PENYAKIT GRAVES
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2015
KELENJAR TIROID
KELENJAR TIROID
T3 dan T4 disimpan terikat pada 3
protein:
Glikopreotein tiroglobulin
Prealbumin
Albumin serum
Hanya sedikit T3 dan T4 yang tidak terikat
terdapat dalam sirkulasi darah
HORMON TIROID
Sekresi
HORMON TIROID
Iodide trapping
Coupling
Transpor aktif (dengan
MIT dan DIT T3 dan T4
stimulasi TSH)
di simpan dalam koloid
Berhubungan dengan Na, K, Sekresi
ATPase sel folikel
Aktivitas lisosom
menarik yodida dari darah
(bantuan enzim protease)
ke dalamnya
T3, T4 terlepas dari
o 100-300 ug yodida kebutuhan
tiroglobulin aliran
sehari-hari
darah
Organifikasi
Proses deyodinasi
Oksidasi (oleh tiroid
(bantuan hormon
peroksidase): yodida
diyodotirosinase) MIT
yodium
dan DIT dipecah
Yodinasi: tirosin
yodium dan residu tirosil
monoiodothyrosine (MIT)
o Bentuk Bentuk bebas T3 dan
HORMON TIROID
Berperan penting dalam:
Pembentukan kalori
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme protein
Metabolisme lemak dan kolesterol
Proses pertumbuhan
Sistem saraf
PENYAKIT GRAVES
Penyakit autoimun tiroid terlalu aktif
jumlah hormon tiroid berlebihan.
Terjadi pada segala usia
Wanita > pria
Terdiri dari satu atau lebih dari gambaran
tirotoksikosis, goiter, oftalmopati
(exopthalmus), dermopati (pretibial
myxedema)
ETIOLOGI
TSHR-Ab mengaktifkan TSHR
merangsang tiroid sintesis dan sekresi
hormon, dan pertumbuhan tiroid
(menyebabkan gondok membesar difus)
Antibodi IgG (thryoid stimulating
antibodies) berikatan dan mengaktifkan
reseptor tirotropin pada sel tiroid induksi
sintesa dan pelepasan hormon tiroid
Multifaktor antara genetik, endogen dan
faktor lingkungan
PATOFISIOLOGI
Kelenjar Tiroid
Antigen
Limfosit
T
Limfosit
B
TSH-R
antibod
y
TSH-R
Antibod
y
PATOFISIOLOGI
Limfosit
sitotoksi &
antibodi
sitotoksik
Inflama
si
Tiroglobul
in / TSH-R
Antigen
Otot
bola
mata
Jaringa
n tiroid
Fibrobla
s
PATOFISIOLOGI
Dermopati graves (miksedema
pretibial) akibat stimulasi sitokin di
dalam jaringan fibroblast di daerah
pretibial menyebabkan akumulasi
glikosaminoglikans
DIAGNOSIS
Anamnesis:
Nervositas
Kelelahan atau kelemahan otot-otot
Penurunan berat badan sedangkan nafsu makan
baik
Diare atau sering buang air besar
Intoleransi terhadap udara panas
Keringat berlebihan
Perubahan pola menstruasi
Tremor
Berdebar-debar
Penonjolan mata dan leher
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Lokasi, ukuran, jumlah, bentuk, gerakan, pulsasi
Palpasi:
Perluasan dan tepi, gerakan saat menelan,
konsistensi, temperatur, permukaan, dan
adanya nyeri tekan, hubungan dengan m.
sternokleidomastoideus, limfonodi dan jaringan
sekitarnya
Auskultasi:
Bruit sound pada ujung bawah kelenjar tiroid
DIAGNOSIS
Tes khusus:
Pumbertons sign: mengangkat kedua tangan
ke atas muka jadi merah
Tremor sign: tangan kelihatan gemetaran
Oftalmopati
Joffroy sign
Von Stelwag
Von Grave
Rosenbach sign
Moebius sign
Exopthalmus
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Lab:
Kadar T4, T3, T4 bebas atau free thyroxine
index
Tirotropin Reseptor Assay (TSIs)
Pemeriksaan antitiroid: antitiroglobulin dan
antimikrosom, pengukuran kadar TSH serum,
tes radioactive iodine uptake, dan thyroid
scanning
Tes faal hati
Pemeriksaan gula darah pasien diabetes
Kadar antibodi terhadap kolagen XIII grave
oftalmofati yang sedang aktif
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Radiologi:
Foto Polos Leher
Radio Active Iodine (RAI)
USG
CT Scan
MRI
Radiografi nuklir
TATALAKSANA
Umum:
Bed rest total
Diet
Obat penenang
Khusus:
Obat antitiroid
Yodium
Penyakat Beta (Propanolol)
Ablasi Kelenjar Gondok
Pembedahan atau pemberian I131
TERIMA KASIH