Anda di halaman 1dari 2

Terapi pilihan hipotiroid adalah sodium levotiroksin.

Obat tersebut, jika diberikan dalam


dosis yang tepat, mempunyai efektivitas yang tinggi dan efek samping minimal. Tiroksin
diabsorbsi di usus halus bagian proksimal, mempunyai waktu paruh 7 hari, dan
dimetabolisme di organ target (kelenjar tiroid) menjadi tri-iodo-tironin. Dosis optimal tiroksin
berhubungan dengan berat badan (1,8 g / kg BB) dan umur. Dosis yang lebih besar
diperlukan pada bayi dan anak-anak, sementara pada usia lanjut diperlukan dosis yang lebih
kecil (0,5 g /kg BB/ hari). Dosis lebih besar dapat diberikan pada penderita post
tiroidektomi, atau lebih rendah pada penderita hipotiroid ringan (0,5 g / kg BB/ hari).
Absorpsi tiroksin menurun pada penderita malabsorpsi atau pasien dengan riwayat operasi
pemotongan usus. Beberapa obat seperti antasida, sukralfat, suplemen kalsium dan besi,
kolestiramin serta serat dapat mempengaruhi absorpsi tiroksin.
Dosis awal yang diberikan adalah batas bawah dari dosis yang diperlukan (mis : 125
g / hari pada orang dewasa dengan berat 70 kg). Titrasi dari dosis awal 25-50 g / kg BB
pada pasien yang relatif sehat tidak diperlukan dan akan memperlama masa pemulihan.
Monitoring laboratorium dilakukan setiap 4-6 minggu setelah penyesuaian dosis, dan setiap
tahun jika kondisi telah stabil. Pada hipotiroid primer, kadar TSH diusahakan pada batas
bawah nilai normal (mis 1,0 mU/L). Pada hipotiroid sentral, kadar tiroksin bebas diusahakan
pada batas atas nilai normal.
Terapi tiroksin pada penderita penyakit jantung koroner dapat menimbulkan
kekambuhan iskemia miokard yang diderita. Memulai terapi dengan dosis yang lebih rendah
(25 g / hari) dapat dibenarkan. Titrasi gradual dapat dilakukan dengan peningkatan 12,5-25
g dalam waktu 4-6 minggu. Pemberian tambahan penghambat beta mungkin dapat
membantu. Penderita hipotiroid dapat menjalani prosedur angiografi koroner bahkan operasi
bypass jantung dengan risiko perioperatif yang sedikit lebih tinggi dibandingkan orang sehat.

Pada sebuah penelitian yang melibatkan 33 penderita hipotiroid stabil yang telah
mendapat levotiroksin, terjadi perbaikan dalam mood, memori, dan toleransi dingin setelah
penambahan tri-iodo-tironin 0,025 mg/hari dan penurunan 0,025 mg dosis levotiroksin.
Meskipun objek penelitian ini sedikit, hal di atas menunjukkan

bahwa tri-iodo-tironin

memberikan manfaat pada penderita hipotiroid stabil dengan gangguan neuropsikiatris.


Monitoring kadar TSH dan FT4 dilakukan setahun sekali jika kondisi telah stabil.
Seiring peningkatan umur, ikatan hormon tiroid akan menurun dan kadar albumin juga
menurun. Pada kondisi ini dosis levotiroksin dapat diturunkan 20%. Monitoring yang lebih
jarang dapat dilakukan pada pasien muda, tetapi pada kelompok lanjut usia, monitoring
tahunan diperlukan untuk mencegah kelebihan dosis terapi.

Anda mungkin juga menyukai