Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

PSIKOLOGI (Psychology)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
manusia.
FAAL /FISIOLOGI (Physiology)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari fungsi dan
kerja alat-alat tubuh manusia dalam keadaan
normal
PSIKOLOGI FAAL
Ilmu yang mempelajari bagaimana alat-alat
tubuh bekerja pada waktu fungsi jiwa/fungsi
psikis dalam keadaan aktif.
Contoh : Bagaimana otot-otot bekerja pada saat
seseorang sedang marah.
INTENSIONALITAN (Proses Kehidupan
Psikis)
Kognitif (cognition)
Cipta / pengenalan / berpikir

Jika terdapat keadaan tak harmonis di antara


ketiga fungsi tersebut maka ==> konflik
Ketidak cocokan antara pikiran dan perasaan.
Seorang janda baru saja menghadapi
kematian suami yang sangat dicintainya, dia
menjadi riang gembira dan suka tertawa.
Ketidak cocokan antara pikiran dan kemauan.
seorang pecandu morfin yang
mengetahui bahaya morfin, namun tetap
menyuntikkan bahan tersebut ke tubuhnya.
Titik tangkap yang akan dipelajari
1. Alat alat yg bekerja pada saat fungsi
kognitif, afeksi dan konasi berlangsung
2. Proses-proses yang berlangsung pada
alat2 tubuh itu
Fisiologi :

Eg. Saya melihat ular ==> proses berlangsung


jelas dan nyata.
Saya membayangkan bentuk hantu pengenalan
berlangsung samar- samar dan jauh dari realita.

mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia


dalam

Emosionil (emotional)
Afektif / perasaan
Pengenalan selalu disertai perasaan, biasanya
selalu disertai emosi-emosi tertentu.

Anatomi :

Eg. melihat kecelakaan ==> timbul rasa ngeri.


teringat pengalaman mendaki gunung ==> Ingat
akan kebesaran Tuhan

bagian-bagiannya satu dengan yang lain.

Konatif (conation)
Karsa / kehendak / kemauan / nafsunafsu manusia.
Pada aspek ini kita dapatkan nafsu, hasrat, cinta,
gairah, karsa, dambaan, idaman, usaha, tuntutan
dan menuju pada. Semuanya itu mengarahkan
diri kita pada suatu dan memberikan motivasi.
Motivasi ==> alasan yang menggerakkan diri
kita untuk berbuat sesuatu.
Pada orang sehat
Fungsi pikiran, perasaan, kehendak ==>
berlangsung lancar dan harmonis.

keadaan normal

Ilmu yangimempelajari susunan tubuh dan


hubungan

Ilmu Fisiologi ==> berkaitan erat dengan


Anatomi.
Alat-alat tubuh dibagi 4 kelompok (menurut
fungsi) :
1. Alat untuk pertukaran zat
2. Alat reproduksi
3. Alat gerak
4. Alat koordinasi (alat-alat indera,
susunan saraf pusat, susunan saraf tepi
dan alat-alat endokrin)
5. PENDEKATAN BIOPSIKOLOGI

6. = BEHAVIORAL NEUROSCIENCE
7. Mrpkn cabang dari ilmu saraf yang
berkaitan dengan segi biologis dari
perilaku
8. Menitikberatkan pada pendekatan
biologi dalam memahami psikologi
9. D.O Hebb (1949) Organization of
Behaviour
10. Munculnya teori tentang fenomena
psikologi yang berkaitan dengan
persepsi, emosi, pikiran dan memori
yang mungkin dkontrol melalui aktivitas
otak.
PERILAKU BIOLOGIS
Tendensi manusia berpikir secara dikotomi :
baik-buruk, benar-salah, dsb.
1. Apakah perilaku disebabkan oleh faktor
psikologis atau fisiologis?
Rene Descartes : dunia ini
terdiri dari dua elemen utama, yaitu (1) benda2
fisik, atau benda2 yang perilakunya disesuaikan
dengan hukum alam dan dapat dijadikan objek
penelitian, (2) Pikiran manusia (jiwa atau
spirit) yang tidak berkaitan dengan benda fisik
tetapi mengkontrol perilaku manusia.
Bag tubuh manusia, termasuk otak
adalah yg bsifat fisik. Sehingga otak bersifat
fisik sedangkan pikiran manusia yang
mengontrol perilaku bersifat psikologis.
2. NATURE vs NURTURE
Behaviorism : perilaku sepenuhnya hasil dari
pengaruh lingkungan / nurture (penelitian John
B. Watson)
Ethology : perilaku didasarkan pada instinctive
behavior (genetik/nature), yaitu perilaku yang
umumnya muncul pada spesies yang sama
meskipun tidak ada kesempatan untuk
mempelajari perilaku itu tlbh dulu.
Eg. Reflek menghisap pada bayi

3. Masalah yang timbul dari cara berpikir


dikotomi
a. Berpikir dikotomi mengenai perilaku
yang disebabkan oleh faktor psikologis
atau fisiologis.
Bekaitan dengan self awarenes.
Fenomena asomatognosia : kurangnya
kesadaran terhadap bagian tubuhnya sendiri
yang umumnya dialami oleh individu yang
mengalami kerusakan pada bagian kanan lobus
parietalnya sehingga bagian tubuh sebelah
kirinya tidak dirasakan. (Sacks, 1985; Pinel
1993)
b. Berpikir dikotomi mengenai perilaku
yang disebabkan oleh faktor nature
atau nurture
Perkembangan perilaku juga
dipengaruhi oleh perkembangan janin, nutrisi,
stress, dan stimulasi sensoris.
Muncul pertanyaan apakah nature
(genetik) atau nurture (belajar) yg berperan
berubah menjadi seberapa besar peran kedua
faktor tersebut?
Intelegensi merupakan hasil kombinasi
keduanya dan bertanya akan besarnya peran
masing2 bagian tidak akan pernah bisa terjawab.
(Pinel 1993)
Cara berpikir biopsikologi
perilaku adalah hasil dari interaksi antara tiga
faktor, yaitu :
(1). kapasitas genetik individu yang merupakan
hasil dari evolusi
(2). Pengalaman
(3). persepsi individu terhadap situasi yang
dihadapinya.
PERKEMBANGAN PERILAKU
Interaksi antara faktor genetik dengan
pengalaman

1. Seleksi Perkembangan tikus pintar


dan tikus bodoh
(Tyron 1943, Pinel 1993)
berusaha membuktikan bahwa perilaku yang
baik dapat dikembangkan melalui pemilihan
keturunan (faktor genetik) (Cooper dan Zubek
1958; Pinel, 1993) mengembangbiakan tikus
pintar dan bodoh tetapi dengan menunjukkan
pengaruh lingkungan dalam perkembangan
intelegensi pengalaman dapat mengurangi
efek negatif dari faktor genetik yang kurang
baik.
2. Phenylketonuria : Penyimpangan
Metabolisme Gen Tunggal
(Asbjorn Folling, 1934) mencurigai adanya bau
yang khas pada 2 urin orang pasiennya yang
mengalami MRDitemukan sejumlah symptomps
lain dari MR : mudah muntah, kejang,
hiperaktifitas dan hiperiritabilitas. Hal ini
disebabkan mutasi satu buah gen yang
diturunkan secara resesif. Terjadi kegagalan
pada produksi enzym phenylalanin hydroxylase
yg merubah aa phenylalanine menjadi tyrosine
shg tjd gangguan otak .Menunjukkan bahwa
perkembangan PKU mrpkn interaksi dari faktor
genetik dan faktor lingkungan (diet rendah
phenylalanine)
A. Bagian-bagian Utama Sistem Saraf

Bidang anatomi adalah bidang yang melalui


tubuh dalam posisi anatomi:
Bidang median : bidang yang membagi tepat
tubuh menjadi bagian kanan dan kiri.
Bidang sagital : bidang yang membagi tubuh
menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak
membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar
dengan bidang median.
Bidang horizontal : bidang yang terletak melintang
melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini
membagi tubuh menjadi bagian atas (superior)
dan bawah (inferior).
Bidang koronal : bidang vertikal yang melalui
tubuh, letaknya tegak lurus terhadap bidang
median atau sagital. membagi tubuh menjadi
bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal).

Superior(=atas) atau kranial: lebih


dekat pada kepala.

Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.

Inferior(=bawah) atau kaudal: lebih


dekat pada kaki.

Contoh: Pusar terletak inferior terhadap


payudara.

Anterior(=depan): lebih dekat ke


depan.

Contoh: Lambung terletak anterior terhadap


limpa.

B. Struktur Sel
1. Neuron
2. Sel-sel Pendukung Sistem Saraf Pusat
a. Sel Glia
1) Astrocyte/Astroglia
2) Oligodendroglia
b. Sel Satellite
c. Blood-Brain Barrier
C. Arah Anatomi Saraf dan Bidang (Planes and
Direction)

Posterior(=belakang): lebih dekat ke


belakang.

Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang


rusuk.

Superfisial: lebih dekat ke/di


permukaan.

Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari


tulangnya.

Profunda: lebih jauh dari permukaan.

Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak


lebih profunda dari otot lengan bawah.

Medial(=dalam)): lebih dekat ke bidang


median.

Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari


jempol.

2) Autonomic Nervous System (Sistem Saraf


Otonom),

bagian dari PNS yang mengatur kondisi


internal manusia.

Lateral(=luar): menjauhi bidang


median.

Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.

Proksimal(=atas): lebih dekat dengan


batang tubuh atau pangkal.

Contoh: Siku terletak proksimal terhadap


telapak tangan.

Distal(=bawah): lebih jauh dari batang


tubuh atau pangkal.

Contoh: Pergelangan tangan terletak distal


terhadap siku.

A. BAGIAN-BAGIAN UTAMA SISTEM


SARAF
a. Central nervous system (CNS/sistem saraf
pusat)
Terletak di dalam tengkorak dan tulang
belakang.
Terdiri atas otak (ENCEPHALON) dan
sumsum tulang belakang.
b. Peripheral Nervous System (PNS/sistem
saraf tepi)
di luar tengkorak dan tulang belakang.
1) Somatic Nervous System (Sistem Saraf
Somatis),
mengatur interaksi tubuh dengan
lingkungan luar.
Terdiri dari dua macam saraf, yaitu:

Terdiri saraf aferen dan eferen.


Saraf Eferen dalam sistem saraf otonom terdiri
dari:
a) Sympathetic Nerves (saraf simpatetik)
menghadapi situasi yang menakutkan
b) Parasymphatetic Nerves (saraf
parasimpatetik)
menghadapi situasi
yang menyenangkan
B. STRUKTUR SEL
Sel saraf /neuron menghantarkan impuls
one stage 1 sel dari reseptor ke
efektor
two stage terdiri atas neuron sensoris
dan motoris
3 stage sensoris interneuron
motoris
Sensoris : menghantarkan impuls dari tepi ke
pusat
Motoris : menghantarkan impuls dari pusat ke
tepi
NEURON
Sel saraf merupakan unsur terkecil dari
susunan saraf
Secara mikroskopis terdiri atas struktur-struktur
sbb :

a) Afferent Nerves (saraf aferen), membawa


input sensoris dari
reseptor di seluruh
bagian tubuh ke CNS.

a.
Dendrit, = lanjutan dari badan sel yang
menerima sebagian besar kontak sinapsis dari
neuron-neuron yang lain atau impuls dari
receptor.

b) Efferent Nerves (saraf eferen),


membawa impuls dari CNS menuju
efektor.

b.
Nukleus = inti dari soma sel yang
mengandung kromosom.

c.
Membran Sel, = Dinding sel/
menyelubungi neuron
bersifat semipermeable menyeleksi
substansi yang boleh keluar masuk
Terdiri dari dua lapis molekullemak (lipid)
d. Sitoplasma, cairan bening (seperti jelly) pada
bagian dalam neuron dan terdiri dari beberapa
struktur,
e. Soma sel (cell body), bagian neuron yang
mengandung nukleus (inti sel)
f. Axon Hillock, bagian berbentuk kerucut pada
pertemuan axon dan soma sel

Terdiri atas :
1. Astroglia : fagositosis
2. Oligodendroglia : mendukung axon
memproduksi mielin.
b.

Sel SATELIT
Merupakan sel pendukung di PNS

Sel Schwan : memiliki fungsi sama


seperti oligodendroglia.
ARAH ANATOMI SARAF
Posisi anatomi

g. Axon, benang neurit sebagai penghantar


impuls yang diselubungi myelin.

Pembagian 3 bidang utama

Axon membawa informasi dari soma sel ke


terminal buttons

A. Jaringan Pelindung

h. Myelin, lapisan berlemak yang menyelubungi


akson
i.Nodes of Ranvier, bagian axon yang tidak
diselubungi myelin
j.Terminal Buttons, bagian akhirdari axon yang
berbentuk sebagai kancing yang berfungsi
melepaskan neurotransmitter.
k. Synaptic Vesicles (Pembuluh Sinapsis), bagian
dari molekul neurotransmitter yang berbentuk
kantong-kantong kecil.
l. Synapses (sinapsis), jarak terdekat antara
neuron yang satu dengan yang lain dimana
sinyal-sinyal kimiawi ditransmisikan.
SEL SEL PENDUKUNG SISTEM SARAF
a.

Sel GLIA
merupakan sel pendukung utama pada

Istilah yang menunjukkan arah.

1. Meninges
2. Sistem Ventrikulus
B. Perkembangan Sistem Saraf Pusat
C. Struktur Utama Otak
1. Forebrain
Setiap belahan otak terdiri empat lobus, yaitu
frontal, pariental, okspital, dan temporal. Lobus
frontal dan lobus pariental dibatasi oleh celah
rolando atau sulkus sentralis yang merupakan
sekat antara keduanya. Otak
atau telencephalon merupakan struktur embrio
yang berkembang menjadi cerebrum
yaitu dorsal telencephalon( pallium ) berubah
menjadi cerebral cortex dan ventral
telencephalon atau sub-pallium berubah menjadi
basal ganglia.
a. Telencephalon /

CNS

1) Cortex

Berfungsi untuk : Melekatkan antar sel


saraf di CNS, Mengontrol persediaan substansi
kimia yang diperlukan neuron, melindungoi
neuron dan melepaskan sel2 neuron yang telah
mati.

2) Sistem Lymbic
3) Basal Ganglia

b. Diencephalon Middiencephalic Territory


1) Thalamus
2) Hypothalamus

2. Arachnoid : spt jaring laba2, teletak


dbawah duramatter
3. Piamatter : menempel lgsg dgn otak,
mengikuti bentuk lekuk otak.

2. Midbrain/Mesencephalon
a. Tectum
b. Tegmentum

*Cavum sub arachnoid : rongga


diantara 2 & 3, berisi pembuluh darah dan CSF
b. Sistem Ventrikel

3. Hindbrain
a. Metencephalon
1) Pons
2) Cerebellum
b. Myelencephalon
Jembatan varol adalah syaraf penghubung
lobus kiri dan kanan otak kecil serta
penghubung otak kecil dan otak besar. Sumsum
lanjutan otak kecil berfungsi untuk mengontrol
saluran pernafasan, mengatur laju denyut
jantung, pusat refleks fisiologi, tekanan udara,
suhu tubuh dan sebagainya.
D. Sumsum Tulang Belakang (Spinal
Cord/Medulla Spinalis)
A. JARINGAN PELINDUNG
Secara keseluruhan CNS dilindungi oleh
tulang.

Merupakan ruangan-ruangan di otak


yang saling berhubungan satu sama lain dan
berisi CSF.
CSF (Cerebro Spinal Fluid)/ LCS (Liquor
CerebroSpinalis) merupakan cairan otak yang
diproduksi oleh sel ependym yang menyusun
plexus choroideus pada Ventrikel lateral bfungsi
sbg shock absorbent dan meringankan berat
otak.
Ventrikel lateral : sepasang pd
hemispher dx & sin Foramen
interventrikular 3rd Ventrikel Aquaductus
mesenchepali ventrikel quartus cavum
subarachnoid

TELENCEPHALON
Dibentuk oleh sepasang hemispher yang simetris
CEREBRUM
Bagian terbesar dari otak manusia.

Otak/Encephalon tengkorak,
Sumsum tlg blkg / Medulla spinalis
tulang belakang/vertebra
a. Meninges
Melapisi CNS baik encephalon maupun
medula spinalis
terdiri atas 3 lapisan :
1. Duramatter : lap plg luar, keras, tdk
dpt diregangkan.

Terdiri dari :
1. Cortex
Lapisan terluar dari otak
Mengandung badan sel saraf
berwarna lebih gelap
Membentuk lipatan-lipatan yang disebut
gyrus, dengan diantaranya ada lekukan/parit
disebut sulcus lobus.
Lobus FRONTAL : pusat motorik

Lobus Parietal : Pusat Sensorik


Lobus Temporal : Pusat Pendengaran
Lobus Occipital : Pusat Penglihatan.
2. Lymbic System
Berperan dalam proses perilaku
bermotivasi (motivated
behaviour)
Fleeing, Feeding, Fighting + akt. Seksual.
Terdiri atas : Gyrus Hypocampus,
Corpus Amygdala, Gyrus
Cingulate,
Fornix.
3. Ganglia Basalis
Berfungsi dalam proses pengendalian

2. Hypothalamus
Mengatur sistem saraf otonom dan
sistem endokrin
Terlibat dalam pengaturan motivated
behaviour
Berdasarkan letak, dibagi menjadi 2 :
Hypofisis anterior /anterior pituitary
gland : menghasilkan hormon Gonadotropin,
Prolactin,
Somatotropin.
Posterior pituitary Gland : Oxytocin,
Vassopresin
Mid Brain

gerak

Disebut sebagai Mesencephalon

Kerusakan pada struktur ini


Parkinsons Disease

Merupakan salah satu penyusun Batang otak


1. Tectum

Dibentuk oleh : Globus Palidus, Corpus


Amygdala, Nucleus
Caudatus , dan
Putamen.

Colliculi Superior : visual


Colliculi Inferior : Auditori/Pendengaran

*Putamen dan nucleus caudatus disebut


sebagai corpus striatum

2. Tegmentum

DIENCEPHALON

ARAS = Formatio Reticularis untuk


pusat kesadaran

Bagian forebrain yang terletak antara


telencephalon dan midbrain, mengelilingi 3rd
Ventrikel.

Periaquaductal Grey Matter : Analgesic/


reseptor morfin

1. Thalamus

Red Nucleus
sensorimotor

& substansia nigra :

Menerima impuls sensorik saraf yang


menuju cortex
Mengandung projection fiber serat
proyeksi, berupa
sel saraf yang
memproyeksikan impuls ke cortex, atau sebagai
suatu sistem relay impuls menuju otak.
Dibagi berdasarkan jenis kumpulan
saraf , al :

HINDBRAIN
PONS
Bagian batang otak, berisi traktustraktus ascending
maupun descending.
Cerebellum

CGL : berkaitan proses visual

Disebut Otak kecil

CGM : berkaitan proses mendengar


VPL : fungsi somatosensoris

Berfungsi dalam koordinasi gerakan


motorik

Menerima informasi visual, auditorik,


sensorimotorik dan
propioceptif
RESEPTOR dan PENGINDERAAN
Reseptor : struktur yang menerima
stimulus/rangsangan.
Terbagi atas :

Reseptor pereaba berada di kulit


Terdiri atas 3 lapisan : Epidermis, Dermis,
Subcutaneus
Macam reseptor di kulit :
1. Mekanoreseptor : Paccini
2. Thermoreseptor : Ruffini, krausse

Eksteroreseptor

3. Nyeri / free nerve ending

Reseptor yang menerima


rangsang/impuls dari luar
tubuh.
Umum/biasa : suhu, tekanan.
Khusus : reseptor indera

Tractus Spinothallamicus
menyampaikan stimulus ke otak pada sistem
saraf pusat
Berkaitan dengan cortex Somatosensorik

pengelihatan

: retina

penghidu

: bulbus

pengecap

: gema

Pendengaran

: cocchlea

Taktil

: paccini,

olfactorius
gustatoria

meissner

Stereognosis
kemampuan indera peraba untuk
mengidentifikasikan objek.
Asterognosia
hambatan dalam stereognosis berkaitan
dengan asomatonogsia yang berlanjut dengan
anosognosia
Paradox rasa sakit

Interoseptor

Reseptor yang menerima


rangsang/impuls yang berkaitan/berasal dari
organ dalam tubuh
eg. Lapar, haus, rasa sakit dalam

Propioseptor

Reseptor menerima rangsang/impuls


berkaitan
dengan bagian anggota gerakan
tubuh
eg. Posisi dan pergerakan tubuh

Berkaitan dengan lobus prefrontal : mengontrol


sebab - sebab emosional yang berkaitan dengan
rasa sakit.
Berkaitan dengan ambang rasa sakit yang juga
dipengaruhi oleh kognisi dan kepercayaan.
Melzack dan Wall gate control theory
Faktor kognisi dan emosi dapat mempengaruhi
sinyal dari otak yang akan dsampaikan ke
sumsum tulang belakang , sehingga akan
menimbulkan jaringan gating circuit yang
memblokir reseptor rasa sakit.

PERABA

Mekanisme Pengontrol Rasa sakit

Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh


permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat
dan terbesar dari tubuh. Berfungsi untuk
melindungi tubuh, regulasi suhu, ekskresi,
indera.

PAG : Periaquaductal Gray Matter : bagian di


mesencephalon
sclera

Sclera , yang putih pada orang dewasa , terdiri


dari lamellae dikemas serat kolagen yang
meliputi posterior 5/6 mata . Pada limbus kornea
itu menjadi corneae substansia propria ( stroma )
.
kornea
Kornea memiliki diameter sekitar 12 mm pada
orang dewasa . Bagian luar kornea terdiri dari
epitel skuamosa berlapis mukosanya tidak
berkeratin , yang berubah menjadi epitel
konjungtiva bulbar di limbus kornea . Dalam
dibentuk oleh lapisan tunggal endothelialcells
datar . Kekuatan bias kornea adalah sekitar 42
dioptri ( Db ) . Ketebalan pusat adalah sekitar
500 m .
lensa
Lensa , dengan diameter horizontal sekitar 10
mm , terletak di ruang posterior mata . Ini adalah
sekitar 3-4 mm tebal di tengah .
Ini adalah lensa bikonveks , dengan permukaan
anterior kurang melengkung dari permukaan
posterior . Shell lensa, yang mengelilingi inti
konsentris , terletak di bawah kapsul lensa .
Tubuh Vitreous
The vitreous body, yang merupakan 95% air,
mengisi ruang vitreous terletak di belakang
lensa. Konsistensi agar-agar adalah karena asam
ofhyaluronic kehadiran, mucopolysaccharides,
dan kolagen
fibril.

luas terhubung dengan tubuh silia. Serat otot


otot dilatator pupillae (serviks simpatik) berjalan
di sini, kontraksi yang mengarah ke murid
dilatasi (midriasis).
selaput jala
Retina membentuk lapisan dalam mata .
Dibagi menjadi nonindrawi ( anterior ) bagian
dan opticpart .
Makula lutea ( titik kuning ) adalah lateral ini
dengan centralis fovea di pusatnya , situs
ketajaman visual maksimum .
Dalam retina termasuk sel-sel fotoreseptor dan
sembilan lapisan diidentifikasi lebih lanjut dari
lapisan otak .
Sel epitel primer sensorik 120 juta batang dan
6-7000000 kerucut .
Hanya ada kerucut di fovea , tanpa lapisan lain
dari lapisan otak .
Batang dan kerucut merupakan reseptor retina .
fovea terdiri eksklusif dari kerucut , yang
bertanggung jawab untuk penglihatan warna
dalam pencahayaan yang baik ( visi photopic ) .
Batang bertanggung jawab untuk penglihatan
dalam cahaya miskin ( visi scotopic ) ; kerapatan
terbesar mereka adalah sekitar centralis fovea
tetapi mereka juga didistribusikan di seluruh
retina .
Fotoreseptor yang absen di wilayah disk optik
blind spot
Saraf optik dan Saluran Optik

Koroid
Koroid menempati bagian utama dari lapisan
tengah mata. Selain arteri dan vena, juga
membawa sekitar 15-20 saraf siliaris. Hal ini
dipisahkan dari retina oleh membran Bruch,
yang adalah 2 m tebal.

Saraf optik adalah sekitar 45 mm panjang , dua


pertiga dari yang ada di dalam orbit . Pada
cribrosa lamina 1 juta serat saraf meninggalkan
bola mata dan dari titik ini dikelilingi oleh
selubung medula dari oligodenroglia , duramater
dan pia mater .

Iris dan Pupil


Iris, seperti diafragma, membentuk pupil. Iris
adalah tertipis di margin pupil dan
memungkinkan epitel berpigmen bilaminar di
bagian belakang untuk dilihat. Murid ini
dikelilingi oleh otot sfingter pupillae (persarafan
parasimpatis melalui saraf oculomotor),
persarafan yang yang menghasilkan kontraksi
pupil (miosis). Pada margin pupil, iris secara

Setelah melewati kanal optik , mencapai kiasma


optik di lantai ventrikel ketiga setelah berjalan
sekitar 10 mm di fossa kranial tengah . Berikut
serat hidung retina menyeberang ke sisi yang
berlawanan . Serabut saraf optik dijalankan
sebagai saluran optik sejauh tubuh geniculate
lateral.

Radiasi optik ( serat memancar Gratiolet ini )


berjalan dari sini melalui crus posterior dari
kapsul internal ke korteks primer optik visual,
striata daerah , daerah 17
Akomodasi
Akomodasi menandakan kemampuan mata
untuk fokus sinar dari objek untuk membentuk
gambar yang jelas di pesawat retina dalam
kaitannya dengan jarak objek 'dari mata.
Akomodasi didasarkan khususnya pada
kemampuan lensa elastis untuk mengubah dari
bentuk yang lebih bulat dengan kekuatan
konvergen tinggi (dekat fokus) ke bentuk yang
lebih elips dengan kekuatan konvergen rendah
(fokus jauh).
Ketajaman visual
berarti kemampuan menyelesaikan mata
dengan lensa optimal mengoreksi, yaitu
kemampuan retina hampir membedakan dua
poin dari satu sama lain (resolusi threshold).
Sebuah mata yang normal hanya bisa
membedakan dua poin ketika sinar yang muncul
dari mereka membentuk sudut di mata satu
menit busur (1/60 derajat).
Visual ketajaman dihitung dari jarak
sebenarnya dari poin dari mata dibagi dengan
jarak di mana mata normal dapat menyelesaikan
poin, dan di mata normal karena itu 1q = 1,0.
Optotypes diproyeksikan ke kejauhan
Visus sangat dipengaruhi oleh sifat fisis mata
(aberasi mata = kegagalan memfokuskan
bayangan tepat di fovea centralis), besarnya
pupil, komposisi cahaya, kemampuan
akomodasi, elastisitas otot, intensitas cahaya,
faktor retina
V = d/D
adaptasi
Adaptasi (A) menandakan penyesuaian mata
untuk tingkat cahaya yang berbeda. Ini adalah
proses yang kompleks, yang terdiri dari
perubahan ukuran pupil, perubahan antara
batang dan kerucut visi, dan perubahan
sensitivitas retina.
Menurut teori bermuka dua visi, siang hari dan
penglihatan warna (visi photopic) adalah fungsi
dari aparat kerucut, sementara visi dalam cahaya

redup dan visi malam (visi scotopic) disediakan


oleh aparat batang.
Adaptasi cahaya berarti transisi ke visi photopic
dan didasarkan pada murid penyempitan dan
transisi dari batang ke visi kerucut dengan
rincian rhodopsin.
N III m rectus superior, m.rectus inferior, m.
rectus medial,
m.obliquus inferior
N IV m obliquus superior
N VI m. rectus lateral

BUTA WARNA
AKROMATISME/AKROMATOPSIA/Total
tidak dapat membedakan warna dasar, terlihat
hitam dan abu-abu
DIAKROMATISME/Partial bisa mbedakan
warna tertentu

Deutrinophia : sel kerucut hijau


(-)

Protanophia : sel kerucut merah


(-)

Tritanophia : sel kerucut


biru/kuning (-)

Menurut Hering ada 3 macam fotokhemis yang


mempunyai 6 macam kualitas yang memberikan
6 macam sensasi substansi putih-hitam,
merah-hijau, biru-kuning.
Test Buta warna Uji Holmgren, Uji StilingIsihara.
Mata manusia dapat mendeteksi hampir semua
gradasi warna bila cahaya monokromatik merah,
hijau dan biru dicampur secara tepat dalam
berbagai kombinasi tergantung persentase
campuran warna-warna dasar tersebut.
Young & Helmholtz Sel kerucut dapat
menerima warna merah, hijau dan biru.

Ke tiga macam sel kerucut mengandung


fotokhemis yang dapat diurai oleh sinar
matahari, bila ketiga macam sel kerucut itu
mendapat stimulus yang bersamaan maka akan
terlihat warna putih. Warna-warna lain
merupakan kombinasi dari ketiga macam warna
dasar.

Fungsi Hidung

Pada bagian ujung hidung ditunjang


oleh tulang rawan dan pangkal hidung
ditunjang oleh tulang nasalis. pada
kedua tulang inilah berguna
untuk menghubungkan rongga hidung
dengan atmosfer untuk mengambil
udara.

Rongga hidung yang tersusun dari selsel epitel berlapis dengan bulu-bula
halus ini semu bersilia yang memiliki
sel goblet.

Kemudian sel goblet ini, adalah sel yang


menghasilkan lendir yang memiliki
fungsi menyaring debu, melekatkan
kotoran pada rambut hidung, dan
mengatur suhu udara pernapasan.

Lobus olfaktorius pada rongga hidung


mengandung banyak sel pembau, yang
memberikan fungsi hidung sebagai
indera penciuman.

Ujung ujung syaraf pada rongga hidung


ini kemudian menyaring setiap udara
yang di hirup dan menangkap zat-zat
kimia yang terkandung dalam udara
sehingga kita mengenal berbagai macam
bau.

Ujung-ujung syaraf inilah yang


kemudian mengirimkan impuls ke
bagian otak manusia yang menerima
rangsangan penciuman tersebut.

PENGHIDU
Hidung merupakan organ
reseptor dari sistem indera
penghidu

Hidung terdiri dari nasus


externus dan cavum nasi

Didalam cavum nasi terdapat


rambut-rambut halus yang berfungsi
menyaring kotoran.

Dinding lateral cavum nasi


terdapat tiga tonjolan yang
disebut
concha nasalis superior, media dan
inferior
membuat turbulensi
pada aliran udara yang masuk.

Dinding medial terdapat septum


nasi sekat antara.

Membrana mucosa mrpkn


lapisan yang melapisi permukaan
cavum nasi, pada permukaan atas
concha nasalis superior terdapat sel-sel
penghidu khusus
yang berfungsi
sebagai reseptor mjd bulbus
olfactorius yang melanjut
sebagai N. I

Bernapas, zat kimia yang berupa gas


ikut masuk ke dalam hidung kita. zat
kimia yang merupakan sumber bau akan
dilarutkan pada selaput lendir,kemudian
akan merangsang rambut-rambut halus
pada sel pembau. pemrosesan di
otak interpretasi bau dari zat kimia
tersebut.
Manusia hanya memiliki 7 macam
reseptor bau, namun bisa membedakan
berbagai macam bau karena prinsip
komposisi

Kemampuan penghidu invidu


dipengaruhi oleh : struktur anatomis,
fisiologis, konsentrasi bau, spesies
tertentu.

Ganguan Pada hidung

Hiposmia

Hiposmia adalah kondisi dimana


berkurangnya kemampuan untuk mencium bau.
Jika pada Anosmia penderita tidak dapat
mencium bau sama sekali, maka pada hiposmia

penderita hanya kehilangan sensitifitas bau


tertentu.

Hipernosmia

Hipernosmia juga merupakan salah satu


gangguan pada indra penciuman, yaitu
penciuman yang berlebihan. Namun gangguan
ini sangat jarang terjadi.

PENGECAP

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada


bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan
mengunyah dan menelan.

Lidah merupakan indera pengecap yang


banyak memiliki struktur ttaste buds .
Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara.

Permukaan atas ditutupi papil-papil.


Yaitu :

Papilae sirkumvalata 8 s/d 12


buah, terletak dibagian dasar lidah

Papilae fungiformis diujung


dan sisi lidah

Papilae filiformis banyak dan


tersebar di permukaan lidah

FUNGSI LIDAH

MENDORONG MAKANAN

MENGADUK MAKANAN

MEMBOLAK-BALIK MAKANAN

MERASAKAN KERAS DAN


LEMBUTNYA MAKANAN

MELUMATKAN MAKANAN

ARTIKULASI SUARA

Rentan/mudah teriritasi oleh panas.

Polip Hidung

Polip Hidung adalah gangguan pada


indra penciuman dimana penderita mengalami
gangguan berupa adanya pertumbuhan sel yang
bersifat jinak di selaput lendir hidung. hal ini
bisa disebabkan oleh reaksi hipersensitif atau
juga bisa karena alergi.

. Anosmia

adalah salah satu gangguan pada


indra penciuman yang mengakibatkan
penderita tidak dapat mencium bau sama
sekali. penyebab dari gangguan ini
adalah adanya gangguan saluran hidung,
Cedera Kepala, dan Tumor sulkus
olfaktorius.

Disosmia

adalah salahsatu gangguan pada


indra penciuman yang mengakibatkan
penderita mengalami perubahan
penciuman sehingga penderita merasa
selalu mencium bau yang tidak enak.
Gangguan ini dapat disebabkan oleh
infeksi didalam sinus, kerusakan parsial
pada syaraf alfaktorius, kurangnya
kebersihan mulut.

Salesma (Cold) dan Influenza

Salesma dan Influenza adalah


gangguan pada indra penciuman dimana
penderita mengalami infeksi pada alat
pernafasan. Gangguan ini disebabkan
oleh virus dan umumnya menyebabkan
batuk, pilek, sakit leher, danterkadang
juga disertai dengan panas serta sakit
pada persendian

Peraba
CIRI-CIRI KULIT
1. Pembungkus yang elastis yang
melindungi kulit dari pengaruh
lingkungan.
2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari
berat badan.
3. Luas : 1,50 1,75 m.

4. Tebal rata rata : 1,22mm.


5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada
telapak tangan dan t. kaki dan paling
tipis : 0,5 mm.pada daerah penis
Dapat disimpulkan jika kulit sebagai alat
peraba,berarti berfungsi sebagai alat
komunikasi dengan lingkungan luar
tubuh.
Sistem integumen adalah
sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan terhadap lingkungan
sekitarnya. Sistem ini seringkali
merupakan bagian sistem organ yang
terbesar yang
mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuk
u, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir). Kata ini berasal
dari bahasa Latin "integumentum", yang
berarti "penutup".
Sistem Integumen pada manusia terdiri
dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar
susu. Sistem integumen mampu
memperbaiki sendiri apbila terjadi
kerusakan yang tidak terlalu parah
(self-repairing) & mekanisme
pertahanan tubuh pertama (pembatas
antara lingkungan luar tubuh dengan
dalam tubuh).
Epidermis merupakan bagian kulit
paling luar. Ketebalan epidermis
berbeda-beda pada berbagai bagian
tubuh, yang paling tebal berukuran 1
milimeter misalnya pada telapak tangan
dan telapak kaki, dan yang paling tipis
berukuran 0,1 milimeter terdapat pada
kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Selsel epidermis
disebut keratinosit. Epidermis melekat
erat pada dermis karena secara
fungsional epidermis memperoleh zatzat makanan dan cairan antar sel dari
plasma yang merembes melalui dindingdinding kapiler dermis ke dalam
epidermis.

1.lapsan tanduk / korneum.


Terdiri dari 20 25 lapis sel tanduk
tanpa inti.
Merupakan lapisan epidermis yang
paling atas, dan menutupi semua lapisan
epidermis lebih ke dalam. Lapisan
tanduk terdiri atas beberapa lapis sel
pipih, tidak memiliki inti, tidak
mengalami proses metabolisme, tidak
berwarna dan sangat sedikit
mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki
jumlah baris keratinosit jauh lebih
banyak, karena di bagian ini lapisan
tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri
atas keratin yaitu sejenis protein yang
tidak larut dalam air dan sangat resisten
terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini
dikenal dengan lapisan horny, terdiri
dari milyaran sel pipih yang mudah
terlepas dan digantikan oleh sel yang
baru setiap 4 minggu, karena usia setiap
sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat
terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit
kasar sampai muncul lapisan baru.
2. Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak
tepat di bawah lapisan tanduk, dan
dianggap sebagai penyambung lapisan
tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan
bening terdiri dari protoplasma sel-sel
jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat
translusen sehingga dapat dilewati sinar
(tembus cahaya). Lapisan ini sangat
tampak jelas pada telapak tangan dan
telapak kaki. Proses keratinisasi bermula
dari lapisan bening.
3.Lapisan berbutir(stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel keratinosit
berbentuk kumparan yang mengandung
butir-butir di dalam protoplasmanya,
berbutir kasar dan berinti mengkerut.

Lapisan ini tampak paling jelas pada


kulit telapak tangan dan telapak kaki.

4.Lapisan bertaju(stratum spinosum)


Disebut juga lapisan malphigi, terdiri
atas sel-sel yang saling berhubungan
dengan perantaraan jembatan-jembatan
protoplasma berbentuk kubus. Jika selsel lapisan saling berlepasan, maka
seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel
berisi filamen-filamen kecil yang terdiri
atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan
taju normal, tersusun menjadi beberapa
baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke
bersudut banyak (polygonal), dan makin
ke arah permukaan kulit makin besar
ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat
celah antar sel halus yang berguna untuk
peredaran cairan jaringan ekstraseluler
dan pengantaran butir-butir melanin.
Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih
dalam, banyak yang berada dalam salah
satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan
lapisan taju mempunyai susunan
kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam
bagian basal lapis taju mengandung
kolesterol dan asam amino
5. Lapisan benih (stratum
germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan terbawah epidermis,
dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder)
dengan kedudukan tegak lurus terhadap
permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini
bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di
bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus
yang membatasi epidermis dengan dermis.
Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap
pengaturan metabolisme demo-epidermal dan
fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini
sel-sel epidermisbertambah banyak melalui
mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisanlapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk.
Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel
bening (clear cells, melanoblas atau melanosit)
pembuat pigmen melanin kulit.

Setiap kulit yang mati banyak mengandung


keratin yaitu protein fibrous insoluble yang
membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:
Mengusir mikroorganisme patogen.
Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan
dari tubuh.
Unsure utam yang mengerskan rambut dan
kuku.
Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4
minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu :
1. Sel merkel.
Fungsinya belum dipahami dengan jelastapi
diyakini berperan dalam pembentukan kalus dan
klavus pada tangan dan kaki.
2. Sel langerhans.
Berperan dalam respon respon antigen
kutaneus.
Epidermis akan bertambah tebal jika bagian
tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis di
sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat
pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat
kerutan yang disebut fingers prints.
DERMIS ( Korium)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung
saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit
(Sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluhpembuluh darah dan getah bening, dan otot
penegak rambut (muskulus arektor pili).
Hipodermis
JARINGAN SUBKUTAN ATAU
HIPODERMIS / SUBCUTIS.
Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel
liposit yang menghasilkan banyak lemak.
Merupakn jaringan adipose sebagai bantalan
antara kulit dan setruktur internal seperti otot
dan tulang.
Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh
dan penyekatan panas.

Sebagai bantalan terhadap trauma.


Tempat penumpukan energi.
RAMBUT
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan
kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari
tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut

sendiri. Asomatognosia umumnya berkaitan


dengan kerusakan hemisphere sebelah
kanan.Asomatognosia umumnya diikuti
oleh anosognosia (menginkari simptom
neurologisnya) dan contralateral
neglect (tendensi untuk tidak merespon stimuli
yang kontralateral terhadap
kerusakanhemisphere sebelah kanan)

menyarig udara.

Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa


Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthtos,
"persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara
umum berarti suatu tindakan menghilangkan
rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan
berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan
rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan
pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes
Sr pada tahun 1846

serta berfungsi sebagai pengatur suhu,

Dua kelompok anestesi

pendorong penguapan kerngat dan

Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke


dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi.
Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai
hilangnya perasaan secara total. seseorang yang
mengonsumsi analgetik tetap berada dalam
keadaan sadar. Analgetik tidak selalu
menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu
meringankan rasa nyeri.

melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata


melindungi mata dari keringat agar tidak
mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)

indera peraba yang sensitive.


Dermatom adalah area kulit yang dipersarafi
terutama oleh satu saraf spinalis. Ada 8 saraf
servikal, 12 saraf torakal, 5 saraf lumbal dan 5
saraf sakral. Masing masing saraf
menyampaikan rangsangan dari kulit yang
dipersarafinya ke otak.
Dermatom sangat bermanfaat dalam bidang
neurologi untuk menemukan tempat kerusakan
saraf saraf spinalis. Karena kesakitan terbatas
dermatom adalah gejala bukan penyebab dari
masalah yang mendasari, operasi tidak boleh
sekalipun ditentukan oleh rasa sakit. Sakit di
daerah dermatom mengindikasikan kekurangan
oksigen ke saraf seperti yang terjadi dalam
peradangan di suatu tempat di sepanjang jalur
saraf.
ASOMAGTONOSIA
seseorang yang mengalami hambatan dalam
mengenali suatu objek melalui sentuhan, tetapi
tidak ada kelainan intelektual, maupun dalam
saraf-saraf sesnsorisnya, maka dia
menderita asterognosia.Kelainan ini berkaitan
dengan asomatognosia, yaitu, kegagalan dalam
mengenali bagian tubuhnya

Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya


kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya
menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu
dan pemakainya tetap sadar.
Tipe anestesi
Beberapa tipe anestesi adalah:
Pembiusan total hilangnya kesadaran total
Pembiusan lokal hilangnya rasa pada daerah
tertentu yang diinginkan (pada sebagian kecil
daerah tubuh).
Pembiusan regional hilangnya rasa pada
bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade
selektif pada jaringan spinal atau saraf yang
berhubungan dengannya
Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah
satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan
sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan

manusia kehilangan kesadaran. Obat bius jenis


ini bila digunakan dalam operasi pembedahan,
maka setelah selesai operasi tidak membuat
lama waktu penyembuhan operasi.

enzim di celah sinaps menjadi sunbtansi


yang tidak digunakan lagi end
processing

Sifat atau efek dasar penggunaan obat-obatan


terhadap sistem saraf :
a. AGONIST meningkatkan aktivitas
(excitatory) dari neurotransmitter yang
berperan dalam proses sinapsis tersebut.
b. ANTAGONIST yaitu menghambat
aktivitas (inhibitory) dari
neurotransmitter yang bersangkutan
dalam proses sinapsis tersebut.
Tahapan proses transmisi sinapsis

Morphine
Termasuk golongan opioid, zat aktif yang
diekstrak dari bunga opium.
Opium digunakan sebagai penimbul efek rasa
gembira (euphoria), analgesik, obat batuk dan
obat diare.

1. Sintesa Molekul neurotransmitter oleh


substansi-substansi kimia dalam
sitoplasma dengan bantuan enzim-enzim
tertentu.

Morphine merupakan agonist endorphine,


mengaktifkan reseptor di otak yang secara
normal distimulasi oleh golongan neuropeptida
(endorphins).

2. Penyimpanan molekul neurotranmitter


pada kantung sinaps (synaptic vesicles)

Benzodiazepine

3. Jika terjadi kebocoran pada synaptic


vesicles maka akan terjadi
penghancuran neurotranmitter oleh
enzim penetral.
4. Bila terjadi potensial aksi synaptic
button vesicle bersentuhan dengan
membran presinaps pelepasan
neurotransmitter oleh celah sinaps.
5. Autoreseptor dicelah sinaps
kembalinya neurotransmitter yang tidak
mengikat diri pada reseptor di membran
presinaps ke dalam synaptic vesicle dan
menghambat pelepasan neurotransmitter
(feedback negatif).
6. Neurotransmitter yang sampai pada
reseptor di membran postsinapsis akan
meneruskan aktivitas sesuai dengan
pesan yang dibawanya.
7. Penarikan neurotransmitter ke sinaps
vesicle maupun pemecahan oleh enzim-

Benzodiazepine memiliki efek anxiolytic


(pengurang kecemasan), sedative (menimbulkan
rasa ngantuk), dan anticonvulsant (anti kejang).
Efek anti kecemasan yang ditimbulkan
benzodiazepine berlangsung dengan efek
agonist bagi substansi GABA. Benzodiazepine
tidak menghentikan sama sekali reaksi GABA
tetapi hanya menghambat saja. Umumnya
benzodiazepine mengikat GABA di amygdale,
yaitu bagian otak yang berperan dalam emosi
dan aktivitas lobus temporal.

Atropine
Di ekstrak dari tanaman belladonna, yang
digunakan untuk menyembuhkan sakit perut dan
membuat mereka tambah menarik, selain itu
efek belladonna adalah efek dilatasi pada pupil.
Zat aktif dalam ekstrak belladonna adalah
atropine yang memberikan efek antagonis
dengan cara mengikat reseptor acetylcholine
tertentu, yaitu muscarinic receptor. Atropine
juga bertindak sebagai substansi

neurotransmitter palsu sehingga menghambat


efek acetylcholine di tempat tersebut. Efek
perusak dari atropine di otak yaitu hilangnya
fungsi mengingat pada diri seseorang.
d-Tubocurarine
Curare yaitu ekstra dari kayu vines untuk
membunuh lawannya. Zat aktif dalam curare
adalah d-tubocurarine yang juga bertindak
sebagai substansi neurotransmitter palsu di
sinapsis cholinergic , tidak mempengaruhi
reseptor muscarinic tetapi mempengaruhi
nicotinic reseptor. Dengan mengikat reseptor
nicotinic, d-tubocurarine memblocking transmisi
saraf ke otot-otot gerak. Dalam jumlah yang
besar dapat menghentikan gerakan organ-organ
internal sehingga terjadi hambatan dalam
respirasi yang akhirnya dapat menimbulkan
kematian.
Mata atau organon visus secara anatomis terdiri
dari Occulus dan alat tambahan (otot-otot)
disekitarnya. Occulus terdiri dari Nervus
Opticus dan Bulbus Occuli yang terdiri dari
Tunika dan Isi. Tunika atau selubung terdiri dari
3 lapisan, yaitu:
a. Tunika Fibrosa (Iapisan luar), terdiri dari
kornea dan sklera
b. Tunika Vasculosa (lapis an tengah) yang
mengandung pembuluh darah, terdiri dari
ChOIioidea,corpus ciliaris, dan irisyang
mengandungpigmen dengan musculus dilatator
pupillae dan musculus spchinter pupillae.
c. Tunika Nervosa (Iapisan paling dalam), yang
rnengandung reseptor terdiri dari dua
lapisan, yaitu: Stratum Pigmenti dan Retina
(dibedakan atas (1) Pars Coeca yang meliputi
Pars Iridica dan Pars Ciliaris; (2) Pars Optica
yang berfungsi menerima
rangsang dari conus dan basilus).
Isi pada Bulbus Oculli terdiri dari:
a. Humor Aques, zat cair yang mengisi antara
komea dan lensa kristalina, di belakang dan
di depan iris.
b. Lensa Kristalina, yang diliputi oleh Capsula
Lentis dengan Ligmentum Suspensorium
Lentis untuk berhubungan dengan Corpus
Ciliaris.
c. Corpus Vitreum, badan kaca yang mengisi
ruangan antara lensa dengan retina

Reseptor diMata
Reseptor penglihatan adalah sel-sel di conus (sel
kerucut) dan basilus (sel batang). Conus
terutama terdapat dalam fovea dan penting untuk
menerima rangsang cahaya kuat dan
rangsang warna. Sel-sel basilus tersebar pada
retina terutama di luar makula dan berguna
sebagai penerima rangsang cahaya berintensitas
rendah. Oleh karena itu dikenal dua mekanisme
tersendiri di dalam retina (disebut dengan Teori
Duplisitas), yaitu:
a. Penglihatan Photop, yaitu mekanisme yang
mengatur penglihatan sinar pada siang hari
dan penglihatan wama dengan conus
b. Penglihatan Scotop, yaitu mekanisme yang
mengatur penglihatan senja dan malam hari
dengan basilus
Jalan Impuls dari reseptor Impuls yang timbul
dalam conus atau basilus berjalan melalui
neuritnya menuju ke neuron yang berbentuk sel
bipoler dan akhirnya berpindah ke neuron yang
berbentuk sel
mutipoler. Neurit sel-sel multipoler
meninggalkan retina dan membentuk nervus
opticus.Kedua nervus opticus di bawah
hypothalamus saling bersilangan sehingga
membentuk chiasma nervus opticus. Tractus
Opticus sebagian berakhir pada colliculus
superior, dan sebagian lagi pada corpus
geneculatum lateral yang membentuk neuron
baru yang pergi ke korteks pada dinding fissura
calcarina melalui capsula interna.Pada dinding
fisura calcarina
inilah terdapat pusat penglihatan.
Variasi dari buta warna yang dibawa sejak lahir
cukup nyata, antara lain:
a) Akromatisme atall Akromatopsia, adalah
kebuataan warna total dimana semua warna
dilihat sebagai tingkatan warna abu-abu
b) Diakromatisme, adalah kebutaan tidak
sempurna yang penyangkut Ketidakmampuan
untuk membedakan warna-wama merah dan
hijau. Untuk kesimpangsiuran warna ini ada tiga
tipe, yaitu: Deutrinophia, yaitu orang yang
kehilangan kemcut hijau sehingga ia tidak dapat
melihat warna hijau

Protanophia, yaitu orang yang kehilangan


kerucut merah sehingga ia buta warna
merah
Tritanophia, yaitu kondisi yang ditandai oleh
ketidakberesan dalam warna biru dan
kuning dimana conus biru atau kuning tidak
peka terhadap suatu daerah spektrum
visual
Pendengaran
Organon Auditus adalah alat pendengaran yang
berfungsi sebagai pengindera bunyi.
Reseptornya adalah OrganumSpirale pada
OrganumVestibulo Cochlearis (sebagai
mekanoreseptor atau interoceptive sensory
system yang merupakan lawan dari exteroceptive
sensory system). Bentuk reseptornya berupa selsel inderayang ujungnya berbulu, dan ujung
lainnya berupa dendrit bipoler. Sel-sel indera
yang menyebar di sepanjang membrana
basiliaris memiliki kepekaan yang berbeda-beda.
Secara umum jalannya impuls dari telinga ke
primary auditory cortex bermula dari
adanya suara yang kita dengar. Suara itu
menggetarkan membrana tympani yang
selanjutnya menggetarkan tulang-tulang male
us, incus, dan stapes secara berturut-turut.
Getaran stapes mendorong perilymphe pada
scala vestibuli dan kemudian perilymphe
menggetarkan lamina
spiral is ossea dan lamina spiralis secundaria
yang disebutjuga membrana basilliaris dimana
terdapat organon corti yang menuju
otak.Perjalanan ke otak dimulai dari axon-axon
di sinapsis saraf-sarafpendengaran bagian
ipsilateral dari cochlear nuclei. Kemudian
diteruskan ke nucleus superior olivary. Axon di
neuron olivary melanjutkan ke lateral lemniscus
agar mencapai inferior colliculi. Dari inferior
colliculi mereka melakukan sinapsis dengan
neuron yang menuju nucleus medial geniculate
di thalamus yang akhimya akan menuju ke
auditory cortex.
a. Transmisi Hawa (Aerotymponal), yaitu
jalannya getaran melalui penghantar hawa.
Jalannya impuls sebagai berikut: sumber suara
menggetarkan udara ~ daun telinga ~
meatus acusticus externus ~ menggetarkan
membrana thympani ~ osicula auditiva ~

menggetarkan perilymphe ~ membran basalis


bergetar ~ organon corti (reseptor
pendengaran) bergetar~ membrana tectoria ~
menstimulasi ujung rambut neuroepithel
~ nervus cochlearis ~ otak (lobus temporalis) ~
sadar akan bunyi.
b. Transmisi Tulang (Craniotymponal), yaitu
jalan getaran melalui penghantar tulang.
Jalannya impuls sebagai berikut: getaran
sumber suara ~ menggetarkan tulang kepala
~ menggetarkan perilymphe pada skala vestibuli
~ skala tymphani ~ dan selanjutnya
seperti penghantaran melalui udara atau hawa.
Selain teori gelombang, HELMHOLTZ juga
mengemukakan 2 teori mengenai
pendengaran, yaitu:
1) Teori Resonansi, yang menyatakan b
bahwa serabut-serabut pada membrana basalis
dapat disamakan dengan senar pada alat musik.
Panjang tiap-tiap senar itu tidak sarna,
2) Place Theory, yang merupakan pembaharuan
teori resonansi yang menyatakan bahwa
bukan serabut-serabut yang bergetar, melainkan
suatu tempat yang bergetar pada
membrana.
KUlLIT
1) Sistem Exteroceptive, yang mengindera
stimulus ekstemal yang dirasakan kulit
2) Sistem Proprioceptive, yang memonitor
informasi tentang posisi tubuh berdasarkan
reseptor di otot, persendian, dan organ-organ
keseimbangan
3) SistemInteroceptive, yang
mampumenyediakansemua informasitentang
kondisi tubuh
(temperatur, tekanan darah
Serabut saraf yang menghantarkan impuls panas
lebih tebal dari pada yang menghantarkan
impuls dingin. Impuls panas dan dingin
dihantarkan melalui tractus spino thalamic us
lateralis. Berhubungan dengan asalnya,
rangsang-rangsang taktus dibedakan atas:
1) Rangsang Eksteroseptif, yaitu rangsang yang
diterima dari luar, misalnya rangsang dari
kulit
2) Rangsang Proprioseptif, yaitu rangsang yang
ditimbulkan oleh suatu alat dan diterima
oleh otot sendiri, misalnya bagian visceral.

3) Rangsang Introseptif, yaitu rangsang yang


datang dari dalam tubuh, misalnya rangsang
yang diterima oleh usus
4) Rangsang Kinestesi, yaitu gerakan-gerakan
dan ketegangan-ketegangan dari berbagai
bagian tubuh dan otot. Rangsang ini terdapat
pada persendian dan otot.
KESIMPULAN:PRINSIPUMUMORGANISA
SISISTEMSENSORIS
Tiap sistem sensoris khusus menerima,
mengkodekan, dan mengintepretasikan
informasi sensoris yang tertentu. Tetapi secara
umum, sistem sensoris memiliki prinsip kerja
yang sarna. Prinsip-prinsip umum dari sistem
sensoris yang mampu disimpulkan adalah
sebagai berikut:
1. Sistem sensoris merupakan sistem yang
sifatnya hierarkis. Pada setiap jenis sistem
sensoris ada kecenderungan umum bahwa
informasi akan mengalir dari sistem yang
lebih rendah ke sistem yang lebih kompleks
(lebih persepsual daripada sensoris
Sistem sensoris merupakan sistem yang paralel.
Pada mulanya sistem sensoris
digambarkan sebagai suatu sistem yang serial
(hanya ada satu jalur aliran informasi),
tetapiternyatasistemsensoriscenderungbersifatpa
ralel,yaitubahwainformasi dapat
mengalir pada komponen-komponen yang sesuai
melalui berbagai jalur. Sebagai
contohnya lihat gambar
Semua sistem sensoris yang eksteroseptif akan
diproyeksikan ke neocortex melalui
thalamus. Meskipun ada perbedaan yang nyata
antara jejak -jejak saraf ke lima macam
sistem sensoris eksteroseptif, tetapi adajejak
sarafutama dari thalamus yang menuju ke
neocortex. Tiap sistem sensoris umumnya
memiliki lebih dari satu pasang jalur yang
menuju thalamus (misalnya sinyal-sinyal visual
yang disampaikan melalui nucleus
pulvinar dan nucleus lateral geniculate).
4. Korteks sensoris umumnya diorganisasikan
dalam satu colum ljalurlsaluran). Setiap
sistem sensoris eksteroseptifyang neuronnya
terletak padajaringan cortical yang sarna
(pada satu column) memiliki kecenderungan
untuk responsif terhadap input sensoris

pada column yang sarna.


5. Permukaan cortex sensoris terbagi-bagi
secara sistematis. Cortex terbagi-bagi secara
jelas antara cortex visual (retinotopically),
cortex auditory (tonotopically), dan cortex
somatosensory (somatotopically). Sedangkan
bagian cortex yang berhubungan dengan
sistem organisasi gustatory dan olfactory belum
diketahui dengan jelas. Keuntungan
Hormon
Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari
(1) kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor
pituitary glanrl) yang terletak
di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2)
kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar
gondok yang terletak di leher bagian depan; (3)
kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat
kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal
(suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas
ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of
langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas;
(6) kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan
indung telur pada wanita. Placenta dapat juga
dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena
menghasilkan hormon.
Thymus
Jika dipergunakan definisi tidak mempunyai
saluran keluar untuk mengalirkan zat yang
dihasilkannya, kelenjar thymus dapat
dimasukkan ke dalam kelompok ini. Thymus
terletak di belakang tulang dada anak-anak
hingga usia pubertas. Setelah usia pubertas
kelenjar ini mengecil dan tidak ditemukan lagi.
Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan
sel darah putih yang disebut Tlymphocyte.
Sel ini selanjutnya akan menetap di dalam tubuh
dan mempunyai memoryatau ingatan terhadap
benda asing yang pemah masuk tubuh dan sel
tubuh yang abnormal (termasuk sel kanker).Jika
zat yang sama masuk tubuh maka sel ini akan
memperbanyak diri menetralkan efek zat itu
terhadap tubuh.Fungsi ini merupakan suatu
bagian sistem proteksi tubuh atau
sistem imun (cell mediated immune system)
yang bersifat seluler. Efek serupa teljadi juga
melalui mekanisme pembentukan zat

anti (humoral immune system) oleh Blymphocyte


GI.Hypophyse (hipofisej
Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar
dari kacang tanah terletak terlindung di dasar
tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian,
bagian depan dan bagian belakang. Bagian
belakang merupakan kelanjutan dari
hiPotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini
menghasilkan hormon pertumbuhan (growth
hormone), hormon perangsang tiroid (TSH),
perangsang gonad (FSH), dan lain-lain.
Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama
masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah
manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu
dihasilkan dalam jumlah berlebih selama
masa pertumbuhan, akan didapatkan anak
menjadi sangat tinggi (gigantism); tetapi bila
produksi itu teIjadi setelah usia dewasa,
tumbuh berlebih (dagu,jari, dll.), dinamakan
acromegali.Hormon yang kurang pada masa
anak-anak menyebabkan anak tumbuh
menjadi orang dewasa yang keeil dengan tubuh
berimbang.Hormon hipofise lain adalah follicle
stimulating hormone yang merangsang produksi
hormon seks, dan prolactin yang mengatur
produksi air susu ibu setelah melahirkan.
Kekurangan hormon tiroid (thyroxin) dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan pula.
Seeara fisik dapat dijumpai akibatnya
sebagai seorang yang keeil dengan bagian tubuh
yang kurang proporsional. Ada juga yang
tumbuh keeil dengan mental terbelakang
(cretin).Produksi hormon tiroid dirangsang oleh
hormon hipofise (thyroid stimulating hormone)
dan membutuhkan iodium.
GI.Thyroid (Tiroid)
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk
mirip kupu-kupu yang menempel di bagian
depan batang tenggorok (trachea).Kelenjar ini
ikut naik turun pada waktu menelan.Pembesaran
kelenjar tiroid disebut goiter atau struma.
Pembesaran ini dapat disebabkan oleh
kebanyakan produksi hormone atau karena
kekurangan iodium hingga produksi hormon
berkurang,dan pada kasus lain karena tumor.
Kadang-kadang tiroid agak membesar pada
wanita menjelang saat menstruasi.Produksi
hormon yang berlebihan dapat menyebabkan
gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-Iarut

akan melemahkan jantung; banyak keringat dan


berat badan turun; serta mata menonjol seperti
ikan koki.Untuk memeriksa aktivitas produksi
hormon thyroid, disamping memeriksa kadar
thyroxin darah dapat juga diperiksa dengan
menggunakan radio-isotop. Pada pasien yang
bersangkutan diberi iodium radioaktif dan dilihat
bagaimana kelenjar tiroid menangkap zat
tersebut. Pembesaran tiroid yang aktif disebut
hot nodule dan yang tidak aktif disebut cold
nodule.Tidak semua pembesaran tiroid
berbahaya karena tidak otomatis meningkatkan
produksi hormon. Yang perlu diperhatikan
adalah pembesaran yang teIjadi ke arah rongga
dada karena dapat menekan jalan napas
(trachea) dan esofagus Galan makan).
Tepat di belakang kelenjar tiroid terdapat serabut
saraf yang antara lain mengurus otot penggerak
pita suara (n.recurrens).Salah
satu risiko pembedahan kelenjar tiroid adalah
terpotongnya serabut saraf ini, yang dapat
menyebabkan kelumpuhan pita suara sehingga
suara menjadi serak berbisik. Walaupun sulit
dan kedl kemungkinannya, keadaan ini masih
bisa diperbaiki dengan menyambung saraf yang
terputus itu. Pada operasi kelenjar tiroid kulit
leher dipotong melintang dan tidak dijahit,
tetapi dijepit. Dengan teknik ini dikurangi
kemungkinan adanya tanda-tanda bekas operasi.
Pada setiap operasi, seorang ahli bedah akan
berusaha mengurangi bekas yang terlihat dari
luar, tetapi pada orang tertentu tumbuhnya
jaringan ikat di bekas luka tak dapat
dihindarkan.Jaringan yang tumbuh itu
dinamakan keloid.
G'.Parathyroid (paratiroid)
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon
yang turut mengatur kadar calcium darah.
Kelenjar ini berukuran sebesar beras, beIjumlah
4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena
itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi
tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang bersangkutan
tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2
kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini
yang bersangkutan akan mengalami kejang otot
karena gangguan kadar calcium darah.
GI.Suprarenalis
bagian pinggir (cortex)dan tengah (medulla).
Bagian cortex menghasilkan honnon pengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

(adrenocorticotrophichormone, ACTH) dan


vital untuk kehidupan.Bagian medulla
menghasilkan adrenalin dan juga merupakan
bagian dari sistem simpatis.Kelenjar suprarenal
juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah
sedikit.
GI.Pancreas (palaa langerhans)
Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau
langerhans yang tersebar di dalamnya
menghasilkan honnon insulin dan glucagon.
Kedua honnon ini mengatur kadar dan
penggunaan glukosa dalarn darah. Gangguan
produksi honnon insulin mengakibatkan
te1jadinya penyakit diabetes mellitus.
Adakalanya seseorang sangat sensitif terhadap
karbohidrat atau gula. Makan karbohidrat
menyebabkan peningkatan produksi
insulin sehing~a yang bersangkutan akan
kekurangan gula.Sebagai akibatnya, ia akan
makan kembali dan reaksi yang sarna
akan berulang. Larnbat laun orang itu akan
menjadi gemuk karena terns makan dan kadar
gula darah naik karena memang konsumsi gula
terlalu banyak dan insulin yang dikeluarkan tak
dapat mengimbanginya. ltu salah satu
mekanisme terjadinya penyakit diabetes yang
sangat beragarn. Ada juvenile diabetes yang
biasanya merupakan penyakit turunan, ada juga
adult onset diabetes yang bam muncul sesudah
usia di atas 40 tahun.

Gonad
Gonadyang terdiri dari testis pada laki-laki dan
indung telur (ovary) pada wanita menghasilkan
honnon seks pria atau wanita. Pada setiap lakiIaki dan wanita sebenarnya terdapat honnon seks
wanita dan pria bersama-sama, dihasilkan
olehgonad dan kelenjar suprarenal. Pada wanita
keseimbangannya terletak pada honnon
wanita yang lebih banyak dan pada laki-Iaki
pada honnon laki laki.Pada laki-Iakiyang
dikebiri snat kejantanan pengaruh honnon
seks laki-Iaki, akan hilang dan pengaruh honnon
seks wanita akan menonjol. Salah satu akibat
honnon seks laki-Iaki dan wanita, di luar
pengaruh terhadap fungsi seksual itu sendiri,
adalah dalam pertumbuhan lapisan lemak tubuh.
Honnon testosteronmembantu
terbentuknya jaringan otot yang baik, sedangkan
honnon estrogen pada wanita membantu
tumbuhnya jaringan lemak. Pada pemberian pil
KB fonnula lama, hal ini perlu diperhatikan
karena ada pil yang cenderung bersnat maskulin
(androgenic) dan ada yang feminin (estrogenic).
Kepala botak pada pria (male pattern baldness)
merupakan akibat honnon seks pria, seperti juga
tumbuhnya jerawat.

Anda mungkin juga menyukai