Oleh kelompok 2:
1. Rahma Santria
2. Diah Aryuningtias
3. Saadatul Jamilah
4. Sastie Ashari
5. Marlita
6. M. Ricky Pratama
7. Rinda Agustina
8. Tasya Marchella Indarty
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusun makalah ini dari awal sampai
akhir.Semoga Allah senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
LP (LAPORAN PENDAHULUAN).............................................................................. 1
A. MASALAH UTAMA............................................................................................1
C. POHON MASALAH...........................................................................................11
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN.......................................................................... 14
H. IMPLEMENTASI............................................................................................... 17
I. EVALUASI......................................................................................................... 19
SP (STRATEGI PELAKSANAAN).............................................................................22
A. PROSES KEPERAWATAN............................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 27
LP (LAPORAN PENDAHULUAN)
A. MASALAH UTAMA
Ansietas
Ansietas memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek
membahayakan, yang bergantung pada tingkat ansietas, lama ansietas
yang dialami, dan seberapa baik individu melakukan koping terhadap
ansietas.
Menurut Peplau (dalam, Videbeck, 2008) ada empat tingkat
kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan
panik.
1. Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda
dan membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan
membantu individu memfokuskan perhatian untuk belajar,
menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak, merasakan, dan melindungi
diri sendiri.
Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas ringan adalah sebagai
berikut :
a. Respons fisik
• Ketegangan otot ringan
• Sadar akan lingkungan
• Rileks atau sedikit gelisah
• Penuh perhatian
• Rajin
b. Respon kognitif
• Lapang persepsi luas
• Terlihat tenang, percaya diri
• Perasaan gagal sedikit
• Waspada dan memperhatikan banyak hal
• Mempertimbangkan informasi
• Tingkat pembelajaran optimal
c. Respons emosional
• Perilaku otomatis
• Sedikit tidak sadar
• Aktivitas menyendiri
• Terstimulasi
• Tenang
2. Ansietas sedang merupakan perasaan yang menggangu bahwa ada
sesuatu yang benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau agitasi.
Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas sedang adalah
sebagai berikut:
a. Respon fisik :
Ketegangan otot sedang
Tanda-tanda vital meningkat
Pupil dilatasi, mulai berkeringat
Sering mondar-mandir, memukul tangan
Suara berubah : bergetar, nada suara tinggi
Kewaspadaan dan ketegangan menigkat
Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri
punggung
b. Respons kognitif
Lapang persepsi menurun
Tidak perhatian secara selektif
Fokus terhadap stimulus meningkat
Rentang perhatian menurun
Penyelesaian masalah menurun
Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
c. Respons emosional
Tidak nyaman
Mudah tersinggung
Kepercayaan diri goyah
Tidak sabar
Gembira
2. Ansietas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman,
memperlihatkan respons takut dan distress.
a. Respons fisik
Ketegangan otot berat
Hiperventilasi
Kontak mata buruk
Pengeluaran keringat meningkat
Bicara cepat, nada suara tinggi
Tindakan tanpa tujuan dan serampangan
Rahang menegang, mengertakan gigi
Mondar-mandir, berteriak
Meremas tangan, gemetar
b. Respons kognitif
Lapang persepsi terbatas
Proses berpikir terpecah-pecah
Sulit berpikir
Penyelesaian masalah buruk
Tidak mampu mempertimbangkan informasi
Hanya memerhatikan ancaman
Preokupasi dengan pikiran sendiri
Egosentris
c. Respons emosional
Sangat cemas
Agitasi
Takut
Bingung
Merasa tidak adekuat
Menarik diri
Penyangkalan
Ingin bebas
3. Panik, individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena
hilangnya kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun
dengan perintah.
a. Respons fisik
Flight, fight, atau freeze
Ketegangan otot sangat berat
Agitasi motorik kasar
Pupil dilatasi
Tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun
Tidak dapat tidur
Hormon stress dan neurotransmiter berkurang
Wajah menyeringai, mulut ternganga
b. Respons kognitif
Persepsi sangat sempit
Pikiran tidak logis, terganggu
Kepribadian kacau
Tidak dapat menyelesaikan masalah
Fokus pada pikiran sendiri
Tidak rasional
Sulit memahami stimulus eksternal
Halusinasi, waham, ilusi mungkin terjadi
c. Respon emosional
Merasa terbebani
Merasa tidak mampu, tidak berdaya
Lepas kendali
Mengamuk, putus asa
Marah, sangat takut
Mengharapkan hasil yang buruk
Kaget, takut
Lelah
ADAPTIF MALADAPTIF
1. Task oriented reaction atau reaksi yang berorientasi pada tugas. Tujuan
yang ingin dicapai dengan melakukan koping ini adalah individu
mencoba menghadapi kenyataan tuntutan stress dengan menilai secara
objektif ditujukan untuk mengatasi masalah, memulihkan konflik dan
memenuhi kebutuhan.
a. Perilaku menyerang digunakan untuk mengubah atau
mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan.
b. Perilaku menarik diri digunakan baik secara fisik maupun
psikologik untuk memindahkan seseorang dari sumber
stress.
c. Perilaku kompromi digunakan untuk mengubah cara
seseorang mengoperasikan, mengganti tujuan, atau
mengorbankan aspek kebutuhan personal seseorang.
2. Ego oriented reaction atau reaksi berorientasi pada ego. Koping ini
tidak selalu sukses dalam mengatasi masalah. Mekanisme ini seringkali
digunakan untuk melindungi diri, sehingga disebut mekanisme
pertahanan ego diri biasanya mekanisme ini tidak membantu untuk
mengatasi masalah secara realita. Untuk menilai penggunaan makanisme
pertahanan individu apakah adaptif atau tidak adaptif, perlu di evaluasi
hal-hal berikut :
C. POHON MASALAH
Ketakutan
Ansietas/kecemasan
3. Ansietas
6. Kurang Pengetahuan
E. DATA YANG PERLU DIKAJI
Faktor Predisposisi.
a. Teori Psikoanalitik.
b. Teori Interpersonal.
c. Teori Perilaku.
d. Kajian Keluarga.
Menunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang biasa
ditemui dalam suatu keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan
ansietas dan antara gangguan ansietas dengan depresi.
e. Kajian Biologis.
Mekanisme koping
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Ansietas
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : TN. T Tanggal Pengkajian : 08 Maret 2022
Umur : 19 Tahun No. R.M : 867526
Informan : Petugas Kesehatan
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/70 mmHg N : 82x/menit S : 36,6 ºC P :20x/menit
2. Ukur : TB : 169 cm BB : 65 kg
3. Keluhan fisik Ya Tidak
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
: LAKI LAKI
: PEREMPUAN
: KLIEN
Jelaskan : Klien merupakan anak ke-1 dan Tidak ada riwayat penyakit
yang sama sebelumnya di keluarga klien
Masalah Keperawatan : Tidak ada penyakit keturunan
2. Konsep Diri :
a. Gambaran Diri : Badan tinggi, muka oval
b. Identitas : Klien masih sekolah kelas 3 SMA dan suka membuat masalah di
sekolah.
c. Peran : Sebagai anak
d. Ideal Diri : Penampilan yang baik, Pasien menerima panggilan di
keluarganya
e. Harga Diri : Sering menyendiri dan tidak diterima oleh masyarakat sering
marah-marah
4. Spiritual :
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mempunyai keyakinan memeluk agama islam di kehidupan sehari-hari
b. Kegiatan Ibadah
Namun di kehidupan sehari-hari klien tidak pernah sholat
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : Klien berbicara dengan intonasi/suara yang keras
Masalah Keperawatan : Bicara keras
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Pasien terlihat tegang
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus Asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan : Klien sering sedih karena terjadi penolakan
Masalah Keperawatan : Sering menyendiri
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : Ekspresi wajah sehari-hari datar
Masalah Keperawatan : Klien saat diwawancara ekspresinya biasa saja namun masih bisa
menjawab apa yang ditanyakan.
7. Persepsi
Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Keluarga mengatakan klien tidak pernah berbicara sendiri
Masalah Keperawatan : Klien tidak mengalami halusinasi
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Gangguan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/ perservarasi
Jelaskan : Selama wawancara, pembicaraan klien berbelit - belit tetapi
sampai pada tujuan yang dibicarakan
Masalah Keperawatan : Berbicara berputar - putar
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran Magis
Waham :
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Klien meyakini agama yang di anut
Masalah Keperawatan : Yakin terhadap agama islam
2. BAB/ BAK
Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/ berhias
Bantuan minimal Bantuan total
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
Terapi medik : Terapi fisik / fisioterapi dan terapi seni atau musik
___________________________________
Mahasiswa,
M.RICKY PRATAMA
NIM : PO7120520061
ANALISA DATA
No
Data Masalah Keperawatan
.
1.
SUBYEKTIF
Ansietas
Klien mengatakan merasa cemas dengan
kondisinya saat ini
OBYEKTIF
Klien tampak gelisah
Sering marah - marah
SUBYEKTIF
Gangguan rasa nyaman
Klien mengatakan merasa ridak nyaman
dengan keadaan dia saat ini dikarenakan
merasa dijauhi oleh lingkungan dan
keluarga
OBYEKTIF
Klien sering menyendiri
Keluarga dan lingkungan klien
selalu menyalahkan dan menjauhi
klien
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI
JURUSAN KEPERAWATAN BATURAJA
4. 08-03-2022 Gangguan Rasa Nyaman 1mampu .Mengetahui Setelah dilakukan 1.Identifikasi sumber 1.untuk Mengetahui
penyebab gangguan intervensi selama 2x24 ketidaknyamanan penyebab gangguan
rasa nyaman jam diharapkan ansietas 2.Melakukan pengkajian pada rasa nyaman
2 melakukan . solusi klien berkurang dengan lingkungan 2.untuk untuk
dari penyebab kriteria hasil : 3.Mengobservasi lingkungan Memberikan solusi
3.Jadwalkan kegiatan 1.Mengetahui penyebab dari penyebab
social dan kunjungan gangguan rasa nyaman 3.Jadwalkan
2.Memberikan solusi dari kegiatan social dan
penyebab kunjungan
3.Jadwalkan kegiatan
social dan kunjungan
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI
JURUSAN KEPERAWATAN BATURAJA
P : Intervensi dilanjutkan
08-03- Ganggu 1.mengidentifikasi sumber ketidaknyamanan S : Klien mengatakan merasa ridak nyaman dengan
2022 an rasa 2.Melakukan pengkajian pada lingkungan keadaan dia saat ini dikarenakan merasa dijauhi oleh
nyaman 3.Mengobservasi lingkungan lingkungan dan keluarga
Tanggal No. DX IMPLEMENTASI EVALUASI Paraf
O:- Klien sering menyendiri
- Keluarga dan lingkungan klien selalu
menyalahkan dan menjauhi klien
P : Intervensi dilanjutkan
A : Ansietas teratasi
P : Intervensi dihentikan
Tanggal No. DX IMPLEMENTASI EVALUASI Paraf
09 – 03- Ganggu 1.mengidentifikasi sumber ketidaknyamanan S : Klien mengatakan sudah merasa nyaman dengan
2022 an rasa 2.Melakukan pengkajian pada lingkungan keadaan dia saat ini
nyaman 3.Mengobservasi lingkungan
P : Intervensi dihentikan
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Setiap Hari)
A. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien
hasil wawancara: klien mengatakan khawatir pada dirinya dikarenakan lingkungan sekitar
dan keluarganya menolak akan kehadiran dirinya, dikarenakan dimasalalu klien sering
mencuri
hasil observasi: ekspresi wajah klien cemas marah-marah dan suka menyendiri
Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas / cemas
2. Gangguan rasa nyaman
Tujuan Khusus
a. klien dapat mengenal ansietas dan gangguan rasa nyaman
b. klien dapat mengatasi ansietas terjadi
c. klien dapat mengetahui lingkungan yang membuatnya tidak nyaman
d. pasien dapat mengatasi masalah dilingkungannya
Tindakan Keperawatan
1. bina hubungan saling percaya
2. kaji kebutuhan rasa nyaman klien
3. latihan tekhnik relaksasi
4. memperaktikan tekhnik relaksasi
ORIENTASI
Salam Terapeutik
SP I: Membina hubungan saling percaya, membantu pasien
mengenal ansietas, dan
membantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan cemas
Evaluasi/ Validasi
“apa yang bapak rasakan saat ini? “ bagaimana keadaaan bapak saat ini
Kontrak : Topik ; membahas tentang prihal yang membuat klien cemas
Waktu : pukul 10:00 – 10:20 (20 menit)
Tempat : tempat ruangan pasien
KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan)
Tanyakan pada pasien tentang:
a. Orang yang tinggal serumah/ teman sekamar pasien
b. Orang terdekat oasien di rumah / diruang perawatan
Diskusikan pada keluarga tentang:
a. Cara merawat pasien di rumah
b. Tindakan tindak lanjut dan pengobatan yang teratur
c. Lingkungan yang tepat untuk pasien
TERMINASI
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subjektif)
“ nah, sekarang bagaimana perasaan bapak? Apakah perasaan cemasnya sudah
berkurang pak? Apakah sudah merasa lebih baik sekarang?”
Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yangtelah
dilakukan) Anjurkan klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.