Epilepsi dan
stroke
Dosen pengampu : Maman Rusmana, M. Farm, Apt.
Oleh kelompok 3 :
1. Agustina meiwati
2. Selpina ulandari
3. Hasmawati haidin
4. Yetti rahayu
5. Desri Jumiarti
6. Diah Selvy Yolanda
7. Guntur Febriansyah
8. Deni Indriansyah
Pengertian epilepsi
Asetikolin/neurontra Gaba
nsmitter
Depolarisasi hiperpolarisasi
Meningkat
Exitabilitas otak
menurun
kejang
Klasifikasi
epilepsi
1. Tonik – klonik
2. Absans Bangkitan Parsial / Fokal2
3. Klonik
4. Tonik
5. Atonik
6. Mioklonik
1.Parsial sederhana
2.Parsial kompleks
Penjelasan
KLASIFIKASI EPILEPSI
4. TONIK
Terjadi mendadak. Kekakuan singkat pada otot seluruh tubuh,
menyebabkan orang menjadi kaku dan terjatuh jika dalam posisi
berdiri. Pemulihannya cepat namun cedera yang terjadi dapat
bertahan. Kejang tonik dapat terjadi pula saat tertidur
5. ATONIK
Terjadi mendadak, kehilangan kekuatan otot, menyebabkan
penderita lemas dan terjatuh jika dalam posisi berdiri. Biasanya
terjadi cedera dan luka pada kepala. Tidak ada tanda kehilangan
kesadaran dan cepat dalam pemulihan
B. Bangkitan Parsial / Fokal Kejang parsial mungkin tidak
diketahui maupun dibingungkan dengan kejadian lain.
Terjadi pada satu area otak dan terkadang menyebar ke
area lain
Valproic acid 500-1000 500-2500 2-3 x (untuk CR Mulai 500 mg/hari, tingkatkan bila 2-4
2x) perlu selama 7 hari
Pemeriksaan laboratotrium :
• KGDS: 110 mg/dL
• LDL : 100 mg/dL
• HDL : 80 mg/dL
• Trigliserida : 150 mg/dL
SOAP
subjektif
Keluhan
• Kejang , nafas terengah-engah, keluar air liur. Kejang terjadi hanya beberapa
menit, kemudian merasa lemah dan kebingungan
Riwayat penyakit
• Epilepsi sejak 10 tahun putus obat sejak 2 tahun
• Penderita asma
• Sering pusing kepala
Riwayat pengobatan
• Pernah mengkonsumsi Dilantin 400 mg/hari, berhenti sejak dua tahun
terakhir
• Pernah menggunakan symbicort 2dd 2 puff
OBJEKTIF
ASSESMENT
• Pasien memiliki riwayat penyakit epilepsi dan
asma
• Pasien tiba-tiba terjatuh dikamarnya
• dilantin dengan dosis 100 mg 3x
sehari.
PLAN
• Pasien harus mengkonsumsi obat epilepsi
• Perbaikan pola hidup seperti : pengaturan
diet, pola makan, dan olahraga teratur
• Pasien harus menghindar faktor pencetus
kambuhnya asma, seperti dingin, debu
dan stress
• Mengendalikan kejang menggunakan
monoterapi, tanpa menyebabkan efek
samping yang tidak diingin kan
STROKE ISCHEMIC HEMORAGIC
Kelompok 3
STROKE
Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai
dengan gejala dan atau tanda klinis yang
berkembang dengan cepat yang berupa
gangguan fungsional otak fokal maupun global
yang berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada
intervensi bedah atau membawa kematian), yang
tidak disebabkan oleh sebab lain selain penyebab
vaskuler (Mansjoer, 2000).
Kategori stroke
• Stroke ischemic
Stroke iskemik merupakan stroke yang terjadi akibat
adanya bekuan atau sumbatan pada pembuluh darah
otak yang dapat disebabkan oleh tumpukan thrombus
pada pembuluh darah otak, sehingga aliran darah ke
otak menjadi terhenti.
• Stroke hemorogic
Stroke hemorogik terjadi karena pecahnya pembuluh
darah otak, sehingga menimbulkan perdarahan di otak.
Patofisiologi
• Keadaan penyakit pada pembuluh itu sendiri, seperti pada
aterosklerosis dan trombosis, robeknya dinding pembuluh,
atau peradangan
• Berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah,
misalnya syok atau hiperviskositas darah
• Gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi
yang berasal dari jantung atau pembuluh ekstrakranium; atau
• Ruptur vaskular di dalam jaringan otak atau ruang
subaraknoid
(Price et al, 2006).
Gejala dan Tandanya
Stroke ringan Stroke berat
• Gangguan atau sakit • Sebagian dari gejala-gejala dari
kepala yang datang stroke ringan atau seluruhnya
secara tiba-tiba • Kelumpuhan
• Bicara tidak jelas • Kehilangan kesadaran total
• Bingung dan muncul • Mengeluarkan urin dan kotoran
rasa berat dibagian tak terkontrol
tengkuk • Bicara tidak jelas dan penderita
• Penglihatan kabur mengalami perubahan perilaku
• Lemah fisik dan • Kembali ke sifat anak kecil,
kehilangan dengan menunjukkan tidak
keseimbangan terkontrolnya emosi, seperti
• Lengan dan kaki marah, menangis, dan mudah
kanan tidak bertenaga tersinggung
dan kesemutan • Kadang-kadang terjadi
kelumpuhan dibagian rahang
seperti sebelah mulut tertarik
(Perot), sehingga susah menelan.
Terapi farmakologi
Stroke iskemik Stroke hemoragik
• Terapi • Nimodipine
trombolitik : • Infus manitol
Alteplase, • Vitamin k
streptokinase. • Asam traneksamat
• Terapi
antiplatelet :
Aspirin ,
clopidogrel
• Terapi
antikoagulan
: walfarin,
heparin,
eksonaparin
STUDI KASUS STROKE ISCHEMIC
Seorang laki-laki berumur 50 tahun datang dengan
keluhan tangan dan tungkai kiri tidak dapat digerakkan
disertai penurunan kesadaran ±2 jam SMRS.Pasien
juga mengalami penurunan kesadaran secara
mendadak. Keluhan seperti ini baru pertama kalinya
dialami setelah pasien beraktivitas di kantor. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya hemiparese kiri,
wajah simetris, Vital sign didapatkan tekanan darah
180/100 mmHg, frekuensi nadi 80 x/mnt, pernafasan
20 x/mnt, suhu tubuh 37°C, dan muntah (+).
SOAP
HASIL pemeriksaan fisik :
hemiparese kiri,
GCS 8 (E2V2M4),
wajah simetris,
tekanan darah 180/100 mmHg,
frekuensi nadi 80 x/mnt,
S.O.A.P
SUBJEK OBJEK ASSESMENT PLAN
• Penurunan • Tekanan darah • Pasien • Darah dijaga
Kesadaran 180/100 mmHg didiagnosis agar TD tetap
• Tangan dan • Frekuensi nadi stroke cukup untuk
tungkai kiri tidak 80 x/mnt hemoragic mengalirkan
dapat • Pernafasan 20 • RL gtt XX/mnt darah ke otak
digerakkan x/mnt • manitol 500cc • Menjaga
• Wajah simetris • Suhu tubuh 200-150-150 komposisi darah
• Hemiparese kiri 37°C • Inj. ranitidin/12 (O2, Hb,
jam glukosa) tetap
• Inj. Kalnex/8 optimal untuk
jam metabolisme
• Captopril 25 mg otak
tab 2x1, • Paracetamol
• Paracetamol digunakan jika
500 mg tab 3x1. perlu