Anda di halaman 1dari 3

KETIDAKSEIMBANGAN ASAM-BASA

Ketidakseimbangan asam-basa pada umumnya diklasifikasikan sebagai


respiratorik dan metabolik berdasarkan penyebab umum atau penyebab yang
mendasari gangguan. Kadar asam karbonat normalnya diatur oleh paru melalui
retensi atau ekskresi karbon dioksida, dan bila terjadi masalah pada pengaturan
maka menyebabkan asidosis atau alkalosis respiratorik. Kadar ion bikarbonat dan
hidrogen diatur oleh ginjal, dan masalah pengaturan dapat menyebabkan asidosis
atau alkalosis. Sistem pernapasan yang sehat akan berupaya memperbaiki
ketidakseimbangan asam-basa, suatu proses yang disebut kompensasi.
Asidosis Respiratorik
Hipoventilasi dan retensi karbon dioksida menyebabkan kadar asam
karbonat naik dan pH turun hingga di bawah 7,35. Sebuah kondisi yang dikenal
sebagai asidosis respiratorik. Penyakit paru yang serius seperti asma dan PPOK
adalah penyebab umum asidosis respiratorik. Depresi sistem saraf pusat akibat
anestesia atau over dosis narkotik secara bermakna dapat memperlambat laju
pernapasan sehingga karbon dioksida ditahan. Saat asidosis respiratorik terjadi,
ginjal menahan bikarbonat untuk mengembalikan asam karbonat normal ke rasio
bikarbonat. Namun, ingat bahwa ginjal relatif berespons secara lambat terhadap
perubahan keseimbangan asam-basa, sehingga respons kompensasi ini mungkin
memerlukan waktu beberapa jam sampai beberapa hari untuk mengembalikan pH
normal.
Alkalosis Respiratorik
Apabila seseorang mengalami hiperventilasi, dikeluarkan lebih banyak
karbon dioksida dibandingkan pada keadaan normal, kadar asam karbonat turun,
dan pH naik hingga lebih dari 7,45. Kondisi ini disebut alkalosis respiratorik.
Hiperventilasi psikogenik atau yang berhubungan dengan ansietas adalah
penyebab yang sering menyebabkan alkalosis respiratorik. Penyebab lain meliputi
demam dan infeksi pernapasan. Pada alkalosis respiratorik, ginjal akan
mengekskresikan bikarbonat untuk mengembalikan pH ke kisaran normal.
Namun, sering kali penyebab hiperventilasi menghilang dan pH kembali ke nilai
normal sebelum terjadi kompensasi ginjal.

Asidosis Metabolik
Saat kadar bikarbonat rendah dalam kaitannya dengan jumlah asam
karbonat di dalam tubuh, pH turun dan terbentuk asidosis metabolik. Ini dapat
terjadi karena kegagalan dan ketidakmampuan ginjal untuk mengeksresikan ion
hidrogen dan menghasilkan bikarbonat. Asidosis metabolik juga dapat terjadi jika
terlalu banyak asam dihasilkan di dalam tubuh, misalnya pada ketoasidosis
diabetik atau kelaparan saat jaringan lemak dipecah menjadi energi. Asidosis
metabolik menstimulasi pusat pernapasan dan kecepatan serta kedalaman
pernapasan meningkat, karbon dioksida dibuang dan kadar asam karbonat
menurun, meminimalkan perubahan pH. Kompensasi pernapasan ini terjadi dalam
beberapa menit setelah terjadi ketidakseimbangan pH.
Alkalosis Metabolik
Pada alkalosis metabolik, jumlah bikarbonat di dalam tubuh melebihi rasio
normal 20:1. Konsumsi bikarbonat soda sebagai antasid adalah salah satu
penyebab alkalosis metabolik. Penyebab lain adalah muntah lama dengan
kehilangan asam hidroklorida dari lambung. Pusat pernapasan ditekan pada
alkalosis metabolik dan pernapasan melambat dan menjadi lebih dangkal. Karbon
dioksida

ditahan

dan

kadar

asam

karbonat

meningkat,

membantu

menyeimbangkan bikarbonat yang berlebihan.


Jenis gangguan
Murni

pH

PaCO2

HCO3
N

Terkompensasi sebagian

Terkompensasi penuh
Murni

Terkompensasi sebagian

Terkompensasi penuh
Asidosis Respiratorik dan metabolic
Murni

Alkalosis
Respiratorik

Terkompensasi sebagian

Terkompensasi penuh
Murni

Asidosis
Respiratorik

Asidosis
Metabolik

Alkalosis
Metabolik

Terkompensasi sebagian

Terkompensasi penuh
Alkalosis Respiratorik & metabolik

Anda mungkin juga menyukai