PSIKOLOGI (Psychology)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
manusia.
FAAL /FISIOLOGI (Physiology)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari fungsi dan
kerja alat-alat tubuh manusia dalam keadaan
normal
PSIKOLOGI FAAL
Ilmu yang mempelajari bagaimana alat-alat
tubuh bekerja pada waktu fungsi jiwa/fungsi
psikis dalam keadaan aktif.
Contoh : Bagaimana otot-otot bekerja pada saat
seseorang sedang marah.
INTENSIONALITAN (Proses Kehidupan
Psikis)
Kognitif (cognition)
Cipta / pengenalan / berpikir
Emosionil (emotional)
Afektif / perasaan
Pengenalan selalu disertai perasaan, biasanya
selalu disertai emosi-emosi tertentu.
Anatomi :
Konatif (conation)
Karsa / kehendak / kemauan / nafsunafsu manusia.
Pada aspek ini kita dapatkan nafsu, hasrat, cinta,
gairah, karsa, dambaan, idaman, usaha, tuntutan
dan menuju pada. Semuanya itu mengarahkan
diri kita pada suatu dan memberikan motivasi.
Motivasi ==> alasan yang menggerakkan diri
kita untuk berbuat sesuatu.
Pada orang sehat
Fungsi pikiran, perasaan, kehendak ==>
berlangsung lancar dan harmonis.
keadaan normal
6. = BEHAVIORAL NEUROSCIENCE
7. Mrpkn cabang dari ilmu saraf yang
berkaitan dengan segi biologis dari
perilaku
8. Menitikberatkan pada pendekatan
biologi dalam memahami psikologi
9. D.O Hebb (1949) Organization of
Behaviour
10. Munculnya teori tentang fenomena
psikologi yang berkaitan dengan
persepsi, emosi, pikiran dan memori
yang mungkin dkontrol melalui aktivitas
otak.
PERILAKU BIOLOGIS
Tendensi manusia berpikir secara dikotomi :
baik-buruk, benar-salah, dsb.
1. Apakah perilaku disebabkan oleh faktor
psikologis atau fisiologis?
Rene Descartes : dunia ini
terdiri dari dua elemen utama, yaitu (1) benda2
fisik, atau benda2 yang perilakunya disesuaikan
dengan hukum alam dan dapat dijadikan objek
penelitian, (2) Pikiran manusia (jiwa atau
spirit) yang tidak berkaitan dengan benda fisik
tetapi mengkontrol perilaku manusia.
Bag tubuh manusia, termasuk otak
adalah yg bsifat fisik. Sehingga otak bersifat
fisik sedangkan pikiran manusia yang
mengontrol perilaku bersifat psikologis.
2. NATURE vs NURTURE
Behaviorism : perilaku sepenuhnya hasil dari
pengaruh lingkungan / nurture (penelitian John
B. Watson)
Ethology : perilaku didasarkan pada instinctive
behavior (genetik/nature), yaitu perilaku yang
umumnya muncul pada spesies yang sama
meskipun tidak ada kesempatan untuk
mempelajari perilaku itu tlbh dulu.
Eg. Reflek menghisap pada bayi
B. Struktur Sel
1. Neuron
2. Sel-sel Pendukung Sistem Saraf Pusat
a. Sel Glia
1) Astrocyte/Astroglia
2) Oligodendroglia
b. Sel Satellite
c. Blood-Brain Barrier
C. Arah Anatomi Saraf dan Bidang (Planes and
Direction)
a.
Dendrit, = lanjutan dari badan sel yang
menerima sebagian besar kontak sinapsis dari
neuron-neuron yang lain atau impuls dari
receptor.
b.
Nukleus = inti dari soma sel yang
mengandung kromosom.
c.
Membran Sel, = Dinding sel/
menyelubungi neuron
bersifat semipermeable menyeleksi
substansi yang boleh keluar masuk
Terdiri dari dua lapis molekullemak (lipid)
d. Sitoplasma, cairan bening (seperti jelly) pada
bagian dalam neuron dan terdiri dari beberapa
struktur,
e. Soma sel (cell body), bagian neuron yang
mengandung nukleus (inti sel)
f. Axon Hillock, bagian berbentuk kerucut pada
pertemuan axon dan soma sel
Terdiri atas :
1. Astroglia : fagositosis
2. Oligodendroglia : mendukung axon
memproduksi mielin.
b.
Sel SATELIT
Merupakan sel pendukung di PNS
A. Jaringan Pelindung
Sel GLIA
merupakan sel pendukung utama pada
1. Meninges
2. Sistem Ventrikulus
B. Perkembangan Sistem Saraf Pusat
C. Struktur Utama Otak
1. Forebrain
Setiap belahan otak terdiri empat lobus, yaitu
frontal, pariental, okspital, dan temporal. Lobus
frontal dan lobus pariental dibatasi oleh celah
rolando atau sulkus sentralis yang merupakan
sekat antara keduanya. Otak
atau telencephalon merupakan struktur embrio
yang berkembang menjadi cerebrum
yaitu dorsal telencephalon( pallium ) berubah
menjadi cerebral cortex dan ventral
telencephalon atau sub-pallium berubah menjadi
basal ganglia.
a. Telencephalon /
CNS
1) Cortex
2) Sistem Lymbic
3) Basal Ganglia
2. Midbrain/Mesencephalon
a. Tectum
b. Tegmentum
3. Hindbrain
a. Metencephalon
1) Pons
2) Cerebellum
b. Myelencephalon
Jembatan varol adalah syaraf penghubung
lobus kiri dan kanan otak kecil serta
penghubung otak kecil dan otak besar. Sumsum
lanjutan otak kecil berfungsi untuk mengontrol
saluran pernafasan, mengatur laju denyut
jantung, pusat refleks fisiologi, tekanan udara,
suhu tubuh dan sebagainya.
D. Sumsum Tulang Belakang (Spinal
Cord/Medulla Spinalis)
A. JARINGAN PELINDUNG
Secara keseluruhan CNS dilindungi oleh
tulang.
TELENCEPHALON
Dibentuk oleh sepasang hemispher yang simetris
CEREBRUM
Bagian terbesar dari otak manusia.
Otak/Encephalon tengkorak,
Sumsum tlg blkg / Medulla spinalis
tulang belakang/vertebra
a. Meninges
Melapisi CNS baik encephalon maupun
medula spinalis
terdiri atas 3 lapisan :
1. Duramatter : lap plg luar, keras, tdk
dpt diregangkan.
Terdiri dari :
1. Cortex
Lapisan terluar dari otak
Mengandung badan sel saraf
berwarna lebih gelap
Membentuk lipatan-lipatan yang disebut
gyrus, dengan diantaranya ada lekukan/parit
disebut sulcus lobus.
Lobus FRONTAL : pusat motorik
2. Hypothalamus
Mengatur sistem saraf otonom dan
sistem endokrin
Terlibat dalam pengaturan motivated
behaviour
Berdasarkan letak, dibagi menjadi 2 :
Hypofisis anterior /anterior pituitary
gland : menghasilkan hormon Gonadotropin,
Prolactin,
Somatotropin.
Posterior pituitary Gland : Oxytocin,
Vassopresin
Mid Brain
gerak
2. Tegmentum
DIENCEPHALON
1. Thalamus
Red Nucleus
sensorimotor
HINDBRAIN
PONS
Bagian batang otak, berisi traktustraktus ascending
maupun descending.
Cerebellum
Eksteroreseptor
Tractus Spinothallamicus
menyampaikan stimulus ke otak pada sistem
saraf pusat
Berkaitan dengan cortex Somatosensorik
pengelihatan
: retina
penghidu
: bulbus
pengecap
: gema
Pendengaran
: cocchlea
Taktil
: paccini,
olfactorius
gustatoria
meissner
Stereognosis
kemampuan indera peraba untuk
mengidentifikasikan objek.
Asterognosia
hambatan dalam stereognosis berkaitan
dengan asomatonogsia yang berlanjut dengan
anosognosia
Paradox rasa sakit
Interoseptor
Propioseptor
PERABA
Koroid
Koroid menempati bagian utama dari lapisan
tengah mata. Selain arteri dan vena, juga
membawa sekitar 15-20 saraf siliaris. Hal ini
dipisahkan dari retina oleh membran Bruch,
yang adalah 2 m tebal.
BUTA WARNA
AKROMATISME/AKROMATOPSIA/Total
tidak dapat membedakan warna dasar, terlihat
hitam dan abu-abu
DIAKROMATISME/Partial bisa mbedakan
warna tertentu
Fungsi Hidung
Rongga hidung yang tersusun dari selsel epitel berlapis dengan bulu-bula
halus ini semu bersilia yang memiliki
sel goblet.
PENGHIDU
Hidung merupakan organ
reseptor dari sistem indera
penghidu
Hiposmia
Hipernosmia
PENGECAP
FUNGSI LIDAH
MENDORONG MAKANAN
MENGADUK MAKANAN
MEMBOLAK-BALIK MAKANAN
MELUMATKAN MAKANAN
ARTIKULASI SUARA
Polip Hidung
. Anosmia
Disosmia
Peraba
CIRI-CIRI KULIT
1. Pembungkus yang elastis yang
melindungi kulit dari pengaruh
lingkungan.
2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari
berat badan.
3. Luas : 1,50 1,75 m.
menyarig udara.
Morphine
Termasuk golongan opioid, zat aktif yang
diekstrak dari bunga opium.
Opium digunakan sebagai penimbul efek rasa
gembira (euphoria), analgesik, obat batuk dan
obat diare.
Benzodiazepine
Atropine
Di ekstrak dari tanaman belladonna, yang
digunakan untuk menyembuhkan sakit perut dan
membuat mereka tambah menarik, selain itu
efek belladonna adalah efek dilatasi pada pupil.
Zat aktif dalam ekstrak belladonna adalah
atropine yang memberikan efek antagonis
dengan cara mengikat reseptor acetylcholine
tertentu, yaitu muscarinic receptor. Atropine
juga bertindak sebagai substansi
Reseptor diMata
Reseptor penglihatan adalah sel-sel di conus (sel
kerucut) dan basilus (sel batang). Conus
terutama terdapat dalam fovea dan penting untuk
menerima rangsang cahaya kuat dan
rangsang warna. Sel-sel basilus tersebar pada
retina terutama di luar makula dan berguna
sebagai penerima rangsang cahaya berintensitas
rendah. Oleh karena itu dikenal dua mekanisme
tersendiri di dalam retina (disebut dengan Teori
Duplisitas), yaitu:
a. Penglihatan Photop, yaitu mekanisme yang
mengatur penglihatan sinar pada siang hari
dan penglihatan wama dengan conus
b. Penglihatan Scotop, yaitu mekanisme yang
mengatur penglihatan senja dan malam hari
dengan basilus
Jalan Impuls dari reseptor Impuls yang timbul
dalam conus atau basilus berjalan melalui
neuritnya menuju ke neuron yang berbentuk sel
bipoler dan akhirnya berpindah ke neuron yang
berbentuk sel
mutipoler. Neurit sel-sel multipoler
meninggalkan retina dan membentuk nervus
opticus.Kedua nervus opticus di bawah
hypothalamus saling bersilangan sehingga
membentuk chiasma nervus opticus. Tractus
Opticus sebagian berakhir pada colliculus
superior, dan sebagian lagi pada corpus
geneculatum lateral yang membentuk neuron
baru yang pergi ke korteks pada dinding fissura
calcarina melalui capsula interna.Pada dinding
fisura calcarina
inilah terdapat pusat penglihatan.
Variasi dari buta warna yang dibawa sejak lahir
cukup nyata, antara lain:
a) Akromatisme atall Akromatopsia, adalah
kebuataan warna total dimana semua warna
dilihat sebagai tingkatan warna abu-abu
b) Diakromatisme, adalah kebutaan tidak
sempurna yang penyangkut Ketidakmampuan
untuk membedakan warna-wama merah dan
hijau. Untuk kesimpangsiuran warna ini ada tiga
tipe, yaitu: Deutrinophia, yaitu orang yang
kehilangan kemcut hijau sehingga ia tidak dapat
melihat warna hijau
Gonad
Gonadyang terdiri dari testis pada laki-laki dan
indung telur (ovary) pada wanita menghasilkan
honnon seks pria atau wanita. Pada setiap lakiIaki dan wanita sebenarnya terdapat honnon seks
wanita dan pria bersama-sama, dihasilkan
olehgonad dan kelenjar suprarenal. Pada wanita
keseimbangannya terletak pada honnon
wanita yang lebih banyak dan pada laki-Iaki
pada honnon laki laki.Pada laki-Iakiyang
dikebiri snat kejantanan pengaruh honnon
seks laki-Iaki, akan hilang dan pengaruh honnon
seks wanita akan menonjol. Salah satu akibat
honnon seks laki-Iaki dan wanita, di luar
pengaruh terhadap fungsi seksual itu sendiri,
adalah dalam pertumbuhan lapisan lemak tubuh.
Honnon testosteronmembantu
terbentuknya jaringan otot yang baik, sedangkan
honnon estrogen pada wanita membantu
tumbuhnya jaringan lemak. Pada pemberian pil
KB fonnula lama, hal ini perlu diperhatikan
karena ada pil yang cenderung bersnat maskulin
(androgenic) dan ada yang feminin (estrogenic).
Kepala botak pada pria (male pattern baldness)
merupakan akibat honnon seks pria, seperti juga
tumbuhnya jerawat.