Suyati - Identifikasi & Antibiotik Bakteri Gram Negatif PD Sample Urin PDF
Suyati - Identifikasi & Antibiotik Bakteri Gram Negatif PD Sample Urin PDF
SKRIPSI
SUYATI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2010
ABSTRAK
Suyati. Identifikasi dan Uji Antibiotik Bakteri Gram-Negatif pada Sampel Urin
Penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK). Dibimbing oleh Rina A. Mogea dan D.K
Erari.
Infeksi saluran kemih merupakan infeksi bakteri yang terjadi di saluran
kemih, yang kejadiannya di Indonesia masih cukup tinggi. Antibiotik merupakan
kelompok obat yang digunakan untuk mengobati penyakit infeksi, temasuk
infeksi saluran kemih. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan
mempercepat berkembangnya kuman penyebab infeksi yang resisten. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bakteri Gram-negatif pada sampel urin penderita
ISK dan mengetahui kepekaan antibiotik terhadap bakteri yang berhasil
diidentifikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dan hasil yang didapat ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar.
Hasil menunjukkan bakteri yang didapat pada sampel urin penderita ISK adalah
bakteri Gram-negatif bentuk batang atau basil dari famili Enterobacteriaceae
adalah Escherichia coli (3 isolat), Serratia marcencens (1 isolat), Kluyvera
ascorbata (1 isolat) dan Hafnia alvei (1 isolat). Hasil perhitungan persentasi
bakteri penyebab infeksi saluran kemih berturut-turut dari yang tertinggi adalah E.
coli (60%), K. ascorbata (20%) dan H. alvei (20%). Berdasarkan uji antibiotik,
streptomicin bersifat sensitif terhadap bakteri E. coli, S. marcescens, dan K.
ascorbata. Sedangkan bakteri H. alvei bersifat resisten terhadap antibiotik
penisilin, streptomisin dan neomisin.
Kata kunci: infeksi saluran kemih, bakteri Gram-negatif, antibiotik
IDENTIFIKASI DAN UJI ANTIBIOTIK BAKTERI GRAMNEGATIF PADA SAMPEL URIN PENDERITA INFEKSI
SALURAN KEMIH (ISK)
SUYATI
Skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dari
Universitas Negeri Papua
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2010
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Trenggalek 10 September 1987, anak pertama dari tiga
bersaudara dari pasangan Bapak Mislani dan Ibu Tumini. Pada tahun
1996
penulis terdaftar pada SD INPRES SP XI dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun
yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP N 7 Warmare dan lulus pada
tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikan di SMA 2
Manokwari dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama melalui jalur
Seleksi Mahasiswa Andalan Masuk Universitas Negeri Papua (SESAMAUNIPA) penulis terdaftar dan melanjutkan studi pada Jurusan Biologi FMIPA
UNIPA.
Selama kuliah penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Mikrobiologi
untuk mahasiswa D3 Keperawatan
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI..........
DAFTAR GAMBAR.....
DAFTAR TABEL..........
DAFTAR LAMPIRAN..
I PENDAHULUAN.......
1.1 Latar Belakang........
1.2 Masalah.......
1.3 Tujuan dan Manfaat....
i
iii
iv
v
1
3
3
II TINJAUAN PUSTAKA.............
2.1 Bakteri..............
2.2 Fisiologi dan Pertumbuhan Bakteri......
2.3 Metabolisme Bakteri....
2.4 Identifikasi Bakteri.
2.5 Media Pertumbuhan Bakteri ..
2.6 Infeksi Saluran Kemih........
2.7 Antibiotik ..
4
5
7
7
9
10
11
14
14
14
14
15
15
15
15
15
21
21
21
22
23
39
42
42
DAFTAR GAMBAR
Halaman
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
39
39
39
39
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Kemampuan Penghambatan Antibiotik.....
22
31
4.2 Hasil Hitung Koloni Bakteri pada Sampel Urin Penderita ISK..............
35
38
40
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Tabel Identifikasi Bakteri Basil Gram-negatif .........................................
46
48
52
ISK.........
Rumus ini digunakan untuk menentukan jumlah koloni bakteri pada sampel urin.
Jumlah koloni bakteri tersebut digunakan untuk memastikan apakah bakteri yang
terdapat pada sampel urin sebagai bakteri penginfeksi (>10 5) atau bakteri
kontaminan (<105).
3.5.4.2 Uji Mikroskopis atau Pewarnaan Gram
Uji morfologi dilakukan dengan pewarnaan Gram dari setiap koloni terduga.
Pewarnaan Gram bertujuan untuk melihat bentuk atau morfologi dan sifat
pewarnaan dari mikroorganisme tersebut. Adapun prosedur kerja pewarnaan
Gram adalah sebagai berikut:
a. Disiapkan kaca objek yang bersih, bebas dari kotoran terutama
minyak.
b. Secara aseptik, diambil kultur bakteri dan dioleskan pada kaca objek
dengan menggunakan ose bulat dan diberi setetes air steril untuk
membentuk dan menyebarkan bakteri secara merata pada kaca objek.
c. Olesan bakteri dibiarkan mengering kemudian difiksasi di atas lampu
bunsen sampai olesan bakteri benar-benar kering.
d. Selanjutnya kristal ungu diambil dengan pipet tetes dan diteteskan di
atas olesan bakteri sampai semua olesan terendam, lalu dibiarkan
selama satu menit.
e. Kemudian olesan dicuci dengan air mengalir sampai kristal ungu tidak
tercuci lagi.
f. Di atas olesan bakteri kemudian ditambahkan larutan iodin dan
dibiarkan terendam selama satu menit dan dicuci dengan air mengalir.
g. Setelah itu usapan bakteri ditetesi dengan alkohol 70% selama 30 detik
hingga seluruh warna birunya hilang. Kemudian usapan bakterinya
dicuci kembali dengan air mengalir. Bubuhkan larutan safranin selama
1 menit dan dicuci kembali dengan air mengalir setelah itu
dikeringaginkan.
h. Preparat diamati di bawah mikroskop dengan menggunakan lensa
okuler 10x dan lensa objektif 100x. Jika penampakan sel bakteri
berwarna ungu maka bakteri bersifat Gram-positif, tetapi jika berwarna
kemudian difoto
- Lereng
- H2S
- Gas
melihat adanya indol digunakan reagen kovac yang memberikan reaksi warna
merah apabila tes positif.
Cara kerja:
Diambil bakteri biakan pada media KIA sebanyak 1 ose dan diinokulasi
pada media MIO (motiliti indol ornitin) dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu
370C. Setelah 24 jam biakan tadi ditambahkan dengan larutan reagen kovacs
sebanyak 0,2 ml, dimana larutan ini digunakan untuk melihat kehadiran indol
yang ditandai dengan terbentuknya cincin merah pada lapisan atas media.
3.5.4.9 Uji Phenylalanine Deaminaase (PAD)
Media PAD merupakan media agar miring. Tujuan dari uji PAD yaitu untuk
mengetahui jenis bakteri yang memiliki enzim Phenylalanine Deaminase.
Cara kerja:
Diambil biakan bakteri pada media KIA kemudian diinokulasikan pada
media PAD dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C. Setelah 24 Jam
pertumbuhan agar miring ditetesi 5 tetes reagen PAD dan tabung dibolak-balikan
setengah lingkaran hingga reagen menutupi seluruh permukaan agar. Timbulnya
warna hijau dalam waktu 10 menit, berarti tes positif dari warna dasar media yaitu
putih.
3.5.4.10 Uji Voges Proskauer (VP)
Uji ini bertujuan untuk mendeteksi adanya acethyl methyl carbinol yang
diproduksi oleh bakteri tertentu dalam pembenihan VP. Adanya bekteri tertentu
yang dapat memproduksi acethyl methyl carbinol dapat diketahui dengan
penambahan reagen voges proskauer (reagen VP).
Cara kerja:
Biakan bakteri dari media KIA diinokulasi pada media VP dan diinkubasi
selama 24 jam pada suhu 370C. Selanjutnya ditambahkan reagen omiera
kemudian dikocok pelan hingga tercampur dan dibiarkan selama 15 menit,
terjadinya warna orange berarti tes positif dari warna dasar media yaitu putih
bening.
3.5.4.11 Uji Methyl Red (MR)
Uji ini bertujuan untuk menentukan adanya fermentasi asam campuran.
Beberapa bakteri memfermentasi glukosa dan menghasilkan berbagai produk
maka
dasarnya
akan
berwarna
kuning,
tetapi
bakteri
yang
X 100%
Cara kerja:
1. Sebanyak 0,5 ml bakteri dari media NB diteteskan pada media NA dalam
cawan petri kemudian diratakan dengan sprider, kemudian paper disk
antibiotik diletakan di atas media NA.
2. Selanjutnya media NA diinkubasi selama 48 jam pada suhu 370C.
3. Zona hambat atau zona bening di sekeliling paper disk antibiotik kemudian
diukur manggunakan kaliper.
Jenis Antibiotik
Resisten
Intermediet
Sensitif
Penicilin
<11 mm
11-12 mm
>13 mm
Streptimicin
<13 mm
13-15 mm
>15 mm
Neomicin
<11 mm
11-12 mm
>13 mm