PENDAHULUAN
Pioderma merupakan penyakit yang sering dijumpai dan
merupakan penyakit dengan urutan ketiga di bagian ilmu
DEFINISI
ETIOLOGI
Staphylococcus
aureus
Streptococcus B
Hemolyticus
Staphylococcus
epidermidis
FAKTOR
RISIKO
Higiene yang
kurang
Menurunnya daya
tahan tubuh
Telah ada penyakit
lain di kulit
KLASIFIKASI
Pioderma Primer
Pioderma Sekunder
yang normal
Gambaran klinis
tertentu
Penyebab 1 macam
mikroorganisme
Lanjutan
Pioderma Sekunder
Impetigenisata??
Jika penyakit
kulit disertai
pioderma
sekunder
Misalnya:
dermatitis
impetigenisata,
scabies
impetigenisata
Tanda Impetigenisata??
Pus
Pustul
Bula purulent
Krusta berwarna kuning
kehijauan
Pembesaran KGB
regional
Leukositosis
Dapat disertai demam
PENGOBATAN UMUM
Sistemik
1.Penisilin G prokain
dan semisintetiknya
2.Linkomisin dan
clindamisin
3.Eritromisin
4.Sefalosporin
a. Penisilin G Prokain
Dosis: 1,2juta/hari (im) tidak dipakai lagi
karena tidak praktis diberikan IM & makin
sering mnyebabkan anafilaktik syok
b. Ampisilin
Dosis 4x500mg, 1 jam sebelum makan
c. Amoksisilin
Dosis 4x500mg, setelah makan. Lebih
cepat diabsorbsi dibandingkan
ampisilim konsentrasi tinggi dalam
darah
d. Gol. Obat penisilin resistenpenisilinase
Contoh: oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin,
flukoksasilin.
Dosis kloksasilin 3x250mg/hari sebelum
PENGOBATAN UMUM
Sistemik
1.Penisilin G prokain
dan semisintetiknya
2.Linkomisin dan
clindamisin
3.Eritromisin
4.Sefalosporin
a. Linkomisin
Dosis 3x500mg/hari
a. Klindamisin
Dosis 4x150mg/hari
Pada infeksi berat 4x300450mg/hari
Klidamisin >> dianjurkan karena
potensi antibakteri > besar, ES
>sedikit dan pemberian oral tidak
terlalu dihambat oleh makanan
dalam lambung
PENGOBATAN UMUM
Sistemik
1.Penisilin G prokain
dan semisintetiknya
2.Linkomisin dan
clindamisin
3.Eritromisin
4.Sefalosporin
pioderma berat
yang
tidak berespon dengan 1, 2
dan 3
Contoh: sefadroksil,
dengan dosis 2x500mg
atau 2x1000 mg/hari
PENGOBATAN UMUM
Topikal (salap/ krim )
1.Basitrasin
2.Neomisin
3.Mupirosin
4.Teramisin dan
kloramfenikol
BENTUK PIODERMA
1. IMPETIGO
DEFINISI
- Pioderma superfisialis (terbatas pada epidermis)
KLASIFIKASI
- Impetigo krustosa (I. kontagiosa, I. vulgaris, I. Tillbury Fox)
- Impetigo Bulosa (I. vesiko-bulosa, cacar monyet)
1. IMPETIGO
Impetigo Krustosa
terdapat pada
anak.
Predileksi di muka yaitu di sekitar mulut
dan hidung
Kelainan kulit berupa eritema dan vesikel
yang cepat memecah sehingga jika
penderita datang
berobat yang terlihat
adalah krusta berwarna kuning seperti
madu. Yang jika dilepaskan tampak
erosi
di
bawahnya. Serig krusta menyebar ke
perifer dan sembuh di bagian tengah
Diagnosis Banding
Ektima
Pengobatan
Jika krusta sedikit dilepaskan dan beri
salap antibiotik
Jika krusta banyak + antibiotic sistemik
1. IMPETIGO
Impetigo Bulosa
hipopion.
kadang waktu penderita datang berobat,
vesikel atau bula telah memecah sehingga yang
tamapak hanya koleret dan dasarnya masih
eritematosa
Diagnosis Banding
DermatofitosisJika vesikel atau bula sudah
pecah dan terdapat koleret dan eritema.
Bedakan dengan menanyakan apakah
sebelumnya terdapat lepuh .
Pengobatan
Jika vesikel/bula sedikit dipecahkan dan beri
salap antibiotic/ cairan antisepik
Jika vesikel/bula banyak + antibiotic sistemik
Cari faktor predisposisinya, jika karena banyak
berkeringat , perbaiki ventilasi
1. IMPETIGO
Impetigo
Neonatorum
2. FOLIKULITIS
DEFINISI
- Radang folikel rambut
KLASIFIKASI
- Folikulitis superfisialis : terbatas di dalam epidermis (=
Impetigo Bockhart)
- Folikulitis profunda : sampai ke subcutan
2. FOLIKULITIS
Folikulitis
Superfisialis
Gejala klinis:
Tempat predileksi: tungkai
bawah
Kelainan berupa papul atau
pustule yang eritematosa dan
ditengahnya terdapat rambut,
biasanya multiple
Folikulitis Profunda
Gejala klinis:
Sama dengan F. superfisialis hanya
3.
FURUNKEL/KARBUNKE
L
DEFINISI
Furunkel : Radang folikel rambut dan
sekitarnya
Karbunkel: kumpulan furunkel
ETIOLOGI
Biasanya Staphylococcus aureus
GEJALA KLINIS
Keluhannya nyeri
Kelainan berupa nodus eritematosa
berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat
pustul. Kemudian melunak menjadi abses
yang berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu
memecah membentuk fistel.
Tempat predileksi: tempat yang banyak
friksi, misalnya aksila dan bokong
PENGOBATAN
Jika sedikit antibiotik topical
Jika banyak antibiotik topical +
antibiotic sistemik
Jika berulang cari faktor
predisposisinya
4. EKTIMA
Diagnosis Banding
Impetigo krustosa
DEFINISI
Ulkus superfisial dengan krusta di
atasnya disebabkan infeksi oleh
Streptococcus
ETIOLOGI
Streptococcus B hemolyticus
GEJALA KLINIS
Krusta tebal berwarna kuning,
biasanya berlokasi di tungkai
bawah, yaitu tempat yang relative
banyak mendapat trauma. Jika
krusta diangkat ternyata lekat dan
tampak ulkus dangkal
PENGOBATAN
5. PIONIKIA
DEFINISI
Radang di sekitar kuku oleh
piokokus
ETIOLOGI
Staphylococcus aureus dan/atau
Streptococcus B hemolyticus
GEJALA KLINIS
Didahului oleh TRAUMA
Mulainya infeksi pada lipat kuku,
terlihat tanda-tanda radang
kemudian menjalar ke matriks dan
lempeng kuku, dapat terbentuk
abses subungual
PENGOBATAN
6. ERISIPELAS
DEFINISI
Penyakit infeksi akut, biasanya disebabkan oleh
Diagnosis Banding
Selulitis, pada penyakit ini
terdapat infiltrate di subcutan
PENGOBATAN
Istirahat, tungkai bawah dan
kaki yang terkenan ditinggikan
sedikit lebih tinggi dari jantung.
Sistemik : antibiotic
7. SELULITIS
predileksi, kelainan
pemeriksaan laboratorium dan
terapi sama dengan erysipelas
Perbedaannya; Selulitis
kelainan kulit berupa infiltrat
yang difus di subcutan dengan
tanda radang akut; sedangkan
erisipelas : kelainan pada
epidermis dan dermis
8. FLEGMON
supurasi.
Terapi= selulitis hanya
ditambah INSISI
9. ULKUS PIOGENIK
Definisi:
Infeksi yang biasa disebabkan oleh
Staphylococcus aureus pada kelenjar
keringat, berupa abses multiple tak
nyeri berbentuk kubah
Etiologi
Biasanya Staphylococcus aureus
Gejala klinis
Didapati pada anak
GK: nodus eritematosa, multiple,
tidak nyeri, berbentuk kubah, dan
lama memecah
Lokasinya di tempat yang banyak
keringat
Predisposisi
Daya tahan yang menurun
(malnutrisi)
Banyak keringat sering bersamasama miliaria
Diagnosis banding
Furunkulosis (ada nyeri, bentuknya
seperti kerucut dengan pustule di
tengah dan relative lebih cepat
memecah)
Pengobatan
antibiotik sistemik dan topikal
Cari faktor predisposisi
11. HIDRADENITIS
Definisi:
Infeksi kelenjar apokrin
Etiologi
Staphylococcus aureus
Gejala klinis
Terjadi pada usia akil balik- dewasa
muda karena infeksi pada apokrin
Sering didahului oleh
trauma/mikrotrauma, misalnya
banyak keringat, pemakaian
deodorant atau rambut ketiak
digunting.
Disertai gejala konstitusi: demam dan
malese
Hidradenitis
Infeksi kulit oleh S. aureus tipe tertentu dengan ciri yang khas ialah
terdapatnya epidermolisis
Etiologi
Staphylococcus aureus grup II faga 52, 55 dan/atau faga 71
Epidemiologi
Anak-anak <5 tahun. Pria> wanita
Gejala klinis
Pada umumnya terdapat demam yang tinggi disertai ISPA
Kelainan kulit yang pertama muncul ERITEMA (24 jam) bula-bula besar
Komplikasi
Meskipun dapat sembuh spontas, dapat pula terjadi komplikasi misalnya
selulitis, pneumonia dan septikemia
Histopatologi
Gambaran khas: terlihat lepuh intradermal, celah terdapat di stratum
granulosum
Diagnosis Banding
N.E.T, dibedakan dengan pemeriksaan histopatologi secara frozen section.
Perbedaan terletak pada letak celah: S.S.S.S di str. Granulosum sedangkan
N.E.T di subepidermal. Pada N.E.T terdapat sel-sel nekrosis di sekitar celah
dan banyak terdapat sel radang
Pengobatan
Antibiotik,
Kloksasilin 3x250mg/hari/os untuk dewasa.
3x50mg/hari/os untuk neonates
Obat lain yang bisa diberi :Klindamisin dan sefalosporin generasi 1.