Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Katalis
Katalis (katalisator) adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi
kecepatan suatu reaksi, tetapi ia sendiri pada akhir reaksi tak mengalami
perubahan kimia. Proses mempengaruhi kecepatan reaksi dengan katalisator ini
disebut katalisis (Bra, E James, Alih bahasa Sukmariah Maun, 2006)
Katalis adalah suatu zat yang ditambahkan kedalam suatu reaksi yang
berperan membantu jalannya suatu laju reaksi (memperbesar laju reaksi).
(Suminar, Petruci. 1999)
2.2 Prinsip Dasar Katalis
Prinsip dasar dari suatu katalis adalah tetap ikut dalam jalnnya reaksi
namun pada kondisi akhir, katalis akan keluar lagi dalam bentuk yang sama. alam
Sehingga dapat disimpulkan bahwa katalis akan keluar lagi dalam bentuk yang
sama tanpa menghasilkan bentuk lain (reaksi samping).
2.3 Jenis-jenis Katalis
2.3.1 Katalis homogen
Katalis homogen apabila zat-zat yang bereaksi (reaktan) dan katalis yang
berada dalam satu fase. Salah satu contohnya adalah ion H 3O+ yang mengkatalisi
hidrolisis etil asetat
O
H2O + CH3C -O2H5

H3O+
C2H5OH +CH3COOH

Cara kerja dari katalis homogen ini ialah dengan menurunkan energi
pengaktifan dari reaksi, yaitu dengan jalan membentuk senyawa intermediate
dengan reaktan kemudian senyawa ini akan mengurai dengan spontan atau
bereaksi dengan zat lain membentuk hasil akhir yang diinginkan .

1 | Page

Jadi, ada beberapa tingkat reaksi menggantikan reaksi sebenarnya.


Sedangkan pada akhir reaksi, akan didapat lagi seperti semula. Dengan jalan
reaksi bertingkat ini, energi pengaktifan akan diperendah sehingga reaksi lebih
cepat.
Misal : ada reaksi A+B D yang mempunyai energi pengaktifan yang
tinggi sehingga reaksi lambat. kita beri katalis C , ada reaksi intermediate A + C
AC yang mempunyai energi pengaktifan rendah sehingga reaksi cepat dan
reaksi diteruskan . AC + B D + C yang juga mempunyai energi pengaktifan
yang rendah sehingga berjalan cepat.
2.3.2 Katalis Heterogen
Katalis heterogen ialah katalis yang membentuk fase terpisah dengan zatzat yang bereaksi . Salah satu contohnya adalah MnO 2 atau Fe2O3 yang
mempercepat penguraian KClO3. Logam Pt yang mempercepat reaksi .
SO2 + O2 + H2O H2SO4
Oksidasi metil alkohol
Masukan gelembung-gelembung udara sehingga Pt akan mengkatalis reaksi
Cara bekerjanya : Katalis akan mengadsorpsi reaktan menyebabkan
ikatan molekul reaktan longgar energi pengaktifan menjadi lebih rendah
reaksi cepat. Hasil reaksi tak diadsorpsi oleh Pt lepas, dapat bereaksi
seterusnya. Efesiensi katalis diperbesar bila permukaan katalis lebih luas makin
halus katalis, makin besar efisiensinya.

2 | Page

2.4 Cara Kerja Katalis


Suatu katalis bekerja dengan cara menempel pada senyawa tertentu,
kemudian ikut bereaksi dengan senyawa dengan cara menurunkan energy aktivasi
dan mempercepat tumbukan yang pada akhirnya menghasilkan produk. Namun
pada saat reaksi berakhir, katalis akan terlepas dari permukaan produk dalam
bentuk yang sama.
PENAMBAHAN KONSENTRASI BAKTERI Lactobacillus plantarum DAN
WAKTU
PERENDAMAN PADA PROSES PEMBUATAN TEMPE PROBIOTIK
2.5 Metoda Penelitian

3 | Page

2.6 Data Hasil Pengamatan

2.7 Pembahasan Umum (Sumber : Jurnal)


Judul : Penambahan Konsentrasi Bakteri Lactobacillus Plantarum Dan Waktu
Perendaman Pada Proses Pembuatan Tempe Probiotik.
Berdasarkan data hasil penelitian maka diperoleh 2 bahasan utama yang
harus dijabarkan yakni Pertumbuhan Bakteri Pada Katalis dan Jumlah Bakteri
Kontaminan sebagai akibat dari penambahan konsentrasi bakteri Lactobacillus
Plantarum dan waktu perendaman dengan variabel bebasnya adalah Penambahan
konsentrasi bakteri Lactobacillus Plantarum dan waktu perendaman (1 jam, 3
jam, dan 5 jam), variable tetap atau terikatnya adalah Pertumbuhan bakteri
Lactobacillus Plantarum , serta variable kontrolnya adalah suhu, pH, dan
lingkungan.

4 | Page

Cara kerja katalis dalam percobaan kali ini adalah bakteri Lactobacillus
Plantarum dari katalis (ragi) akan menempel pada permukaan kedelai, kemudian
akan berakumulasi dengan bakteri yang sama yang berasal dari kedelai dan
menurunkan pH, lalu menghambat pertumbuhan bakteri E.colli, menurunkan
energy aktivasi, mempercepat tumbukan pada senyawa yang terkandung dalam
kedelai, lalu miselium bakteri akan merekatkan kedelai yang satu dengan kedelai
lainnya sehingga terbentuk warna putih hingga terbentuklah tempe dengan katalis
Lactobacillus Plantarummasih dalam bentuk yang sama.
2.7.1

Pertumbuhan Bakteri Lactobacillus Plantarum


Bakteri Lactobacillus Plantarum adalah salah satu bakteri dari family

bakteri asam laktat (BAL) yang terdapat dalam ragi tempe dan bakteri yang sering
menempel (parasit) pada kedelai. Ragi tempe adalah salah satu contoh dari suatu
katalis yang fungsinya dapat mempercepat jalannya suatu reaksi sehingga biji
kacang kedelai dengan bantuan ragi (katalis) dapat mempercepat reaksi dan
berubah menjadi suatu makanan yang bernama tempe. Bakteri ini dapat tumbuh
pada termofilik yaitu pada suhu 55-60. Namun pada suhu ekstrim (pada suhu
terlalu tinggi maupun terlalu rendah) bakteri ini tidak dapat hidup sempurna atau
bisa dikatakan prematur atau dapat hidup namun dalam keadaan lemah dan
berdampak dalam sistem reproduksinya pertumbuhannya).
Pada saat ragi penambahan konsentrasi ragi (penambahan bakteri
Lactobacillus Plantarum) dan penambahan waktu perendaman kedelai maka
jumlah total pertumbuhan bakteri Lactobacillus Plantarum semakin banyak
karena selain media atau lingkungan pertumbuhan bakterinya lembab, jumlah
total bakteri Lactobacillus Plantarum yang terdapat di katalis (ragi) akan bersatu
dan saling berikatan serta saling berakumuliasi dengan bakteri Lactobacillus
Plantarum yang menempel di kedelai pada saat proses perendaman. Pertumbuhan
bakteri ini ditandai dengan adanya bau masam, dan busa pada air rendaman atau
pada permukaan kedelai.

5 | Page

Bakteri Lactobacillus Plantarum juga mempunyai kemampuan untuk


menurunkan pH air rendaman kedelai menjadi lebih rendah dari pH awalnya (pH
akhir menjadi 5 (asam)).
Setelah didapatkan data statistik maka dari data tersebut digunakan untuk
mencari pengaruh dari masing-masing faktor terhadap respon yang diinginkan,
untuk mencari pengaruh dari konsentrasi Lactobacillus plantarum, waktu
perendaman serta kombinasi antara konsentrasi Lactobacillus plantarum dan
waktu perendaman. Selanjutnyauntuk menghasilkan Uji Signifikasi perlu dilihat
interaksi antara perlakuan konsentrasi Lactobacillusplantarum dan waktu
perendaman. Hasil nilai signifikansi (0.000) < 0,05
yang berarti bahwa interaksi antara konsentrasi Lactobacillus plantarum dan
waktu perendaman berpengaruh nyata terhadap banyaknya pertumbuhan bakteri.
Tinginya Bakteri Asam Laktat disebabkab oleh beberapa faktor, antara lain adanya
substrat yang ada pada media sehingga bakteri tersebut dapat berkembangbiak
menjadi lebih banyak. Faktor lain yang mungkin yaitu factor lingkungan, pH,
serta suhu (Anonymous, 2008).
Sehingga dapat diperoleh grafik sebagai berikut :

6 | Page

Semakin banyak penambahan konsentrasi katalis (ragi) Lactobacillus


Plantarum dan semakin lama waktu perendaman maka total pertumbuhan bakteri
Lactobacillus Plantarum semakin meningkat, hal ini disebabkan bakteri
Lactobacillus Plantarum dari ragi (katalis) akan berakumulasi dengan bakteri
Lactobacillus Plantarum yang berasal dari kedelai sehingga dengan bantuan
media air yang lembab dan waktu perendaman yang semakin lama maka bakteri
akan

bereproduksi

secara

cepat

sehingga

mengakibatkan

jumlah

total

pertumbuhan bakteri Lactobacillus Plantarum akan semakin meningkat.


Sebaliknya, semakin sedikit penambahan konsentrasi katalis (ragi)
Lactobacillus Plantarum dan semakin singkat waktu perendaman maka total
pertumbuhan bakteri Lactobacillus Plantarum semakin menurun, hal ini
disebabkan bakteri Lactobacillus Plantarum dari ragi (katalis) akan sedikit
mengalami akumulasi dengan bakteri Lactobacillus Plantarum yang berasal dari
kedelai sehingga dengan bantuan media air yang lembab dan waktu perendaman
yang semakin singkat maka bakteri akan bereproduksi secara lamabat karena
konsentrasi

bakteri

Lactobacillus

Plantarum

hanya

sedikit

sehingga

mengakibatkan jumlah total pertumbuhan bakteri Lactobacillus Plantarum akan


menurun atau sedikit.
2.7.2

Jumlah Bakteri Kontaminan E.Colli


Bakteri Lactobacillus Plantarum mempunyai kemampuan untuk memiliki

ketahanan terhadap kondisi stress seperti pH asam, liafilisasi, suhu, dan etanol.
Bakteri

Lactobacillus

menghambat

Plantarum

pertumbuhan

juga

Salmonella

mempunyai
infatis,

kemampuan

Enterobacter

untuk

aerogenes,

Ercherichia colli, dan Listeria monocytogenes sehingga penggunaan dan


penambahan konsentrasi bakteri asam laktat (BAL) atau Lactobacillus Plantarum
pada saat perendaman akan dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen
E.colli

7 | Page

Hal ini menunjukan semakin banyak penambahan konsentrasi bakteri


asam laktat (BAL) atau Lactobacillus Plantarum maka akan dapat menurunkan
pH air rendaman sehingga total bakteri E.colli menjadi rendah. Menurut Herman
dan Karmini (1996), pengasaman terjadi karena pertumbuhan bakteri penghasil
asam laktat yang disebut Lactobacillus sp. Perendaman kedelai dengan cara
inokulasi Lactobacillus plantarum disamping dapat mencegah kontaminan, juga
mampu menurunkan pH air rendaman karena dapat menghasilkan asam laktat.
Tingginya BAL menjadikan pH biji kedelai turun sehingga memberikan kondisi
yang baik bagi pertumbuhan jamur. Selama proses perendaman pH kedelai akan
turun mencapai 4,5- 5,3 (Oktaviani, 2000). Pada praktikum pH awalnya adalah 6
dan mengalami penurunan pH menjadi 5. Keasaman pH rendah merupakan
substansi yang bersifat toksik bagi bakteri kontaminan, dengan menghasilkan pH
rendah disekelilingnya sehingga memungkinkan beberapa kegiatan metabolik
dapat berjalan secara efektif (Ashenafi and Bushe, 1991). Keasaman sebelum
proses perendaman merupakan salah satu faktor penting untuk membunuh E.colli.
Sehingga dapat diperoleh grafik sebagai berikut :

8 | Page

Semakin banyak penambahan konsentrasi katalis (ragi) Lactobacillus


Plantarum dan semakin lama waktu perendama maka jumlah pertumbuhan
bakteri E.Colli akan semakin rendah, hal ini disebabkan karena bakteri
Lactobacillus Plantarum mampu menghambat pertumbuhan bakteri E.colli
sehingga jumlah total bakteri E.colli akan semakin kecil atau mencapai jumlah
total 0.Sebaliknya semakin sedikit penambahan konsentrasi katalis (ragi)
Lactobacillus Plantarum maka jumlah pertumbuhan bakteri E.colli akan semakin
banyak karena bakteri Lactobacillus Plantarum akan bernilai sedikit dan dan
kalah dengan jumlah bakteri E.colli yang bernilai banyak.
2.7.3

Perlakuan Terbaik
Perlakuan terbaik dari praktikum sederhana Penambahan Konsentrasi

Bakteri Lactobacillus Plantarum Dan Waktu Perendaman Pada Proses Pembuatan


Tempe Probiotik adalah bertujuan untuk mendapatkan total Bakteri AsamLaktat
dan total E. coli pada proses perendaman pembuatan tempe probiotik dalam batas
pengaruh

penambahan

konsentrasi

Lactobacillus

plantarum

dan

waktuperendaman.
Pada pertumbuhan Bakteri Asam Laktat yang terbaik yaitu dengan fungsi
maksimasi artinya waktu dimana pertumbuhan Bakteri Asam Laktat tinggi,
sedangkan bakteriE.colli mempunyai fungsi minimasi. Dan diperoleh data bahwa
perlakuan terbaik didapatkan dengan penambahan konsentrasi katalis (ragi)
Lactobacillus plantarum sebanyak 1,8 gram dan dengan waktu perendaman
selama 5 jam dan dengan bukti tidak terdapatnya bakteri E.coli pada perlakuan ini
dan keadaan seperti ini yang diharapakan dalam penelitian ini. Setelah didapatkan
kombinasi perlakuan terbaik, selanjutnya dilakukan pembuatan penambahan
konsentrasi

katalis

(ragi)

bakteri

produk

berupatempe

probiotik

dan

dilakukananalisis meliputi total BAL danjumlah bakteri kontaminan yaituE.colli.


Syarat pada pembuatan produk probiotik didalam produk tersebut minimal
terdapat
Bakteri Asam Laktat sebanyak 106-108 CFU/ml (Suryono, 2003). Selainitu
keberadaan Bakteri Asam Laktatdapat menurunkan pH larutan sehingga dapat

9 | Page

mengurangi kontaminasi, oleh sebab itu penelitian ini menggunakan kombinasi


konsentrasi penambahan bakteri Lactobacillus plantarum dan kombinasi waktu
perendaman sehingga menghasilkan total Bakteri Asam Laktat yang maksimum
dan nilai minimum untuk E. coli. Total Bakteri Asam Laktat merupakan
komponen yang sangat penting yang dapat mempengaruhi kualitas produk
berbasis probiotik.
Pada penelitian ini, jumlah bakteri kontaminan yaitu E.coli merupakan
faktor yang sangat penting pada pembuatan tempe probiotik karena diharapkan
dalam produk yang dihasilkan mempunyai jumlah bakteri kontaminan yaitu E.coli
yang rendah bahkan mencapai 0. Syarat mutu tempe menurut (SNI,1998), yaitu
tempe mempunyai kandungan kontaminan E. coli kurang dari 10 AMP/gram.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri kontaminan (E. coli) adalah
pertumbuhan Bakteri Asam Laktat (BAL)
Semakin tinggi pertumbuhan Bakteri Asam Laktat maka akan menurunkan
pH perendaman sehingga pada kondisi tersebut bakteri kontaminan khususnya
E.coli tidak akan tumbuh dengan baik karena pada kondisi asam bakteri
kontaminan ini tidak dapat hidup dengan baik bahkan mati (Collins,1999).
Menurut Ray (2004), penggunaan asam laktat dengan konsentrasi sebesar 1-2 %
pada pH 5 atau lebih dalam makanan, mampu menghambat pertumbuhan bakteri
positif dan gram negatif. Pada pH di bawah 5, asam laktat yang dihasilkan efektif
dalam mematikan jumlah populasi bakteri gram negative.
Bakteri kontaminan khususnya E. coli merupakan komponen yang penting
padapembuatan semua jenis produk, terutama pada penelitian ini yaitu pembuatan
tempe probiotik karena diharapkan pada produk ini mempunyai total Bakteri
Asam Laktat yang memenuhi standar tempe probiotik dan tidak mempunyai
bakteri kontamian (E.coli)dan parameter dari jumlah E.coli yang baik untuk
dijadikan tempe probiotik adalah 0.

10 | P a g e

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Katalis adalahsuatu zat yang dapat mempengaruhi kecepatan suatu reaksi,


tetapi ia sendiri pada akhir reaksi tak mengalami perubahan kimia. Proses

mempengaruhi kecepatan reaksi dengan katalisator ini disebut katalisis


Dengan kombinasi konsentrasi katalis bakteri Lactobacillus plantarum 1,8
gram dan waktu perendaman 5 jam menghasilkan pertumbuhan bakteri
Lactobacillus plantarum yang meningkat dan jumlah pertumbuhan bakteri
kontaminan E.colli yang kecil atau mendekati 0 sehingga dapat dijadikan
sebagai referensi tempe probiotik.

DAFTAR PUSTAKA
Resnick, Halliday. (1999). Fisika. Erlangga ; Jakarta
Sumiar dan Pertucci, H Ralph. (1999).Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern. Erlangga : Jakarta
Bra, E James. (2006). Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid 2. Bina Rupa
Aksara : Tanggerang
Bra, E James. (2004). Kimia Universitas Jilid 1. Bina Rupa Aksara :
Tanggerang

11 | P a g e

BERITA ACARA KELOMPOK 2


Jurnal Penelitian
Penambahan Konsentrasi Bakteri Lactobacillus plantarum Dan Waktu
Perendaman Pada Proses Pembuatan Tempe
Pertanyaan Fitri Jueriah
Bagaimana dampak negatif dari penambahan konsentrasi ragi yang meningkat
bagi kesehatan tubuh ?
Jawaban Budi,Panji,Ilvan
Jika konsentrasi ragi diperbanyak pada peda pembuatan tempe dan dikonsumsi
oleh manusia maka akan menambah suasana asam, dan jika ragi diperbanyak
otomatis bakteri yang terkandungnya pun akan semakin banyak dan ini akan
menambah rasa pahit dan membuat tempe busuk karena bakterinya banyak namun
mesianya sedikit. Dan tidak cocok dikonsumsi oleh penderita maag dan kanker
karena mengandung zat anti bakteri dan akan menumbuhkan bakterinya lagi pada
penderita kanker.
Pertanyaan Toni
1. Apakah katalis mempengaruhi kedudukan kesetimbangan sedangkan dalam
pengertiannya sendiri katalis tidak menimbulkan perubahan kimiawi diakhir ?
2. Apakah diakhir produk senyawa yang bertindak sebagai katalis terbentuk lagi
atau tidak?
Jawaban Anita
1. Katalis ini tidak mempengaruhi kesetimbangan reaksi.
2. Pada produk terbentuk lagi bakteri Lactobacillus plantarumyang menempel tapi
bakteri bagusnya karena terdapat banyak bakteri lain yang terkandung didalam
ragi tersebut.

12 | P a g e

Pertanyaan Abdul Aziz


1. Apakah Lactobacillus plantarummati pada suhu ekstrim (terlalu panas atau
terlalu dingin)?
2.Apakah faktor yang tidak menyebabkan terjadinya pembuatan tempe ?
Jawaban Mita dan Rinrin
1. Lactobacillus plantarumdapat tumbuh pada termofilik yaitu pada suhu 5560.
Pada suhu tinggi (diatas 60C) maka bakteri tidak dapat hidup secara normal
(lemah), reproduksinya tidak berlangsung normal.
Pada suhu rendah (dibawah suhu kamar 37 C) maka bakteripun tidak dapat hidup
secara normal (lemah) dan reproduksinyapun tidak berlangsung normal juga.
2. Faktor tidak mengacu pada pembuatan tempe namun mengacu pada
pertumbuhan bakteri pada proses pembuatan tempe.
Pertanyaan Lisma
Pada prosedur pembuatan tempe dimasukan ke plastik dan plastik dilubangi agar
oksigen dapat masuk, namun kenapa harus dibungkus lagi dengan menggunakan
koran dan kenapa penyimpanan tempe tidak boleh ditumpuk ?
Jawaban Dina dan Lissa
Dilubangi agar oksigen dapat masuk, dan ditutupi koran agar tetap pada suhu
kamar, dan penyimpanan tidak boleh ditumpuk karena dapat menyebabkan bakteri
susah berkembang dan akan menyebabkan bakteri mati (busuk).
Pertanyaan Wulan
1. Bagaimana melihat pertumbuhan jamur ?
2. Apakah peran dari bakteri Lactobacillus plantarumdan E.coli dan pengaruhnya
dalam pembuatan tempe ?
Jawaban Arini, Dameria,Fitriyani
1. Dalam melihat pertumbuhan bakteri dapat menggunakan instrumen seperti
MRS yakni suatu media untuk pembentukan bakteri, yang pertama Lactobacillus

13 | P a g e

plantarum di inokulasi yakni pembentukan bakteri pada media, di Inkubasi yang


menunjukan adanya bakteri Lactobacillus plantarum.
2. Pada kedelai terdapat Lactobacillus plantarumdan dalam bakteri pun
salahsatunya terkandung bakteri Lactobacillus plantarumyang akan terakumulasi
dan menyebabkan bakteri kontaminasi yaitu E.Coli akan menyusut, sehingga
pembentukan tempe probiotik akn optimal karena yang tersisa dalam tempe
adalah bakteri positif yang baik bagi tubuh.
Pertanyaan Endang
1. dalam proses pertumbuhan bakteri terdapat CPU. Apakah pengertian CPU dan
bagaimana ujinya ?
2. Bagaimana taksonomi dari Lactobacillus plantarum ?
Jawaban Rinrin dan Rima
1. CPU bernilai 106 yang merupakan satuan dari Coloning Per Unit yakni terdapat
dalam analisis mikrobiologi.
2. Kerajaan

: Bacteria

Familia

Genus

Lactobacillaceae
Divisi

: Firmicutes

Lactobacillus
Kelas

: Bacilli

Ordo

:Lactobacillales

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai