Anda di halaman 1dari 62

Final Presentation

PT. Indonesian Acids Industry

Eric Adelwin / 1206263326

Profil Perusahaan
PT.Indonesian Acids Industry

Sejarah dan Perkembangan PT. IAI


PT. Indonesian Acids Industry didirikan
pada tahun 1969.
Didasarkan pada kerja sama antara Thai
Acids Industry Co,Ltd. Thailand dengan
dengan dua perusahaan swasta Nasional
Indonesia, yaitu PT. Lautan Luas dan
Firma Syam Co. yang bergerak di bidang
pembuatan chemical.

Lokasi dan Tata Letak Pabrik


PT. Indonesian Acids Industry berlokasi di Jl.
Raya Bekasi Km. 21 Pulogadung, Jakarta Timur,
DKI Jakarta.
Pemilihan lokasi telah dianggap memenuhi
persyaratan pabrik yaitu:
Pemasokan bahan baku yang mudah
Pendistribusian produk lebih mudah
Pemenuhan tenaga kerja lebih mudah karena pabrik
berlokasi pada areal industri

Lokasi dan Tata Letak Pabrik

Struktur Organisasi PT. IAI

Peraturan Kerja
Karyawan Non-Shift
Hari kerja

Senin-Jumat

Karyawan Shift
Senin-Minggu sesuai dengan jadwal
shiftnya
Shift I : 00.00-08.00 WIB

Jam kerja

Senin-Jumat: 07.53-17.00 WIB

Shift II : 08.00-16.00 WIB


Shift III: 16.00-00.00 WIB
Senin-Minggu: 12.00-13.00 WIB
untuk karyawan plant aluminium sulfat

Jam Istirahat

Senin-Kamis : 12.00-13.00 WIB


Jumat

: 11.30-13.00 WIB

Senin-Minggu: 60 menit
(pengaturan jam istirahat diserahkan pada
karyawan) untuk karyawan plant asam
sulfat

Gambaran Umum Proses


Produksi
Proses produksi asam sulfat terdiri dari
serangkaian proses yaitu:
Peleburan sulfur padat
Pembakaran sulfur cair
Filtrasi gas SO2
Pengonversian gas SO2 menjadi gas SO3
Proses absorbsi pada gas SO3
Pembentukan asam sulfat

Bahan Baku Utama


Sulfur
Sulfur merupakan bahan baku utama untuk
membentuk gas sulfur dioksida yang
digunakan untuk memproduksi asam
sulfat. Sulfur padat ini nantinya akan
dileburkan agar dapat dihasilkan sulfur cair.
Hal ini bertujuan agar proses pengaliran
sulfur dari satu alat operasi ke alat lainnya
menjadi lebih mudah.

Bahan baku sulfur padat yang digunakan


oleh PT. Indonesian Acids Industry diimpor
dari beberapa negara luar di antara nya
Singapura, Russia, dll.

Bahan Baku Utama


Udara
Udara juga merupakan salah satu bahan
utama dari proses pembuatan asam sulfat.
Bahan baku udara ini digunakan dalam proses
pembakaran sulfur cair di dalam furnace.
Udara untuk proses produksi diambil dari
lingkungan dengan dilakukan treatment
terlebih dahulu. Selain untuk proses produksi,
udara juga digunakan untuk mendinginkan
gas SO3 yang berasal dari konverter.

Bahan Baku Utama


Air
Air juga digunakan sebagai bahan baku
utama dalam proses pembuatan asam
sulfat yaitu sebagai pengencer dan
pembentuk asam sulfat dari hasil absorbsi
gas SO3 pada Absorption Tower.

Bahan Baku Penunjang


Selain bahan baku utama terdapat
beberapa bahan baku penunjang proses
antara lain:
a)
b)
c)
d)

Katalis
Garam
Chemical
Bahan Bakar

Produk PT. IAI

Asam Sulfat
Kapasitas produksi asam sulfat 82.500 ton/tahun, dan telah
menghasilkan asam sulfat dengan kemurnian yang tinggi dan
kejernihan yang dipercaya oleh pabrik-pabrik baterai. Berikut
merupakan spesifikasi dari produk asam sulfat PT. Indonesian Acids
Industry:
Rumus Kimia

H2SO4

Bentuk

Cair

Warna

Tidak berwarna

Konsentrasi

min 98%

Spesific gravity

min 1.8

Kadar Fe

max 100 ppm

Kadar Mn

max 1 ppm

Kadar Pb

max 10 ppm

Oleum
PT Indonesian Acid Industry merupakan
produsen Oleum di Indonesia yang banyak
dipakai oleh perusahaan-perusahaan
otomotif, dan detergen. Oleum adalah Asam
Sulfat yang mengandung SO3 yang berlebih
(antara 20 - 30%). Berikut merupakan
spesifikasi dari produk oleum PT. Indonesian
Acids Industry:
Rumus Kimia
Bentuk
Konsentrasi

:
:
:

H2S 2O 7
Cair
20-30%

Aluminium Sulfat
Aluminium Sulfat diproduksi dalam bentuk cair dan padat.
Berikut merupakan spesifikasi dari produk aluminium sulfat
PT. Indonesian Acids Industry:
a)

Aluminium Sulfat Cair


Rumus Kimia
:
Bentuk
:
Warna
:
Kandungan
:
pH
:
Kelarutan dalam air:

Al2(SO4)3
Cair
Tidak berwarna sedikit coklat
min 8%
1.5-2.4
100%

b)

Aluminium Sulfat Padat


Rumus Kimia
:
Bentuk
:
Warna
:
Kandungan
:
pH
:
Kelarutan dalam air:

Al2(SO4)3
Granular, Bongkahan, Powder
Putih
min 17%
2.6-3.3
99%

Distribusi Produk
Untuk mendistribusi produk-produk yang
dihasilkan, PT. Indonesian Acids Industry
melakukannya dalam beberapa cara yaitu:
1. Pipeline
Proses distribusi menggunakan pipeline
dilakukan terhadap konsumen yang berada
di sekitar wilayah PT. Indonesian Acids
Industry seperti PT. Lautan Sulfamat Lestari
dan PT. Mahkota Indonesia.

2. Mobil Tangki
Untuk konsumen yang lokasinya berada di luar
jangkauan pipeline, Indonesian Acids Industry
menyuplai produknya dalam bentuk cairan. Tangki
penyimpanan cairan ini memiliki kapasitas
bermacam-macam, seperti berkapasitas 6 ton, 10
ton dan 20 ton.
3.

Jerigen
Untuk melayani konsumen yang membeli produk
asam sulfat dalam jumlah sedikit, PT. Indonesian
Acids Industry menyediakan asam sulfat dengan
jerigen berkapasitas 20, 35, dan 40 kg.

Fasilitas Keselamatan Kerja


PT. Indonesian Acids Industry mewajibkan
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
kepada para pekerja selama berada di
restricted area (lokasi kerja) dengan
persyaratan minimum berupa :

Safety goggles
Safety helmet
Safety shoes
Safety gloves
Safety suit
Masker

Unit Operasi Proses

Seksi Penyediaan Bahan Baku


1. Loader
Fungsi
Kapasitas
Bahan bakar
Jumlah

: untuk mengangkut belerang


padat ke dalam sulphur pit
: 1.5-2 ton
: solar
:1

2.

Mobil Tangki
Fungsi
: untuk mengangkut
belerang cair ke dalam sulphur pit
Kapasitas
: 12 ton
Bahan bakar
: bensin
Jumlah
:1

3.

Sulphur Pit
Fungsi

Kapasitas
Jumlah
Material
Perlengkapan

Panjang
Lebar
Tinggi

: untuk menampung belerang cair dan tempat


peleburan belerang padat
: 14-16 ton
:1
: batu bata dan batu tahan api
: steam coil untuk meleburkan belerang padat
dan menjaga kondisi belerang tetap dalam fasa
cair
: 12-13 meter
: 3-5 meter
: 2.5 meter

Seksi Pembentukan Gas SO2


1.

Sulphur Burner
Fungsi
dengan
Material
batu
Bahan bakar
Jumlah
Panjang
Diameter
Perlengkapan

: sebagai tempat pembakaran belerang cair


udara kering
: Stainless steel 304 dan diinsulasi berupa
tahan api
: belerang cair dan solar ketika startup
:1
: 7 meter
: 2 meter
:

Valve, untuk mengatur aliran belerang cair yang masuk ke dalam


sulphur burner
Nozzle, untuk menyemprotkan belerang cair ke dalam sulphur burner
Thermocouple, untuk mengetahui temperatur pembakaran
Pipa udara, untuk memasukkan udara kering ke dalam sulphur burner

2. Waste Heat Boiler

Fungsi
: sebagai tempat pendinginan gas SO 2 dan pembentukan
Material
: silinder terbuat dari baja dan diinsulasi dengan batu tahan
Bahan bakar
: kalor yang dilepas gas SO 2
Jumlah
:1
Panjang
: 3 meter
Diameter : 1.5 meter
Tipe
: Shell and Tube Heat Exchanger
Perlengkapan
:

steam
api

Valve, untuk mengatur aliran air (boiler feed water) yang masuk ke dalam bagian
shell dari waste heat boiler
Pressure gauge, untuk mengukur tekanan steam yang dihasilkan
Thermocouple, untuk mengetahui temperatur gas SO2 yang keluar dari waste heat
boiler
Siege glass meter, untuk mengetahui ketinggian air yang terdapat di dalam waste
heat boiler.
Tube, sebagai saluran pipa yang dilewati oleh gas SO2 untuk proses pendinginan
gas.
Spesifikasi dari tube:
Jumlah
: 64 buah
Material
: Stainless steel 304
Panjang
: 3 meter
NPS
: 3 inch

3. Steam Condensate Tank


Fungsi

: untuk merecovery steam yang


digunakan pada steam coil dan
tempat untuk menampung boiler
feed water sebelum dialirkan ke
dalam boiler
Material
: Besi
Jumlah
:1
Tinggi
: 3 meter
Diameter
: 2.5 meter
Perlengkapan:
Level control, untuk mengetahui ketinggian air di dalam
tangki
Pompa, untuk memompa boiler feed water ke dalam
waste heat boiler

4. Gas Filter
Fungsi

: untuk menyaring impurities yang


terdapat pada gas SO2
Material
: Carbon steel dengan insulasi batu
tahan api
Media Penyaring: batu koral
Jumlah
:1
Tinggi
: 3 meter
Diameter
: 4-5 meter
Perlengkapan:
Thermocouple, untuk mengetahui temperatur gas SO2
yang keluar dari gas filter
Katalis, untuk membantu proses konversi yang akan
berlangsung pada konverter
Heat exchanger, untuk mendinginkan gas SO2 setelah
keluar dari gas filter

Seksi Pembentukan Gas SO3


1.

Konverter
Fungsi
: tempat terjadinya reaksi oksidasi gas SO2 menjadi
gas
SO3
Material
: Carbon steel dengan insulasi batu tahan api
Jumlah
:1
Tinggi
: 6 meter
Diameter
: 4-5 meter
Tinggi tiap bed
: 1.25 meter
Perlengkapan
:
Thermocouple, untuk mengetahui temperatur gas SO2 yang masuk dan
keluar dari masing-masing bed.
Katalis, untuk mempercepat reaksi oksidasi gas SO2 menjadi gas SO3
Spesifikasi katalis:

Jenis: V2O5
Bentuk: silinder
Diameter luar: 9.5-12.5 mm
Diameter dalam: 4-5 mm

2. Heat Exchanger I (2 Stage)


Fungsi
: untuk mendinginkan gas SO2 dari masingmasing bed (bed I dan
II)
Tipe
: Shell and Tube
Jumlah : 1
Tinggi
: 6 meter
Diameter : 4-5 meter
Material : Normal steel

3. Heat Exchanger SO3 (II dan III)


Fungsi
Jumlah
Tinggi
Diameter

: untuk mendinginkan gas SO3 sebelum dialirkan


ke dalam Absorption Tower
:2
: 6 meter
: 4-5 meter

Seksi Pembentukan H2SO4


2. Absorption
Drying Tower
1.
Tower
Fungsi
Fungsi : sebagai:tempat
terjadinya
proses absorpsi
gas
tempat
pengeringan
udara
SO3 oleh H2SO4 pekat
lingkungan
dengan
2SO4 tahan
Material : silinder pelat
baja dan dilapisi
dengan H
batu
asam
pekat
Jumlah : 1
Material
Tinggi
: 7 meter : silinder pelat baja dan
Diameter : 2.5-3 meter
dilapisi dengan batu tahan
Tipe
: Packing tower
Perlengkapan
: asam
Thermocouple, untuk
mengetahui temperatur gas SO yang masuk ke
Jumlah
:
1
dalam Absorption Tower
Mist eliminator, untuk
Tinggi
kabut asam/asap yang mungkin
: 7 menghilangkan
meter
terbentuk selama proses absorpsi berlangsung.
Diameter
: 2.5-3
meter
Tube, untuk mengalirkan
asam
sulfat pekat ke bagian packing di
dalam Absorption Tower
Tipe
: Packing
Pan, untuk mendistribusikan
gas tower
SO ke dalam Absorption Tower.
3

3. Main Blower
Fungsi
Material
Jumlah
Tipe
Penggerak

: untuk mengalirkan udara dari lingkungan


menuju Drying Tower
: Cast iron
: Pada unit 2 dan 4 terdapat 2 buah, untuk unit
3 hanya 1 buah
: sentrifugal pump
: motor listrik

Seksi Penyimpanan H2SO4


1.
2. AT
DTPump
PumpTank
Tank
Fungsi
:: sebagai
asam
Fungsi
sebagaitempat
tempatpenampungan
penampungan
sulfat
Absorption
Tower,
dan
asamdari
sulfat
dari Drying
Tower,
kemudian
diberikan
air pengencer
dan kemudian
disirkulasikan
ke AT
untuk
asam sulfat
Pumpmenghasilkan
Tank untuk meningkatkan
pekat.
Asam sulfat
hasil
pengenceran
konsentrasi
asam
sulfat
yang
selanjutnya disirkulasikan kembali ke
digunakan
untuk dan
menyerap
uap air.
Absorption Tower
Drying Tower.
Material Carbon
: Carbon
steel lapisan
denganbatu
lapisan batu
Material:
steel dengan
tahan asam
tahan asam
Jumlah
Jumlah
:: 11
Tinggi
1.5meter
meter
Tinggi
:: 1.5
Diameter
:: 44 meter
Diameter
meter

3. Storage Tank
Fungsi
Jumlah
Material
Kapasitas

Diameter

Tinggi

: sebagai tempat penyimpanan asam


sulfat pekat hasil produksi
:7
: untuk tangki 1-5 menggunakan material
besi, sedangkan untuk tangki 6 dan 7
menggunakan material stainless steel 304
: Tangki 1-4 memiliki kapasitas sekitar 700
ton
Tangki 5 memiliki kapasitas 1000 ton
Tangki 6 memiliki kapasitas sekitar 60 ton
Tangki 7 memiliki kapasitas 800 ton
: Tangki 1-4 memiliki diameter sekitar 5 meter
Tangki 5 memiliki diameter sekitar 10 meter
Tangki 6 memiliki diameter sekitar 2 meter
Tangki 7 memiliki diameter sekitar 6 meter

: 7-7.5 meter

Sarana Penunjang Produksi


1. Tangki
TangkiKation
Stone Exchanger
Filter
1.
(Softener)
Fungsi
Fungsi

menyaring ion-ion
impurities
(kotoran
::mengambil
positif
kasar) seperti
batu, tanah
dan
(logam)
yang terdapat
di dalam
pasir yang terdapat di dalam air
air
Jumlah
Jumlah
::11
Diameter ::12meter
meter
Diameter
Tinggi
meter
Tinggi
::22.5
meter

3. Cooling Tower
Fungsi

: menurunkan suhu air yang


digunakan untuk mendinginkan
asam sulfat pekat yang berasal
dari Absorption dan Drying Tower
Tipe
: Closed recirculating system
Diameter : 4-5 meter
Tinggi
: 4 meter
Pendingin : Udara

4. Waste Treatment

5. Laboratorium
Bagian Laboratorium langsung berada di
bawah Direksi, sehingga Divisi Laboratorium
memiliki peran yang penting dalam proses
produksi. Bagian ini memiliki tugas pokok
sebagai berikut:
Mengontrol kualitas bahan baku, onstream
product, intermediate product, dan finished product
sehingga memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Menganalisis limbah-limbah yang dihasilkan oleh
plant asam dan plant aluminium sulfat.
Mengontrol bahan-bahan utilitas seperti air proses,
air pendingin, dan bahan kimia yang digunakan.

Spesifikasi Asam Sulfat


Properties

Value

Standard Test Method

Concentration, %

min. 98%

SNI No. 06-0030-1996

Chloride, %

0.0005

SNI No. 06-2431-1991

Nitrate, %

0.0005

SNI No. 06-2480-1991

Sulfur dioxide, %

0.015

Ammonia, %

0.001

SNI No. 06-6876-2002

Arsen, %

0.00005

Fe, %

0.015

SNI No. 06-2523-1992

Pb, ppm

max 10

Mn, ppm

max 1

Lead, %

0.005

SNI No. 19-2896-1992

Non-volatile, %

0.05

Color

very slight yellow tint

Turbidity

slightly cloudly

Specific gravity

1.812

Proses Produksi

Tugas Khusus
Menghitung Kinerja Waste Heat
Boiler

Asumsi Yang Digunakan


Dalam pengolahan data digunakan beberapa
asumsi umum yaitu:
1. Kondisi tunak (tidak terdapat akumulasi dalam
setiap unit operasi)
2. Dinamika proses statis
3. Data lapangan yang digunakan merupakan rata-rata
dari semua data yang diambil
4. Laju alir boiler feed water dan steam yang
digunakan sama karena closed system
5. Udara yang digunakan di dalam pembakaran
excess 20% dengan komposisi 79% Nitrogen dan
21% Oksigen.
6. Nilai Cp dianggap konstan

Step 1:Mencari laju alir molar masingmasing komponen pada sulphur burner

Step 2:Mencari laju alir molar masingmasing komponen pada konverter

Step 4: Mencari kalor yang dilepaskan


oleh gas SO2 di dalam waste heat
boiler

Step 5: Mencari t dari persamaan LMTD


dan faktor koreksi FT berdasarkan buku
Process Heat Transfer - Donald Q. Kern.

Dengan menggunakan Fig. 18 dari buku Process Heat


Transfer - Donald Q. Kern halaman 828, didapatkan nilai
FT sebesar:

Step 6: Mencari A (luas permukaan) perpindahan


panas dari boiler dengan menggunakan
spesifikasi dari boiler.

Step 7: Mencari nilai Ud dengan


menggunakan data dari Q, t, dan A

Step 8: Mencari laju alir massa air dengan


menggunakan Q belerang dan Q steam

Step 9: Menghitung efisiensi waste heat boiler


dengan menggunakan Metode NTU-Efektivitas

Kesimpulan
Dari perhitungan neraca massa dan energi serta efisiensi
yang telah dilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
Panas yang diterima oleh belerang dari steam sebesar
245097.14 kJ/jam.
Laju alir massa gas SO2 yang dihasilkan dari proses
pembakaran pada sulphur burner sebesar 1287.68 kg/jam.
Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran sebesar
4328363.28 kJ/jam.
Panas yang dilepas oleh gas SO2, N2, dan O2 di dalam boiler
sebesar 2198771.38 kJ/jam.
Laju alir massa air yang dialirkan ke dalam boiler sebesar
101.036 kg/jam.
Efisiensi dari waste heat boiler plant unit 3 sebesar 83.42%.

Anda mungkin juga menyukai