indikator 70% siswa menunjukkan peningkatan dalam
penguasaan materi al-Quran dan Hadits dengan menggunakan metode
peer lessons.
3. Pengamatan/Observasi
Dari pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi
sebagai berikut :
a. Pengamatan pada Guru
1). Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan pembelajaran.
2). Guru belum mampu dalam menghidupkan suasana kelas sehingga
siswa kurang tertarik dengan metode yang diberikan.
3). Guru belum mampu sepenuhnya menguasai siswa selama proses
pembelajaran.
Pengamatan/observasi
dilaksanakan
bersamaan
dengan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan
b) Guru melaksanakan apersepsi dengan memberi contoh cara
baca surat dengan fasih dan benar
c) Guru meminta siswa untuk menirukan bacaan yang sudah
dilafalkan.
d) Guru meminta siswa untuk menghafalkan per-ayat kemudian
seluruh surat secara berkelompok.
e) Guru menyuruh siswa untuk menglafalkan secara bersamasama dengan suara lantang secara berulang.
3) Kegiatan Akhir
c. Target
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mentargetkan
dengan indikator 70% siswa menunjukkan peningkatan dalam
belum
optimal
dalam
mengelola
baik
dan
waktu,
maka
lebih sabar
perlu
dalam
membimbing siswa.
d. Siswa menjadi lebih mudah dalam menghafal dengan cara yang telah
dicontohkan guru, sebab siswa langsung mempraktekkan apa yang
dicontohkan guru.
e. Siswa lebih mudah menghafal dengan suara keras dan berulang-ulang,
sebab siswa tidak merasa terbebani karena dibaca secara bersamasama.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus II ini, dapat
disimpulkan bahwa kondisi siswa sudah terlihat adanya peningkatan yang
ditandai dengan aktifitas dan kreatifitas dari siswa. Namun demikian
belum memenuhi target yang ditentukan. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian tindakan kelas selanjutnya dengan siklus III.
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
siklus
III
dilaksanakan
bersamaan
dengan
sebagai berikut :
a. Peran Guru
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucap salam pembuka.
b) Guru mengajak siswa untuk berdoa.
c) Guru mengamati keadaan siswa sampai benar-benar siap untuk
menerima pelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan.
b) Guru menyuruh siswa menghafalkan suratan yang telah
diajarkan secara individu.
c) Guru menyuruh siswa menghafalkan suratan yang telah
diajarkan secara berkelompok.
d) Guru menyuruh siswa menghafalkan suratan yang telah
diajarkan secara bersama-sama dengan suara keras.
e) Guru menyuruh salah satu siswa menghafalkan suratan dan
ditirukan oleh teman yang lain.
3) Kegiatan Akhir
Evaluasi (Setiap siswa diminta menghafalkan surat Al-Kafirun)
b. Peran Siswa
1) Kegiatan Awal
secara
secara
berkelompok.
d) Siswa menghafalkan suratan yang telah diajarkan
secara
pada
siklus-siklus
sebelumnya
sudah
mengalami
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI KONDISI AWAL
Kemampuan atau penguasaan materi al-Quran dan Hadits siswa-siswi
kelas V MI Maarif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
tergolong rendah, karena dari semua siswa mayoritas dari mereka belum hafal
surat-surat pendek dan beberapa hadits yang seharusnya sudah dapat mereka
kuasai sebelum penerapan metode peer lessons, guru menerapkan metode
ceramah dan menirukan dengan suara keras, namun penerapan dua metode
tersebut kurang berhasil dalam meningkatkan penguasaan hafalan, yang
ditunjukkan dengan nilai rata-rata pra siklus sebesar 56,4.
Hal ini sesuai dengan hasil pre test yang dilakukan diawal penelitian
oleh peneliti di bawah ini :
Tabel 2
Hasil Pre Test Menghafal Surat Al-Kafirun
Siswa-siswi Kelas V MI Maarif Kutowinangun
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
No
Nama Siswa
Keseriusan Keaktifan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Anwar Rohman
Himatun Aliyah
Wakhid Kurniawan
Sri Seniati Poniah
Muhd Siswanto
Muhd Istamar
Setiyo Hermawan
Nur Hikromah
Rohmad Habib
Jumlah
Kontinyuita Kelancara
s
n
Ratarata
50
60
55
55
52
53
50
60
61
55
60
55
55
50
51
50
64
60
57
65
60
55
57
52
50
70
62
54
61
56
55
53
52
50
65
61
54.0
61.5
56.5
55.0
53.0
52.0
50.0
64.8
61.0
496
500
528
507
507.8
Keteranga
n
T
Rata-rata
55.1
55.6
58.7
56.3
56.4
Keterangan :
T : Tinggi (80 s/d 100)
S : Sedang (60 s/d 79)
R : Rendah (40 s/d 59)
Tabel 3
Hasil Belajar Mengajar Menghafal Surat Al-Kafirun
Dalam Siklus I
N
o
1
2
3
4
5
6
7
Nama Siswa
Ratarata
Keteranga
n
Keseriusa
n
Keaktifa
n
Kontinyuita
s
Kelancara
n
53
60
53
65
58
70
55
66
54.8
65.3
60
62
65
63
62.5
58
53
60
52
58
55
62
53
60
60
63
55
59
57
62
54
58.8
56.3
61.8
53.5
Anwar Rohman
Himatun Aliyah
Wakhid
Kurniawan
Sri Seniati
Poniah
Muhd Siswanto
Muhd Istamar
Setiyo Hermawan
8
9
Nur Hikromah
Rohmad Habib
Jumlah
Rata-rata
79
65
81
65
84
70
82
67
81.5
66.8
540
60.0
554
61.6
585
65.0
565
62.8
561.0
62.3
Keterangan :
1). Siswa dengan kategori tinggi dalam menghafal surat al-Kafirun
berjumlah 1 dari 9 siswa atau 11,11%.
2). Siswa dengan kategori sedang dalam menghafal surat al-Kafirun
berjumlah 4 dari 9 siswa atau 44,44%.
3). Siswa dengan kategori rendah dalam menghafal surat al-Kafirun
berjumlah 4 dari 9 siswa atau 44,44%.
Siswa yang masih kurang dalam menghafal surat al-Kafirun
sebanyak 44,44%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang dalam
penguasaan materi hafalan ataupun kurang dalam memahami
penjelasan dari guru dan siswa kurang antusias dalam menghafal
karena asing atau belum terbiasa dengan metode yang diberikan.
belum hafal surat al-Kafirun agar dapat mudah menhafalkan alQuran dan Hadits.
2). Guru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan
menambahkan informasi yang dirasa perlu.
3). Guru harus lebih jelas dan lebih banyak dalam memberi contoh
cara menghafal yang benar.
4). Guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dimengerti
oleh siswa dan contoh pelafalan bacaan.
5). Siswa harus benar-benar mengucapkan berulang-ulang dengan
suara keras agar siswa lebih terbiasa atau lebih trampil.
Siklus II
c. Data Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada akhir proses belajar mengajar siklus II
siswa disuruh menghafalkan surat yang sama yang telah diajarkan pada
siklus I. Dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
dalam proses belajar mengajar menghafal al-Quran dan Hadits dengan
metode peer lessons. Instrumen yang digunakan ialah materi soal-soal
dari kurikulum yang telah ditetapkan dari metode peer lessons, yang
berupa tes lisan, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan menghafal siswa dalam menghafalkan surat al-Kafirun
dengan baik dan benar.
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Anwar Rohman
Himatun Aliyah
Wakhid Kurniawan
Sri Seniati Poniah
Muhd Siswanto
Muhd Istamar
Setiyo Hermawan
Nur Hikromah
Rohmad Habib
Jumlah
Rata-rata
Ratarata
Keseriusan
Keaktifan
Kontinyuitas
Kelancaran
65
85
82
80
60
55
55
87
85
68
84
85
81
60
55
57
89
84
69
90
83
82
65
60
60
92
90
67
86
83
81
61
56
59
89
86
67.3
86.3
83.3
81.0
61.5
56.5
57.8
89.3
86.3
654
72.7
663
73.7
691
76.8
668
74.2
669.0
74.3
Keterangan
T
Keterangan :
1). Siswa dengan kategori tinggi dalam menghafal surat al-Kafirun
berjumlah 5 dari 9 siswa atau 55,55%.
2). Siswa dengan kategori sedang dalam menghafal surat al-Kafirun
berjumlah 2 dari 9 siswa atau 22,22%.
3). Siswa dengan kategori rendah dalam menghafal surat al-Kafirun
berjumlah 2 dari 9 siswa atau 22,22%.
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Anwar Rohman
Himatun Aliyah
Wakhid Kurniawan
Sri Seniati Poniah
Muhd Siswanto
Muhd Istamar
Setiyo Hermawan
Nur Hikromah
Rohmad Habib
Jumlah
Rata-rata
Ratarata
80
89
85
85
80
62
60
89
86
83
88
87
85
82
62
60
93
87
85
93
89
85
81
64
65
94
85
82
90
87
85
81
63
62
92
85
82.5
90.0
87.0
85.0
81.0
62.8
61.8
92.0
85.8
716
79.6
727
80.8
741
82.3
727
80.8
727.8
80.9
Keterangan
T
Keterangan :
1). Siswa dengan kategori tinggi dalam menghafal surat al-Kafirun
berjumlah 7 dari 9 siswa atau 77,77%.
2). Siswa dengan kategori sedang dalam menghafal surat al-Kafirun
berjumlah 2 dari 9 siswa atau 22,22%.
2. Siklus II
Berdasarkan analisis data dari proses wawancara yang dilakukan
dalam siklus II, dengan metode peer lessons ini diperoleh peningkatan
yang bertambah dibandingkan dengan siklus I. Namun ada juga beberapa
kekurangannya antara lain masih kurang maksimalnya penerapan metode
peer lessons dalam pembelajaran menghafal al-Quran. Guru belum
mampu mengoptimalkan dalam memotivasi siswa selama proses belajar
mengajar berlangsung dan kurang dalam memberikan contoh melafalkan
ayat per ayatnya. Guru masih terpancang pada materi sehingga masih
kurang dalam menghidupkan suasana kelas.
Pada siklus II peneliti menggunakan sistem yang sama dengan siklus
I, hanya saja pada siklus II ini dilakukan secara kelompok. Siklus II ini,
belum mencapai indikator yang peneliti harapkan, karena prestasi pada
siklus II ini adalah 55,55% atau dengan kata lain belum mencapai 70%
dari hasil yang peneliti harapkan.
3. Siklus III
Berdasarkan analisis data dari proses wawancara yang dilakukan
dalam siklus III, dengan metode peer lessons ini diperoleh peningkatan
motivasi belajar siswa melalui peran siswa yang ditunjukkan oleh sikap
siswa yang menjadi lebih meningkat dalam kreatifitas dan aktifitas selama
pembelajaran berlangsung. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi
belajar siswa karena pembelajaran dilakukan secara optimal.
Pada siklus III peningkatan belajar siswa telah mencapai indikator
yang diharapkan, karena hasil penelitian pembelajaran menghafal alQuran dan Hadits dengan menggunakan metode peer lessons adalah
77,77%. Dengan demikian hasil ini telah memenuhi indikator yang
diinginkan.
Pada siklus III ini guru telah melakukan belajar mengajar menghafal
al-Quran dan Hadits dengan metode peer lessons dengan baik. Hal ini
dapat dilihat dari antusias siswa dan juga peningkatan kreatifitas dan
aktifitas serta hasil belajar siswa.
Pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan baik, oleh
karena itu tidak perlu diadakan revisi, tetapi yang perlu diperhatikan
adalah tindakan selanjutnya guru harus bisa memaksimalkan dan
mempertahankan apa yang telah dicapai. Hal ini perlu dilakukan karena
dengan metode peer lessons ini ternyata mampu meningkatkan prestasi
siswa dalam menghafal materi al-Quran dan Hadits secara siknifikan,
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dan terus meningkat.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam 3 (tiga) siklus
dan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan oleh penulis dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan metode peer lessons dapat meningkatkan motivasi belajar AlQuran Hadist. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam proses
belajar siswa yang sebelumnya menggunakan model pembelajaran
ceramah dan menirukan guru menunjukkan hasil pra siklus kemampuan
menghafal
2. Dengan penerapan metode peer lessons dapat meningkatkan hasil belajar
yang dibuktikan dari hasil pra siklus kemampuan menghafal dengan ratarata 56,4 menjadi 62,8 dalam siklus I, pada siklus II sebesar 74,3 dan pada
siklus III sebesar 80,9.
3. Dengan penerapan metode peer lessons dapat meningkatkan penguasaan
materi hafalan Al-Quran Hadist pada siswa kelas V MI Maarif. Hal ini
dapat dibuktikan dari 9 siswa yang hafal surat Al-Kafirun belum ada, pada
siklus I sebanyak 1 siswa, pada siklus II sebanyak 5 siswa dan pada siklus
III sebanyak 7 siswa.
B. SARAN
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
pembelajaran dengan membaca dan menulis al-Quran melalui metode metode
lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka
disampaikan saran sebagai berikut :
1. Untuk melaksanakan model pengajaran hafalan al-Quran dan Hadits
melalui metode memerlukan persiapan yang cukup dan perlu pengawasan
dari guru, sehingga guru harus mendampingi pada saat metode ini
diterapkan dan pada saat proses belajar mengajar, sehingga memperoleh
hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih
sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran dan dengan
berbagai media yang ada dan sekiranya dapat diterapkan walau dalam taraf
yang sederhana, dimana siswa nanti dapat menemukan pengetahuan baru,
memperoleh konsep dan ketrampilan, sehingga siswa berhasil atau bisa
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dan siswa dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
dilakukan pada siswa kelas V MI Maarif Kutowinangun Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga tahun ajaran 2009/2010.
4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikkan agar
diperoleh hasil yang lebih baik.
C. PENUTUP
Dengan mengucap Alhamdulillah penulis bersyukur kepada Allah SWT,
yang senantiasa memberikan petunjuk dan ridloNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini. Semoga bermanfaat khususnya bagi para pendidik
generasi penerus. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002.
Liang Gie, The, Cara Belajar yang baik, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 2000.
Mujahid, Strategi Menghafal Al Quran, Idea Press, Yogyakarta, 2007.
Ash Shobuny, Muhammad Ali, Al Tibyan fi Ulum Al Quran, Mussasah
Manahil Al Irfan, Bairut, 1390H.
Poerbakawatja, Soeganda, Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, Gunung
Agung, Jakarta, 1982.
2004, Kurikulum, Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah, Depag,
Jakarta, 2004
Sujanto, Agus, Psikologi Perkembangan, Aksara Baru, Jakarta, 1981.
WinataSaputra, Udin S,dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran, Universitas
Terbuka, Jakarta, 2007.
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumu Aksara,
Jakarta, cetakan VI, 2008.
Suwandi, Sarwiji, Penelitian Tindakkan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya
Ilmiah, PanitiaSertifikasi Guru Rayon 13, Surakarta, 2008.
RI, Depag, Membiasakan Tradisi Agama, Direktorat Jenderal Kelembagaan
Agama Islam, Jakarta, 2004.
Rini Hildayani dkk, Psikologi Perkembangan anak, Universitas Terbuka,
Jakarta, 2008.
http://azzamalwan.blogdrive.com/archive/6.html
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: MI Maarif Kutowinangun
Mata Pelajaran
: al-Quran Hadits
Kelas/Semester
: V/I
Waktu
: 4 X 35 menit ( 2 X pertemuan)
Standar Kompetensi : Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih dan
memahami artinya. Dan memahami arti hadits tentang anak
yatim.
Kompetensi dasar
Indikator
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu membaca surat al Kafirun dengan fasih dan
benar.
Siswa mampu menghafal surat al Kafirun.
Materi
Metode Pembelajaran :
Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
Mengetahui,
Ka MI
Musayadah, S.Ag.
SOAL
Hafalkan surat al Kafirun per-ayat dan keseluruhan.
Tabel Penilaian
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Anwar Rohman
Himatun Aliyah
Wakhid Kurniawan
Sri Seniati Poniah
Muhd Siswanto
Muhd Istamar
Setiyo Hermawan
Nur Hikromah
Rohmad Habib
Jumlah
Rata-rata
Ratarata
Keterangan
T S R
Lampiran 2
DAFTAR RESPONDEN
PENELITIAN TINDAKKAN KELAS (PTK)
SISWA KELAS V MI MAARIF KUTOWINANGUN TINGKIR
SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama
Anwar Rohman
Himatun Aliyah
Wakhid Kurniawan
Sri Seniati Poniah
Muhammad Siswanto
Muhammad Istamar
Setiyo Hermawan
Nur Hikromah
Rohmad Habib
L/P
L
P
L
P
L
L
L
P
L
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI GURU DAN SISWA SIKLUS I
No
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan
Guru dapat memotivasi siswa
Guru optimal dalam pengelolaan waktu
Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran
Siswa tidak bercanda dengan teman
Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
Siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran
Suasana kelas lebih hidup
Ya
Tidak
Keterangan
Guru dapat memotivasi siswa
Guru optimal dalam pengelolaan waktu
Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran
Siswa tidak bercanda dengan teman
Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
Siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran
Suasana kelas lebih hidup
Ya
Tidak
Keterangan
Guru dapat memotivasi siswa
Guru optimal dalam pengelolaan waktu
Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran
Siswa tidak bercanda dengan teman
Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
Siswa aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran
Suasana kelas lebih hidup
Ya
Tidak
Lampiran 4
MI MAARIF KUTOWINANGUN SALATIGA
Jl. Nusantara 1 Canden Kutowingun, Kec. Tingkir
S A L A T I G A
SURAT KETERANGAN
No. : 286 / MIS / 011 / 2009
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Musayadah, S.Ag
Jabatan
: Kepala Madrasah
Unit Kerja
: MI Maarif Kutowinangun
Menerangkan bahwa :
Nama
: Arfiah
NIM
: 12507004
Jurusan/Prodi : Tarbiyah/PGMI
Alamat
: Jalan Nusantara I RT 05 RW 07 Canden
Kutowinangun Tingkir Salatiga
Benar-benar telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di MI
Maarif Kutowinangun Tingkir Salatiga dari tanggal 18 November sampai dengan
3 Desember 2009, dalam rangka menyusun skripsi dengan Judul :
UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN HAFALAN AL-QURAN
HADITS MELALUI METODE PEER LESSONS PADA SISWA KELAS V
MI MAARIF KUTOWINANGUN SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2009/2010.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Salatiga, 8 Desember 2009
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Musayadah, S.Ag.
NIP. 1966 0107 1989 03 2001
Lampiran 5
PROFILE MADRASAH
1. Nama
MI Maarif Kutowinangun
2. Alamat
3. NSS/DSM
112332304049
4. Jenjang Akreditasi
5. Tahun didirikan
1985
6. Status Madrasah
Swasta
7. Status Tanah
Wakaf
8. Status Gedung
Milik Sendiri
9. Data Ruang
a. Kelas I
1 Ruang
b. Kelas II
1 Ruang
c. Kelas III
1 Ruang
d. Kelas IV
1 Ruang
e. Kelas V
1 Ruang
f. Kelas VI
1 Ruang
g. Kantor
1 Ruang
1 Ruang
i. Kamar Mandi
1 Ruang
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Daftar Responden
3. Lembar Observasi Guru dan Siswa
4. Surat Keterangan
5. Profil MI Maarif Kutowinangun
6. Daftar Pegawai MI Maarif Kutowinangun
7. Daftar Siswa MI Maarif Kutowinangun
Lampiran 7
DAFTAR SISWA MI MAARIF KUTOWINANGUN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
KELAS
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
10
II
11
III
IV
10
VI
11
JUMLAH
42
22
64
1. Nama Lengkap
ARFIAH
2. Tempat/Tanggal Lahir :
3. Agama
Islam
4. Alamat Rumah
5. Orang Tua
a. Nama Ayah
Mochtarom (Alm)
b. Pekerjaan
Tani
c. Nama Ibu
d. Pekerjaan
e. Alamat
6. Riwayat Pendidikan
ARFIAH