Oleh :
INFORMASI KASUS
: Irya Oktavira
Umur
: 15 tahun
Suku
: Melayu
Jenis Kelamin
: Wanita
Status Perkawinan
: Belum kawin
Agama
: Islam
Alamat Tetap
Telepon/Hp
Pendidikan Terakhir
: SD
Pekerjaan
: Pelajar
Peserta Asuransi
: -
Ada Disangkal
Penyakit/
Ada Disangkal
kelainan sistemik
HIV + AIDS
Penyakit
pernafasan/ paru
Kelainan
tinggi
Penyakit kencing manis/
pencernaan
Penyakit ginjal
DM
Penyakit kelainan darah
Penyakit/ kelainan
kelenjar ludah
Epilepsi
Alergi
Penyakit jantung
Penyakit tekanan darah
Penyakit hepatitis
Kelainan hati lainnya
: Datang sendiri
Keadaan umum
Berat badan
: 40 kg
Tinggi badan
: 150 cm
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 84 denyut/ menit
Pernafasan
: 18 kali/ menit
Pupil mata
: Normal
ANAMNESIS
Keluhan utama
Seorang pasien perempuan datang ke klinik RSKGM dengan keluhan gigi depan
atasnya berlubang besar seperti keropos dan berwarna kecoklatan sejak 3 tahun yang
lalu. Gigi tersebut belum pernah sakit, tetapi terkadang terasa ngilu saat makan makanan
panas dan dingin. Gigi belum pernah ditambal sebelumnya. Pasien merasa tidak nyaman
dan tidak percaya diri akibat keadaan gigi tersebut sehingga pasien ingin giginya
dirawat.
Riwayat perawatan gigi
Kebiasaan buruk
Riwayat sosial
: Tidak teraba
Sakit
Kelenjar lainnya
Teraba (lunak/kenyal/keras)
Tidak sakit
: -
Kiri
: Tidak ada
Kalkulus
Plak
Perdarahan papilla interdental
Gingiva
:
:
:
:
Tidak ada
Ada, regio: a, c, d, e, f
Tidak ada
Ada, regio: a, b, c, d, e, f
Tidak ada
Ada, regio: a, c, d, e, f
Sehat
Ada kelainan : eritema pada marginal gingiva
regio e
: Sehat
Ada kelainan
: Sehat
Kelainan/ anomali
: Sehat/ normal Kelainan/ anomali
: Sehat
Ada kelainan
: Ortognati Retrognati Prognati
: Tidak ada
Ada :
Mukosa
Palatum
Lidah
Dasar mulut
Hubungan rahang
Kelainan gigi-geligi
OHI-S
DI
1
1
CI
1
1
1
1
Ada, regio: a, b, c, d, e, f
1
2
0
2
1
1
OHI-S = DI + CI
= 6/6 + 7/6
= 2,1
Ket : baik
sedang
buruk
Temuan Masalah :
Gigi 11 :
Lesi D5 pada gigi 11 [sondasi (+), CE (+), perkusi (-), palpasi (-)].
Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan radiografi periapikal terlihat adanya
kehilangan struktur mahkota gigi yang banyak.
Diagnosa
Rencana Perawatan : Pulpektomi vital dengan restorasi pasak dan mahkota jaket
pada gigi 11
: 1 mm dari apeks.
: 1,5 mm dari apeks.
: 2 mm dari apeks.
Injeksi intraligamen
Injeksikan jarum pada sulkus gingiva, di bagian mesial atau distal gigi yang
akan dianestesi.
Masukkan jarum ke ligamen periodontal sampai ada tahanan.
Injeksikan anestetikum sebanyak 0,2 ml secara perlahan.
Teknik injeksi ini tidak digunakan pada periodontitis marginalis.
b. Injeksi intrapulpa
Jarum dibengkokkan 45 dengan menggunakan tutup jarum.
Untuk menutup lokasi injeksi, dipakai gulungan kapas.
Jarum ditempatkan pada lubang atap pulpa (peringatkan pasien akan
e. Ekstirpasi, yaitu pengambilan jaringan pulpa pada saluran akar dengan cara
memasukkan barbed broach sedalam 2/3 saluran akar kemudian diputar 180
searah jarum jam, lalu ditarik keluar. Cara ini diulang lagi sampai jaringan
pulpa terambil seluruhnya.
f. Lakukan irigasi pada saluran akar dengan menggunakan aquades steril untuk
menghilangkan debris dan darah, lalu keringkan dengan menggunakan paper
point.
5
45/18 mm
MAF 50/18 mm
55/17 mm
Rekapitulasi I 50/18 mm
60/16 mm
Rekapitulasi II 50/18 mm
70/15 mm
Rekapitulasi III 50/18 mm
Setelah itu, lakukan kembali foto rontgen untuk memastikan bahwa MAC
(Master Apical Cone) telah sesuai panjang kerja.
8
Medikamen
Medikamen yang digunakan pada kasus ini adalah eugenol. Setelah dilakukan
ekstirpasi jaringan pulpa, maka dapat diberikan eugenol sebagai medikamen. Masa aktif
eugenol yaitu 3 hari.
Selain itu, setelah dilakukan preparasi saluran akar, juga perlu diberikan
medikamen. Medikamen pada kasus ini adalah kalsium hidroksida. Masa aktif kalsium
hidroksida yaitu 7-14 hari.
Obturasi
Syarat boleh dilakukannya obturasi adalah saat tidak adanya keluhan pasien dari
gigi yang dirawat (rasa sakit, palpasi, dan perkusi negatif), saluran akar telah kering,
tidak berbau, steril dan preparasi saluran akar telah selesai. Sampai saat ini, material
yang paling baik adalah gutta percha dengan semen saluran akar.
Setelah obturasi, tutup orifis dengan GIC, kapas, dan tumpatan sementara.
Kemudian dilakukan foto rontgen untuk memastikan obturasi telah benar.
10 Kontrol
Palembang,
Februari 2015
Disetujui oleh
Dokter Pembimbing Konservasi
drg. Rinda Yulianti, Sp.KG