Lingkungan Kerja k3
Lingkungan Kerja k3
ABSTRACT
PT. ATAK Otomotif Indometal (PT. ATAK OIM) is the one of manufacture industries, which have so many kind
production such as automotive spare part and accessories. Company which is located in Ngingas, Waru Sidoarjo. This
company less pay attention to the ergonomic and (OHS) in designing its department. This matter can influence the work
productivity operator. In this research will more focus in how to refused or reduced the accident risk in work system. See the
work condition, therefore analysis of ergonomic and (OHS) had been conducted and also a scheme to redesign the
department of lathe machine. Analysis conducted pay attention to various factor that is anthropometry body, biomechanical,
physiological performance, operator subjectivity use to analyze the pain suffered by operator, as well as paying attention to
environmental influence like noise and illumination at department from the lathe machine. Afterwards comparison between
the first condition and the result condition from redesign is being done. By doing a redesign the tools work and the
environment such as lighting and crowded, so that it is said that the work condition after repair have been better rather than
the first condition. In the environment ergonomic design which is adapted in the standard and redesign the tools work in the
lathe machine department which is adapted by anthropometry of operator body for chair work design which is use ergonomic
principles, so that the energy which is use by the operator will be reduced the operators painful in the time of working.
Keywords : Ergonomic, Occupational Health and Safety, biomechanical,
subjectivity.
1.1 Pendahuluan
Dalam melakukan proses produksinya, pada proses
produksi yang menggunakan mesin Bubut sering terjadi
kecelakaan kerja baik cedera ringan maupun berat dan
operator mesin bubut sering mengeluh lelah dan nyeri.
Hal ini akan menyebabkan kerugian pada perusahaan.
2.
2.
Ergonomi dan K3
Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi
tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya
yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,
engineering, manajemen dan disain/perancangan.
Didalam Ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem
dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling
berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan
suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga
sebagai Human Factors. Penerapan ergonomi pada
umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain)
ataupun rancang ulang (re-desain).
Kelalaian dalam melakukan suatu pekerjaan
dapat mengakibatkan kecelakaan. Kelalaian tersebut
dapat disebabkan oleh kelelahan kerja yang dapat
menyebabkan kecelakaan atau sakit akibat kerja.
Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubung
dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja
disini dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan
oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan
(Sumamur, 1981). Kecelakaan yang terjadi di luar tubuh
pekerja disebut kecelakaan eksternal, begitu pula
sebaliknya bila terjadi dalam tubuh pekerja disebut
kecelakaan internal.
3.
Metodologi Penelitian
Bab ini menguraikan tentang langkah-langkah
penelitian
yang
merupakan
sistematika
yang
menggambarkan rangkaian aktivitas yang dilakukan
selama proses penelitian. Pada bab ini akan membahas
rangkaian aktivitas yang dilakukan selama penelitian.
b)
Studi Pustaka
Survey Lapangan
Tahap Identifikasi
Identifikasi Metode Analisis
c)
Pengumpulan Data Primer
- Wawancara
- Check List
- Proses produksi
- Metode kerja
d)
66
72
65
73
78
80
74
76
81
77
75
79
4.
4.1
b)
4.5
Ahmad
103
Solikin
97
Joko
101
Mahmud
95
Sumitro
97
Salim
7
8
Segmen
Tubuh
% Panjang Segmen
Panjang Segmen
Forearm
26.50%
D1
43.91
Upper arm
17.40%
D3
28.83
Trunk
28.80%
D5
47.72
101
Thigh
24.30%
D7
40.27
Yadi
107
Shank
23.60%
D9
39.11
Wahyu
97
Suparman
106
10
Eko
98
Jumlah
1002
% Berat segmen
dari berat
badan
rata-rata
100.2
2.30%
Wab
1.26
2.80%
Wbc
1.54
58.40%
10.00%
4.30%
Wcd
Wde
Wef
32.06
5.49
2.36
Berat segmen
Pusat
Massa
Panjang Segmen
D2
18.00
18.00
48%
D4
13.84
13.84
D6
46%
4.6
21.95
21.95
41%
16.51
23.75
44%
17.21
21.90
Data Anthropometri
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
SD
22.06
23.00
5.35
3.23
1.70
3.24
2.52
3.24
6.22
4.50
Keterangan :
5% : Pecentile 5%
X : Rata-rata panjang dimensi tubuh
95%: Percentile 95%
SD : Standar Deviasi
pengukuran dilapangan didapatkan tingkat kebisingan
pada stasiun kerja Mesin Bubut rata-rata adalah 112.18
dB.
4.7
4.10
4.11
Diketahui
Fc = 29,89 N x 2 = 59,78 N
Mc = 1,2792 x 2 = 2,5584 Nm
4.12
= 58 (cos = 0,529)
Fcd
= Wcd.g = 32,06.9,8 = 314,18 N
Dengan Hukum Newton yang berlaku maka dapat
diketahui gaya dan momen sebagai berikut :
Fx = 0
Karena tidak ada gaya yang bekerja pada sumbu x,
maka Fx = 0
Fy = 0
-Fc - Fcd + Fd = 0
-59,78 314,18 + Fd = 0
Fd = 373,96 N
M = 0
-Fc.D5 cos - Fcd.D6 cos + Mc + Md = 0
-(59,78.0,4772.0,529)
(314,188.0,2195.0,529)+2,558+Md = 0
-15,09 - 36,48 + 2,558 + Md = 0
Md = 49,012 Nm (searah jarum jam)
Analisa Biomekanika
Fc
Fd
Wcd
D6 cos
D5 cos
b.
Keterangan Gambar :
c
= joint bahu
b
= joint pinggul
Wcd
= berat link punggung (kg)
g
= percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
Fc
= gaya pada bahu (N)
Fcd
= gaya pada pusat massa link punggung (N)
Fd
= gaya pada pinggul (N)
Fx
= gaya pada sumbu x (N)
Fy
= gaya pada sumbu y (N)
Fc
Fd
Wcd
D6 cos
D5 cos
Fc
= 98 - 10 = 88 (cos = 0,034)
Fcd
= Wcd.g = 32,06.9,8 = 373,96 N
Fd
Wcd
D6 cos
D5 cos
Fx = 0
5.1
121,87 cm
4.14
4.15
46,5 cm
4.13
10 cm
45
cm
Perhitungan Biaya
Perhitumgan ini dilakukan untuk
mengetahui kelayakan dari perancangan yang
dilakukan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Total
Biaya
Keseluruhan
yaitu
Rp.2.043.600,00.
1 cm
44,9
5.
Procedure Analysis
Tabel 5.1 Procedure Analysis Initial Phase
Task
Pengoperasian
mesin bubut
Danger
Tangan
tergores
Effect
Kulit terluka
Cause
Terkena potongan
besi
Corrective
Or
Preventive
Menggunakan
sarung tangan
Rambut
tergulung
mesin
Kulit kepala
terluka
-Kurang
hati
berhati-
-Tidak
memperhatikan
pekerjaan
(bergurau )
Mata terkena
serpihan
logam
Mata Luka,
Buta
Serpihan
logam
yang
terlontar
keluar
Menggunakan
tanda
peringatan
pada mesin
Selalu
dilakukan
pengawasan
oleh mandor
Menggunakan
pelindung
kepala
Menggunakan
kacamata
pelindung
Prosedure
Step
Mengambil
Bahan Produk
Memasukkan
batangan besi
Menarik tuas
pengendali
Jarak tempat
bahan terlalu
rendah
Jarak mata
pahat dengan
tangan terlalu
dekat
Tempat
duduk terlalu
tinggi
-Pinggang
capek
Sering
Perancangan ulang
stasiun kerja
-Tangan
terluka
Jarang
Menggunakan sarung
tangan
Sering
Menggunakan kursi
yang ergonomis
-Punggung
sakit
-Cepat lelah
-Posisi kerja
tidak nyaman
Penyebab
Temperatur
tinggi
-Sirkulasi udara
yang kurang baik
Pencahayaan
-Pencahayaan
yang kurang
merata.
Kebisingan
Siklus Udara
Akibat
Probability of
Occurance
Pencegahan
-Mudah lelah
-Pusing
-Sesak napas
Sering
Pemasangan kipas
angin yang cukup
di setiap
depertemen.
-Menganggu
konsentrasi
pekerja
-kinerja menurun
-Hasil
pembubutan/prod
uk tidak presisi
Sering
Penataan ulang
pencahayaan dan
penambahan
jumlah lampu
Sering
Menggunakan
penutup telinga.
Sedang
Menggunakan
Cyclone sehingga
sirkulasi udara
berjalan lancar
-Mengganggu
konsentrasi
-Pusing
-Tuli sesaat
-Mudah
berkeringat
-Sesak napas
Tabel 5.4 Procedure Analysis Kondisi Lingkungan Faktor Tata Cara Kerja
Kondisi
Lingkungan
Penyebab
Akibat
Departemen
Kerja
-Kursi tidak
ergonomis.
-Letak bahan baku
yang sulit
dijangkau
-cedera
punggung
-cedera pinggang
-cedera bahu
-cedera leher
Metode Kerja
-Tidak sistematis
dalam melakukan
pekerjaan.
-Produktivitas
kerja menurun
-Banyak waktu
yang terbuang
Probability of
Occurance
Pencegahan
Sering
Sering
-Mengadakan
pengawasan yang
berkala
-Melakukan
Training untuk
meningkatkan
keahlian operator
Penyebab
Proses
kerja -Proses kerja yang
yang berulang
monoton
-Lama waktu
kerja
Suasana kerja
Probability of
Occurance
Akibat
-Timbul
kebosanan
-Produktivitas
kerja menurun
-konsentrasi
menurun
Sedang
-Secara Teknik
berbahaya
-konsentrasi
menurun
-Waktu
terbuang
percuma
5.3
Analisa Denyut Jantung
Jadi standar pengeluaran energi menurut
Lehman untuk operator mesin bubut adalah (0,3 + 0,9 +
2,5) = 3,7 kcal/menit.
Dari hasil pengolahan data pada Bab IV
diketahui bahwa rata-rata pengeluaran energi untuk
operator mesin bubut sebesar 4,8192 Kcal/menit, hal ini
dapat disimpulkan bahwa pengeluaran rata-rata operator
mesin bubut melebihi standar yang telah ditetapkan oleh
Lehman. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi alat kerja
yang tidak ergonomis, seperti posisi duduk yang
membungkuk yang menyebabkan beban pada punggung
menjadi lebih besar, tempat bahan baku yang jauh
Sedang
Pencegahan
Melakukan rotasi
dalam melakukan
pekerjaannya
dengan
Departemen lain.
-melakukan
perbaikan plafon
stasiun kerja mesin
bubut
-dilakukan
pengawasan
terhadap kinerja
operator
5.5
66
Punggung (Trunk)
Paha (Thigh)
Betis (Shank)
72
73
64
78
74
76
Sesudah
Perbaikan
Fb = 14,798 N
Fb = 14,798 N
Mb = 3.213 Nm
Mb = 3,165 Nm
Fc = 29,89 N
Fc = 29,89 N
Mc = 1,2792 Nm
Mc = 0,471 Nm
Fd = 373,96 N
Fd = 373,96 N
Md = 49,012 Nm
Md = 2,3665 Nm
Fe = 240,78 N
Fe = 240,78 N
Me = -112,579 Nm
Me = -28,256 Nm
Ff = 263,908 N
Ff = 263,908 N
Mf = -210,249 Nm
Mf = -184,99 Nm
6.
Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini akan dapat ditarik kesimpulan atas analisa
terhadap hasil pengolahan data. Kesimpulan ini akan
menjawab tujuan dari penelitian. Selain itu juga berisi
tentang saran penelitian sehingga diharapkan dapat
dilanjutkan oleh peneliti yang akan datang dan dapat
memberikan manfaat lebih lanjut.
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisa
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1.
Keselamatan dan kesehatan kerja pada departemen
mesin
bubut
di
PT.ATAK
OTOMOTIF
INDOMETAL masih belum baik. Hal ini dapat
disebutkan sebagai berikut:
Tidak digunakannya alat pelindung diri yang
memadai seperti ear plug dan ear muff,
sedangkan untuk mesin atau alat-alat yang
menghasilkan bising diberikan cairan pelumas.
Untuk pencahayaan yang tidak menyebar secara
merata karena tidak menggunakan rumah lampu
yang baik sehingga menyebabkan gangguan
penglihatan, kurangnya jumlah lampu neon
yang disediakan, kekuatan lampu tidak sesuai
dengan kebutuhan dan luas area bekerja, serta
tata letak/posisi kabel-kabel listrik yang tidak
beraturan dapat membahayakan keselamatan
pekerjanya.
2.
Penerangan yang baik untuk departemen mesin
bubut adalah berkisar antara 200-500 Luks, menurut
SNI 03-6197-2000 Konservasi Energi Sistem
Pencahayaan Pada Bangunan Gedung, karena
pekerjan tersebut termasuk pekerjaan menengah
yang membutuhkan juga tingkat ketelitian.
3.
Pengeluaran energi oleh operator mesin bubut untuk
kondisi awal yaitu 4,8192 Kcal/menit dan itu berarti
energi yang dikeluarkan oleh operator sudah
melebihi standar pengeluaran energi oleh Lehman.
4.
Subyektivitas operator terhadap keluhan sakit,
terdapat banyak sekali sakit yang dirasakan pada
tubuh karena posisi kerja yang tidak ergonomis.
Salah satunya adalah pada punggung yang banyak
diderita oleh operator mesin bubut sekitar 80 % dari
jumlah operator yang ada.
65
80
Sebelum
Perbaikan
81
77
75
79
5.
6.
6.2. Saran
Hasil dari penelitian ini dan menarik
kesimpulan yang dapat digunakan sebagai inputan untuk
penelitian yang terkait dengan pengukuran kerja. Maka
terdapat beberapa saran untuk perbaikan penelitian
berikutnya sehingga akan memberikan manfaat dan saransaran tersebut adalah sebagai berikut ini:
1.
Pada penelitian ini hanya menggunakan tabel
hubungan kebutuhan oksigen dengan denyut
jantung, setelah itu dengan interolasi akan diperoleh
pengeluaran energi. Maka sebaiknya untuk
pengukuran energi menggunakan peralatan khusus
sehingga akan diperoleh hasil yang lebih akurat.
2.
Dalam melakukan perancangan lingkungan maupun
peralatan kerja, sebaiknya PT. Atak Otomotif
Indometal lebih memperhatikan keamanan,
keselamatan dan kenyamanan para pekerjanya.
7.Daftar Pustaka