Tabel 2. Perubahan kerusakan fisik pada laju penurunan berat kering biji*
Kerusakan Fisik (% berat)
Perubahan Kerusakan (Modifier)
0
1
10
1.3
20
1.67
30
2.17
*Sumber: Saul and Harris 1978
2. Perhitungan Kerusakan dari Berat Biji-bijian yang Rusak dan yang Sehat
Langkah untuk menghitung kerusakan dari berat biji-bijian yang rusak dan yang sehat
adalah pisahkan biji-bijian yang rusak (karena cendawan, mikroba lain atau serangga) dari
biji-biji yang sehat, kemudian tentukan berat dan jumlah biji-biji yang rusak dan sehat,
setelah itu hitung % kehilangan berat dengan rumus berikut:
Kehilangan Berat=
( U Nd )( DNu)
x 100 pers .1
U (Nd+ Nu)
Latihan
I. Mengapa penaksiran kerusakan biji-bijian pascapanen diperlukan?
II. Kemukakan kelebihan dan kekurangan metode penaksiran kerusakan biji:
1. Pendugaan kerusakan dengan metode Tabel Standar
2. Pendugaan kerusakan biji dengan metode Penghitungan Kerusakan dari Berat bijibijian yang Rusak dan yang Sehat
3. Penghitungan kerusakan dengan metode Berat Masuk dan Berat Keluar
III.
Soal latihan
1. Bandingkan persentase kehilangan berat kering pada jagung yang disimpan pada
kondisi sebagai berikut:
a. Biji jagung dengan k.a. 20% disimpan pada suhu 26.5 0C selama 2 bulan
b. Biji jagung dengan k.a. 15% disimpan pada suhu 26.5 0C selama 8 bulan
c. Biji jagung dengan k.a. 30% disimpan pada suhu 4.5 0C selama 3 bulan
Berdasarkan perhitungan kehilangan berat kering jagung pada berbagai kondisi (a, b,
c), buatlah kesimpulan mengenai tempat penyimpanan, kadar air dan lamanya
penyimpanan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi daya simpan biji jagung
tersebut.
2. Hitung persentase kehilangan bobot kering per bulan selama 3 bulan
Penyimpanan
Suhu Penyimpanan
Initial kadar air (%)
(0C)
Bulan I
26.5
15%
Bulan II
26.5
20%
Bulan III
26.5
25%
Initial kerusakan
fisik (%)
10%
20%
30%
3. Berapa lama biji padi dapat disimpan pada temperatur 26.5 0C sebelum mencapai
persentase kehilangan berat kering sebesar 2%, jika biji padi tersebut mempunyai
kerusakan fisik 10% dan initial kadar air sebesar 15%.