Oleh kelompok 1:
1. Fatin Furoidah
2. Iqromullah
(7312002)
(7312005)
3. M. Aliafi Anhar
(7312021)
(7312022)
5. Atiqurrahman
(7312027)
6. Amin Fitriani
(7312024)
(7311054)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia Nya kepada kami sehingga kami
berhasil
menyelesaikan
makalah
ini
meskipun
ada
sedikit
keterlambatan.
Makalah ini berisi tentang Asuhan
Pasien
Ansietas.
Diharapkan
makalah
Keperawatan
ini
dapat
pada
memberikan
Jombang, 24 Oktober
2015
Penyusun.
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
LP (LAPORAN PENDAHULUAN)...............................................................................1
A.
MASALAH UTAMA............................................................................................1
B.
C.
POHON MASALAH...........................................................................................11
D.
E.
F.
DIAGNOSA KEPERAWATAN...........................................................................14
G.
H.
IMPLEMENTASI................................................................................................17
I.
EVALUASI..........................................................................................................19
SP (STRATEGI PELAKSANAAN).............................................................................22
A.
PROSES KEPERAWATAN.................................................................................22
B.
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................27
LP (LAPORAN PENDAHULUAN)
A. MASALAH UTAMA
Ansietas
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran
yang samar disertai respon autonom (sumber sering kali tidak
spesifikk atau tidak diketahui oleh individu), perasaan takut yang
disebabkan oleh antisipasi yang berbahaya. Hal ini merupakan
isyarat
kewaspadaan
yang
memperingatkan
individu
akan
lama
ansietas
yang
dialami,
dan
seberapa
baik
individu
dan
membutuhkan
perhatian
khusus.
Stimulasi
menggangu
a. Respon fisik :
Ketegangan otot sedang
Tanda-tanda vital meningkat
Pupil dilatasi, mulai berkeringat
Sering mondar-mandir, memukul tangan
Suara berubah : bergetar, nada suara tinggi
Kewaspadaan dan ketegangan menigkat
Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri
punggung
b. Respons kognitif
Lapang persepsi menurun
Tidak perhatian secara selektif
Fokus terhadap stimulus meningkat
Rentang perhatian menurun
Penyelesaian masalah menurun
Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
c. Respons emosional
Tidak nyaman
Mudah tersinggung
Kepercayaan diri goyah
Tidak sabar
Gembira
3. Ansietas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada
ancaman, memperlihatkan respons takut dan distress.
Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas berat adalah
sebagai berikut :
a. Respons fisik
Ketegangan otot berat
Hiperventilasi
Kontak mata buruk
Pengeluaran keringat meningkat
Bicara cepat, nada suara tinggi
Tindakan tanpa tujuan dan serampangan
Rahang menegang, mengertakan gigi
Mondar-mandir, berteriak
Meremas tangan, gemetar
b. Respons kognitif
Lapang persepsi terbatas
Proses berpikir terpecah-pecah
Sulit berpikir
Penyelesaian masalah buruk
Antisipasi
MALADAPTIF
Ringan
Sedang
Berat
Panik
Aspek penilaian
4
5
6
7
8
9
kejadian
Merasakan gangguan dalam bernafas
Merasa tidak kuat lagi melakukan kegiatan
Cenderung bereaksi berlebihan dalam situasi
Kelemahan anggota tubuh
Kesulitan untuk relaksasi
Cemas yang berlebihan dalam situasi namun
legah jika hal itu berahir.
10
11
12
Skor
Pesimis
Mudah merasa kesal
Merasa banyak menghabiskan energi karena
13
cemas
14
15
Kelelahan
16
17
10
18
19
Mudah tersinggung
20
Berkeringat
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
lakukan
Perubahan kegiatan jantung dan denyut nadi
tanpa stimulasi oleh latihan fisik
Merasa hilang harapan dan putus asa
Mudah marah
Mudah panik
Kesulitan
untuk
tenang
setelah
sesuatu
31
mengganggu
32
33
Sulit untuk amtusias pada suatu hal
34
Sulit
mentoleransi
gangguan-gangguan
11
36
37
38
39
40
41
dengan
situasi
saat
diri
anda
untuk
meningkatkan
inisiatif
melakukan sesuatu
Sumber : Nursalam (2011)
: 0-29
Cemas ringan
: 30-59
Cemas sedang
: 60-89
Cemas berat
:90-119
Sangat berat
: >120
12
dalam
5. Faktor Predisposisi
Stressor predisposisi
adalah
semua
ketegangan
dalam
individu
dan
tidak
keinginan
dan
kenyataan
dapat
menimbulkan
karena
stress
terhadap
akan
atau
mempengaruhi
konflik
yang
pola
keluarga
individu
dialami
dalam
karena
pola
yang
benzodiazepine
mengandung
dapat
menekan
benzodizepin,
karena
neurotransmiter
gamma
dapat
mencetuskan
timbulnya
13
kecemasan
(Suliswati,
integritas
fisik.
Ketegangan
yang
orang
yang
dicintai,
dukungan
sosial
integrasi
sumber-sumber
budaya
koping
yang
diyakini.
tersebut
Dengan
individu
dapat
8. Mekanisme Koping
Kemampuan
konstruksi
individu
merupakan
menanggulangi
faktor
utama
kecemasan
yang
membuat
secara
klien
14
kecemasan
ia
mencoba
menetralisasi,
mengingkari
atau
dengan
mengatasi
menilai
masalah,
secara
objektif
memulihkan
kebutuhan.
a. Perilaku menyerang
digunakan
ditujukan
konflik
untuk
dan
untuk
memenuhi
mengubah
atau
kompromi
seseorang
digunakan
mengoperasikan,
untuk
mengubah
mengganti
tujuan,
cara
atau
realita.
Untuk
menilai
penggunaan
makanisme
15
a. Perawat
dapat
mengenali
secara
akurat
penggunaan
C. POHON MASALAH
KURANG PENGETAHUAN
ANSIETAS
16
Faktor Predisposisi.
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal
ansietas:
a. Teori Psikoanalitik.
Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua
elemen kepribadian, ID dan superego. ID mewakili dorongan
insting dan impuls primitif seseorang, sedangkan superego
mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh
norma- norma budaya seseorang. Ego atau Aku, berfungsi
menengahi hambatan dari dua elemen yang bertentangan dan
fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.
b. Teori Interpersonal.
17
dari
berhubungan
hubungan
dengan
interpersonal.
perkembangan,
Ansietas
trauma
juga
seperti
bahwa
otak
mengandung
reseptor
khusus
penghambat
dalam
aminobutirik.
Gamma
18
Faktor Presipitasi
Stressor pencetus mungkin berasal dari sumber internal atau
eksternal. Stressor pencetus dapat dikelompokkan menjadi 2
kategori:
a. Ancaman
terhadap
ketidakmampuan
integritas
fisiologis
yang
seseorang
akan
meliputi
datang
atau
Ancaman
terhadap
sistem
diri
seseorang
dapat
Perilaku
Kecemasan
dapat
diekspresikan
secara
langsung
melalui
kecemasan.
Intensietas
perilaku
akan
meningkat
Sumber koping
Individu dapat menanggulangi stress dan kecemasan dengan
menggunakan atau mengambil sumber koping dari lingkungan
baik dari sosial, intrapersonal dan interpersonal. Sumber koping
diantaranya adalah aset ekonomi, kemampuan memecahkan
masalah,
dukungan
sosial
budaya
19
yang
diyakini.
Dengan
integrasi
sumber-sumber
koping
tersebut
individu
dapat
Mekanisme koping
Kemampuan
konstruksi
individu
merupakan
menanggulangi
faktor
utama
kecemasan
yang
secara
membuat
klien
ia
mencoba
menetralisasi,
mengingkari
atau
dengan
mengatasi
menilai
masalah,
kebutuhan.
1. Perilaku menyerang
secara
objektif
memulihkan
digunakan
ditujukan
konflik
untuk
dan
untuk
memenuhi
mengubah
atau
kompromi
seseorang
digunakan
mengoperasikan,
untuk
mengubah
mengganti
tujuan,
cara
atau
20
realita.
Untuk
menilai
penggunaan
makanisme
secara
akurat
penggunaan
21
Diagnosa
Tujuan dan
Keperawa
Kriteria Hasil
Intervensi
tan
1
Ansietas
NOC
NIC
Anxiety self
control
kecemasan)
Anxiety level
Coping
Kriteria Hasil:
Klien mampu
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
selama prosedur.
gejalah cemas.
Mengidentifikasi,
mengungkapkan
dan
menunjukkan
teknik untuk
mengurangi takut.
mengontrol
cemas.
batas normal
Postur tubuh,
ekspresi wajah,
bahasa tubuh
22
Identifikasi tingkat
kecemasan
dan tingkat
aktifitas
menunjukkan
kecemasan
berkurangnya
kecemasan.
Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
23
H. IMPLEMENTASI
No. Diagnos Tindak
1.
a
ANIETAS
an
PASIEN
Pertemuan
1
1. Membantu
2
1. Evaluasi
3
1. Evaluasi
4
1. Evaluasi
pasien
emampuan
emampuan pasien
emampuan
mengenal
pasien
mengenal masalah
mengenal
ansietas(tanda,
mengenal
gejala,penyeba
ansietas
b,dan aibat)
2. Mengajaran
tehnik
pengalihan
situasi/distrasi
3. Latihan
melauan
2. Evaluasi
emampuan
distrasi
3. Mengevaluasi
relasasi nafas
otot
dala dalam
4. Latihan
tehnik
Relasasi nafas
pengalihan
dalam
situasi/distrasi
2. Evaluasi distrasi
Atur posisi
senyaman
mungin
Onsentrasi
ansietas
2. Evaluasi
empuan
ditrasi, relasasi
dan nafas
dalam
3. Melatih hipnoti
5 jari
4. Latih sampai
membudaya
5. Nilai
terhadap geraan
emampuan
otot seluruh
mengenai
tubuh
ansietas
6. Nilai apaah
Latihan otot
ansietas
wajah
teratasi
Latihan otot
leher
Latihan otot
panggul
Latihan otot
perut
Latihan otot
panggul
KELU-
1. Mendiskusian
ARGA
masalah yang
emampuan
emampuan eluarga
dirasaan
pasien
mengenal masalah
eluarga dalam
mengenal
merawat
ansietas
pasien
2. Membantu
eluarga
1. Evaluasi
Latihan otot
2. Evaluasi
emampuan
distrasi
2. Evaluasi
mengenal
3. Mengevaluasi
ansietas
relasasi nafas
pasien(tanda,
dala dalam
gejala,
4. Latihan
penyebab, dan
Relasasi nafas
akibat)
dalam
3. Mengajaran
tehnik
pengalihan
situasi/distrasi
4. Latihan
melauan tehni
pengalihan
situasi/distrasi
I. EVALUASI
Implementasi
1
Evaluasi
Tanggal :
.
2
.
Pasien : Tidak mengalami kecemasan, mengerti distraksi, nafas dalam, dan teknik
tentang
ansietas,
dapat
melakukan
teknik
relaksasi-distraksi,
nafas
P:
Pasien :
1. Evaluasi kemampuan mengenal
ansietas
.
4
.
Tindakan Keperawatan :
otot
membimbing
teknik
keluarga
untuk
relaksasi-distraksi,
nafas
Evaluasi SP
No
Tgl
Kemampun SP 1 P
TB
TB
.
1. Membina hubungan saling
percaya
2. Mengenal ansietas
( tanda,gejala, penyebab dan
akibat)
3. Melakukan teknik
pengalihan situasi/ distraksi
4. Latihan melakukan teknik
pengalihan situasi/distraksi
No
Tgl
Kemampun SP II P
.
1. Evaluasi kemampuan pasien
mengenal ansietas
2. Evaluasi kemampuan
distraksi
3. Memahami relaksasi nafas
dalam
Tgl
Kemampun SP III P
TB
TB
.
1. Evaluasi kemampuan
pasien mengenal masalah
2. Evaluasi kemampuan
distraksi dan relaksasi
nafas dalam
3. Latihan pasien untuk
relaksasi otot
4. Latihan relaksasi otot
5. Atur posisi senyaman
mungkin, santai
6. Konsentrasi thd gerakan
otot seluruh tubuh
7. Latihan otot wajah
8. Latihan otot leher
9. Latihan otot punggung
10. Latihan otot perut
11. Latihan otot panggul
12. Latihan otot tangan dan
kaki
No
Tgl
Kemampun SP IV P
.
1. Evaluasi kemampuan
mengenal ansietas
2. Evaluasi kemampuan distraksi,
relaksasi nafas dalam dan
relaksasi otot
3. Memahami hipnotik lima jari
4. Latihan hipnotik 5 jari
5. Latih sampai membudaya
6. Mampuan mengatasi anxietas
7. Nilai apakah anxietas teratasi
J.
SP (STRATEGI PELAKSANAAN)
Masalah
: Ansietas
Pertemuan :
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Hasil Wawancara: Klien mengatakan khawatir bahwa setelah operasi matanya
malah tidak bisa melihat sama sekali. Mengeluh jantung berderbar-debar,
susahtidur, mulut kering, gelisah,tangan berkeringat dingin, fokus perhatian hanya
pada setelah operasi, ransang luar tidak mampu diterima, dan lapangan pesepsi
menyempit.
Hasil Observasi: Ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit,
perubahan tanda-tanda vital (nadi dan tekanan darah naik), tampak sering nafas
pendek, gerakan tersentak sentak, meremas- remas tangan dan tampak bicara
banyak dan lebih cepat.
2. Diagnosis
Cemas
3. Tujuan
a. Klien dapat mengenal ancietas.
b. Klien dapat mengatasi ansietas melalui latihan relaksasi.
c. Klien dapat memperagakan dan menggunakan latihan relaksasi untukmengatasi
ancietas.
d. Melibatkan Keluarga dalam latihan yang telah disusun
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya.
b.
Tindakan Keperawatan
Tindakan
Keperawatan
pada Pasien
Keperawatan pada
Ansietas
SP I P
Keluarga
SP I K
Identifikasi stressor
masalah
cemas.
dalam
akibatnya.
merawat
pasien
Menjelaskan
pengertian,
tanda
yang
dirasakan keluarga
Identifikasi koping
maladaptif dan
Mendiskusikan
sedang
yang
dialami
pasien
beserta
proses
terjadinya.
Menjelaskan
cara-
cara
nafas dalam.
merawat
pasien cemas.
Membimbing
memasukkan dalam
jadwal kegiatan.
SP II P
Validasi masalah dan
SP II K
Melatih keluarga
latihan sebelumnya.
Latih koping:
mempraktekkan
beraktivitas.
Membimbing
pasien cemas
memasukkan dalam
cara merawat
jadwal kegiatan.
sedang.
Melatih keluarga
melakukan cara
merawat langsung
pasien cemas
sedang.
SP III P
Validasi masalah dan
SP III K
Membantu
latihan sebelumnya.
Latih koping: olah
keluarga membuat
raga.
Membimbing
rumah termasuk
memasukkan dalam
jadwal kegiatan.
jadual aktivitas di
minum obat
Mendiskusikan
sumber rujukan
yang bisa
dijangkau oleh
keluarga
diluar
kesanggupan
bapak
untuk
menyelesaikannya. . Apakah
sebelumnya bapak pernah mendapatkan beban kerja yang tinggi
pula? Apakah bapak bisa
menyelesaikan pekerjaan tersebut? Wah, baik sekali, berarti dulu
bapak mampu
menyelesaikan pekerjaan yang banyak. Bagaimana cara bapak
menyelesaikan pekerjaan itu
waktu dulu?.
Fase Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bincang-bincang?,
Coba bapak sebutkan lagi apa yang membuat Bapak cemas?
apa perubahan yang bapak rasakan dengan kondisi kecemasan,.
Dua hari lagi saya akan datang untuk mengajarkan latihan
relaksasi, jam 10.00 tempatnya disini ya Pak, Sekarang saya pamit
dulu Assalamualaikum Wr Wb.
SP 2: Mengontrol Kecemasan Dengan Relaksasi Nafas Dalam
Fase Orientasi:
Assalamualaikum Pak Ahmad, bagaimana perasaan bapak hari
ini? Apakah bapak sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk
menghilangkan kecemasan Bapak?, Sesuai janji kita dua hari
yang lalu, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan
tentang latihan relaksasi dengan tehnik tarik napas dalam.
Berapa lama kita akan berlatih pak? Bagaimana jika 20 menit?
Dimana kita diskusi? Bagaimana jika di halaman samping?
Fase Kerja:
Pak, kemarin waktu kita diskusi bapak mengatakan bahwa saat
cemas rasanya seluruh badan bapak tegang, baik fikiran maupun
fisik, Nah, latihan relaksasi ini bermanfaat untuk membuat fisik
bapak
relak
atau
santai.
Dalam
latihan
ini
bapak
harus
dalam
hitungan
satu,
bapak
pikirkan
bahwa
adara
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,Lynda Juall.2006.buku saku diagnosa
keperawatan.Jakarta:EGC
Nanda Internasional.2010.diagnosa keperawatan.Jakarta:EGC
Nursalam.2011.konsep dan penerapan metodologi penelitihan ilmu
keperawatan edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Prabowo,Eko.2014.buku ajar keperawatan jiwa.Yogyakarta:Nuha
Medika
Keliat,budi anna.2010.model praktik keperawatan profesional
jiwa.Jakarta:EGC