Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu Dan Alirannya
Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu Dan Alirannya
memperkuat
keberadaan
filsafat.
Perkembangan
ilmu
kajian
pada
pemikiran
barat
dan
usaha
untuk
mengorganisasikan
dan
suatu
pemikiran
cermat
dan
seksama
dengan
penyangga
eksistensi
pengetahuan
ilmiah,
yaitu
ontologi,
sebagai
suatu
landasan
berfikir
kita
demi
Yunani
Kuno
dan
aliran
yang
dianutnya,
dimana
pengetahuan
Perkembangan
dalam
ilmu
ini
sejarah
peradaban
dilatarbelakangi
umat
dengan
manusia.
perubahan
Pertengahan
lebih
berkutat
pada
isu-isu
pada
zaman
keagamaan,
maka
filsafat
begitu
berkembang
pesat
sehingga
banyak
sejak
abad
ke-12
itu
menimbulkan
gerakan
dengan
pesat
hingga
sekarang
(zaman
kontemporer).
C. Perkembangan Filsafat Ilmu
Secara garis besar, Amsal Bakhtiar membagi periodeisasi
sejarah perkembangan filsafat ilmu pengetahuan menjadi empat
periode: pada zaman Yunani kuno, pada zaman Islam, pada zaman
renaisans dan modern, dan pada zaman kontemporer.6
1. Zaman Yunani Kuno
Yunani kuno sangat identik dengan filsafat. Ketika kata Yunani
disebutkan, maka yang terbesit di pikiran para peminat kajian
keilmuan bisa dipastikan adalah filsafat. Padahal filsafat dalam
pengertian yang sederhana sudah ada jauh sebelum para filosof
klasik Yunani menekuni dan mengembangkannya. Filsafat di tangan
mereka menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi perkembangan
ilmu pengetahuan pada generasi-generasi setelahnya. Ia ibarat
Dan
ia
berhasil
menemukan
pemecahan
persoalan-
kegelapan
Barat
itu
sebenarnya
merupakan
masa
oleh Barat karena pemikiran ekonom Muslim pada masa inilah yang
kemudian banyak dicuri oleh para ekonom Barat.15
Pada saat itulah di Timur terutama di wilayah kekuasaan
Islam terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat. Di saat
Eropa pada zaman Pertengahan lebih berkutat pada isu-isu
keagamaan,
maka
peradaban
dunia
Islam
melakukan
merupakan
perkembangan
ilmu
sebuah
ensiklopedi
kedokteran
sampai
mengenai
seluruh
masanya. 19
Rhazas
10
filsuf
yang
menterjemahkan
dan
mengomentari
karya-karya
metode-metode
metode
pemurniannya.
Sebagian
besar
kata
untuk
11
12
hal itu. Angka yang masih dipakai sampai sekarang, yang berasal
dari
India
telah
dimasukkan
ke
Eropa
oleh
bangsa
Arab.
Menerjemahkan
peninggalan
bangsa
Yunani
dan
tumbuh-tumbuhan;
3)
Menegaskan sistem desimal dan dasar-dasar aljabar.
3. Zaman Renaisans dan Modern
Michelet, sejarawan terkenal, adalah orang pertama yang
menggunakan
istilah
menggunakan
istilah
renaisans.
ini
untuk
Para
sejarawan
menunjuk
berbagai
biasanya
periode
13
sejak
abad
ke-12
itu
menimbulkan
gerakan
14
Mulai
dari
postmodernisme),
heremeutika,
analisis
kritik
bahasa,
sosial,
strukturalisme),
kebudayaan
metodologi
filsafat
hidup
(antara
lain,
(fenomenologi,
(eksistensialisme),
filsafat ilmu, sampai filsafat tentang perempuan (feminisme). Tematema yang banyak dibahas dalam oleh para filusuf dari periode ini
antara
lain
pengetahuan,
tentang
manusia
kesetaraan
dan
gender,
bahasa
kuasa
dan
manusia,
ilmu
struktur
yang
lainnya
adalah
filsafat
dewasa
ini
ditandai
oleh
membentuk
komunitas-komunitas
dan
asosiasi-asosiasi
15
filsafat,
baik
yang
diterbitkan
dalam
bentuk
cetak
maupun
demikian,
kita
untuk
tentunya
mampu
dewasa
ini
berpartisipasi
sesungguhnya
aktif
dalam
berikut:
1. Rasionalisme
Latar belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan
untuk
membebaskan
diri
dari
segala
pemikiran
tradisional
Aristoteles
dalam
pemikiran
saat
itu
juga
masih
rasionalisme
adalah
16
sebuah
pandangan
yang
dalam
memperoleh
pengatahun
dan
mengetes
Descartes
yang
mendirikan
aliran
rasionalisme
17
saya
ada).
Jelasya,
bertolak
dari
keraguan
untuk
mendapatkan kepastian.30
Tokoh-tokoh terpenting aliran rasionalisme adalah:
1) Blaise Pascal
2) Cristian Wolf
3) Rene Descartes
4) Baruch Spinoza
5) G.W Leibnitz31
2. Empirisme
Empirisme secara etimologis berasal dari kata bahasa Inggris
empiricism dan experience. Kata-kata ini berakar dari kata bahasa
Yunani (empeiria) yang berarti pengalaman. 32 Sementara
menurut A.R. Lacey berdasarkan akar katanya Empirisme adalah
18
ide
merupakan
abstraksi
yang
dibentuk
dengan
19
adalah:
menjalin
hubungan
yang
baik
dengannya.
kebenarannya.
Seorang
realis
bangsa
Inggris,
John
Macmurray mengatakan:
Kita tidak bisa melpaskan diri dari fakta bahwa terdapat
perbedaan antara benda dan ide. Bagi common sense biasa, ide
20
adalah ide tentang sesuatu benda, suatu fikiran dalam akal kita
yang menunjuk suatu benda. Dalam hal ini benda dalah realitas
dan ide adalah 'bagaimana benda itu nampak pada kita'. Oleh
karena itu, maka fikiran kita harus menyesuaikan diri dengan
benda-benda, jika mau menjadi benar, yakni jika kita ingin agar ide
kita menjadi benar, jika ide kita cocok dengan bendanya, maka ide
itu salah dan tidak berfaedah. Benda tidak menyesuaikan dengan
ide kita tentang benda tersebut. Kita harus mengganti ide-ide kita
dan terus selalu menggantinya sampai kita mendapatkan ide yang
benar. Cara berpikir common sense semacam itu adalah cara yang
realis; cara tersebut adalah realis karena ia menjadikan 'benda'
adalah bukan 'ide' sebagai ukuran kebenaran, pusat arti. Realisme
menjadikan benda itu dari real dan ide itu penampakkan benda
yang benar atau yang keliru.36
Maka
dengan
demikian
realisme
adalah
aliran
yang
21
titik
tolak
periode
baru
bagi
filsafat
barat.
Ia
sayap
(rasio)
dan
udara
(empiri).
Jadi,
metode
22
dari
empiri
(indera
dan
pengalaman)
dan
merupakan
permulaan
pegetahuan,
sedangkan
23
5. Idalisme
Idealime adalah sebuah istilah yang digunakan pertama kali
dalam dunia filsafat oleh Leibniz pada awal abad 18. ia menerapkan
istilah ini pada pemikiran Plato, seraya memperlawankan dengan
materialisme.
Istilah
Idealisme
adalah
aliran
filsafat
yang
selain
itu,
idealisme
adalah
suatu
aliran
yang
kedudukan
yang
utama
dalam
alam
semesta.
akan
memikirkan
materi
dalam
hakikatnya
yang
terdalam, dia harus memikirkan roh atau akal. Jika seseorang ingin
mengetahui apakah sesungguhnya materi itu, dia harus meneliti
24
apakah pikiran itu, apakah nilai itu, dan apakah akal budi itu,
bukannya apakah materi itu.
Paham ini beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang
sebenarnya. Manusia ada karena ada unsur yang tidak terlihat yang
mengandung sikap dan tindakan manusia. Manusia lebih dipandang
sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian. Untuk menjadi manusia
maka peralatan yang digunakannya bukan semata-mata peralatan
jasmaniah yang mencakup hanya peralatan panca indera, tetapi
juga peralatan rohaniah yang mencakup akal dan budi. Justru akal
dan budilah yang menentukan kualitas manusia.44
6. Positivisme
Pendiri dan sekaligus tokoh terpenting dari aliran filsafat
positivisme adalah Aguste Comte. Aliran positivisme berpendirian
bahwa kepercayaan-kepercayaan yang dogmatis harus digantikan
dengan pengetahuan faktawi. Apa pun yang di luar dunia
pengalaman tidak perlu diperhatikan. Manusia harus menaruh
perhatian pada dunia ini. Beberapa tokoh diantaranya mengatakan
bahwa pernyataan yang mengandung arti adalah pernyataan yang
dapat diverifikasi secara empiris. Pengalaman yang tidak berdasar
dan tidak dapat diverifikasi dianggap tidak bermakna atau bukan
merupakan pengetahuan.45
44 Rasjidi, Filsafat Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1997), hlm. 40.
45 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, hlm. 154
25
2)
be scientific).
Bahwa hanya ada satu jenis metode ilmiah yang berlaku
secara umum, untuk segala bidang atau disiplin ilmu, yakni
metode penelitian ilmiah yang lazim digunakan dalam ilmu
3)
alam.
Bahwa
diterima
pandangan-pandangan
sebagai
ilmu,
metafisik
tetapi
tidak
"sekadar"
dapat
merupakan
pseudoscientific.46
Jadi, kebenaran yang dianut positivisme dalam mencari
kebenaran
adalah
teori
korespondensi.
Teori
korespondensi
terkandung
dalam
pernyataan
tersebut
bersesuaian
26
lebih
banyak
berarti
sebagai
metode
untuk
Sedangkan,
Menurut
Kamus
Ilmiah
Populer,
dengan
eksperimen
(tindak
percobaan),
serta
definisi
Pragmatisme
lainnya
adalah
hal
S.
Pierce-lah
yang
membiasakan
istilah
ini
dengan
itu,
kemudian
konsep
kita
tentang
akibat
itu,
itulah
48 Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati sejak Thales Sampai Capra,
hlm.190
49 Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati sejak Thales Sampai Capra
27
mempersoalkan
apa
hakekat
pengetahuan
melainkan
pengetahuan
Perkembangan
dalam
ilmu
ini
sejarah
peradaban
dilatarbelakangi
umat
dengan
manusia.
perubahan
garis
besar,
periodeisasi
sejarah
perkembangan
28
Baker.
1986.
Metode-metode
Filsafat.
Jakarta:
Ghalia
Indonesia.
Asoro Achmadi. 2008. Filsafat Umum. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Atang Abdul Hakim. 2008. Filsafat Umum dari Metologi sampai
Teofiologi. Bandung: Pustaka Setia
Delfgaauw, Bernard. 1992. Sejarah Singkat Fisafat Barat.Yoyakarta:
Tiara Wacana.
Felix Klein-Franke. 2003. Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam, Vol. 1,
ed. Seyyed Hossein Nasr dan Oliver Leaman. Bandung: Mizan.
Harold H.Titus, dkk. Tth. Living in Philosophy. Jakarta: Bulan Bintang
29
Kondisi
Sosio-Politik
dari
Zaman
Kuno
hingga
2007. Filsafat
Ilmu
dan
Perkembangannya
di
30
31