4.1 Klorofil
4.1.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari hasil praktek klorofil klorofil yaitu :
4.1.2 Pembahasan
Pada pengamatan yang kami lakukan di peroleh hasil, bahwa kadar klorofil
tertinggi terdapat pada jagung tua dengan jumlah klorofil totalnya mencapai
18,3214 mg/l dan klorofil pada daun muda totalnya mencapai 13,77195, pada
daun kakao tua klorofil totalnya mencapai 13,307 dan pada kakao muda klorofil
totalnya mencapai 9,8306, sedangkan pada daun tanaman kelor tua klorofil
totalnya mencapai 14,3868 dan pada daun kelor muda klorofil totalnya mencapai
12,566. Dari hasil tersebut dpat di simpukan bahawa tanaman yang daunnya tua
paling tinggi jumlah klorofil totalnya di bandingkan dengan daun tanaman yang
muda karena pada daun yang tua lebih aktif melakukan fotosintesis, dibandingkan
dengan daun yang muda yang masih dalam proses pembentukandan masih relatif
24
25
menghasilkan kllorofil. Pada pengamatan kadar klorofil (tabel 1.) antara klorofil
A dan klorofil B dimana klorofil B lebih tinggi kadarnya pada daun muda di
hijau. Oleh karena itu daun muda lebih sedikit jumlah klorofilnya.
menghasilkan warna hijau merah, klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap
cahaya bagian merah dan ungu spektrum,cahaya hijau yang paling sedikit diserap
seperti misalnya daun maka sinar hijau akan dikirimkan dan dipantulkan sehingga
Fotosintesis terjadi pada semua bagian berwarna hijau pada tumbuhan karena
4.2 Vitamin
4.2.1 Hasil
26
Adapun hasil yang diperoleh dari hasil praktek klorofil klorofil yaitu :
4.2.2 Pembahasan
Pada pengamatan yang kami lakukan di peroleh hasil bahwa kadar vitami C
tertinggi terdapat pada bayam 0,0118 % , sedangkan kadar vit C terendah terdapat
pada Kacang Panjang 0,002 %. Jeruk yang sering kita dengar memiliki kadar vit
C tertinggi, hanya memiliki kadar vitamin C sebesar 0,0048 % jauh dari kadar
Pada hasil pengamatan kadar vitamin C (Tabel 2. ), kadar titrasi dari bayam
sebesar 3,4 ml, jeruk 1,4 ml, kacang panjang 0,6 ml, dan pisang 2,5 ml. Data
tersebut dapat diketahui bahawa kadar vitamin C Juga di pengaruhi oleh jumlah
titrasinya, oleh karena itu kadar vitamin C bayam lebih tinggi dibandingkan
dengan jeruk karena kadar titrasi dari jeruk lebih rendah dari bayam.
Walaupun begitu mungkin saja pada saat itu disimpan dalam freezer, buah
disebabkan karena sifat dari vitamin C yang mudah teroksidasi baik oleh
27
perlakuan panas maupun perlakuan lainnya. Kerusakan vitamin C dalam kasus ini
dapat terjadi karena vitamin C ini teroksidasi oleh cahaya atau sesaat sebelum
pulp ini dimasukkan ke dalam freezer, pulp tersebut sempat disimpan pada suhu
kamar atu bahkan suhu tunggi. Vitamin C teroksidasi dalam larutan oleh oksigen,
Fe, Cu, enzim askorbat oksidase, sinar, temperatur yang tinggi. Fe ini bisa masuk
ke dalam pulp jambu pada saat proses pembuatan pulp dengan menggunakan
4.3 Enzim
4.3.1 Hasil
Adapun hasil yang di peroleh dari praktikum Enzim adalah sebagai berikut:
4 5 5
5 6 35
6 7 5
35
30 30
60
50 50 50
Laju Reaksi (Menit)
40
35
30
20
10
5 5
0
2 3 5 6 7
Volume Saliva (ml)
70
60 60
55
50
45
Laju Reaksi
40
35
30
20
10
6
0
2 3 5 6 7
Volume Pati 1% (ml)
60
55
50
45
Laju Reaksi (Menit )
40
30
20
10
5 5
0
30 50 70 80
Tempratur Suhu (°C)
4.3.2 Pembahasan
di peroleh bahwa seluruh tabung berubah warna kecuali tabung berkode 3, dengan
enzimatik diperoleh hasil bahwa pada tabung 1dan 2 memiliki waktu yang sama
yaitu 50 menit , padahal volume salivanya berbeda yakni 2 dan 3 ml, kadang-
kadang terjaddi penyimpangan dari persamaan ini, sehingga diperoleh hasil yang
agak melengkung. Biasanya, penyimpangan ini terjadi jika enzim yang dipelajari
juga terdapat dalam sediaan enzim dengan kemurnian yang tinggi. Dalam keadaan
tetap, maka kecepatan reaksi (v) akan meningkat sampai suatu batas kecepatan
maksimum. Karena itu enzim intrasel seharusnya tidak ditemukan dalam serum
diukur dalam serum terutama dibuat oleh jaringan atau organ tententu,maka
tabung satu tidak mengalami perubahan warna, sedangkan pada tabung 6 dengan
suhu 80°C perubahan cukup cepat yaitu 5 menit kurang sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu maka semakin cepat juga reaksinya.
Suhu dimana enzim mengalami denaturasi adalah di atas suhu 60°C, denaturasi
4.4.1 Hasil
Uji iodium
No. Perlakuan Uji fehling (endapan )
(warna )
4.4.2 Pembahasan
33
Dari pengamatan yang kami lakukan di peroleh hasil dari uji hidrolisis
polisakarida oleh enzim pada uji iodium kami mendapat padahasil lima menit
pertama (1) mendapatkan kuning orange. Pada menit kedua terjadi perubahan
warna menjadi kuning orange kecoklatan, kemudian pada menit ketiga warnanya
kuning agak bening , pada menit keempata warnanya kuning orange, dan pada
menit kelima warnanya kuning orange kcoklatan. Pada lima menit pertama hingga
menit kelima selalu terjadi perubahan warna yang menandai adanya senyawa
warna ungu kehitaman yang menandakan adanya glukosa atau amilum yang
asam-asam organik yang sering digunakan adalah H2SO4, HCL, dan HNO3.
Potongan rantai pati oleh asam lebih tidak teratur dibandingkan potongan rantai
pati oleh enzim, hasil potongan oleh asam adalahcampuran dekstrim, maltosa, dan
glukosa sementara enzim bekerja secara vesifik sehingga hasil hidrolisis dapat
dikendalikan.(assegaf, 2009)
Amilosa dengan iodium akan berwarna biru, amilopektan dengan iodium akan
berwarna coklat.(sudarmadji,2003)
34
tabung satu berwarna biru namun, namun terdapat endapan merah bata hal ini
merah bata. Pada tabung tiga terjadi perubahan warna menjadi hijau tua dan
Dari percobaan hidrolisis polisakarida oleh asam dari uji fehling adalah
pada tabung satu diperoleh waran putih pucat,dan pada tabung 2 di peroleh warna
glukosa. Namun pada percobaan ini kami mendapatkan hasil dengan tabung
tetesi NaOH tabung belum terlalu dingin sehingga tidak terjadi reaksi yang
4.5.1 Hasil
Adapun hasil yang kami peroleh dari hasil praktikum penentuan asam
lemak bebas adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Hasil pengamatan kadar asam lemak bebas pada beberapa jenis minyak
4.5.2 Pembahasan
Adapun hasil yang kami peroleh dari penentuan asam lemak bebas (tabel
9.), bahwa minyak kelapa sawit yang masih baru dan tidak pernah ada pemakaian
sebelumnya kadar asam lemak bebasnya lebih rendah , sedangkan pada minyak
warnanya tidak lagi seperti warna minyak pada umumnya yaitu berwarna coklta
kehitaman, kadar asam lemak bebasnya lebih tinggi sekitar 1,616%, dibandingkan
Asam lemak bebas adalah asam lemah yang terbentuk akibat proses
hidrolisis yang terjadi pada lemak sehingga menghasilkan gliserol dan asam
lemak bebas. Kadar air yang tinggi baik yang terkandung pada minyak ataupun
pada bahan pangan yang akan diolah dengan miinyak mengakibatkan semakin
banyak terbentuknya asam lemak bebas. Kandungan asam lemak bebas yang
begitupula bahan makanan yang kelak akan diolah bersama minyak tersebut.
36
Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi, dan hidrolisa enzim selama
pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar
lebih besar dari berat lemak akan mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan
Minyak kelapa tidak larut dalam air sehingga dibutuhkan alkohol untuk
alkohol pada minyak kelapa yang ingin ditentukan kadar asam lemak bebasnya
penambahan alkohol adalah untuk melarutkan lemak atau minyak dalam sampel
agar dapat bereaksi dengan basa alkali. Karena alkohol yang digunakan adalah
indikator pembuktian bahwa bahan tersebut bersifat asam atau basa. Pada
praktikum ini, setelah dititrasi dengan NaOH, larutan alkohol dan Minyak kelapa
yang telah ditetesi indikator pp berubah warna menjadi merah muda. Hal ini
membuktikan bahwa larutan tersebut bersifat basa. Pada percobaan larutan NaOH
diberi fenoftalen, lalu warnanya berubah menjadi merah lembayung, maka trayek
Penggunaan NaOH saat proses titrasi adalah untuk menentukan kadar asam
lemak bebas yang terkandung dalam minyak kelapa. Jumlah volume yang
digunakan untuk menitrasi larutan minyak kelapa dan alkohol digunakan dalam
proses penentuan asam lemak bebas. Volume yang diperoleh dari proses titrasi
digunakan dalam perhitungan penentuan kadar asam lemak bebas yang tergantung