Seledri
Seledri
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Apiales
Apiaceae
Apium
Apium graveolens
Apium graveolens L. var. dulce (Mill.) DC. wild celery
VARIETAS
Dalam klasifikasinya, Seledri tergolong dalam family Apiaceae. Di masyarakat
Indonesia tanaman seledri yang banyak dikenal ada dua varietas yaitu : Seledri
potong (Varietas Sylvester) dan Seledri daun (Varietas Secalium). Sebenarnya masih
ada satu jenis lagi Seledri tetapi jarang ditemui di masyarakat yaitu Seledri berumbi
(Varietas Repaceum). Diantara ketiga varietas di atas Seledri daun yang paling
banyak dibudidayakan petani Indonesia adalah jenis Seledri daun (Cut Common).
Varietas ini mempunyai ciri diantaranya tanamannya pendek , daunnya banyak,
juga anakannya cukup banyak. Berikut ini adalah macam-macam jenis seledri yang
dibudidayakan.
Seledri daun atau seledri iris (A. graveolens Kelompok secalinum) yang biasa
diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
Seledri tangkai (A. graveolens Kelompok dulce) yang tangkai daunnya
membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di
permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau
schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K.
Seledri daun
Seledri batang
Seledri Umbi
TEKNOLOGI BUDIDAYA
1. Benih
Seledri dapat diperbanyak secara generative dengan biji atau vegetative
dengan anakan. Untuk tujuan komersil tanaman seledri dapat diperbanyak dengan
biji. Benih berasal dari varietas unggul dengan daya kecambah > 90%.
2. Pengolahan Lahan
Lahan ideal adalah tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik,
mampu menahan air dan berdrainase baik dengan pH tanah antara 5,5
6,5.
Tanah dicangkul sedalam 20 30 cm, biarkan selama 15 hari.
Buat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm, panjang sesuai lahan,
dan jarak antar bedengan 50 cm.
Bedengan diberi naungan untuk tanaman seledri di dataran rendah.
3. Persemaian
Benih disemai pada bedengan di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm dengan
jarak antar alur 10 20 cm. Sebelum disemai, benih direndam dalam air
hangat (50o C) selama 2 jam, kemudian keringkan.
Tutup benih dengan tanah tipis dan siram permukaan bedengan sampai
lembab.
Untuk menjaga kelembapan, persemaian ditutup dengan alang-alang atau
jerami dan ditinggikan tutup tersebut apabila kecambah telah tumbuh.
4. Penanaman
Setelah 40 hari atau telah berdaun 3 4 helai, cabut bibit seledri yang
sehat dengan akarnya.
Potong sebagian akar, selanjutnya akar direndam kedalam larutan pestisida
sekitar 15 menit.
Pindahkan bibit pada bedengan yang telah dipersiapkan, satu bibit per
lubang tanam dengan jarak tanam 25 x 30 cm ; 20 x 20 cm dan padatkan
tanah disekitar batang.
Siram bedengan sampai lembab.
5. Pemeliharaan Tanaman
Jika ada tanaman yang mati lakukan penyulaman 7 15 hari setelah tanam.
Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah pada
umur 2 dan 4 minggu setelah tanam. Penyiangan berikutnya disesuaikan
dengan keadaan gulma.
Penyakit
Penyakit utama pada tanaman Seledri adalah penyakit cacar coklat
kuning (Cercospora apii) dan sejenis cendawan (Septoria apii). Kedua
penyakit ini gejala yang ditimbulkan hampir sama dan kebiasaan petani
untuk mengendalikannya memakai Kocide 77WP.
KEGUNAAN
Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obatobatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup.
Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup
bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
ventilasi, pendingin mekanis (AC), sprinkler, kipas dan kabut buatan. Penggunaan
pendingin mekanis/AC memungkinkan, namun biaya yang dibutuhkan cukup
besar.Kipas juga dapat digunakan, namun penggunaan kipas dapat menurunkan
kadar air di dalam greenhouse. Penggunaan kabut dan sprinkler bisa diterapkan
pada greenhouse tanpa ventilasi mekanis, namun tetap membutuhkan sirkulasi
udara yang diatur. Masalah dengan sistem kabut dan sprinkler termasuk
penyumbatan karena kotoran air, dan mineral residu pada tanaman. Sistem ini
paling cocok digunakan sebagai pendingin atau pelembab udara di dalam rumah
kaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://agrocultural.blogspot.com/2011/03/budidaya-seledri.html
http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=APGRD
http://id.wikipedia.org/wiki/Seledri
http://www.scribd.com/doc/13749308/BUDIDAYA-SELEDRI