Anda di halaman 1dari 32

PIODERMA

PENDAHULUAN
Pioderma merupakan penyakit yang sering dijumpai dan
merupakan penyakit dengan urutan ketiga di bagian ilmu

penyakit kulit dan kelamin FK UI.


Pioderma berkaitan erat dengan keadaan sosial-ekonomi

DEFINISI

Pioderma adalah penyakit kulit yang

disebabkan oleh Staphylococcus,


Streptococcus atau oleh kedua-duanya

ETIOLOGI

Staphylococcus

aureus
Streptococcus B
Hemolyticus
Staphylococcus
epidermidis

FAKTOR
RISIKO
Higiene yang

kurang
Menurunnya daya
tahan tubuh
Telah ada penyakit
lain di kulit

KLASIFIKASI
Pioderma Primer

Pioderma Sekunder

Infeksi pada kulit

Infeksi pada kulit yang

yang normal
Gambaran klinis
tertentu
Penyebab 1 macam
mikroorganisme

sudah ada penyakit kulit


lain
Gambaran klinis tidak
khas & mengikuti
penyakit yang telah ada
Penyebab sesuai
penyakit kulit yang
sudah ada

Lanjutan
Pioderma Sekunder

Impetigenisata??
Jika penyakit
kulit disertai
pioderma
sekunder
Misalnya:
dermatitis
impetigenisata,
scabies
impetigenisata

Tanda Impetigenisata??
Pus
Pustul
Bula purulent
Krusta berwarna kuning
kehijauan
Pembesaran KGB
regional
Leukositosis
Dapat disertai demam

PENGOBATAN UMUM
Sistemik
1.Penisilin G prokain

dan semisintetiknya
2.Linkomisin dan
clindamisin
3.Eritromisin
4.Sefalosporin

a. Penisilin G Prokain
Dosis: 1,2juta/hari (im) tidak dipakai lagi
karena tidak praktis diberikan IM & makin
sering mnyebabkan anafilaktik syok
b. Ampisilin
Dosis 4x500mg, 1 jam sebelum makan
c. Amoksisilin
Dosis 4x500mg, setelah makan. Lebih
cepat diabsorbsi dibandingkan
ampisilim konsentrasi tinggi dalam
darah
d. Gol. Obat penisilin resistenpenisilinase
Contoh: oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin,
flukoksasilin.
Dosis kloksasilin 3x250mg/hari sebelum

PENGOBATAN UMUM
Sistemik
1.Penisilin G prokain

dan semisintetiknya
2.Linkomisin dan
clindamisin
3.Eritromisin
4.Sefalosporin

a. Linkomisin
Dosis 3x500mg/hari
a. Klindamisin
Dosis 4x150mg/hari
Pada infeksi berat 4x300450mg/hari
Klidamisin >> dianjurkan karena
potensi antibakteri > besar, ES
>sedikit dan pemberian oral tidak
terlalu dihambat oleh makanan
dalam lambung

PENGOBATAN UMUM
Sistemik
1.Penisilin G prokain

dan semisintetiknya
2.Linkomisin dan
clindamisin
3.Eritromisin
4.Sefalosporin

Dosis 4x500mg/hari per os.


Efektivitas << dari
linkomisin/klindamisin dan
gol. Penisilin resistenpenisilinase
Cepat menyebabkan
RESISTENSI
Sering rasa tidak enak di
lambung
Digunakan pada

pioderma berat

yang
tidak berespon dengan 1, 2
dan 3
Contoh: sefadroksil,
dengan dosis 2x500mg
atau 2x1000 mg/hari

PENGOBATAN UMUM
Topikal (salap/ krim )
1.Basitrasin
2.Neomisin
3.Mupirosin
4.Teramisin dan
kloramfenikol

Topikal (Kompres terbuka )


1. larutan permanganas kalikus
1/5000
2. Larutan rivanol 1 0/00
3. Yodium povidon 7,5% yg
dilarutkan 10kali

Juga berkasiat untuk


kuman Negatif-Gram
Tidak begitu efektif namun
banyak digunakan karena
murah

BENTUK PIODERMA
1. IMPETIGO

DEFINISI
- Pioderma superfisialis (terbatas pada epidermis)
KLASIFIKASI
- Impetigo krustosa (I. kontagiosa, I. vulgaris, I. Tillbury Fox)
- Impetigo Bulosa (I. vesiko-bulosa, cacar monyet)

1. IMPETIGO

Impetigo Krustosa

Etiologi: Streptococcus B hemolyticus


Gejala klinis:
Tidak disertai gejala umum, hanya

terdapat pada
anak.
Predileksi di muka yaitu di sekitar mulut
dan hidung
Kelainan kulit berupa eritema dan vesikel
yang cepat memecah sehingga jika
penderita datang
berobat yang terlihat
adalah krusta berwarna kuning seperti
madu. Yang jika dilepaskan tampak
erosi
di
bawahnya. Serig krusta menyebar ke
perifer dan sembuh di bagian tengah
Diagnosis Banding
Ektima
Pengobatan
Jika krusta sedikit dilepaskan dan beri
salap antibiotik
Jika krusta banyak + antibiotic sistemik

1. IMPETIGO

Impetigo Bulosa

Etiologi: Staphylococcus aureus


Gejala klinis:
Predileksi di ketiak, dada dan punggung
Sering bersama-sama miliaria
Terdapat pada anak dan orang dewasa
Kelainan kulit berupa eritema, bula, dan bula

hipopion.
kadang waktu penderita datang berobat,
vesikel atau bula telah memecah sehingga yang
tamapak hanya koleret dan dasarnya masih
eritematosa
Diagnosis Banding
DermatofitosisJika vesikel atau bula sudah
pecah dan terdapat koleret dan eritema.
Bedakan dengan menanyakan apakah
sebelumnya terdapat lepuh .
Pengobatan
Jika vesikel/bula sedikit dipecahkan dan beri
salap antibiotic/ cairan antisepik
Jika vesikel/bula banyak + antibiotic sistemik
Cari faktor predisposisinya, jika karena banyak
berkeringat , perbaiki ventilasi

1. IMPETIGO

Impetigo

Neonatorum

Merupakan varian impetigo bulosa

yang terdapat pada neonates.


Gejala klinis:
kelainan kulit serupa impetigo
bulosa namun lokasinya menyeluruh,
dapat disertai demam
Diagnosis Banding
Sifilis congenital. Pada penyakit ini,
bula juga terdapat pada telapak
tangan dan kaki,
terdapat juga
snuffle nose, saddle nose dan
pseudo paralisis Parrot
Pengobatan
Antibiotik harus secara sistemik

2. FOLIKULITIS

DEFINISI
- Radang folikel rambut
KLASIFIKASI
- Folikulitis superfisialis : terbatas di dalam epidermis (=
Impetigo Bockhart)
- Folikulitis profunda : sampai ke subcutan

2. FOLIKULITIS

Folikulitis

Superfisialis

Gejala klinis:
Tempat predileksi: tungkai

bawah
Kelainan berupa papul atau
pustule yang eritematosa dan
ditengahnya terdapat rambut,
biasanya multiple

Folikulitis Profunda
Gejala klinis:
Sama dengan F. superfisialis hanya

teraba infiltrate di subcutan


Contohnya: sikosis barbe yang
berlokasi di bibir atas dan dagu,
bilateral
Diagnosis Banding
Tinea barbe: lokasinya di
mandibular/submandbula, unilateral
Pada Tinea barbe, sediaan KOH positif
Pengobatan :
Antibiotik sistemik/topical
Cari faktor predisposisi

3.
FURUNKEL/KARBUNKE
L
DEFINISI
Furunkel : Radang folikel rambut dan

sekitarnya
Karbunkel: kumpulan furunkel
ETIOLOGI
Biasanya Staphylococcus aureus
GEJALA KLINIS
Keluhannya nyeri
Kelainan berupa nodus eritematosa
berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat
pustul. Kemudian melunak menjadi abses
yang berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu
memecah membentuk fistel.
Tempat predileksi: tempat yang banyak
friksi, misalnya aksila dan bokong

PENGOBATAN
Jika sedikit antibiotik topical
Jika banyak antibiotik topical +
antibiotic sistemik
Jika berulang cari faktor
predisposisinya

4. EKTIMA

Diagnosis Banding

Impetigo krustosa

DEFINISI
Ulkus superfisial dengan krusta di
atasnya disebabkan infeksi oleh
Streptococcus
ETIOLOGI
Streptococcus B hemolyticus
GEJALA KLINIS
Krusta tebal berwarna kuning,
biasanya berlokasi di tungkai
bawah, yaitu tempat yang relative
banyak mendapat trauma. Jika
krusta diangkat ternyata lekat dan
tampak ulkus dangkal

Persamaan keduanya: krusta berwarna


kuning.
Perbedaan: impetigo krustosa terdapat
pada anak, lokasi di muka dan
dasarnya erosi
ektima : terdapat pada anak
maupun dewasa, predileksi di tungkai
bawah dan dasarnya ulkus

PENGOBATAN

Jika sedikit krusta diangkat


kemudian olesi salap antibiotik
Jika banyak salap antibiotik +
antibiotic sistemikJika berulang cari
faktor predisposisinya

5. PIONIKIA

DEFINISI
Radang di sekitar kuku oleh

piokokus
ETIOLOGI
Staphylococcus aureus dan/atau
Streptococcus B hemolyticus
GEJALA KLINIS
Didahului oleh TRAUMA
Mulainya infeksi pada lipat kuku,
terlihat tanda-tanda radang
kemudian menjalar ke matriks dan
lempeng kuku, dapat terbentuk
abses subungual

PENGOBATAN

Kompres dengan larutan antiseptic


dan berikan antibiotic sistemik.
Jika terjadi abses subungual
kuku diekstraksi

6. ERISIPELAS
DEFINISI
Penyakit infeksi akut, biasanya disebabkan oleh

streptococcus, gejala utamanya ialah eritema


berwarna merah cerah dan berbatas tegas serta
disertai gejala konstitusi
ETIOLOGI
Streptococcus B hemolyticus
GEJALA KLINIS
Terdapat gejala konstitusi: demam, malese.
Terjadi pada lapisan kulit epidermis dan dermis
Didahului oleh trauma predileksi di tungkai bawah.
Kelainan kulit yang utama: eritema berwarna merah
cerah, batas tegas, pinggir meninggi dengan tanda
radang akut. Dapat disertai edema, vesikel dan bula.
Terdapat leukositosis
Jika tidak diobati akan menjalar ke sekitarnya
terutama ke proksimal. Kalau sering residif di tempat
yang sama dapat terjadi elefantiasis

Diagnosis Banding
Selulitis, pada penyakit ini
terdapat infiltrate di subcutan
PENGOBATAN
Istirahat, tungkai bawah dan
kaki yang terkenan ditinggikan
sedikit lebih tinggi dari jantung.
Sistemik : antibiotic

Topikal : kompres terbuka

dengan larutan antiseptic


Jika ada edema : diuretika
MRS

7. SELULITIS

Etiologi, gejala konstitusi,

predileksi, kelainan
pemeriksaan laboratorium dan
terapi sama dengan erysipelas
Perbedaannya; Selulitis
kelainan kulit berupa infiltrat
yang difus di subcutan dengan
tanda radang akut; sedangkan
erisipelas : kelainan pada
epidermis dan dermis

8. FLEGMON

SELULITIS yang mengalami

supurasi.
Terapi= selulitis hanya
ditambah INSISI

9. ULKUS PIOGENIK

Berbentuk ulkus yang

gambaran klinisnya tidak khas


disertai pus di atasnya.
Dibedakan dengan ulkus lain
yang disebabkan oleh kuman
negative gram, oleh karena itu
perlu dilakukan kultur

10. ABSES MULTIPEL


KELENJAR KERINGAT

Definisi:
Infeksi yang biasa disebabkan oleh
Staphylococcus aureus pada kelenjar
keringat, berupa abses multiple tak
nyeri berbentuk kubah
Etiologi
Biasanya Staphylococcus aureus
Gejala klinis
Didapati pada anak
GK: nodus eritematosa, multiple,
tidak nyeri, berbentuk kubah, dan
lama memecah
Lokasinya di tempat yang banyak
keringat

Predisposisi
Daya tahan yang menurun

(malnutrisi)
Banyak keringat sering bersamasama miliaria
Diagnosis banding
Furunkulosis (ada nyeri, bentuknya
seperti kerucut dengan pustule di
tengah dan relative lebih cepat
memecah)
Pengobatan
antibiotik sistemik dan topikal
Cari faktor predisposisi

11. HIDRADENITIS

Definisi:
Infeksi kelenjar apokrin
Etiologi
Staphylococcus aureus
Gejala klinis
Terjadi pada usia akil balik- dewasa
muda karena infeksi pada apokrin
Sering didahului oleh
trauma/mikrotrauma, misalnya
banyak keringat, pemakaian
deodorant atau rambut ketiak
digunting.
Disertai gejala konstitusi: demam dan
malese

Ruam berupa nodus + 5 tanda

radang akut. Kemudian dapat


melunak menjadi abses dan
memecah bentuk fistel disebut
hidraadenitis supurativa
Lokasi terbanyak di ketiak, perineum.
Terdapat leukositosis
Pengobatan
antibiotik sistemik
Jika terbentuk abses insisi
Kalau belum melunak kompres
terbuka
Pada kasus yang kronik residif

Hidradenitis

12. STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN SYNDROME


(S.S.S.S)
Definisi:

Infeksi kulit oleh S. aureus tipe tertentu dengan ciri yang khas ialah
terdapatnya epidermolisis

Etiologi
Staphylococcus aureus grup II faga 52, 55 dan/atau faga 71

Epidemiologi
Anak-anak <5 tahun. Pria> wanita

Gejala klinis
Pada umumnya terdapat demam yang tinggi disertai ISPA
Kelainan kulit yang pertama muncul ERITEMA (24 jam) bula-bula besar

berdinding kendur (24-48jam) terdapat tanda Nikolsky positif (kuliat


yang tampak normal ditekan dan digeser maka kulit tersebut akan
terkelupas) pengeriputan spontan disertai pengelupasan kulit sehingga
tampak daerah erosive (2-3hari) daeah pengelupasan mongering
dalam beberapa hari dan terjadi deskuamasi

Komplikasi
Meskipun dapat sembuh spontas, dapat pula terjadi komplikasi misalnya
selulitis, pneumonia dan septikemia

Histopatologi
Gambaran khas: terlihat lepuh intradermal, celah terdapat di stratum
granulosum

Diagnosis Banding
N.E.T, dibedakan dengan pemeriksaan histopatologi secara frozen section.
Perbedaan terletak pada letak celah: S.S.S.S di str. Granulosum sedangkan
N.E.T di subepidermal. Pada N.E.T terdapat sel-sel nekrosis di sekitar celah
dan banyak terdapat sel radang

Pengobatan
Antibiotik,
Kloksasilin 3x250mg/hari/os untuk dewasa.
3x50mg/hari/os untuk neonates
Obat lain yang bisa diberi :Klindamisin dan sefalosporin generasi 1.

Topikal: krim antibiotic


Perhatikan keseimbangan cairan
Prognosis
Kematian dapat terjadi, t.u bayi <1 tahun (1-10%). Penyebab utama
kematian : ketidakseimbangan cairan/elektrolit dan sepsis

Anda mungkin juga menyukai