Anda di halaman 1dari 19

ISOLASI DNA TANAMAN dan

ELEKTROFORESIS DNA
Laporan Praktikum Genetika
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Genetika (BI409)

Disusun oleh :
Kelompok 1, Kelas B
Ridwan Maulana (0704739)
Adriana (0706685)
Eva Hafida (0704558)
Jeina Kranimulia Putri (0608383)*
Noviyanti F (0704401)
Ratna Sari Murti (0700733)
Zea Zetina (0704479)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk
mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. DNA terdapat
pada nukleus, mitikondria, dan kloroplas. Perbedaan ketiganya adalah DNA nukleus
berbentuk linier dan berasosiasi sangat erat dengan protein histon, sedangkan DNA
mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak berasosiasi dengan protein histon.
Selain itu DNA mitokondria dan kloroplas memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan
sifat-sifat yang berasal dari garis ibu. Sedangkan DNA nukleus memiliki pola pewarisan
sifat dari kedua orangtua. Dilihat dari organismenya, struktur DNA prokariot tidak
memiliki protein histon dan berbentuk sirkular, sedangkan DNA eukariot berbentuk linier
dan memiliki protein histon.
DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang anti pararel dengan komponenkomponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat dan pasangan basa. Sebuah
sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh
sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap dari materi genetik (DNA) yang dimiliki
suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom.

DNA juga dapat diisolasi,

baik pada manusia maupun tumbuhan. DNA manusia dapat diisolasi melalui darah.
Komponen darah yang diisolasi yaitu sel darah putih, karena memiliki nukleus dimana
terdapat DNA didalamnya.
DNA yang diisolasi dari tanaman seringkali terkontamoinasi oleh polisakarida
dan metabolit sekunder

seperti tannin, pigmen, alkaloid, dan flavonoid. Salah satu

kesulitan isolasi DNA dari tanaman tinggi adalah proses destruksi dinding sel untuk
melepaskan isi sel. Hal ini disebabkan karena tanaman memiliki dinding sel yang kuat,
dan pada beberapa tanaman kontaminasi sulit dipisahkan dari ekstrak asam nukleat.

Kehadiran kontaminasi diatas dapat menghambat aktivitas enzim, misalnya DNA tidak
sensitive oleh enzim retriksi dsan mengganggu proses amplifikasi DNA dengan PCR.
Elektroforesis dengan Agarose merupakan metode standar untuk memisahkan,
mengidentifikasi, mengkarakterisasi dan purifikasi dari molekul DNA/RNA. Cara
pemisahan dengan elektroforesisi ini merupakan alat pendukung yang sangat pokok
dalam teknologi DNA rekombinan, dengan aplikasi yang begitu luas baik untuk
pemisahan untai tunggal atau untai ganda molekul DNA.
1.2 Tujuan
1. Dapat melakukan isolasi DNA dari berbagai jenis tanaman
2. Dapat memahami cara kerja senyawa yang digunakan untuk mengisolasi DNA
1.3 Dasar Teori
Isolasi DNA
Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan senyawa kimia yang paling penting
dalam makhluk hidup. DNA merupakan senyawa yang mengandung informasi genetik
makhluk hidup dari satu generasi ke generasi selanjutnya (Suryo 2004: 57).
Keseluruhan DNA dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi bagian gen
yang fungsional maupun non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom meliputi gen
danintergen(Campbell dkk.2004:221).
DNA organisme prokariot dan eukariot mempunyai perbedaan bentuk. Organisme
prokariot memiliki DNA berbentuk sirkular, sedangkan organisme eukariotik mempunyai
DNA berbentuk linier. DNA eukariot terletak dalam inti sel, sedangkan DNA prokariot
terletak dalam sitoplasma (Jusuf 2001:7).
Struktur DNA pertama kali dijelaskan oleh James Watson dan Francis Crick. Mereka
memperoleh model DNA dari hasil foto difraksi sinar X yang dibuat oleh Rosalind
Franklin dan Maurice Wilkins. Watson dan Crick menyimpulkan bahwa struktur DNA
merupakan rantai ganda (double helix). Untai ganda tersusun dari dua rantai
polinukelotida yang terpilin. Kedua rantai memiliki susunan antiparalel, yaitu satu rantai
berorientasi dari ujung 5 ke 3sedangkan yang lain berorientasi ujung 3 ke 5. Ujung 5
merupakan ujung yang berakhir dengan gugus 5-fosfat dan ujung 3 berakhir dengan

gugus OH. Kedua rantai dihubungkan dengan ikatan hidrogen yang memghubungkan
kedua basa nitrogen (Sadava dkk.2004:218--220).

Komponen nukleotida DNA adalah gula, fosfat, dan basa nitrogen. Komponen gula pada
DNA adalah gula deoksiribosa, yaitu gula ribose yang kehilangan satu atom oksigen.
Basa yang ada pada DNA ada dua macam, yaitu purin dan pirimidin. Purin terbagi lagi
menjadi dua macam, yaitu adenin dan guanin. Pirimidin terdiri dari dua jenis, yaitu timin
dansitosin (Sadava dkk.2004:219).
DNA mempunyai fungsi-fungsi yang sangat penting bagi tubuh kita. Hal tersebut
dikarenakan DNA merupakan molekul kehidupan utama di dalam sel makhluk hidup.
Fungsi-fungsi tersebut adalah:
1. Tempat menyimpan dan menyalurkan informasi genetik suatu makhluk hidup (Sadava
dkk.2004:220).
2. Fungsi heterokatalis, yaitu fungsi untuk melaksanakan pengaturan pembuatan molekulmolekul lain yang penting dalam tubuh dan fungsi autokatalis, yaitu fungsi DNA untuk
mereplikasi dirinya sendiri (Suryo 1999:59).
DNA eukariot tidak hanya dijumpai pada nukleus, tetapi dapat ditemukan pada
mitokondria dan kloroplas. DNA yang diisolasi dari kloroplas menunjukkan sifat
berbentuk sirkular, terdiri dari untai ganda, replikasi semikonservatif, dan bebas dari
protein histon. DNA kloroplas penting dalam proses fotosintesis (Raven & Johnson 2002:
94). DNA juga dijumpai pada organisme prokariotik. DNA prokariot mempunyai DNA
ekstranuklear yang dinamakan plasmid. Plasmid merupakan DNA yang tidak terlalu
esensial bagi fungsi kehidupan bakteri, tetapi penting dalam pengaturan siklus hidup dan
perumbuhan dalam lokasi hidupnya.
Kebanyakan plasmid adalah sirkular dan tersusun dari beberapa ribu pasangan
basa. Plasmid mempunyai titik ori (origin of replication) sehingga mampu mereplikasi
diri tanpa pengaturan dari DNA kromosom. Replikasi dimulai dari titik ori hingga semua
plasmid tereplikasi (Pierce2005:203).
Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat untuk mempelajari DNA. Prinsipnya ada
dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan

campuran berdasarkan berat molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat


molekul besar akan berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada
bagian atas tabung.
Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua macam fraksi yang terpisah, yaitu
supernatan pada bagian atas dan pelet pada bagian bawah (Campbell dkk. 2002: 115).
Presipitasi merupakan langkah yang dilakukan untuk mengendapkan suatu komponen
dari campuran (Alberts dkk. 1994: 254).
Sebuah difenilamin (DPA) indikator akan mengkonfirmasi keberadaan DNA.
Prosedur ini melibatkan hidrolisis kimia DNA: ketika dipanaskan (misalnya 95 C)
dalam asam, reaksi memerlukan gula deoksiribosa dan karena itu spesifik untuk DNA.
Dengan kondisi tersebut, 2-deoksiribosa akan dikonversi ke w-hydroxylevulinyl aldehida,
yang bereaksi dengan senyawa, difenilamin, untuk menghasilkan senyawa berwarna biru.
Konsentrasi DNA dapat ditentukan mengukur intensitas absorbansi larutan pada 600 nm
dengan spektrofotometer dan membandingkan dengan kurva standar konsentrasi DNA
diketahui. Mengukur intensitas absorbansi larutan DNA pada panjang gelombang 260 nm
dan 280 nm digunakan sebagai ukuran kemurnian DNA. DNA menyerap sinar UV pada
260 dan 280 nanometer, dan protein aromatik menyerap sinar UV pada 280 nm, sebuah
sampel DNA murni memiliki rasio 260/280 pada 1,8 dan relatif bebas dari kontaminasi
protein. Sebuah persiapan DNA yang terkontaminasi dengan protein akan memiliki rasio
260/280 lebih rendah dari 1,8.
DNA

bisa

diukur

dengan

memotong

DNA

dengan

enzim

restriksi,

menjalankannya pada gel agarosa, pewarnaan dengan bromida etidium atau noda yang
berbeda dan membandingkan intensitas DNA dengan penanda DNA konsentrasi dikenal.
Menggunakan teknik Southern blot ini diukur DNA dapat diisolasi dan diperiksa lebih
lanjut menggunakan analisis PCR dan RFLP. Prosedur ini memungkinkan diferensiasi
diulang dalam urutan genom. Ini adalah teknik-teknik yang ilmuwan forensik digunakan
untuk perbandingan, identifikasi, dan analisis.
Zubaidah (2004) dalam Jamilah (2005) menyatakan bahwa isolasi DNA dapat
dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi ekstrak sel, pemurnian DNA
dari ekstrsk sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan
berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil

yang berbeda, hal ini dikarenakan adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam
konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan
dengan sample buah, maka kadar air pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi
hasil yang berbeda-beda pula. Semakin tinggi kadar air, maka sel yang terlarut di dalam
ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat menyebabkan rusaknya membrane sel,
melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak
pada membrane membentuk senyawa lipid protein-deterjen kompleks. Senyawa
tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan
hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan
kimia. KIRSMAN83.2010.isolasi DNA
Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan
berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik . Medan listrik
dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan. Teknik ini
dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul,
misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan
melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang
berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub
positif.

[2]

Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap

massanya serta tergantung pula pada bentuk molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan
dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati
dan kondisi elektris lingkungan:

Keterangan: F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah
medan

listrik.

Secara

umum,

elektroforesis

mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA

digunakan

untuk

memisahkan,

Pita DNA Setelah Elektroforesis dan Diamati di Bawah Sinar UV


Jenis Elektroforesis
Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai fase
diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah ion-ion
kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem
pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat
terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion,
pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat terlarut.
Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diam untuk
memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan dengan medium gel
kanji (sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul yang lebih besar seperti proteinprotein. Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan menjadikan agarosa dan
poliakrilamida sebagai gel media.

1.4 Metode Kerja


Isolasi DNA Tanaman
Alat :

mikrovivet berbagai ukuran

tabung 1,5 ml

tips mikropipet berbagai ukuran

saringan

gelas kimia

sendok

penangas

vorteks

mini sentrifuga

blender / lumping

Bahan :

buffer ekstraksi (100 mM tris- HCl, Ph 8; 50 mM EDTA; 500 mM NaCl, CTAB


2%)

Potasium asetat 5 M

SDS 20%

Kloroform : Isoamil alcohol (24:1)

Alkohol 100% (pa)

TE (10 mM Tris-HCl, 1 mM EDTA pH 8)

Buah strowberi

CTAB 2%

Elektoforesis DNA
Range pemisahan molekul DNA dengan agarose gel
Agarose %
0,3

Seaparsi optimal dari


molekul DNA (Kb)
5,0-60

0,6

1,0-20

0,7

0,8-10

0,9

0,5-7,0

1,2

0,4-6,0

1,5

0,2-4,0

2,0

0,1-3,0

Bahan kimia :

Buffer TAE 10 X (400 mM Tris asetat, 10 mM EDTA Ph 8 )

Eidium bromida

Loading buffer

DNA Marker

Agarose

Alat dan bahan :

Elektroforesis unit (meliputi comb dan tray)

Power suply

Mikropipet digital

Transilluminator UV

BAB II
HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil Pengamatan Isolasi DNA


Foto Hasil Pengamatan

Keterangan

Setelah sentrifuge kedua dengan


kecepatan 14000rpm selama 10 menit.

Warna merah muda

Sampel di homogenkan
dengan cara dibolak-balik sebanyak
50x
Setelah di sentrifuge dengan
kecepatan 14.000 rpm selama 10
menit

Larutan Bening
DNA

Tabel 2. Pengamatan Hasil Elektroforensis DNA


Foto Hasil Pengamatan
Keterangan

Tambahkan loading dye


kedalam
sampel
dengan
perbandingan 5 bagian sampel
DNA dan 2 bagian Loading dye.

Sampel dimasukkan ke dalam


sumur yang terdapat dalam gel, alat siap
dipasang dan disambungkan ke sumber
listrik( elektroforesis pada daya 100 volt
selama 30 menit )

Fragmen DNA yg sempurna,


karena tidak terurai
Kontrol fragmen-fragmen DNA
Fragmen DNA yang banyak
terurai dan kurang sempurna

PERTANYAAN DAN JAWABAN


Isolasi DNA
1. Hitung jumlah senyawa yang dimasukka pada tahapan kerja nomer 5, 14 dan 18!
Buffer ekstraksi sebanyak 4 kali volume total sampel = 4 x
Kloroform Isoamil Alkohol sebanyak x volume total sampel = x
Alkohol sebanyak 2 x volume total sampel = 2 x
2. Jelaskan apa fungsi senyawa-senyawa yang digunakan dalam isolasi DNA !
Buffer ekstraksi berperan dalam proses destruksi jaringan tanaman sehingga terjadi
degradasi pada DNA.
SDS berfungsi sebagai detergen yang dapat melisis dinding sel dan mendenaturasi
protein.
Kloroform Isoamil Alkohol membantu proses denaturasi protein yang masih
menempel pada kromosom.
Alkohol digunakan untuk mempresipitasi asam nukleat.
Elektroforesis DNA
1. Coba sebutkan manakah yang disebut DNA pada hasil elektroforesis anda !
2. Mengapa DNA hanya dapat diamati dengan bantuan sinar UV ? Jelaskan !
DNA berukuran sangat kecil dan sulit untuk diamati, oleh karena itu untuk
memudahkan pengamatan DNA diwarnai menggunakan Etidium bromida. Etidium
bromida ini akan berinteraksi dengan basa dari molekul DNA dan baru akan
tampak jika di bawah lampu UV, warnanya orange fluoresence.
3. Apakah Etidium Bromide ? Bagaimana cara kerja Etidium bromida dalam proses
pewarnaan DNA ?
Etidium bromida seperti telah disebutkan di atas adalah pewarna yang digunakan
untuk mempermudah pengamatan DNA dalam gel. Etidium bromida akan
berinteraksi dengan basa dari molekul DNA dan baru akan tampak jika di bawah
lampu UV, warnanya orange fluoresence.

BAB III
PEMBAHASAN
Isolasi DNA
Pada praktikum isolasi DNA, dilakukan isolasi terhadap tanaman strawberry.
Isolasi DNA ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama yang dilakukan yaitu
mengisolasi jaringan yang ingin digunakan dengan mengambil beberapa bagian dagiang
buah strawberry yang dihancurkan didalam tabung. Tahap selanjutnya yaitu melisiskan
dinding dan membran sel dengan larutan pelisis, yaitu menggunakan larutan buffer
ekstraksi.
Untuk mengisolasi jaringan buah strawberry, maka jaringan tanaman tersebut
yang masih memiliki komponen-komponen lengkap perlu dipisahkan satu dengan lainnya
sehingga yang tersisa hanya sel darah putih. Karena itu ke dalam tabung diberikan larutan
pelisis sel yaitu buffer ekstraksi seperti yang dipaparkan di atas yang merupakan larutan
hipotonis. Karena larutan tersebut hipotonis, maka akan terjadi hemolisis. Larutan pelisis
sel terdiri atas EDTA (ethylenediamine tetraacetic acid) yang akan membentuk kompleks
(chelate) dengan ion logam, seperti Mg2+ yang merupakan kofaktor DNAse. Selain itu
dalam larutan tersebut juga terdapat larutan NaCL yang berfungsi untuk menstabilkan
larutan sehingga mempercepat reaksi-raksi yang akan terjadi pada tahapan berikutnya.
Untuk melisiskan membran sel dan membran nukleus sel tanaman yang terisolasi
tadi, diberikan pula larutan SDS (Sodium Dodecyl Sulfate) yang berfungsi untuk merusak
lipid pada membran sel sehingga leukosit hancur. Pada saat proses destruksi jaringan
tanaman dapat menyebabkan degradasi pada DNA dengan adanya aktivitas enzim
endonuklease, karena itu digunakan buffer ekstraksi yang mengandung senyawa Tris,
EDTA, CTAB, potassium asetat, dan SDS. Senyawa CTAB dan SDS merupakan
detergen, yang dapat melisis dinding sel dan mendenaturasi protein. Selain itu CTAB dan
EDTA adalah senyawa inhibitor yang dapat menghambat aktivitas enzim nuclease.

Kemudian sampel tersebut dihomogenkan dengan menggunakan vortekx. Setelah


dihomogenkan warna larutan berubah menjadi merah.
Sampel yang telah homogen kemudian diinkubasikan, setelah itu diberi larutan
Potassium asetat dan dihomogenkan, setelah homogeny sampel disimpan dalam wadah
berisi es. Potassium asetat adalah senyawa yang berikatan dengan debris sel dan protein
sehingga membentuk senyawa kompleks dengan CTAB-potassium aesta-protein- debris
sel. Setelah itu sampel disentrifuga pada kecepatan 14.000 rpm selam 10 menit.
Setelah sampel disentrifuga terbentuk 2 lapisan, fasa atas berupa larutan ekstrak
dan berwarna bening, sedangkan fasa bawah berupa endapan yang berwarna merah. Fasa
atas yang kemudian diambil untuk digunkan pada tahap selanjutnya. Tahap ini disebut
juga dengan tahap purifikasi. Tahap ini bertujuan untuk membersihkan sel tanaman dari
zat-zat lainnya.
Kemudian, pada tahap berikutnya digunakan klorofom: isoamil alcohol (24:1)
yang berperan untuk mendenaturasi protein yang masih menempel pada kromosom,
sedangkan untuk mempresipitasi asam nukleat digunakan alkohol 100%. Pemberian
alkohol bertujuan untuk membersihkan DNA dari pengotor-pengotornya. DNA dalam
alcohol akan terpresipitasi (menggumpal) sedangkan DNA dalam air akan larut, tetapi
protein tidak dapat larut dalam air. Tahap tersebut merupakan terakhir, disebut juga tahap
presipitasi presipitasi bertujuan untuk mengendapkan protein histon, sehingga untai-untai
DNA tidak lagi menggulung (coiling) dan berikatan dengan protein histon, yang
menyebabkan DNA menjadi terlihat. Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya benangbenang endapan DNA pada dasar tabung.
Pembahasan Elektroforesis
\Pada praktikum elektroforesis kali ini digunakan gel agarose karena dengan
menggunakan gel agarose teknik yang digunakanpun cukup sederhana, mudah
penanganannya dan sederhana, selain itu gel agarose mempunyai kemampuan pemisahan
dengan range yang cukup luas yaitu mulai 70 pb (pasangan basa) sampai 800.000pb.
Selainitu penggunaan gel agarose juga mempunyai keuntungan, dimana lokasi
dari DNA dalam gel dapat diamati secara insitu dengan menggunakan Etidium Bromida
sebagai pewarna. Etidium bromide nantinya akan berinteraksi dengan basa dari molekuk
DNA dan memberikan warna orange Floresance dibawah lampu UV.

Hasil penyinaran dibawah lampu UV dapat dilihat berupa potongan pita-pita


DNA, yang mempunyai fragmen-fragmen.Gambar pada hasil pengamatan kami
ditemukan salah satunya potongan fragmen pita DNA yang banyak terurai dan kurang
sempurna

karena

pengaruh

konsentrasi

agarose

yang

menyebabkan

DNA

bermigrasi,sehingga fragmen-fragmennya lebih besar.

Bab IV
Kesimpulan

DNA juga dapat diisolasi, baik pada manusia maupun pada tumbuhan. Pada
praktikum isolasi DNA dari tanaman digunakan jaringan tanaman yang mengandung
sedikit kontaminan, yaitu menggunakan daging buah. Prinsip-prinsip dalam melakukan
isolasi DNA ada 2, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Isolasi DNA memiliki beberapa
tahapan, yaitu isolasi jaringan, dinding dan membran sel dilisiskan, ekstraksi dalam
larutan, purifikasi, dan presipitasi.
Dari hasil pengamatan dapat dilihat hasil dari tahap-tahap yang telah dilakukan.
Isolasi DNA telah berhasil dilakukan. Hal tersebut dilihat dengan adanya benang-benang
DNA yang terbentuk. Terbentuknya benang-benang tersebuut juga merupakan hasil dari
proses tahapan-tahapan yang dilakukan dengan menggunakan larutan senyawa-senya
tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Achmmad, Wendy. 2010. Isolasi DNA.
http://www.macnature.com/2010/02/isolasi-dna-referensi-terpercaya.html
http://en.wikipedia.org/wiki/DNA_extraction )
http://kirsman83.weebl..com/2/post/2010/01/isolasi-dna
buah.htmly.com/2/post/2010/01/isolasi-dna-buah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektroforesis (diakses pada tanggal 10 Mei 2010)

Lampiran Gambar

Proses Penuangan larutan ke dalam sampel dengan menggunakan


mikropipet

Sentrifuge

Pipet Ukur

Anda mungkin juga menyukai