Fenitoin : Fenitoin merupakan obat antiepilepsi non sedatif tertua yang dikenal
dengan difenilhidantoin (DPH). Mekanisme kerjanya menghambat kanal Na+.
Indikasi : biasanya digunakan untuk kejang parsial dan tonik-klonik umum, dan
pada akhir-akhir ini efektif terhadap serangan primer atau sekunder.
Efek Samping : nistagmus, kehilangan kemampuan ekstraokular yang mengikuti
gerakan mata, diplopia, hiperplasia ginggiva dan hirsutisme, kulit dan muka
menjadi kasar,osteomalasia, megaloblastik anemia. Dosis : untuk dewasa dimulai
dengan 100-200 mg/hari, dan untuk anak dimulai dengan 5 mg/kg. Dosis
pemeliharaan untuk dewasa adalah 100-300 mg-hari dan untuk anak-anak adalah
4-8 mg/kg. Obat dapat diberikan 1-2 kali/hari. Kadar obat efektif dalam serum
berkisar antara 40-80 umol/.
Kontra indikasi : Porfiria, blok jantung derajat 2-3, blok sinoatrial jantung, pasien
dengan hipersensifitas terhadap produk hidantoin
Fenobarbital : Obat epilepsi yang paling aman. Mekanisme kerja potensiasi efek
GABA pada GABA reseptor.
Indikasi : banyak digunakan kejang pada bayi, tonik-klonik umum (termasuk
mioklonus dan lena) bangkitan parsial.
Efek Samping : (pada anak) terjadi aktivitas hiperkinetik paradoks, sedasi,
nistagmus,ataxia, megaloblastik anemia.
Dosis : Untuk dewasa diawali dengan 30 mg/hari, dilanjutkan dengan dosis
pemeliharaan 30-180 mg/hari. Untuk anak, dosis pemeliharaan adalah 3-8 mg/hari
dan untuk neonatus berkisar antara 3-4 mg/hari. Obat diberikan 1-2 kali/hari.
Kadar efektif dalam serum berkisar antara 40-170 umol/L.
Kontra indikasi : Disfungsi ginjal atau hati, gangguan metabolisme porfirin
Karbamazepin
Indikasi: Pada awalnya dipasarkan untuk pengobatan neuralgia trigeminal kini
dapat digunakan untuk mengobati bangkitan parsial dan jenis tertentu bangkitan
umum.
Mekanisme kerja : menghambat kanal Na+ .
Efek Samping : Efek samping kardiovaskular paling sering terjadi pada pendeita
lanjut usia (lansia), efek samping dermatologik berupa ruam ringan (sekitar 3%).
Efek Samping : mual, muntah, rasa terbakar di ulu hati, tremor halus pada dosis
tinggi, efek teratogenik pada ibu hamil yang mengkonsumsi obat ini ( Katzung,
2008 cit Lahdjie, 2010).
Dosis : Dosis awal adalah 400-500 mg/hari (dewasa), 20 mg/kg BB (anak < 20
kg), 40 mg/kg (anak > 20 kg). Dosis pemeliharaan adalah sebagai berikut: 5002500 mg/hari (dewasa), 20-40 mg/kg/hari (anak, 20 kg), 20-30 mg/kg/hari (anak
> 20 kg). Untuk anak tidak dianjurkan bentuk slow-release. Obat dapat diberikan
2-3 kali/hari.
Kontra indikasi : Penyakit hati aktif, riwayat disfungsi hati berat dalam keluarga,
porfiria
Obat-obat anti epilepsi lini kedua antara lain: 3
a