EXECUTIVE SUMMARY
Dikutip dari Food Review International pada tahun 2013, industri minuman teh dalam
kemasan di Indonesia sedang berkembang pesat dan memiliki kestabilan yang baik, dengan
pertumbuhan sebesar 16%. Namun menurut TOP BRAND AWARD, enam tahun terakhir ini,
terlihat bahwa Teh Botol Sosro telah kehilangan 20,2% pangsa pasar. Sebagai salah satu strategi,
perlu diciptakan saluran distribusi baru yang superior guna memberikan pengalaman terbaik bagi
pelanggan dalam berbelanja produk PT Sinar Sosro sehingga mencapai sustainable competitive
advantage.
Dalam memilih saluran distribusi yang baru digunakan dua pertimbangan, yaitu
pertimbangan pada produk dan pertimbangan pada pasar. Berdasarkan analisis kedua
pertimbangan di atas, didapatkan saluran distribusi yang memiliki efek bisnis yang tinggi.
Saluran distribusi tersebut dikelompokkan menjadi dua.
dengan pihak DParagon yaitu dengan menjadikan pemilik kost sebagai mitra agen
penyalur Teh Botol Sosro. Strategi penjualan yang dibuat adalah pemberian harga
khusus pada pemilik kost dan potongan harga kurang lebih 30% bagi penghuni jika
membeli satu krat (24 botol) Teh Botol Sosro. Untuk lebih membangun hubungan yang
baik antar mitra, Teh Botol Sosro ikut mempromosikan kost eksklusif ke dalam saluran
distribusinya dan membantu pengadaan fasilitas pada kost tersebut.
Diasumsikan keberhasilan penjualan Teh Botol Sosro di D'Paragon adalah 50% dari
jumlah kamar, yaitu 275 krat per tahun. Omset yang diperoleh dalam waktu satu tahun
adalah Rp107,250,000.00
Sosro,
maka
omset
=Rp
5.281.500,00/hari
atau
Rp
1.901.250.000,00/tahun
Digunakan dua metode untuk melihat kelayakan saluran distribusi di atas, yakni
metode kualitatif dimana metode yang digunakan adalah analisa STP, SWOT, PEST,
Five Force Porter, dan kriteria 3C. Metode kuantitaif yang digunakan adalah perhitungan
pengembalian investasi atau ROI (Return of Investment).
Berdasarkan perhitungan
pengembalian investasi atau ROI (Return of Investment) untuk kedua saluran distribusi
baru yaitu: 0,60 untuk Kost Eksklusif dan 0,23 vending machine dengan teknologi TAPIzy. Jika dibandingkan dengan investasi deposito,maka kedua saluran distribusi tersebut
layak untuk diterapkan.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Potensi Indonesia sebagai target pasar dari minuman teh dalam kemasan masih sangat
besar. Menurut data PT Perkebunan Nusantara, 80% total produksi teh dalam negeri dikerahkan
untuk ekspor, seharusnya 20% dapat terserap untuk produksi dalam negeri, namun pada
kenyataanya, hanya 7% yang terserap oleh konsumsi dalam negeri. Potensi pasar domestik
sangatlah besar, diperkirakan 100 juta orang dari 250 juta penduduk Indonesia mengkonsumsi
teh tiga kali sehari, maka seharusnya lebih besar lagi serapan dari produksi olahan teh, disamping
adanya perubahan tren masyarakat yang semakin menyadari arti penting kesehatan dan teh
sebagai minuman kesehatan.
Majalah SWA mencatat bahwa Teh Botol Sosro sebagai pemimpin pangsa pasar kategori
minuman teh dalam kemasan. Walaupun memimpin pasar dari tahun 2006 hingga 2010, Teh
Botol Sosro mengalami penurunan sebesar 10,7% pangsa pasarnya. Dari survey TOP BRAND
AWARD, enam tahun terakhir ini, terlihat bahwa Teh Botol Sosro telah kehilangan 20,2%
pangsa pasar. Hal ini perlu diwaspadai, mengingat pesaing Teh Botol Sosro yang sesungguhnya
bukan hanya teh dalam kemasan, namun seluruh minuman dalam kemasan.
Kompetisi pasar minuman teh dalam kemasan terus tumbuh hingga 45% dalam dua tahun
terakhir. Pertumbuhan industri teh dalam kemasan ini disebabkan tingginya permintaan pasar
yang terlihat dari penjualan minuman kemasan tahun 2012 mencapai 10 juta liter atau setara
dengan Rp7 triliun untuk jenis semua minuman teh. Saat ini, konsumsi terbesar teh dalam
kemasan dalam bentuk botol plastik yang mencapai 60%. Sedangkan dari pertumbuhan
konsumsi minuman teh kemasan sebesar 36%, pasar teh hitam menyerap pasar hingga Rp5
triliun, disusul teh hijau kemudian teh herbal. Dikutip dari Food Review International pada tahun
2013, industri minuman teh dalam kemasan di Indonesia merupakan industri yang sedang
berkembang pesat dan memiliki kestabilan yang baik, dengan pertumbuhan sebesar 16%.
Saluran distribusi merupakan salah satu dari bagian variabel marketing mix karena
perusahaan tidak hanya menghasilkan barang dan jasa tetapi juga mencari jalan keluar untuk
menyalurkan hasil produknya agar dapat sampai ketangan konsumen pada saat yang tepat. Saat
ini, PT Sinar Sosro menggunakan berbagai macam saluran distribusi untuk menjangkau
konsumen didukung 11 pabrik dan 160 kantor penjualan di kota dan kabupaten di seluruh
Indonesia. Namun perlu diciptakan saluran distribusi baru yang superior guna memberikan
pengalaman terbaik bagi pelanggan dalam berbelanja atau mengkonsumsi produk-produk PT
Sinar Sosro dan mencapai sustainable competitive advantage.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah yang harus dijawab dalam penulisan ini
adalah:
1. Saluran distribusi baru apakah yang dapat diciptakan dan dikelola guna memberikan
pengalaman terbaik bagi pelanggan dalam berbelanja atau mengkonsumsi produkproduk PT Sinar Sosro dan mencapai sustainable competitive advantage?
2. Bagaimana saluran distribusi baru yang dirumuskan memiliki efektifitas tingkat
penjualan yang lebih baik dengan perhitungan pengembalian investasi atau ROI
(Return of Investment) yang lebih tinggi?
TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah :
1. Merumuskan saluran distribusi baru yang superior guna memberikan pengalaman
terbaik bagi pelanggan dalam berbelanja atau mengkonsumsi produk-produk PT Sinar
Sosro dan mencapai sustainable competitive advantage.
2. Menilai efektifitas tingkat penjualan saluran distribusi baru dan perhitungan
TINJAUAN PUSTAKA
SALURAN DISTRIBUSI
Setiap perusahaan memiliki pola pemasaran yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat
mendistribusikan
produknya
langsung
kepada
konsumen
atau
dapat
juga
dengan
mendistribusikannya melalui perantara dalam saluran distribusi. Menurut Isnaini (2005), saluran
distribusi adalah lembaga-lembaga distributor yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan
atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Definisi lain mengenai saluran pemasaran dikemukakan oleh The American Marketing
Association dalam Swastha (1999), yang menekankan tentang banyaknya lembaga yang terdapat
dalam arus barang, yaitu struktur unit organisasi yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar
dan pengecer melalui nama sebuah komoditi, produk, atau jasa dipasarkan.
Fungsi
Pertukaran
(transactional
function)
Penjualan: bertujuan untuk menjual barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
konsumen dalam rangka memperoleh laba perusahaan.
Fungsi
Penyediaan
(logistical
function)
Fungsi
Penunjang
(facilitating
function)
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut.
Analisa Five Force merupakan sebuah kerangka kerja analisa industri dan pengembangan
strategi bisnis. Analisa ini menggunakan konsep-konsep yang dikembangkan dalam satu
bidang ekonomi, Industrial Organization untuk mendapatkanlima kekuatan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan intensitas persaingan dan daya tarik pasar.
Terdapat tiga kekuatan yang berasal dari kompetisi secara horizontal:
Dan terdapat dua kekuatan yang berasal dari kompetisi secara vertical:
PEMBAHASAN
Dalam memilih saluran distribusi yang baru digunakan dua pendekatan, yaitu
pertimbangan pada produk dan pertimbangan pada pasar.
Pertimbangan produk
Product value: nilai pada sebuah produk dan keunggulannya melekat
Nilai yang melekat pada Teh Botol Sosro adalah Kualitas, Keamanan, Kesehatan
dan Ramah Lingkungan
Price adalah harga produk apakah untuk menengah atas, bawah atau semua
Harga yang ditawarkan Teh Botol Sosro dapat terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat
Pertimbangan pasar
Tipe Konsumen
Berdasarkan tipe, terdapat konsumen tradisional dan modern. Tipe konsumen
saat ini didominasi konsumen modern yang menuntut kemudahan dan
kepraktisan untuk mendapatkan barang,
Model bisnis
Kemitraan atau kerjasama dapat lebih menguntungkan pihak-pihak yang
bekerjasama
Guna memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan dalam berbelanja atau
mengkonsumsi produk-produk PT Sinar Sosro dan mencapai sustainable competitive advantage,
perlu diciptakan saluran distribusi baru yang superior. Saluran distribusi superior baru yang akan
dibuat dirumuskan ke dalam Framework Saluran Distribusi (Gambar 1).
10
Saluran distribusi yang dipilih adalah yang jaringan yang diperkirakan memiliki efek bisnis
yang tinggi bagi PT Sinar Sosro, dikelompokkan menjadi kelompok jaringan feasible yang
merupakan saluran distribusi dibangun dengan cost per transaction atau biaya per transaksi yang
rendah namun memiliki efek bisnis yang tinggi. Dari kelompok saluran feasible, dipilih jaringan
kost eksklusif. Sedangkan kelompok saluran distribusi potensial, yaitu saluran distribusi
dibangun dengan cost per transaction atau biaya per transaksi yang tinggi namun memiliki efek
bisnis yang tinggi bagi perusahaan. Saluran distribusi yang dirancang dari kelompok ini adalah
vending machine dengan alat transaksi TAP-Izy.
Kepadatan penduduk yang tinggi disertai pertumbuhan penduduk akan memacu mobilitas
sosial dan meningkatkan kebutuhan hidup yang praktis. Minuman dalam kemasan pun menjadi
suatu tren gaya hidup. PT Sinar Sosro menjawab tatangan tersebut dengan menjadi pionir
produsen minuman teh dalam kemasan di Indonesia yang praktis dan alami.
Pada umumnya masyarakat melihat pulau Jawa sebagai pusat pendidikan dimana biaya
hidup dan harapan akan ketersediaan pekerjaan yang menjanjikan. Sehingga meningkatkan
angka migrasi. Hal ini menjadikan bisnis hunian sementara berkembang. Bisnis kost yang relatif
mudah didirikan dan terjangkau menjadikan hunian sementara yang banyak ditemukan. Kost
ekskulsif tumbuh karena adanya kalangan yang memiliki daya beli tinggi, yang membutuhkan
kenyamanan dan kepraktisan. Kebutuhan akan kepraktisan dan daya beli konsumen kost
eksklusif memungkinkan adanya kerjasama diantara PT. Sinar Sosro dan beberapa kost eksklusif
yang berada di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Kost eksklusif berperan sebagai mitra
penjualan Teh Botol Sosro dan PT. Sinar Sosro membantu pengadaan perlengkapan kost dan
promosi.
Aktifitas penduduk kota besar yang aktif dan dinamis menuntut kepraktisan dalam
bertransaksi sehingga mendukung penggunaan e-money atau uang elektronik. Uang elektronik
memiliki banyak manfaat yang mendukung kepraktisan, antara lain tidak perlu antre, tidak perlu
membawa banyak uang. Selain itu penggunaan uang elektronik dapat meminimalisir tindakan
kejahatan pemalsuan uang. Bagi negara, peralihan ke uang elektronik dapat mengurangi biaya
percetakan uang sehingga membuat defisiensi negara. Salah satu inovasi uang elektrik adalah
TAP-Izy dari Telkomsel yang telah dilengkapi dengan teknologi Radio Frequency Identification
(RFID). Dirancang pada bulan Juli tahun 2012 lalu, TAP-Izy memiliki 2.500 pelanggan tercatat
bulan September 2012. Memanfaatkan teknologi yang ada dan potensi PT Telekomunikasi
11
Selular yang telah memiliki 150 juta pelanggan, dapat dibentuk kerjasama yang saling
menguntungkan dengan digunakannya vending machine.
Tempat kost merupakan suatu investasi yang cukup menjanjikan. Selain karena harga
yang lebih terjangkau daripada di hotel/penginapan banyaknya permintaan disebabkan karena
kost lebih akrab digunakan sebagai domilisi, kebanyakan tempat kost disewa dalam jangka
waktu yang cukup lama dari pada hotel atau penginapan yang menggunakan hitungan harian.
Bagi kalangan yang memiliki daya beli tinggi, kenyamanan dan kepraktisan menjadi kebutuhan
yang diutamakan, dan hal tersebut menyebabkan berkembangnya kost eksklusif. Fasilitas yang
diberikan menyerupai hotel yang dapat disewa harian, mingguan maupun bulanan, dengan biaya
sewa harian Rp175.000,00 hingga Rp 200.000,00 dan bulanan Rp 2.000.000,00 hingga Rp
3.000.000,00.
Melihat potensi bisnis kost eksekutif yang semakin besar, dan kebutuhan kost eksekutif
untuk menyebarkan promosi, dibuka peluang untuk kerjasama dalam penjualan dan promosi.
Sebagai percontohan, dilakukan kerjasama dengan Dparagon, salah satu kost eksklusif yang
telah memiliki jaringan di kota-kota besar di Indonesia. Kerjasama dengan menjadikan kost yang
memiliki jaringan sebagai agen. Kost eksklusif sebagai agen akan diberi harga khusus dan akan
diberlakukan harga khusus kepada konsumennya, yaitu penghuni kost. Di lain sisi, PT Sinar
Sosro membantu penyebaran informasi keberadaan agen melalui mitra-mitra yang tersebar di
sekitar kost. Dari kerjasama ini, selain mendapatkan media promosi, kost eksklusif juga
mendapatkan profit dari penjualan secara langsung.
12
Berikut adalah hasil analisa model bisnis yang akan dilaksanakan antara PT Sinar Sosro
dengan menggunakan role model CV Aldrich Universal Group (DParagon Kost eksklusif):
Analisa STP
Segmenting:
Usia produktif yang berprofesi sebagai pelajar, pegawai kantor atau
wisatawan
Jenis kelamin: Laki-laki & Perempuan
Targeting:
Konsumen yang mengutamakan kualitas kenyamanan tempat
tinggal,kemudahan & kepraktisan dan keamanan
Positioning:
Kost Eksklusif menawarkan kenyamanan, berada tidak jauh dari pusat
aktivitas kegiatan yaitu usaha/bisnis, universitas, pusat layanan umum
maupun transportasi (bandara, stasiun).
Analisa SWOT
STRENGH
WEAKNESS
13
OPPORTUNITY
THREAT
Kerjasama langsung
(patnership) antara
pemilik kost dan
industri minuman
belum tersentuh
Analisa PEST
Political
Economic
Social
Technology
14
15
Jika DParagon berhasil menjual 275 krat per tahun, dengan nilai investasi sebesar Rp
32.500,00 x 275x 12 bulan = Rp 107. 250.000,00, akan menghasilkan laba kotor Rp
57.750.000,00.
Paket Untung
Pemilik kost sebagai marketing Eksklusif penjualan Teh Botol Sosro
Diasumsikan program kerjasama ini memiliki nilai keberhasilan 50%, maka laporan
keuangan berupa income statement dapat dilihat dari Tabel1.
ROI (Return on Investment) adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu
investasi, relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. Nilai ROI yang didapat dengan
berinvestasi melalui kerjasama ini adalah 60%, lebih tinggi daripada nilai suku bunga deposito
bank yang berkisar antara 6-7 %/tahun, maka investasi ini layak dijalankan.
16
Rp107,250,000
Rp107,250,000
Rp107,250,000
Rp107,250,000
Rp107,250,000
Fixed Cost
Biaya Kompensasi
Media promosi
Router
Perlengkapan
Kulkas
Rp21,450,000
Rp13,000,000
Rp3,250,000
Rp0
Rp3,250,000
Rp0
Rp3,250,000
Rp0
Rp3,250,000
Rp0
Rp32,500,000
Rp0
Rp0
Rp0
Rp0
Rp66,950,000
Rp40,300,000
Rp3,250,000
Rp104,000,000
Rp3,250,000
Rp104,000,000
Rp3,250,000
Rp104,000,000
Rp3,250,000
Rp104,000,000
EBT
Taxes (10%)
Net Income
Rp40,300,000
Rp4,030,000
Rp36,270,000
Rp104,000,000
Rp10,400,000
Rp93,600,000
Rp104,000,000
Rp10,400,000
Rp93,600,000
Rp104,000,000
Rp10,400,000
Rp93,600,000
Rp104,000,000
Rp10,400,000
Rp93,600,000
ROI = EBT pada tahun 2013 / Investasi biaya kompensasi dan perlengkapan= 0,601= 60%
Untuk mengoptimalkan efektifitas rancangan saluran distribusi ini, dilakukan analisa
pemenuhan Kriteria 3C (Channel Control, Cost dan Market Coverage) serta revenue yang
didapatkan.
Channel control
Cost
Market coverage
Revenue
17
TAP-Izy merupakan inovasi produk SIM card yang telah dilengkapi dengan teknologi
Radio Frequency Identification (RFID). Chip dan antena yang tertanam pada SIM card
memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan menyentuhkan ponsel
ke alat pembaca (reader) yang terdapat pada mesin electronic data capture (EDC) TAP-Izy di
kasir. Layanan TAP-Izy yang didukung teknologi RFID merupakan pengembangan dari layanan
mobile wallet T-Cash yang memanfaatkan SMS sebagai basis layanannya.
Untuk dapat menikmati fasilitas TAP-Izy, pelanggan kartu HALO dan simPATI harus
terlebih dahulu mengganti SIM card-nya dengan kartu TAP-Izy Ready di GraPARI dan outlet
Indomaret bertanda TAP-Izy di wilayah Jabotabek. Masyarakat dapat membeli perdana kartu
HALO dan simPATI yang sudah dilengkapi fitur TAP-Izy seharga Rp 50.000 di titik-titik
pelayanan tersebut. Minimum isi saldo adalah Rp. 25.000,- dan maksimum saldo yang bisa
disimpan di SIM card adalah Rp. 1.000.000,00
Di negaraNegara maju seperti negaranegara di kawasan Eropa, Amerika, Jepang serta
Korea Vending machine adalah fasilitas yang mudah ditemui. Di Indonesia, Vending Machine
dapat ditemui di beberapa tempat seperti Bandara Internasional, Supermarket, Halte Bis dan
Stasiun Kereta dan tempat ramai lainnya. Namun, Indonesia masih tertinggal dalam penggunaan
alat bayar vending machine yang masih menggunakan uang tunai. Inovasi terbaru Vending
Machine di Indonesia adalah menggunakan alat transaksi pembayaran kartu Flazz BCA yang
juga menggunakan teknologi RFID dan ditangani oleh PT VM Indonesia. Berikut adalah analisa
bisnis mengukur keefektifan dan kelayakan vending machine hasil kerjasama yang akan
dilakukan antara PT Sinar Sosro dan PT Telekomunikasi Selular.
18
Analisa STP
Segmentation:
Masyarakat semua usia, semua jenis kelamin dan semua pekerjaan
yang memiliki gaya hidup dinamis, membutuhkan kemudahan dana
kecepatan dalam mendapatkan barang
Targeting:
Pengguna TAP-Izy yang berada di ruang aktifitas yang strategis
Positioning:
Transaksi pembelian dengan TAP-Izy lebih praktis dan mudah
daripada kartu pembayaran karena ponsel, yang sudah menjadi
kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Analisa SWOT
STRENGH
WEAKNESS
19
OPPORTUNITY
THREAT
Di Indonesia, belum
berkembang vending
machine dengan alat
transaksi non tunai
dengan ponsel
Fasilitas listrik di
Indonesia yang kurang
stabil
Analisa PEST
Political
Economic
Social
Technology
20
21
Keuntungan bagi Telkomsel dari kerjasama ini adalah tersedianya terminal transaksi baru
yang akan meningkatkan revenue dari transaksi TAP-Izy. Penjualan dengan vending machine
merupakan tanggung jawab PT Sinar Sosro. Telkomsel berperan dalam edukasi pelanggan,
sebagai kompensasi, Telkomsel mendapat ruang promosi di vending machine. Diharapkan dapat
terjadi kontrak eksklusif antara kedua belah pihak untuk meminimalisir adanya kompetisi pasar
dengan merek dagang lain. Untuk menguatkan kerjasama ini, Teh Botol Sosro dapat
menyediakan kemasan khusus jika Telkomsel TAP-Izy berniat membuat promosi untuk
peningkatan brand awareness TAP-Izy. vending machine juga dapat diletakkan di GraPari untuk
edukasi dan promosi TAP-Izy.
Rp2.500.000.000
2014
540000
Rp3.240.000.000
Rp1.901.250.000
Rp1.338.750.000
2015
2016
576000
720000
Rp3.456.000.000 Rp4.320.000.000
Rp2.028.000.000 Rp2.535.000.000
Rp1.428.000.000 Rp1.785.000.000
Rp50.000.000
Rp500.000.000
Rp50.000.000
Rp500.000.000
Rp150.000.000
Rp50.000.000
Rp750.000.000
Rp588.750.000
Rp0
Rp588.750.000
Rp58.875.000
Rp529.875.000
Rp150.000.000 Rp150.000.000
Rp50.000.000
Rp50.000.000
Rp750.000.000 Rp750.000.000
Rp678.000.000 Rp1.035.000.000
Rp2.500.000
Rp2.500.000
Rp675.500.000 Rp1.032.500.000
Rp67.550.000 Rp103.250.000
Rp607.950.000 Rp929.250.000
Rp50.000.000
Rp500.000.000
= 302.521
ROI = EBT pada tahun 2013 / Investasi Vending Machine = 0.2355 = 0,23
2017
2018
864000
960000
Rp5.184.000.000 Rp5.760.000.000
Rp3.042.000.000 Rp3.380.000.000
Rp2.142.000.000 Rp2.380.000.000
Rp50.000.000
Rp500.000.000
Rp50.000.000
Rp500.000.000
Rp150.000.000 Rp150.000.000
Rp50.000.000
Rp50.000.000
Rp750.000.000 Rp750.000.000
Rp1.392.000.000 Rp1.630.000.000
Rp2.500.000
Rp2.500.000
Rp1.389.500.000 Rp1.627.500.000
Rp138.950.000 Rp162.750.000
Rp1.250.550.000 Rp1.464.750.000
22
ROI atau Return on Investment berarti laba dari keuntungan dengan Vending Machine SosroTAP-Izy yaitu 23%. BEP atau Break Even Point menunjukkan Vending Machine akan mendapat
keuntungan jika sudah menjual 302.521 botol.
Untuk dapat mencapai target penjualan dan dapat dengan cepat mencapai Break Even
Point, vending machine ditempatkan pada lokasi dengan lalu lintas masyarakat yang tinggi
minimal 1000 orang per hari. Lokasi-lokasi tersebut antara lain: stasiun, bandara internasional,
areal perkantoran dan area hiburan yang ramai selama 24 jam.
Analisa pemenuhan Kriteria 3C (Channel Control, Cost dan Market Coverage) serta
revenue
yang
didapatkan
dari
jaringan
ini
adalah
sebagai
berikut:
Channel Control
Cost
Market coverage
Revenue
23
KESIMPULAN
24
LAMPIRAN
Tabel 1. Data Pangsa Pasar Katagori Minuman Teh dalam Kemasan Menurut
TOP BRAND AWARD 2008-2013
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
79.7
62.5
51.8
59.5
49.6
59.5
Frestea
7.4
9.8
14.8
10.7
14.4
10.4
11.9
7.7
8.3
5.8
6.4
3.9
4.6
4.4
4.5
5.9
4.8
Mountea
Fruit Tea
4.7
12.5
4.5
4.7
Tekita
2.8
Estee
1.1
Tebs
5.2
3.8
3.8
the Gelas
4.3
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
TehBotol
81.5
79.2
77.7
72
70.8
Frestea
5.3
6.2
5.1
4.1
5.3
Fruit Tea
5.3
2.5
3.5
2.3
Tekita
3.3
1.9
1.7
Teh Kotak
1.5
3.4
4.1
3.8
4.8
S-Tee
1.5
Lainnya
3.1
5.3
8.9
11.8
12.1
25
Jumlah
cabang
Yogyakarta
Semarang
Bandung
Malang
Palembang
26
REFERENSI
Baye, M.R., 2010. Managerial Economics and Business Strategy Seventh Edition. McGraw Hill:
Singapore.
Brigham, E.F. and Houston, J.F. 2010. Essentials of Financial Managemen Second Edition.
Cengage Learning Asia Pte Ltd: Singapore.
Etty Nur Baeti. 2007. Analisis Efektivitas Saluran Distribusi Fruit Tea di Wilayah Bogor (Studi
Kasus pada Kantor Penjualan (KP) Bogor PT. Sinar Sosro). [skripsi]. Institut Pertanian Bogor
http://www.berniaga.com/, diakses pada tanggal 21 Agustus 2013
http://www.dparagon.com/. diakses pada tanggal 21 Agustus 2013
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2013/. diakses
pada tanggal 21 Agustus 2013.
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2012/ diakses
pada tanggal 21 Agustus 2013.
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2011/ diakses
pada tanggal 21 Agustus 2013.
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2010/ diakses
pada tanggal 21 Agustus 2013.
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2009/ diakses
pada tanggal 21 Agustus 2013.
http://www.sosro.com/profil-perusahaan.php, diakses pada tanggal 20 Agustus 2013.
http://www.telkomsel.com/services/tap-izy, diakses pada tanggal 21 Agustus 2013.
http://vendingmachine.co.id/portfolio, diakses pada tanggal 22 Agustus 2013.
Indrasari, Mira Aji. 2012. Analisis Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Produk Teh Dalam
Kemasan Merek Fruit Tea di SMU Negeri 3 Bogor.[thesis]. Institut Pertanian Bogor.
Isnaini, A. 2005. Model dan Strategi Pemasaran. NTP Press: Mataram.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Edisi ke-11. Indeks: Jakarta.
Purwanto,D.2011.http://tekno.kompas.com/read/2011/11/15/10221551/Untuk.Transaksi.EMoney
..Pemerintah.Akan.Gunakan.RFID, diakses pada tanggal 20 Agustus 2013.
27