D Bab-3 Termo1
D Bab-3 Termo1
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST. , MT.
Bab III
HU KU M TERMODINAMIK A I :
SISTEM TERTU TU P
3.1
PENDAHULUAN
Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa energi tidak
dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Prinsip tersebut juga di kenal dengan istilah
konservasi energi . Hukum pertama dapat dinyatakan secara sederhana ;
selama interaksi antara sistem dan lingkungan, jumlah energi yang
diperoleh sistem harus sama dengan energi yang dilepaskan oleh
lingkungan.
Enegi dapat melintasi batas dari suatu sistem tertutup dalam dua
bentuk yang berbeda : panas (heat) dan kerja (work).
3.2
Panas (Heat) Q
Panas (heat) didefinisikan sebagai bentuk energi yang dapat
19
Q
m
q =
(3-1)
(kJ / k g )
heat transfer
&
Q =
Q dt
(3-2)
(kJ )
t2
(3-3)
(k J )
dimana t = t2 - t 1.
Panas mempunyai jumlah dan arah. Untuk menandai arah dari panas
ada suatu konvensi tanda (kesepakatan tanda) sebagai berikut : Heat
transfer menuju sistem bertanda positif, dan keluar sistem bertanda
negatif.
3.3
Kerja (Work) W
Kerja (work ) seperti halnya panas adalah suatu bentuk interaksi
antara
sistem
dan
lingkungan.
Seperti
pada
pada
penjelasan
w=
W
m
(kJ / k g )
(3-4)
& ,
power dan dinotasikan dengan W
20
differensialnya disebut
(a)
(b)
Gambar 3-1. (a) . Sistem tertutup dan
( b). kerja dan panas sebagai
fungsi lintasan
We = VN (kJ)
(3-5) dimana
atau
W&e = VI
(kW)
21
We = VI dt
(kJ)
(3-6)
We = VI t
menjadi
(3-7)
Wb = F ds = PA ds = P dV Wb = P dV
(kJ)
(3-8)
F = mg
(3-9)
yang
dibutuhkan
untuk
menaikkan
benda
dari
ketinggian z1 ke z2 adalah
2
W g = F dz = mg dz = mg ( z 2 z1 )
(3-10)
( kJ)
F = ma
a=
dV
dt
F=m
dV
dt
(3-11)
V =
ds
dt
ds = V dt
dV
W a = F ds = m
(Vdt) = m V dV =
dt
1
1
1
2
1
2
m V22 V12
( kJ)
(3-12)
22
= Fr F =
(3-13)
s = (2r )n
kemudian kerja poros menjadi :
W sh = Fs = (2rn) = 2n
r
(kJ )
(3-14)
W& sh = 2 n&
(3-15)
Wpegas = F dx
dilakukan adalah
F = kx
(3-17)
(kN )
(kJ)
(3-18)
23
atau
(kJ)
(3-19)
dimana :
Q
E = U + KE + PE
(kJ )
(3-20)
Q W = U + KE + PE
( kJ )
(3-21)
dimana :
U = m(u 2 u1 )
KE = 12 m( V22 V12 )
PE = mg ( z 2 z1 )
Hampir semua sistem tertutup yang ditemui dalam praktis adalah
sistem stationer, yang umumnya tidak melibatkan perubahan kecepatan
dan ketinggian selama proses. Untuk sistem tertutup yang stasioner
perubahan energi kinetik dan energi potensial dapat diabaikan.
Sehingga hukum termodinamika pertama dapar direduksi menjadi :
Q W = U
atau
q w = u
(kJ )
(3-22)
(kJ / kg )
(3-23)
24
dE
Q& W& =
dt
atau
(3-24)
(k W )
Q W = dE
(kJ)
q w = de
(kJ / kg)
(3-25)
Untuk sebuah siklus dimana kondisi awal dan akhir identik, sehingga
(kJ)
(3-26)
q wother = du
Cv dT = du
Program Semi Que IV
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
25
u
Cv =
T v
(3-27)
(kJ /(kg. o C ))
C p dapat
h
Cp =
T p
(kJ /( kg. o C ))
(3-28)
(a)
(b)
Gambar 3-2. (a) . Panas jenis pd V dan P konstan
Pv = RT
26
u = u (T )
(3-29)
h = u + Pv
h = u + RT
Pv = RT
Karena R konstan dan
u = u (T ) ,
h = h (T )
(3-30)
bentuk
du = Cv (T ) dT
(3-31)
dh = C p (T ) dT
(3-32)
atau
2
u = u 2 u1 = C v (T ) dT
( kJ / kg)
3-33)
2
h = h 2 h1 = C p (T ) dT
(kJ / kg)
(3-34)
Pada pengamatan gas dengan molekul
yang komplek (molekul dengan dua atom atau
Program Semi Que IV
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
27
u 2 u 1 = Cv ,av (T 2 T1 ) ( k J / k g)
(3-35)
h 2 h1 = C p , av (T2 T1 ) (k J / k g)
(3-36)
(T 2 T 1)/2.
3.7
RELASI-RELASI
PANAS JENIS GAS IDEAL
Hubungan khusus antara Cp dan Cv gas ideal dapat diperoleh
dh = du + R dT
gantilah dh dengan C p dT dan du dengan C v dT dan bagi dengan
hasilnya dengan dT, didapatkan :
28
C p = Cv + R
(3-37)
(k J /(k g.K ))
C p = Cv + Ru
(3-38)
( kJ /( kmol.K ))
k=
Cp
(3-39)
Cv
pergeseran
batas
sistem,
hal
tersebut
dapat
diabaikan
(3-40)
du = Cv (T ) dT
= C (T ) dT
(3-41)
u = u 2 u 1 = C (T ) dT
( kJ / kg)
(3-42)
29
u 2 u 1 = C a v (T2 T1 )
( k J / k g)
(3-43)
h2 h1 = (u2 u1 ) + v( P2 P1 )
(3-44)
atau
h = u + v P
( kJ / kg)
h 2 - h 1 = v (P 2 - P 1)
30