Anda di halaman 1dari 2

4.

1 fungsi perlakuan
secara umum banyak digunakan untuk menentukan kadar oksigen terlarut. Prinsipnya dengan menggunakan
titrasi iodometri. (salmin, 2005). Pada praktikum kali ini diambil dua sampel pada botol winkler yakni dari air
yang tidak terdapat ikan dan dari air yang telah diisi ikan selama satu jam, kemudian dilakukan pengukuran
jumlah oksigen terlarut menggunakan metode winkler. Ikan berfungsi sebagai organisme yang diuji penggunaan
oksigennya. Penambahan Mnso4 kedalam botol winkler untuk memberikan senyawa yang akan dioksidasi dari
mn2+ menjadi mn3+ oleh oksigen dalam keadaan medium basa. (Helm, 2012) pada kedaan selanjutnya
ditambahkan alkali iodida yang kembali mengalami oksidasi menjadi iodin oleh mn3+ dalam medium asam.
(helm, 2012). se Setelah itu, botol segera ditutup dan dihomogenkan hingga terbentuk gumpalan sempurna. Ion
mangan yang ditambahkan pada sampel mengikat oksigen dan terjadi endapan Mn(oh)3
(helm, 2012). Mn(oh)3 dalam keadaan tidak stabil segera
dioksidasi oleh oksigen terdapat dalam larutan contoh menjadi Mn(OH) 2 membentuk gumpalan coklat.
Gumpalan dibiarkan mengendap 5-10 menit. terjadi pengendapan berwarna putih pada reaksi tersebut . Ketika

terjadi pengendapan putih, diasumsikan bahwa sudah tidak terdapat oksigen


terlurt pada sampel, endapatn coklat mengindikasikan bahwa oksigen terdapat dalam sampel dan bereaksi
dengan hidroksi mangan (wetzel, 2000). Lalu setelah mengendap ditambahkan h2so4, h2so4 dsini berfungsi
memberikan kondisi asam pada larutan, dalam keadaan asam ion mn3+ mengoksidasi iodida kembali menjadi
iodin sehingga endapan menjadi terlarut, yang mana akhirnya membentuk ion I3-. (helm, 2012).

dipindahkan larutan untuk memudahkan pengamatan kedalam erlenmeyer 250 ml, ladlu ditambahkan amilum
yang berfungsi untuk mengikat iodin, Ikatan antara iodin dengan amilum tidak begitu kuat yang mana dalam hal
ini I2 bersifat ekivalensi dengan banyak nya o2 dalam larutan tersebut. (hutagulung, 1985). Dilakukan titrasi
dengan sodium tiosulfat, Banyaknya J2 yang dilepaskan adalah ekivalen dengan banyaknya larutan baku
Na2S2O3 yang diperlukan untuk titrasi. Oleh karena itu kadar oksigen dalam larutan contoh dapat dihitung dari
banyaknya larutan baku tio-sulfat yang dipakai untuk titrasi [hutagulung, 1985].

(helm, 2012)

4.2 metode makrowinkle


4.2.1 prinsip makrowinkler + reaksi
4.2.2 hasil dan pembasasahan (hasil data dan perbandingan dicantumkan)elah
tu botol
4.3 metode mikrowinkler
4.3.1prinsip + reaksi
4.3.2 hasil dan pembahasan
4.4 respirometer
4.4.1 prinsip
4.4.2 hasil dan pembahasna

4.5 faktor2 yg mempengaruhi laju respirasi

Anda mungkin juga menyukai