Anda di halaman 1dari 2

TIPE FORMAT POMR

Metode ini diperkenalkan oleh Lawrence L. Weed, WD (1960). Metode ini mencerminkan
pikir yang logis pada pelayanan yang diberikan dokter. dokter menyimpulkan dan mengikuti
setiap problem klinis secara individu dan memecahkan masalah tersebut secara bersamasama.
1. Data Base (data dasar) Harus ada pada setiap pasien, termasuk keluhan utama, penyakit
sekarang, data sosial yang terkait, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan data laboratorium.
2. Problem list (Daftar masalah) Merupakan masalah-masalah yang telah diketahui dokter
seperti gejala-gejala, temuan abnormal, temuan secara fisiologi dan diagnosis khusus.
3. The Initial Plans (Rencana awal). Rencana awal ini menyelesaikan apa yang akan
dilakukan untuk mempelajari lebih mendalam mengenai kondisi pasien, pengobatan pasien,
dan memberi penjelasan kepada pasien mengenai keadaannya.
4. Progress Note (Catatan perkembangan) Follow Up dari setiap masalah, mengindikasikan :
apa yang terjadi pada pasien, apa yang direncanakan untuk pasien, bagaimana reaksi pasien
terhadap terapi yang diberikan.

Masalah di identifikasi dan diberi nomor, tujuan khusus dicatat

Treatment Plan (Rencana Pengobatan) di identifikasi dan diberi nomor

Rencana tindakan untuk setiap masalah dapat dilakukan oleh multi disiplin ilmu. Setiap

anggota tim dapat mencatat masalah yang berkaitan dengan maslah, tujuan dan keduanya
Pencatatan berkaitan dengan kemampuan pasien, partisipasi program dan fungsi harian yang
penting dalam penilian untuk kelanjutan pengobatan, efektifitas rencana pengobatan dan
perkembangan pengobatan. Seluruh anggota tim berpartisipasi dalam memonitor dan
mencatat segala reaksi pasien.
PRINSIP DISAIN FORMULIR (AHIMA, 2002)
1.

Formulir harus mudah diisi/dilengkapi

2.

Cantumkan instruksi pengisian dan penggunaan dari formulir tersebut

3.

Pada formulir harus terdapat heading yang mencakup judul dan tujuan secara jelas

4.

Nama dan alamat sarana pelayanan kesehatan (RS) harus tercantum pada setiap
halaman formulir .

5.

Nama, nomor RM dan informasi lain tentang pasien seharusnya tercantum pada setiap
halaman formulir. (bar coding) .

6.

Bar coding juga mencakup indeks formulir.

7.

Nomor dan tanggal revisi formulir dicantumkan agar dapat dipastikan penggunaan
formulir terkini.

8.

Layout formulir secara fisik harus logis

9.

Data pribadi dan alamat serta informasi lain yang terkait satu dengan yang lainnya
dikelompokkan menjadi satu kesatuan

10.

Seleksi jenis huruf yang terstandar. Beberapa pakar menyarankan semua dengan huruf
capital

11.

Margin (batas tepi) disediakan yang cukup untuk kepentingan hole punches

12.

Garis digunakan untuk memudahkan entry data dan memisahkan area pada formulir

13.

Shading digunakan untuk memisahkan dan penekanan area-area formulir

14.

Check boxes digunakan untuk menyediakan ruang pengumpulan data


Menurut Huffman (1994 :249) yang perlu diperhatikan adalah:
a. Pelajari tujuan dan penggunaan formulir rekam medis, dan buat desain formulir
sesuai dengan kebutuhan unit kerja rekam medis.
b. Desain formulir sesederhana mungkin.
c. Gunakan istilah baku (standar) untuk setiap elemen data
d. Sediakan petunjuk atau pedoman yang diperlukan untuk memastikan konsistensi
pengumpulan data/interpretasi data.
e. Urutkan item data secara logika, dalam kaitannya dengan dokumen sumber/sesuai
kebiasaan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai