Anda di halaman 1dari 6

Penentuan Modulus Elastisitas Besi Cor Abu-abu Menggunakan

Metode Osilasi Cantilever


Rita Ferawati1 dan Okimustava2,*
1

Program Magister Pendidikan Fisika, Program Pascasarjana


Kampus II, Jl. Pramuka 42 Lt 3, Sidikan, Umbulharjo, Yogyakarta 55161
2
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Kampus III, Jl. Prof. Dr. Soepomo SH, Janturan, Umbulharjo, Yogyakarta 55164
Email :rita_ferawati@yahoo.com
Intisari. Percobaan penentuan modulus elastisitas bahan dilakukan dengan menggunakan metode osilasi cantilever. Metode
yang digunakan adalah dengan analisis regresi linier hubungan antara kuadrat dari periode osilasi T2 terhadap massa beban M
dan pengambilan data untuk penentuan nilai modulus elastisitas bahan dilakukan dengan osilasi penggaris dengan variasi massa
beban. Setiap variasi massa, penggaris diosilasikan sebanyak 10 kali osilasi. Setiap 10 kali osilasi akan dibaca waktu yang
dibutuhkan untuk satu periode osilasinya. Koefisien elastisitas bahan dapat dihitung dari gradien garis hasil regresi antara
kuadrat periode osilasi dengan massa beban. Setelah dilakukan regresi dari 30 data eksperimen diperoleh nilai koefisien
elastisitas bahan sebesar (117,00 5,74) 109 N/m2, mendekati nilai acuan modulus elastisitas besi cor abu-abu 13010 9 N/m2.
Kata kunci: Modulus elastisitas bahan, penggaris, osilasi, regresi linier.

PENDAHULUAN
Bahan dapat dikatakan elastis apabila diberi gaya
luar, maka bahan tersebut dapat kembali ke keadaan
semula. Suatu bahan elastis apabila diberi gaya terus
menerus lama kelamaan akan mengalami deformasi
plastis. Jika gaya semakin besar maka bahan tersebut
akan patah (fracture)[1].
Modulus elastisitas dapat didefinisikan sebagai
perbandingan antara tegangan, dengan regangan suatu
bahan selama gaya yang bekerja tidak melampaui
batas elastisitasnya. Semakin besar nilai modulus
elastisitasnya, berarti semakin bertambah sulit untuk
merentangkan benda, artinya dibutuhkan gaya yang
lebih besar.
Percobaan terdahulu tentang penentuan nilai
modulus elastisitas bahan kawat besi telah dilakukan
oleh [2] dengan menggunakan metode regangan.
Diperoleh nilai modulus elastisitas kawat besi sebesar
(1,44 0,02)1011 N/m2. Hasil itu terlalu kecil jika
dibandingkan dengan nilai acuan yaitu sebesar
2,11011 N/m2. Penelitian lain menentukan modulus
elastisitas juga bisa dilakukan dengan metode Two
Point Loading [3], yaitu pengujian dengan dua
pembebanan yaitu kasus dimana beban ditempatkan
pada dua titik dengan jarak yang sama jauh dari titik
reaksi tumpuan.
Peneliti melihat bahwa dari percobaan-percobaan
terdahulu tersebut nilai eksperimental yang diperoleh
belum sesuai dengan nilai acuan. Untuk itu, telah

dilakukan suatu percobaan untuk menentukan nilai


modulus elastisitas bahan stainless steel dengan
metode lain yaitu dengan menggunakan metode osilasi
Cantilever. Dari hasil perhitungan nilai modulus
elastisitas bahan itu bisa dilakukan uji kualitasnya.
Namun kali ini analisis regresi linier digunakan dalam
perhitungan modulus elastisitas bahan, karena dengan
regresi linier dapat setidaknya dilakukan pengecekan
apakah model teoretis yang dipakai memang berlaku,
dan perhitungan nilai koefisien pemuaian menjadi
lebih teliti karena akan terbebas dari pengaruh adanya
ralat sistematik zero offset.

LANDASAN TEORI
a. Elastisitas Bahan (Modulus Young)
Elastisitas adalah kecenderungan pada suatu
benda untuk berubah bentuk baik panjang, lebar
maupun tingginya, tetapi massanya tetap. Hal itu
disebabkan oleh gaya-gaya yang menekan atau
menariknya, pada saat gaya ditiadakan bentuk kembali
seperti semula.
Stress adalah gaya (F) yang dialami benda
persatuan luas (A).

Stress=

F
,
A

(1)

Strain adalah perbandingan pertambahan panjang


terhadap panjang awal, akibat mengalami tegangan

Strain=

L
.
L0

(2)

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi


langsung dari elastisitas bahan antara lain adalah gaya
yang diberikan dan luas permukaan tekan. Faktorfaktor internal yang mempengaruhi elastisitas antara
lain duktilitas bahan, ketahanan bahan, dan kekerasan
bahan. Kurva elastisitas dapat dilihat dari gambar 1,
yaitu hubungan antara tegangan terhadap regangan.

Gambar 2. Skema eksperimen penentuan modulus


elastisitas bahan menggunakan metode osilasi cantilever[6]

Dari gambar di atas, strain = z/R, maka diperoleh

stress /tegangan=

Ez
.
R

(5)

Slight bending dirumuskan sebagai berikut

1 d2 y
=
,
R dx 2
Gambar 1. Kurva hubungan antara tegangan dan regangan
[4]

karena

Ukuran besarnya struktur terdeformasi atau


teregang bergantung pada besarnya tegangan yang
diberikan pada material. Untuk sebagian besar logam
yang diberi tekanan yang relatif kecil, besarnya
tegangan
dan
regangan
akan
sebanding.
Kesebandingan ini diungkapkan dengan persamaan
yang dikenal dengan hukum Hooke[5]. Pada saat
hukum Hooke berlaku
maka hubungan antara
tegangan dan regangan adalah linear atau berada pada
zona elastis.

b. Penentuan Nilai Koefisien Elastisitas


Bahan
Penentuan nilai koefisien elastisitas bahan (Modulus
Young) dapat dicari dengan menggunakan persamaan
berikut

stress
E=
=
,
strain

(3)

stress /tegangan=E x strain .

(4)

dy
dx

2}
{1+

d2 y
1 d x2
=
R

(6)

(7)

dan dy/dx kecil sehingga

EI =

d2 y
=W (Lx) .
d x2

(8)

Persamaan (8), diintegralkan menghasilkan

EI

dy
1
=W Lx x 2
dx
2

(9)

jadi

dengan

x2
x3
.
EIy=WL W
2
6

(10)

Pada titik B, x=L dan y=S, maka

EIS=WL

L2
L3
,
W
2
6

(11)

maka

E=

W L3
,
3 IS

(12)

dengan S merupakan perubahan panjang pegas, maka

W L3
.
S=
3 IE

(13)

Persamaan (13), disubstitusikan ke persamaan periode


osilasi, maka

T2=

4 M L
3 IE

(14)

dan

E=
dengan
I

4 2 M L3
,
3 I T2

1
r d3 ,
12

(15)

(16)

dengan r adalah tebal penggaris dan d adalah


kedudukan z dari lebar penggaris, maka

E=

16 2 M L3
,
r d3 T2

(17)

dengan M adalah massa beban, L adalah panjang


penggaris, dan T2 adalah kuadrat periode osilasi.
Dengan menggunakan analisis regresi linier, maka

16 2 L3
T =
M .
3
rd E
2

(18)

Persamaan di atas merupakan persamaan linier dengan


y=T 2 , dan x=M, berbentuk
(19)
y=ax+b ,
dengan a merupakan gradien garis lurus dan b
merupakan titik potong kurva pada sumbu y adalah
koefisien-koefisien yang dapat dicari dengan regresi
linier tanpa bobot, dengan nilai a adalah gradien garis
lurus,

xi

,
N xi2
N ( x i y i) x i y i
a=

dan b adalah titik potong kurva pada sumbu y,

xi yi

xi

2
x i
N
( )
xi

y i
xi2

b=

(21)

dengan ralat baku estimasi adalah

y i

2
,

S ~y =

(22)

ralat a dapat dihitung dari

xi

(20)

2
x i
N
N

S a=S~y
dan ralat b dapat dihitung dari

(23)

xi

2.

3.

2
x i
N
x i2

S b=S~y

4.
5.

(24)

6.

Statip, digunakan untuk menyangga penggaris


agar stabil kedudukannya dan tidak bergerak.
Beban, digunakan sebagai variasi beban dalam
pengambilan data.
Nereca timbangan, digunakan untuk menimbang
beban yang akan dipakai.
Stopwatch, digunakan untuk menghitung waktu
osilasi.
Mur dan baut, digunakan untuk tempat
menambahkan beban.

dari persamaan (13),sehingga diperoleh nilai a adalah

a=

16 2 L3
,
r d3 E

(25)

sehingga E dapat dihitung dengan menggunakan


persamaan
2

E=

16 L
,
3
ar d

Gambar 3. Alat percobaan penentuan Modulus Elastisitas


bahan dengan menggunakan metode osilasi cantilever.

(26)

ralat E dapat kita hitung dari rumus perambatan ralat

SE=
,

2
E 2 E
E 2 E
Sa +
SL +
S +
S
a
L
r r
d d

)(

) (

)(

(27)

dengan

E 16 2 L3
= 2 3
,
a
a rd
E 48 2 L2
=
,
L
ar d3
E 16 2 L3
=
,
r
a r 2 d3
E 48 2 L3
.
=
d
ar d 4

(28)
(29)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah


dengan memasang penggaris besi panjang pada batang
penyangga (statip), kemudian pada ujung penggaris
tersebut diberi beban yang bervariasi. Pada setiap
variasi massa beban, diosilasikan sebanyak 10 kali dan
dihitung periodenya. Prosedur ini diulang untuk massa
beban yang beragam dengan kenaikan massa antara
2,10 gram-2,40 gram. Analisis regresi linier M
terhadap T2 sesuai persamaan (18) menggunakan Ms
Excel 2007, dan menghasilkan a dan b. Nilai a
digunakan untuk menghitung E dengan menggunakan
persamaan (26) serta ralatnya menggunakan
persamaan (27).

HASIL DAN PEMBAHASAN

(30)
(31)

Percobaan penentuan nilai koefisien modulus


elastisitas bahan dilakukan dengan menggunakan
metode regresi linier hubungan antara kuadrat periode
osilasi (T2) dengan massa beban (M).

METODE PENELITIAN
Percobaan penentuan nilai koefisien modulus
elastisitas bahan dilakukan di Laboratorium Fisika
Dasar Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, dengan
menggunakan metode osilasi cantilever. Pada
percobaan ini, bahan yang digunakan adalah penggaris
stainless steel dan susunan alat ditunjukkan oleh
gambar 2. Alat dan bahan yang digunakan adalah
1. Penggaris atau mistar, sebagai bahan yang akan
dicari nilai koefisien modulus elastisitasnya.

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tabel 1. Data hasil percobaan


M (kg)
t (s)
T (s)
T2 (s2)
0.00955
5.08
0.508
0.258064
0.01165
5.26
0.526
0.276676
0.01395
5.31
0.531
0.281961
0.01625
5.4
0.54
0.2916
0.0184
5.49
0.549
0.301401
0.02055
5.76
0.576
0.331776
0.02285
6.03
0.603
0.363609
0.02505
6.12
0.612
0.374544
0.0273
6.25
0.625
0.390625
0.0296
6.43
0.643
0.413449

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

0.0319
0.0343
0.0366
0.0388
0.04095
0.0432
0.0454
0.04755
0.0498
0.0521
0.05445
0.0566
0.05875
0.06105
0.06325
0.06555
0.06785
0.07005
0.0723
0.0746

6.61
6.84
7.02
7.06
7.11
7.2
7.29
7.38
7.47
7.51
7.56
7.6
7.78
7.87
7.92
8.05
8.1
8.14
8.23
8.37

0.661
0.684
0.702
0.706
0.711
0.72
0.729
0.738
0.747
0.751
0.756
0.76
0.778
0.787
0.792
0.805
0.81
0.814
0.823
0.837

0.436921
0.467856
0.492804
0.498436
0.505521
0.5184
0.531441
0.544644
0.558009
0.564001
0.571536
0.5776
0.605284
0.619369
0.627264
0.648025
0.6561
0.662596
0.677329
0.700569

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa setiap


penambahan beban menghasilkan besarnya periode
osilasi yang berbeda. Nilai periode osilasi yang
dihasilkan semakin besar terhadap kenaikan massanya.
Kenaikan massa berbanding lurus terhadap besarnya
periode osilasi. Semakin berat massa beban yang
ditambahkan, maka semakin besar regangan
penggarisnya, sehingga menghasilkan periode osilasi
yang semakin besar.
0.8
0.7
0.6
0.5
T2 (s2) 0.4
0.3
0.2
0.1
0
0

f(x) = 6.8x + 0.21


R = 0.98

(52,00,5)10-5 m, d (36,00,5)10-4m dan L


(50,000,05) 10-2 m ke dalam persamaan (26).
Nilai modulus elastisitas besi cor abu-abu yang
diperoleh nilai (117,005,74)109 N/m2 mendekati
nilai acuan yaitu 130109 N/m2. Percobaan penentuan
nilai modulus elastisitas besi cor abu-abu yang
diperoleh dengan menggunakan metode osilasi
cantilever dengan analisis regresi linier terbukti lebih
teliti khususnya dan logam yang lain pada umumnya.
Setiap penambahan massa menghasilkan nilai
kuadrat periode osilasi yang semakin besar. Selama
percobaan ditemui kesulitan dalam pembuatan variasi
massa yang sama. Hal ini disebabkan oleh kesulitan
dalam pemotongan massa tambahan yang sama
ukurannya.

KESIMPULAN
Nilai modulus elastisitas besi cor abu-abu yang
diperoleh sebesar (117,005,74)109 N/m2 mendekati
nilai acuan yaitu 130109 N/m2. Percobaan penentuan
nilai modulus elastisitas besi cor abu-abu yang
diperoleh dengan menggunakan metode osilasi
cantilever dengan analisis regresi linier terbukti lebih
teliti khususnya dan logam yang lain pada umumnya.
Untuk penelitian lebih lanjut disarankan agar
mengganti logam yang akan dihitung modulus
elastisitas, tidak harus menggunakan besi cor lagi agar
kita mengetahui nilai modulus elastisitas logam yang
lain.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
Laboratorium Fisika Dasar Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta dan pihak-pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik.

0.02 0.04 0.06 0.08

REFERENSI

M (kg)
Gambar 4 . Grafik hubungan antara penambahan massa, M
terhadap kuadrat periode osilasi, T2.

Dari grafik hubungan antara penambahan massa


(M) terhadap kuadrat periode osilasi (T2) yang
disajikan dalam Gambar 4, terlihat bahwa nilai M
meningkat dengan semakin besar T2, sehingga dapat
kami simpulkan data tersebut merupakan data yang
linier. Dari hasil analisis data diperoleh nilai a sebesar
(6,800,16) s2/kg dan b sebesar (0,210,01) s2. Dengan
adanya nilai a yang sudah didapatkan, maka besarnya
modulus elastisitas besi cor bisa dicari dengan
memasukkan nilai a (6,800,16) s2/kg, r

[1] Adi, Pribadi dkk. 2011. Karakteristik Elastisitas Bahan.


Bandung: ITB Bandung Indonesia.
[2] Martini, Dwi, dan R. Oktova. 2009. Penentuan Modulus
Young Kawat Besi Dengan Percobaan Regangan.
Jurnal Berkala Fisika Indonesia, Vol. 2 No.1,
http://journal.uad.ac.id/index.php/BFI/article/view/274
/109
[3] Iswanto, Apri Heri. 2008. Pengujian Modulus Elastisitas
Kayu Dengan Menggunakan Metode Two Point
Loading. Karya Tulis.Sumatera Utara:Fakultas
Pertanian
USU.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8
50/1/08E00822.pdf
[4] http://msctechnology.wikispaces.com/

[5]

file/view/HF_stressstraincurve.gif/198295456/HF_stre
ss-straincurve.gif
Callister, William. 2007. Material Science and
Engineering. New York : John Willey and Sons, Inc.
Hal. 137

[6]

Tyler, F. 1967. A Laboratory Manual of Physics.


London:Edward Arnold (Publisher).

Anda mungkin juga menyukai