Rhinitis Kronik
Rhinitis Kronik
Definisi
Merupakan gangguan peradangan kronik pd
membranmukosayg disebabkan o/ infeksi yang berulang,
alergi, atau krn rhinitis vasomotor. Didefinisikan sebagai
simptoms yang dirasakan dalam waktu minimal 12 minggu
berturut2 atau tidak berturut2.
Pembagian rhinitis :
1. Rhinitis hipertrofi
2. Rhinitis sika
3. Rhinitis difteri
4. Rhinitis atrofi
5. Rhinitis sifilis
6. Rhinitis tuberkulosa
7. Rhinitis jamur
RHINITIS HIPERTROFI
Etiologi : akibat infeksi akut berulang dalam
hidung&sinus, dan sebagai lanjutan rhinitis
alergi&vasomotor
Gejala&tanda: sumbatan hidung, sekret banyak
mukopurulen, sakit kepala, konka inferior
hipertrofi, permukaannya berbenjol2 di tutupi
mukosa yg hipertrofi, dan ada sekret di dasar
kavum nasi
Terapi : Kauterisasi konka dgn zat kimia (asam
trikloroasetat, AgNo3) atau dg Kauter listrik
(elektrokauter) dan bila tidak menolong Luksasi
konka, Konkotomi
Rhinitis Sika
Etiologi&faktor predisposisi : sering pada orang
tua, orang yg bekerja di lingkungan yg berdebu,
panas, dan kering, anemia, peminum alkohol, dan
gizi buruk.
Gejala : mukosa hidung kering di bagian depan
septum dan ujung konka inferior, krusta biasanya
sedikit/tidak ada, rasa iritasi / kering di hidung &
kadang epistaksis.
Terapi : bergantung penyebabnya. Diberikan obat
cuci hidung (NaCl, NH4Cl)
Rhinitis Difteri
Etiologi : Corynebacterium diphteriae
Gejala :
Akut demam, toksemia, limfadenitis, sekret hidung
bercampur darah, (+) pseudomembran putih yg mudah
berdarah, (+) krusta coklat di nares dan cavum nasi.
Kronis gejala lebih ringan sembuh dapat menular
Terapi : ADS (anti difteri serum), penisilin lokal dan
intramuskular, isolasi pasien sampai Px. Kuman (-)
Rhinitis Sifilis
Etiologi : Treponema Pallidum
Gejala :
Primer dan sekunder serupa dg rinitis akut lainnya,
hanya terdapat bercak pada mukosa. Tertier(+)
gumma atau ulkus dan mengakibatkan perforasi
septum, sekret mukopurulen yg berbau dan (+) krusta
Diagnosis : Px. mikrobiologi dan biopsi
Terapi : Penisillin & cuci hidung (NaCl, NH4Cl)
Rhinitis Tuberkulosa
Etiologi : Mycobacterium tuberculosis
Gejala : hidung tersumbat karena sekret
mukopurulen dan krusta, dapat berbetuk
noduler / ulkus. Jike mengenai tulang rawan
septum perforasi.
Diagnosa : BTA pada sekret hidung
Terapi : antituberkulosis dan obat cuci hidung
( NaCl, NH4Cl)
Rhinitis Lepra
Etiologi : Mycobacterium leprae
Gejala : hidung tersumbat, gangguan bau,
dan produksi sekret yg sangat infeksius,
dan bisa terjadi deformitas karna (+)
destruksi tulang dan kartilago hidung.
Terapi : pemberian dapson, rifampisin,
dan clofazimin selama beberapa tahun
atau dapat seumur hidup.
Rhinitis Jamur
Etiologi : Aspergilus aspergilosis, Candida
candidiasis, Rhizopus oryzae mukormikosis
Gejala :
Aspergilosis sekret mukopurulen yg berwarna
hijau kecoklatan, berbau.
Mukormikosis nyeri kepala, demam,
oftalmoplegia interna dan eksterna, sinusitis
paranasalis, dan sekret hidung yg pekat, gelap, dan
berdarah.
Candidiasis (+) pseudomembran, ulkus
perforasi
Terapi : Anti jamur oral & topikal (amfoterisin B)
dan obat cuci hidung (NaCl, NH4Cl)