Anda di halaman 1dari 6

>> BIOGRAFI HENO AIRLANGGA

Biografi Pelukis Heno Airlangga

Heno Airlangga adalah Pelukis Master profesional,


Kurator lukisan dan Penulis Dunia Seni. Heno Airlangga
lahir di Sragen, Jawa Tengah 10 Maret 1981 dari
orang tua Ayah Purwo Suharto dan Ibu Nasriah. Bakat
melukis sudah ia miliki sejak usia kecil yang senang
dengan corat-coret menggambar di kertas.
Ayah nya sangat mendukung bakatnya, pada masa
sekolah dasar melukis sepulang sekolah adalah
kegiatan yang ia sukai dan rutinitasnya, setiap karya
yang telah jadi ia tempel di dinding rumah, lukisan cat
air diatas kertas, kebanyakan model lukisan adalah
arahan dari sang ayah, model-model lukisan tokohtokoh pahlawan jaman kerajaan jawa, ayahnya sangat
senang melihat setiap hasil karya lukisan Heno Airlangga, teman-teman ayah dan para
tetangga yang main ke rumah pun terkagum setiap melihat karya Heno Airlangga yang
masih duduk dibangku sekolah dasar kala itu.

Guru-guru semasa ia sekolah SD dan SMP mengetahui bakat melukis Heno Airlangga,
sehingga setiap ada lomba-lomba bakat siswa, ia diminta untuk mewakili sekolah dalam
bidang melukis. Untuk melanjutnya kejenjang pendidikan setingkat SMU, salah satu gurunya
menyarankan agar ia langsung masuk ke sekolah khusus seni rupa, dan akhirnya ia masuk
SMSR ( sekolah menengah seni rupa) di Surakarta, ayahnya sangat mendukung dan
senang dengan sekolah pilihan anaknya tersebut.

Belajar di sekolah lanjutan seni rupa semakin menyuburkan bakat seni yang ia miliki, hariharinya ia isi dengan menggambar dan melukis, berlatih dan terus berlatih mengasah
kemampuanya, tak lupa setiap bepergian ia selalu membawa buku sketsa untuk
menggambar suasana-suasana lingkungan sekitar, untuk harianya sepulang sekolah ia
melukis diatas canvas. Karya-karya sketsa gambar dan lukisanya telah banyak dikoleksi
oleh teman ayah, teman ibu dan orang lain yang suka dengan lukisanya, ada yang membeli
dan juga ada yang meminta sebagai kenang-kenangan. Ia telah dikenal cukup baik sebagai
pelukis di daerah sekitarnya kala itu.

Jika ada tugas kelompok melukis dari sekolah, teman-temanya berebut untuk ikut satu
kelompok denganya, karena diatara teman-temanya, talenta melukisnya dianggap paling
menonjol, dan otomatis jika satu kelompok denganya bisa untuk mendongkrak nilai bagus
studi mereka. Saat lulusan sekolah, salah satu guru seni rupa secara khusus memintanya
untuk membuatkan karya lukisan sebagai tanda kenangan perpisahanya.

Pada masa akhir pendidikanya di SMSR, ayahnya jatuh sakit paru-paru, otomatis sebagai
kepala keluarga sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan nafkah, dan tanggung jawab nafkah
dipikul oleh ibunya yang tegar dan kuat berprofesi sebagai penjahit. Beruntung, karya-karya
lukisanya cukup banyak yang memesan sehingga bisa cukup membantu untuk biaya
sekolah nya, biaya pengobatan rutin ayah nya, dan membantu biaya sekolah 2 adiknya.

Lulus dari pendidikan SMSR tahun 1999, hari-harinya ia lalui dengan membuat karya-karya
lukisan, baik untuk koleksi maupun mengerjakan pesanan. Untuk memaksimalkan talenta
melukis, ia belajar dan berguru kepada beberapa pelukis senior di kota Surakarta, melihat
perkembangan kemampuan nya, guru lukis seniornya tertarik dengan karya lukisanya dan
meminta untuk membantu mengerjakan pesanan lukisan guru lukis senior nya.

Pada tahun 2001, ayahnya sebagai pahlawan, teladan hidup dan motivator nya, telah
meninggal dunia, dan itu mejadi pukulan berat dalam hidupnya, otomatis tanggung jawab
keluarga ada dipundaknya. Pasang surut usaha lukisanya, memaksanya untuk terus
mengembangkanya, hingga pada tahun 2004 ia pergi ke Jakarta selama satu tahun,
mencoba memasarkan lukisan dari pintu ke pintu di berbagai perumaha elit di Jakarta, suka
dan duka ia alami selama itu, namun usahanya belum menemukan titik terang, dalam
periode satu tahun itu telah cukup untuk mejadi cambuk pengalaman hidupnya untuk
semakin melangkah maju dengan lebih mantap, akhirnya ia memutuskan kembali untuk
pulang ke kampung halamanya, memulai babak baru dalam kehidupanya, meskipun
tantangan perjuanganya semakin sulit, ia terus maju, berbagai usaha yang masih
berhubungan dengan seni rupa ia jalani, diantaranya Desain interior, seni pengecatan
dekoratif dan furniture.

Namun pada akhirnya, ia memutuskan untuk tetap fokus mendedikasikan karir nya dalam
bisnis lukisan, hingga saat ini Heno Airlangga mengelola Galeri seni dengan
nama JAVADESINDO Art Gallery sebuah Galeri seni ternama, dengan penjualan dan
pemasaran lukisan secara online, beberapa weblog terfokus dalam bidang lukisan yang
dikelolanya, antara lain:

Pada Tahun 2008, Heno Airlangga pernah mengadakan pameran lukisan tunggal di Gedung
balai seni Soedjatmoko - Surakarta, dan mendapatkan antusias yang besar dari para
pengunjung.

Hingga saat ini, Heno Airlangga terus aktif dalam berkarya membuat lukisan, dan karyakarya lukisanya beraliran naturalis/ realis, melukiskan dengan indah berbagai obyek dan
tema lukisan, dengan goresan - goresan berkarakter dan kombinasi warna indah memukau.
Heno Airlangga selalu aktif berpartisipasi dalam kontes - kontes lukisan kelas internasional
melalui media online, karya - karya lukisanya selalu mendapatkan penghargaan dan masuk
urutan 10 besar diantara ribuan kontestan dari negara - negara di seluruh Dunia. Dan
secara rutin selalu mendapatkan juara pertama untuk kategori lukisan dengan media cat

acrylic di salah satu kontes tingkat Internasional yang diadakan setiap bulan.
Lukisan karya Heno Airlangga telah banyak dikoleksi oleh para kolektor lukisan, baik dalam
dan luar negeri.
Setiap lukisan karya Heno Airlangga dilengkapi sertifikat keaslian langsung dari pelukis yang
ditanda tangani, sehingga memberikan kemanan dan kenyamanan bagi para kolektor dan
pemilik lukisan karya Heno Airlangga, untuk jangka panjang, yang juga bisa sebagai
investasi karya seni dari generasi ke generasi.

>> LUKISAN POHON TERKENAL DI


DUNIA

Title: The living tree


Artist: Heno Airlangga
Size: 51cm x 81cm
Medium: Oil on canvas
Year: 2014

Keunikan dan keajaiban pohon kehidupan terlukis dengan indah dan abadi diatas goresan
canvas, dalam sebuah karya seni.
Pada asistensi kali ini saya akan mepresentasikan apresiasi sebuah karya seni
Saya mengambil Seni Rupa Murni berupa Lukisan yang merupakan hasil karya dari Heno Airlangga,
lukisan yang saya ambil adalah lukisan sebuah pohon, judul dari lukisannya adalah THE LIVING
OF THREE bisa anda lihat. Tujuan dari pelukis mungkin ingin menunjukkan sebuah pesan moral
seperti banyaknya cobaan dalam kerasnya kehidupan yang kamu jalani ketika kamu bisa bertahan
menghadapinya maka kamu akan menjadi lebih kuat. Lukisan pohon kehidupan, pada

kenyataannya pohon ini merupakan satu-satunya makhluk hidup yang mampu bertahan hidup
di tanah yang sangat gersang dan tandus mulai tahun 1583 hingga sekarang. Pohon ini
terletak di Bahrain, uni emirat arab. Menurut keterangan warga sekitar yang dikutip Amazing
Beautiful Place, pohon kehidupan ditanam pada tahun 1583. Pohon ini tampak unik hingga
menjadi salah satu objek wisata yang dicari di Bahrain karena ia adalah satu-satunya makhluk
hidup yang berhasil bertahan di tengah tandus nya gurun.
Meskipun area sekitarnya sangat gersang, tetapi pohon ini tetap tumbuh subur dan sehat.
Diperkirakan akarnya yang tertanam jauh di dalam tanah berhasil menemukan sumber air
bawah tanah yang menopang kehidupannya. Pohon ini adalah salah satu pohon unik terkenal
di Dunia, sehingga menarik setidaknya 50.000 turis tiap tahunnya.

Dari sisi estetika objektif lukisan pohon ini menunjukkan sebuah makna yang mendalam
berupa kekuatan pohonnya yang mampu bertahan meski tanah yang di tempatinya sangat
gersang tanpa ada sedikitpun tumbuhan lain di sekitar pohonnya
Selanjutnya Komposisi
Terbagi dalam 4 kaidah
Proporsinya memberikan makna yang sangat mendalam bagi para penikmat seni karena
sudah memenuhi kaidah kaidah seni rupa tampak seperti yang anda lihat, perbandingan pada
setiap bagiannya pertama pada pohonnya tata letaknya tepat berada di tengah, pencahayaan
memberikan sinar terang di balik pohonnya sehingga pohonnya jauh terasa lebih hidup ketika
di pandang dan pada landasannya menjadi pemersatu antara pohon dan pencahayaan yang
menjadi pelengkap keindahannya
Keseimbangannya juga sudah memenuhi kaidah karena pohonnya terletak di tengah dengan
bagian dahan yang seimbang di sisi kanan dan sisi kiri, cahaya yang di timbulkan di balik
pohonnya juga memberikan keseimbangan karena penyebaran cahaya yang mengenai pohon
menyebabkan pohonnya menjadi jauh lebih hidup, dan tanah yang menjadi landasannya
menjadi penghubung sebagai penghidup suasananya
Irama dari gambar tersebut membentuk harmonisasi gambar yang saling menghubungkan
antara pohon, pencahayaannya dan tanah sebagai landasannya sehingga membentuk estetika
Kesatuan dari lukisannya mengacu dari pohon, pencahayaan dan landasannya yang saling
terhubung

Anda mungkin juga menyukai