Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN
ENZIM

OLEH:

NAMA : UTDIYAH MILASARI


NIM : 08041281924028
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : EVI ROLINA PUTRI

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Judul Praktikum : Enzim


Hari/Tanggal Praktikum : Selasa/ 9 November 2021

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan tanaman yang berasal dari biji diawali dari proses
perkecambahan. Dalam pertumbuhannya memerlukan energi, dan energitersebut
berasal dari perombakan bahan-bahan organik seperti karbohidratlemak dan
protein. Enzim yang digunakan untuk merombak protein adalahenzim protease,
perombakan lemak adalah enzim lipase dan pati memerlukanenzim amilase.
Enzim-enzim tersebut secara bersamaan dihasilkan tumbuhanselama proses
perkecambahan (Dwijoseputro, 1983).
Enzim adalah protein yang khusus disintesa oleh sel hidup untuk
mengkatalisa reaksi yang langsung didalamnya. Oleh karena itu reaksi itu banyak
sekali, maka biokatalisator yang membentuk jumlah maupun jenisnya tak
terhitung banyaknya. Secara umum, enzim menghasilkan kecepatan, spesifikasi,
dankendali pengaturan terhadap reaksi dalam tubuh. Enzim berfungsi
sebagaikatalisator, yaitu senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
Suatuenzim dapat mempercepat reaksi 10 kali lebih cepatdibandingkan ketika
reaksi tersebut tidak menggunakan katalis. Sepertikatalis lainnya, enzim juga
menurunkan atau memperkecil energi aktivasisuatu reaksi kimia (Hamzah, 2018).
Enzim tersusun atas protein, oleh karena itu pengaruh pH berhubungan
erat dengan sifat asam-basa yang dipunyai oleh protein. Pengaruh reaksi sebagian
besar naik, dengan kenaikan suhu sampai batas tertentu. Setiap naik 100C
kecepatan reaksinya naik dua kali. Suhu mempunyai dua pengaruh yang saling
berlawanan terhadap aktivitas enzim. Pertambahan suhu akan menaikkan aktivitas
enzim, sebaliknya juga akan mendenaturasi enzim (Herdyastuti, 2016).
Enzim dapat ditemukan baik pada hewan maupun pada tumbuhan. Salah satu
enzim yang ditemukan di dalam tumbuhan adalah amilase. Amilase adalah enzim

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


yang dapat menghidrolisis amilum menjadi glukosa. Enzim dapat ditemukan baik
pada hewan maupun pada tumbuhan. Salah satu enzim yang ditemukan di dalam
tumbuhan adalah amilase. Amilase adalah enzim yang dapat menghidrolisis
amilum menjadi glukosa (Robi’a, 2015).
Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena panas, asam dan basa kuat,
pelarut organik atau apa saja yang bisa menyebabkan denaturasi protein. Enzim
dinyatakan mempunyai sifat yang sangat khas karena hanya bekerja pada substrat
tertentu. Fungsi penting dari enzim adalah sebagai biokatalisator, reaksi kimia
secara kolektif membentuk metabolisme perantara sel, suatu bagian yang sangat
kecil dari suatu molekul besar protein enzim sangat berperan untuk katalis reaksi
(Soda, 2013).
Enzim mempunyai peranan katalis dalam menurunkan aktivitas dari reaksi
energi. Aktivasi dapat diartikan sebagai sejumlah energi atau kalori yang
diturunkan oleh suatu mol zat pada temperatur tertentu untuk membawa molekul
kedalam aktifnya atau keadaan aktivnya. Enzim hanya bersifat spesifik , artinya
spesifik untuk substrat tertentu (molekul reaktan) beberapa enzim bekerja pada
tipe ikatan tertentu, sehingga enzim jenis ersebut dapat bekerja pada banyak
substrat yang memiliki ikatan tertentu. Enzim terdiri atas dua bagian, yaitu
koenzim dan apoenzim. Koenzim dan apoenzim membentuk haloenzim yang
merupakan enzim aktif. Tanpa adanya koenzim, enzim menjadi tidak aktif
(Sitompul, 1995).
Enzim adalah protein yang mempunyai aktivitas katalis. Reaksi –
reaksi kimia yang terjadi dalam sel hidup secara keseluruhan disebut
metabolism. Beberapa reaksi membentuk molekul-molekul besar misalnya
pati, selulosa, lemak, protein dan asam nukleat. Banyak enzim yang dalam
aktifitasnya memerlukan komponen nonprotein yang disebut kofaktor.
Kofaktor dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu ion anorganik (activator), gugus
prostetik dan koenzim. Banyak molekul organic beberapa merupakan kerabat
vitamin berlaku sebagai kofaktor (Dwinastiti, 2012).

1.2. Tujuan Praktikum

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Praktikum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh kadar enzim terhadap
reaksi pengubahan amilum menjadi glukosa.
II. HASIL PERCOBAAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai
berikut:
2.1. Tabel pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan reaksi
No Konsentrasi Waktu Perubahan
.
1. 100% 18 detik Berubah warna menjadi biru kehitaman.
2. 50% 28 detik Berubah warna menjadi biru kehitaman.
3. 25% 45 detik Berubah warna menjadi biru kehitaman.

2.2. Grafik pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan reaksi

Pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan reaksi


50
45
40
35
Waktu (detik)

30
25
20
15
10
5
0
100 50 25

Konsentrasi (persen)

2.3. Tabel pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


No Suhu Waktu Perubahan
.
1. Dingin 8,56 detik Berubah warna menjadi biru kehitaman.
2. Panas (45ºC) 10,42 detik Berubah warna menjadi biru kehitaman.
3. Ruangan 19, 87 detik Berubah warna menjadi biru kehitaman.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


2.4. Grafik pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim

Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


25

20
Waktu (detik)

15

10

0
Dingin Panas Ruangan

Suhu

2.5. Tabel pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim polifenol oksidase pada
buah apel
No. Suhu Menit ke-

5’ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’


1. 10º C - - - + + +
(Kulkas)
2. Ruangan - + + + ++ ++

Keterangan :
(-) : tidak berubah warna
(+) : mulai berwarna coklat
(++) : hampir separuh berwarna coklat
(+++) : seluruh bagian berwarna coklat

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


III. PEMBAHASAN
Berdasakan praktikum yang telah dilaksanakan sebelumnya pada percobaan
enzim didapatkan bahwa semakin tinggi konsentrasi enzim yang diberikan makin
cepat waktu reaksi berlangsung. Hal ini dapat diamati dari warna yang berubah
menjadi biru tua yang menunjukkan bahwa tabung tersebut hanya mengandung
amilum. Menurut Kasmir (2014), menyatakan bahwa enzim mempercept laju
reaksi antara108 -1020 kali. Enzim merupakan polimer biologik yang
mengatalisis lebih dari satu proses dinamik yang memungkinkan kehidupan
seperti yang kita kenal sekarang.
Pertumbuhan tanaman yang berasal dari biji diawali dari proses
perkecambahan. Dalam pertumbuhannya memerlukan energi, dan energi tersebut
berasal dari perombakan bahan-bahan organik. Enzim yang digunakan untuk
merombak protein adalah enzim protease, perombakan lemak adalah enzim lipase
dan pati memerlukan enzim amilase. Menurut Bahri (2012), menyatakan bahwa
enzim-enzim tersebut secara bersamaan dihasilkan tumbuhan selama proses
perkecambahan sehingga pada praktikum ini kecambah kacang hijau yang masih
berumur 2 hari mempunyai banyak sekali enzim yang diproduksi oleh tumbuhan
untuk membentuk energi dalam perkecambahan.
Apabila suhu terlalu tinggi, struktur tiga dimensi enzim akan rusak,
sehingga substrat tidak lagi dapat terikat dengannya. Menurut Almira (2016),
menyatakan bahwa dengan demikian enzim tersebut tidak akan dapat menjalankan
fungsinya lagi sebagai biokatalisator.Pada umumnya denaturasi ini bersifat tidak
terbalikan atau permanen. Sehingga pada konsentrasi enzim 0% enzim sudah
mengalami denaturasi sehingga tidak dapat berikatan dengan substrat
menyebabkan tidak adanya enzim yang dapat mengubah amilum menjadi glukosa.
Pada konsentrasi enzim 100% menunjukkan perubahan warna yang
pertama sangat cepat. Menurut Isnawati (2009), menyatakan bahwa dalam hal ini,
dapat disimpulkan bahwasemakin tinggi kadar enzim yang ditambahkan pada

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


larutan amilum makasemakin cepat reaksi enzim amilase dalam mengubah
amilum menjadi glukosa. Hal ini sesuai dengan fungsi enzim sebagai katalisator
biologi yaitu dapat mempercepat suatu reaksi kimia dengan cara menurunkan
energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi yang diperlukan supaya molekul-
molekul substrat berada pada puncak transisi atau puncak ketidakstabilan.
Penambahan larutan buffer yaitu larutan yang tahan terhadap perubahan
pH dengan penambahan asam atau basa. Menurut Alviyunita (2014), menyatakan
bahwa larutan seperti itu digunakan dalam berbagai percobaan biokimia dimana
dibutuhkan pH yang terkontrol dan tepat. Sebagai uji iodin euntuk menunjukkan
ada atau tidaknya amilum pada suatu larutan dan untuk menunjukkan perubahan
warna menjadi kuning sebagai indikator adanya reaksi kimia antara enzim amilase
dengan amilum dalam membentuk glukosa.
Pada konsentrasi enzim 0% reaksi pengubahan amilum menjadi
glukosa sangat lambat. Hal ini disebabkan karena enzim tidak aktif. Ketidak
aktifan enzim disebabkan karena enzim dipanaskan. Menurut Kamaunang
(2017), menyatakan bahwa akibat pemanasan tersebut, makaenzim yang
merupakan protein mengalami denaturasiyakni peristiwa perubahan struktur
protein dari bentuk tiga dimensi menjadi tidak beraturan sehingga substrat tidak
dapat terikat dengan enzim. Oleh karena itu enzim kehilangan sifat katalisnya dan
menyebabkan kecepatan reaksi menjadi lambat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi enzim diantaranya adalah
suhu, pH, konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, dan zat-zat penghambat. Enzim
meningkatkan laju sehingga terbentuk kesetimbangan kimia antara produk dan
pereaksi. Menurut Milind (2011), menyatakan bahwa alam keadaan fisiologi yang
normal, suatu enzim tidak mempengaruhi jumlah produk dan pereaksi yang
sebenarnya dicapai tanpa kehadiran enzim.
Amilum terdiri atas tiga jenis yaitu α-amilase, β-amilase dan γ-amilase,
dimana α-amilase ini terdapat dalam mulut (saliva) yang menghidrolisa ikatan
α(1→4) pada cabang sebelah luar glikogen dan amilopektin menjadi glukosa,
sejumlah kecil maltosa, dan suatu inti tahan hidrolisa yang disebut dekstrin.
Artinya enzim ini dapat memecah ikatan 1,4 glioksida sehingga bersifat
endoamilasi yang memutuskan ikatan pada bagian tengah. Menurut Novianti

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


(2012), menyatakan bahwa pada β-amilase merupakan amilum yang banyak
terdapat dalam tumbuhan dan sifatnya memutuskan ikatan pada bagian ujung
(eksoamilase) sedangkan γ-amilase terdapat didalam hati baik hati manusia
maupun hati hewan.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kecambah kacang hijau segar tujuannya adalah untuk membuktikan
semakin besar volume individu, maka semakin besar pula panas yang
dihasilkan.
2. Respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu konsentrasi substrat
respirasi yang tersedia, temperature, cahaya, konsentrasi oksigen di udara,
konsentrasi karbon dioksida, tersedianya air, dan senyawa kimia.
3. Respirasi terdiri dari beberapa tahapan yaitu, tahapan glikolisis, siklus
krebs, dan rantai transpor elektron.
4. Mekanisme secara umum yang beralih antara mode respirasi
katabolik dan anabolik, serta sarana umum yang digunakan untuk
mengendalikan status pada karbon, energi dan redoks sel.
5. Laju respirasi dapat menahan penggunaan asam-asam organik
sehingga dapat ditekan untuk mempertahankan total asam pada
tanaman selama dalam proses penyimpanan.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


DAFTAR PUSTAKA
Almira, Gaby. 2016. Penentuan Aktivitas dan Kinetika Papain. (Suryatinah, N.,
Andiarsa, D., dan Hairani, B. 2013). Jurnal Epidemiolog dan Penyakit
Alviyulita, M., Pinta R.M., dan Farida. 2014. Pengaruh Penambahan Ammonium
Sulfat (NH4)2SO4 dan Waktu Perendaman Buffer Fosfat Terhadap
Perolehan Crude Papain dari Daun Pepaya (Carica papaya, L.). Jurnal
Teknik Kimia USU. 3 (3) : 8-12
Bahri, Syaiful., Moh, Mirzan., dan Moh, Hasan. 2012. Karakterisasi
EnzimAmilase Dari Kecambah Biji Jagung Ketan (Zea mays ceratina L.).
Journal Natural Sciencies,1:132-143.
Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.
Dwinastiti, A. 2012. Pengaruh Varietas dan Penambahan NaCl pada Getah
Pepaya Terhadap Rendemen dan Mutu Papain. [Skripsi]. Bogor: Fakultas
Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Hamzah, F. 2018. Pemurnian Papain, Pengembangan Produk Lotion Pemutih
Kulit dan Sabun Pembersih Muka. Agriplus. 8 (3) :89-96.
Herdyastuti, N. 2016. Isolasi dan Karakterisasi Ekstrak Kasar Enzim Bromelin
dari Batang Nanas (Ananas comusus L.merr). Berk Panel. 12 (1) : 75-77.
Isnawati. 2009. Biokimia. Surabaya: UNESA University Press.
Kumaunang, M., dan Kamu, V. 2011. Aktivitas Enzim Bromeilin dari Ekstrak
Kulit Nanas (Ananascomosus). Jurnal Ilmiah Sains. 3 (2) : 198-201.
Kasmir, M., Siti, N., dan Sitti, R. 2014. Ekstrak Enzim Protease Dari Daun Palado
(Agave angustifolia) dan Pemanfaatannya dalam Proses Pembuatan Virgin
Coconut Oil. Jurnal Akad.Kim. 3 (3) : 111-120.
Milind, P., dan Gurditta. 2011. Basketful Benefits of Papaya. Journal Science. 2
(7) : 6-12.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Novianti Tri, Puji Ardiningsih, Winda Rahmalia. 2012. Pengaruh Temperatur
Terhadap Aktivitas Enzim Protease dari Daun Sanksang (Pycnarrhena
Cauliflora Diels). Jurnal Kimia. 1 (1) : 31-34.

Robi’a dan Sutrisno. 2015. Karakteristik Sirup Glukosa dari Tepung Ubi Ungu
(Kajian Suhu Likuifikasi dan Konsentrasi α-amilase). Jurnal Ekoenzim. 3
(1) : 44-59

Sitompul, S. M. dan Guritno. B. 1995. Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta :


UGM Press.

Soda, F. N. dan Agustini, R. 2013. Pengaruh Penambahan Ion K+ Terhadap


Aktivitas Enzim Papain. Surabaya : Jurusan Kimia Universitas Negeri
Surabaya.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


LAMPIRAN

Pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan reaksi

Perubahan warna pada konsentrasi yang berbeda

Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim

Perubahan warrna pada suhu dingin dan suhu ruang

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Perubahan warna pada suhu panas (45ºC)
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2021)

5 menit

10 menit

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


15 menit

20 menit

25 menit

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


30 menit
(Dokumentasi Pribadi, 2021)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021

Anda mungkin juga menyukai