Tutor
: dr. Wizar Putri Mellaratna
Leader : Ewi Yuslila
Notulen : Angga Prasetyo
Scribber : Badra Hasana Said
Anggota:
1.
Dwi Novlita Rozi
2.
Ewi Yuslila
3.
Khairuni
4.
Mauliana Mutia
5.
Nurul Putri Nadhilla Lubis
6.
Roni Darmawan
7.
Zahra Firdausi Rachman
MODUL 5
Pengantar Genetika Manusia
Skenario 5 : Keresahan Menna
Menna (26thn) sedang hamil muda sangat gembira dgn
kehamilan pertamanya ini. Dokter menyarankan menna tidak
mengkonsumsi obat sembarangan terutama pada trimester
pertama karena merupakan masa organogenesis , namun ia masih
merasa kekhawatiran akan kelahiran anaknya nanti. Kekhawatiran
ini disebabkan ada anak tetangganya yg mengalami hemofilia dan
harus mendapatkan tranfusi darah dari orangtuanya setelah
sirkumsisi. Menna juga pernah berjumpa dgn anak albino namun
kedua orangtua anak tersebut terlihat normal saja. Dokter
menjelaskan hal tersbut dapat terjadi apabila genotipe heterozigot
pada orangtunya. Menna takut kalau hal ini terjadi pada anaknya.
Menna galau karena kakak perempuan menna mempunyai anak
laki-laki sulungnya mengalamianodontia. Ia bertanya dalam hati
bisakah anak-anak tersebut disembuhkan secara genetika ? Menna
berpikir sungguh rumit kejadian manusia ini ,dam mengapa bisa
timbul kelainan seperti itu?
Bagaimana anda menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan
manusia?
JUMP 1 : Terminologi
melarang
menna
mengkonsumsi
obat
secara
Hipotesa: karena zat kimia dalam obat akan dibawa ke plesenta & dapat
menyebabkan congenital(bawaan lahir)
2.Mengapa penderita penyakit hemofilia mendapat transfusi darah dari
orang tuanya?
Hipotesa: transfusi darah dilakukan antara orang dengan golongan darah
yang sama.salah satu orang tua pasti mempunyai golongan darah
yang
sama dengan anaknya.
3.Apakah anak menna dapat terkena hemofilia?
Hipotesa: Tipe A:tidak dapat faktor VIII
Tipe B:tidak ada faktor IX
Tipe C:diturunkan gen langka autosom resesif.
Jika suaminya normal maka akan ada kemungkinan 25%anak laki-lakinya
menjadi penderita.
merupakan
masa
penting
untuk
JUMP 4 : SKEMA
Genetik
a
Gen,
Kromosom &
kromatin
Pewarisan
Gen X
Resesif
Pembelahan Sel
( Mitosis &
Miosis )
Siklus Sel
Proses
fertilisasi
Morula,
Blastula,
Gastrula &
Nidari
Diferensiasi
Sel
Pewarisan
Sifat
Genotipe
Orang tua
Alel Genotipe
Gol Darah
Penyakit Terkait
Kromosom
Pola Pewarisan
A,B,O
Penyakit Terkait
Kromosom Sex
Jump 5 : Learning
Objektif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kromatin
Benang
Kromosom
Struktur
LO 2 : SIKLUS SEL
Pembelahan Meiosis
Pembelahan ini disebut juga pembelahan reduksi, yaitu
pengurangan jumlah kromosom pada sel-sel kelamin (sel gamet
jantan dan sel gamet betina), anakanya berjumlah 4 haploid. Ada
2 tahap meiosis yaitu :
1. Tahap Meiosis I
a) Profase I :
Leptoten
Zigoten
Pakiten
Diploten
Diakinesis
b) Metafase I
c) Anafase I
d) Telofase I
e) Sitokinesis I
2. Tahap Meiosis II
a) Profase II
b) Metafase II
c) Anafase II
d) Telofase II
e) Sitokinesis II
Fertilisasi:
Proses penyatuan gamet pria dan wanita.
Terjadi di ampulla tuba fallopi.
Sebelum spermatozoa dapat membuahi oosit, harus mengalami proses
kapitasi dan reaksi akrosom.
Kapitasi masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita.
Reaksi akrosom pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus
zona pelusida, seperti akrosida dan zat-zat serupa tripsin.
Fase fertilisasi :
Penembusan korona radiata
Penembusan zona pelusida
Fusi oosit dan membran plasma
2.
Pembelahan (cleavage)
Kira-kira 24 jam setelah fertilisasi, oosit
yang telah dibuahi mulai pembelahan pertamanya.
Sel zigot membelah diri menjadi 2 sel, 4, 8, 16,
dan seterusnya.
3.
4.
Differensiasi
. Proses
BLASTULA
2. Blastdmere
MORULA
ENDODERM
GASTRULA
Diferensiasi
I
(Pseudo Diff)
Diferensiasi
sesungguhnya
(True Diff)
LO 6: PEWARISAN GOL.DARAH
ABO
Antigen
Sistem
Golongan darah RH
Antigen
Tipe RH
Genotip
RhRh, Rhrh
rhrh
Ket : + = Bisa nerima donor darah baik yang punya rhesus + atau
- = Harus dari yang memiliki rhesus - saja
LO 8
3.
4.
5.
ALBINO (aa) ; Tidak adanya pigmen kulit (melamin) tidak punya enzim
perubahan asam amino tirosin.
SEL SABIT ; Adanya hemoglobin sel sabit (HbS) yang tidak normal
sehingga terjadi cacat pada sel-sel darah merah yang menyebabkan
anemia.
FENILKETONARIA; Memiliki asam amino fenilalanin berlebih yang
akan merusak sistem saraf dan mengarah pada keterbelakangan mental.
FIBROSIS SISTIK : Tidak adanya protein yang membantu transpor ion
klorida pada membran, menyebabkan dihasilkan banyak lendir yang
mempengaruhi organ
GALAKTOSEMIA : Tidak dapat mengunakan galaktosa (Laktosa dari
Ibu ASI), jika tidak diobati bayi akan mengalami keterbelakangan mental
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
Terkait kromosom Y :
TERIMA KASIH
Atas Perhatiannya