Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam hubungannya dengan misi pendidikan, kepemimpinan dapat diartikan
sebagai usaha Kepala Sekolah dalam memimpin, mempengaruhi dan memberikan
bimbingan kepada para personil pendidikan sebagai bawahan agar tujuan pendidikan dan
pengajaran dapat tercapai melalui serangkaian kegiatan yang telah direncanakan (M.I.
Anwar, 2003:70).
Fungsi kepemimpinan pendidikan menunjuk kepada berbagai aktivitas atau
tindakan yang dilakukan oleh seorang Kepala Sekolah dalam upaya menggerakkan guruguru, karyawan, siswa dan anggota masyarakat agar m atau berbuat sesuatu guna
melaksanakan program-program pendidikan di sekolah.
Peningkatan mutu sekolah memerlukan perubahan kultur organisasi suatu
perubahan yang mendasar tentang bagaimana individu-individu dan kelompok memahami
pekerjaan dan perannya dalam organisasi sekolah. Kultur sekolah terutama dihasilkan oleh
kepemimpinan Kepala Sekolah .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
2.

C. Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi dan Hakikat Kepemimpinan
Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan hal yang sangat
penting untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena peranan sentral kepemimpinan dalam
suatu organisasi, maka dimensi dimensi kepemimpinan yang bersifat kompleks perlu
dipahami dan dikaji.
Para peneliti biasanya mendefenisikan kepemimpinan menurut pandangan mereka
pribadi, serta aspek aspek fenomena dari kepentingan yang paling baik bagi para pakar yang
bersangkutan. Bahkan Stogdil membuat kesimpulan, bahwa:

There are almost as many

definitions of leadership as there asa persons who have attempted to define the concept.
Kepemimpinan diterjemahkan kedalam istilah: sifat sifat, perilaku pribadi, pengaruh
terhadap orang lain, pola- pola interaksi, hubungan kerja sama antarperan, kedudukan dari satu
jabatan administrative, dan persepsi dari lain lain tentang legitimasi pengaruh. Satu diantara
defenisi kepemimpinan yang bermacam macam, mengemukakan :1
Leadership is interpersonal influence exercised in a situation,
and directed, through the communication process, toward the
attainment of a specified goal or goals.
(Tannambeum, Weshler & Massarik, 1961;hlm. 24)
2.2 Tanggung Jawab Kepala Sekolah
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mutu persekolahan , tingkat keberhasilan sekolah
dalam mencapai tujuan, disiplin sekolah, iklim dan budaya sekolah serta keberhasilan lainnya
ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah sebgai pemimpin pendidikan
adalah guru yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dari rekan sejawatnya di suatu
persekolahan.
Beberapa studi yang dilakukan di Indonesia sebagaimanan yang di survey oleh Achmady dan
Supriadi (1996) dalam Jalal dan Supriadi (2001:287-288) menunjukkan:

Soemanto, Wasty.dkk. Kepemimpinan dalam Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional. 1982) h.62

1. Ciri-ciri kehidupan sekolah yang mutunya baik dan mutunya kurang baik di sekolah
dasar banyak berkaitan dengan mutu kepemimpinan kepala sekolah.
2. Survei di puluhan SMU menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang mutunya baik dan
memiliki preferensi yang tinggi di masyarakat memiliki cirri-ciri yang berbeda dengan
sekolah-sekolah yang mutunya biasa dalam hal garah belajar sisiwa, motivasi guru,
hasil belajar, dan iklim sekolah secara keseluruhan. Ciri-ciri tersebut diatribusikan oleh
kepemimpinan kepala sekolah.
3. Penenpatan kepala SMK yang dipilih secara ketat melalu prosedur yang standar
menghasilkan perubahan yang berarti pada kehidupan SMK yang ditunjukkan oleh
kinerja sekolah yang semakin meningkat.
Kecenderungan yang sama ditemukan di Negara-negara lain berikut ini:
1. Studi di 13 negara maju dan 14 negara berkembang menunjukkan hasil yang konsisiten
bahwa sekitar sepertiga dari varians mutu pendidikan di sekolah dijelaskan oleh
kepemimpinan kepala sekolah (Heynemm & Loxly, dalam Bank Dunia, 1989),
2. Perhatian kepala sekolah yang tinggi terhadap pembinaan muttu, perilakunya yang
terpuji, dan sikap responsifnya dalam menagani persoalan yang tombul di sekolah
secara signifikan menurunkan frekuensi perilaku tak terpuji pada siswa dan sebaliknya
meningkatkan iklim kehidupan sekolah(Walker, 1995)
3. Kepala sekolah terbukti menunjukkan peranan kunci dalam menegakkan disiplin
sekolah melalui kemampuannya dalam mengelola sekolah, memberikan teladan kepada
siswa dan guru, serta melakukan tekhnik-tekhnik Social reward kepada siswa dan
guru (Gaustad, 1992)
4. Iklim kehidupan sekolah yang sehat berkaitan erat dengan meningkatnya orestasi dan
motivasi belajar siswa serta dengan produktivitas dan kepuasan guru. Prakarsa kearah
terciptanya healty scholl culture tersebut sebagian besar berada pada tangan kepala
sekolah sebagai pemimpin (Stolp, 1994)
Kedudukan kepala sekolah sangat pentin dalam memajukan lembaga pendidikan , kepala
sekolah adalah orang yang terpilih secara selektif dari guru-guru ada di suatu sekolah.
Dalam rangka itulah maka departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Dispektorat Pendidikan Menengah Umum, tahun
1998/1999, meneluarkan Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dengan komponen,
aspek serta indicator sebagai berikut:
Kepala Sekolah sebagai pendidik memiliki aspek sebagai berikut: (1) Kemampuan
membimbing guru, indikaor : (a) menyusun program pengajaran dan BK, (b) melaksanakan
program pengajaran dan BK, (c) Pengayaan dan Remedial, (2) Kemampuan membimbing
3

karyawan , indikator: (a) Menyusun program kerja, (b) melaksanakan tugas sehari-hari, (3)
Kemampuan membimbing siswa, indikator : (a) kegiatan ekstrakurikuler, (b)OSIS, (c)
Mengikuti lomba di luar sekolah, (4) Kemampuan Pengembangan Staf, indikator: (a)
melalui pendidikan/pelatihan, (b) Melalui seminar /diskusi, (c) melalui bahan bacaan, (d)
memperhatikan kenaikan pangkat, (e) mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi callon
KS. (5) Kemampuan belajar/mengikuti perkembangan iptek, indikator:(a) melalui
pendidikan / pelatihan, (b) melalui pertemuan profesi, (c) melalui seminar/diskusi, (d)
melalui bahan bacaan. (6) Kemampuan memberikan contoh mengajar yang baik, indikator:
(a) memiliki jadwal mengajar minimal 6 jam per minggu, (b) memiliki proca dan daftar
nilai siswa.
Kepala sekolah sebagai manger, memiliki aspek sebagai berikut: (1) kemampuan menyusun
program indikator:(a) memiliki program jangka panjang(8 tahun), (b) memiliki program
jangka menengah, (c) memiliki program jangka pendek (jangka 1 tahun). (2) kemampuan
menyusun organisasi / personalia di sekolah, indikator : (a) memiliki susunan personalia,
(b) memiliki susunan personalia pendukung antara lain oembina perpustakaan, Pembina
pramuka, pembina OSIS dsb, (c) menyusun personalia untuk kegiatan temporer, antara lain
panitia ulangan umum, panitia ujian, panitia peringatan hari besar nasional/keagamaan dan
sebagainya. (3) kemampuan menggerakkan staf (guru dan karyawan), indikatir : (a)
memberikan arahan, (b) mengkoordinasikan staf yang sedang melaksanakan tugas,
(4)kemampuan mengoptimalkan sumber daya sekolah, indikator : (a) memanfaatkan
sumberdaya manusia secara optimal, (b) memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal,
(c) merawat sarana/ prasaranan milik sekolah.
Kepala sekolah sebagai administrator, memiliki aspek sebagai berikut : (1) kemampuan
mengelola administrasi kegiatan belajar mangajar (KBM), dan bimbingan dan konseling
(BK), indikatir : (a) memiliki data administrasi KBM, (b) memiliki kelengkapan data
administrasi BK, (2) kemampuan mengelola administrasi kesiswaan, indikator : (a)
memmelaksailiki kelengkapan data administrasi kesiswaan, (b) memiliki kelengkapan data
kegiatan ekstrakurikuler, (3) kemampuan mengelola administrasi ketenagaan, indikator: (a)
memilki kelengkapan data administrasi tenaga guru, (b) memiliki kelengkapan data
karyawan/TU/Laboran/Pustakawan dll (4) kemampuan mengelola administrasi keuangan
rutin, (b) memiliki administrasi keuangan OPF, (c) memiliki administrasi keuangan SPP.
(5) kemampuan mengelola administrasi sarana/prasarana , indikatir : (a) memiliki
kelengkapan administrasi data administrasi gedung /ruang, (b) memiliki kelengkapan data
administrasi sekolah, (c) memiliki kelengkapan data administrasi alat, (d) memiliki
4

kelengkapan data administrasi buku/pustaka. (6) kemampuan mengelola administrasi


persuratan, indikator: (a) memiliki kelengkapan data administrasi surat masuk, (b) memiliki
kelengkapan data administrasi surat keluar, (c) memiliki kelengkapan data administrasi
surat keputusan.
Kepala sekolah sebagai supervisor, memiliki aspek sebgai berikut: (1) kemampuan
menyusun program supervise, indikator: (a) memiliki program supervise kelas (KBM) dan
BK, (b) memiliki program supervise untuk kegiatan ekstrakurikuler, (c) memiliki pogram
supervise kegiatan lainnya. (2) Kemampuan melaksankan program supervise, indikator : (a)
melaksanakan program supervise kelas (klinis), (b) melaksanakan program supervise
dadakan (non klinis), (c) melaksanakan program supervise kegiatan ekstrakurikuler dan
kegiatan lain. (3) kemampuan memanfaatkan hasil supervusu, indikator : (a) memanfaatkan
hasil supervise untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan, (b) memanfaatkan hasil
supervise untuk pengembangan sekolah.
Kepala sekolah sebagai supervisor, memiliki aspek sebagai berikut: (1). Kemampuan
menyusun program supervise, indikator: (a) memiliki program supervise untuk kegiatan
ekstrakulikuler,(b) Memiliki program lainnya ( Perpustakaan, ujian dan administrasi). (2)
Kemampuan melaksanakan program supervise, indikator: (a) Melaksanakan program
supervise

kelas.

(3)

Kemampuan

memnfaatkan

hasil

supervise,

indikator:

(a)

Memanfaatkan hasil supervise untuk pengembangan sekolah.


Kepala sekolah sebagai pemimpin, memilii aspek sebgai berikut: (1) Memiliki kepribadian
yang kuat, (2) Memahami kondisi anak buah dengan baik, (3) Memiliki visi dan memahami
misi sekolah, (4) Kemampuan mengambil keputusan, (5) Kemampuan berkomunikasi.
Kepala sekolah sebagai innovator, memiliki aspek sebagai berikut : (1) Kemampuan
mencari peluang perubahan, (2) Kemampuan melakukan pembaharuan di sekolah.
Kepala sekolah sebagai motivator, memiliki aspek sebgai berikut: (1) Kemampuan
mengatur lingkungan kerja, (2) Kemampuan mengatur suasana kerja, (3) Kemampuan
menerapkan prinsip penghargaab dan hukuman.
Merujuk kepada tugas-tugas yang bersifat fungsional dalam diri kepala sekolah tersebut,
maka kepala sekolah yang ideal adalah yang dapat merealisir fungsi pendidik, manajer,
administrator, supervisor, pemimpin, innovator dan motivator dalam dirinya ketika
melaksanakan tugas kepemimpinan di persekolahan.2
2

Amiruddin Siahaan, Paradigma Baru Administrasi Pendidikan (Citapustaka Media Perintis.Bandung:2011) h.14

A. HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT DENGAN SEKOLAH


Seorang kepala sekolah sebagai mata rantai penting di antara hubungan sekolah setempat
dengan masyaraka yang lebih luas. Oleh sebab itu apabila terdapat proses belajar dan mengajar
akan ditingkatkan , maka hubungan intelektual , teknis dan material harus terus ditingkatkan
dan dimamfaatkan secara tepat.
Ada dua hal yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah yaitu bagaimana memperoleh dukungan
dan perbaikan

masyarakat , yang kedua bagaimana memamfaatkan sumber-sumber daya

secara tepat agar meningkatkan proses belajar dan mengajar.


1. Memperoleh Dukungan Perbaikan
Dalam rangka mewujudkan satu perubahan penting dalam pendidikan , seorang kepala sekolah
memerlukan sumber daya dari masyarakat setempat
Dukungan tersebut meliputi:
a. Personil , seperti tenaga ahli , konsultan , guru , orang tua dan sebagainya
b. Dana yang dibutuhkan untuk memenuhi fasilitas agar proses belajar dan mengajar
menjadi lancer
c. Dukungan berupa informasi , lembaga dan sikap politik
Agar dukungan tersebut dapat didaya gunakan dengan tepat , maka diharapkan :
a. Kepala sekolah dapat memamfaatkan kepemimpinannnya , tidak hanya dalam ketepatan
dalam menggunaan keterampilan dan kemampuan dari masing-masing orang.
b. Di dalam usaha suatu perbaikan , orang-orang yang terlibat perlu memperoleh
informasi tentang cirri-ciri dan perubahan tersebut.
c. Kepala sekolah mampu mempergunakan kepemimpinannya di dalam membangun
saluran komunikasi responsive yang mengarahkan pada arus informasi dua arah.
B. MENINGKATKAN KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Kunci keberhasilan sekolah hakikatnya terletak pada efesiensi dan keefektifan kepemimpinan
kepala seolah. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah dan keberhasilan
kepala sekolah adalah keberhasilan sekolah.

Betapa perlunya kualitas kepemimpinan kepala sekolah , maka selalu ditekan pentingnya dasar
yang perlu memiliki oleh kepala sekolah, yaitu conceptual skills , human skills dan technical
skills. Disamping tiga keterampilan dasar yang dimiliki oleh kepala sekolah , bahwa kepala
6

sekolah harus perlu memahami dan mewujudkan prinsip-prinsip , pelaksanaan dan praktik ,
serta prosedur dalam :
1.
2.
3.
4.

Memperbaiki program pengajaran


Bekerja dengan efektif bersama staff dan para siswa
Mengelolah sumber daya sekolah.
Meningkatkan hubungan kerja sama antar kepala sekolah dengan masyarakat.

Agar kefektivan kepala sekolah dapat diperbaiki ada beberapa cara yang harus diperhatikan
yaitu memberikan perhatian secara sistematis dan terus menerus terhadap siklus kegiatan ,
seleksi , pengangkatan , penempatan dan pembinaan , evaluasi kepala sekolah , dan
komputerisasi sekolah.
1. PRASYARATAN KEPALA SEKOLAH
Dalam fungsinya sebagai pimpinan organisasi pendidikan di sekolah , kepala sekolah harus
memiliki persyaratan tertentu agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Masing-masing
persyaratan ini saling berkaitann dengan yang lainnya. Beberapa persyaratan tersebut harus
memiliki jazah , kemampuan mengajar dan kepribadian baik serta memiliki pengalaman
bekerja pada sekolah yang sejenis. Biasnya , sekolah yang menuntut kepala sekolahnya
memiliki pengalaman bekerja yang relative lama adalah sekolah-sekolah yang memiliki
kualitas relative baik , yang memiliki guru-guru yang professional sehingga mampu
menghasilkan lulusan siswa yang memiliki pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan
sekolah lain yang sejenisnya. Sebaiknya jika sekolah tidak menekankan pengalaman bekerja
kepala sekolah biasanya disebabkan oleh beberapa hal , diantaranya tenaga pengajar yang ada
sangat berkompeten dan memiliki banyak pengalaman dalam melaksanakan kegiatannya
sehingga dapat meaksanakan tugasnya dengan baik , kepala sekolah yang lama memasuki masa
pension , sedangkan sekolah belum memiliki penggantinya. Pihak kepala sekolah yang
menempatkan kepala sekolah ini adalah pihak yayasan atau pemerintah.
Syarat lain yang harus dimiliki oleh kepala sekolah adalah memiliki kepribadian yang baik.
Segi kepribadian ini memegang peranan penting dalam melaksanakan kegiatan administrasi
sekolah. Kepala sekolah yang memiliki sifat luwes , pengayom , penyabar , tidak ceroboh ,
sabar , tegas tetapi tidak kaku dapat membantu guru menjalankan tugasnya.
Selain itu kepala sekolah harus memiliki pengetahuan dan kecakapan tinggi yang sesuai
dengan bidang tanggung jawabnya dalam sekolah tersebut. Dengan demikian , dia dapat
menjalankan perannya sebagai pimpinan organisasi yang baik. Kepala sekolah juga harus
memiliki ide-ide kreatif yang dapat meningkatkan perkembangan sekolah. Dengan bantuan
7

para guru , ia dapat mendiskusikan ide-ide tersebut untuk diterapkan pada sekolah. Bila dicapai
kesepakatan , antara kepala sekolah dan guru , ide-ide tersebut dapat direalisasikan.
2. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR
Dalam menjalankan fungsinya sebagai administrator , kepala sekolah harus mampu menguasai
tugas-tugasnya dan melaksanakan tugasnya dengan baikia bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan sekolah, mengatur proses belajar mengajar , mengatur hal-hal yang menyangkut
kesiswaan , personalia , sarana dan prasarana yang dibutuhkann dalam pelajaran, ketatahusaan ,
keuangan , serta mengatur hubungan dengan masyarakat , selainn itu , juga memiliki
wewenang untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah
yang dipimpinanya. Satu hal yang perlu diperhatikan seorang kepala sekolah tidak hanya
bertanggung jawab atas kelancaran jalannya seluruh kegiatan penyelenggaraann tersebut ,
tetapi ia juga bertanggung jawab terhadap keadaan lingkungan sekolah , misalnya perbaikan
gedung sekolah , penambahann ruang , penambahan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
siswa , guru , dan petugas administrasi.
Untuk itu , ia harus kreatif dan mampu memilii ide-ide dan inisiatif yang menunjang
perkembanagn sekolah. Ide kreatifnya dapat digunakan untuk membuat perencanaan ,
menyusun organisasi sekolah , memberikan pengarahan dan mengatur pembagian kerja ,
mengelolah kepegawaian yang ada di lingkungan sekolah agar keseluruhan proses administrasi
dalam sekolah yang dipimpinannya dapat berjalan dengan lancer dan mampu mencapai tujuan
yang diharapkan. Dalam hal ini sebaiknya kepala sekolah melibatkan para guru , petugas
administrasi , bagian lainnya aaupun pemerintahan setempat agar rebcana yang telah disusun
dapat dilaksanakann dengan sebaik-baiknya. Untuk lebih jelasnya , berikut ini akan dijelaskan
penjabaran secara ringkas dari berbagai tugas yang harus dilakukan oleh kepala sekolah.
a. Membuat Perencaaan
Dalam berbagai egiatan administrasi , perencanaan mutlak diperlukan. Perencanaan akan
ditentukan oleh kepala sekoah sesuai berbagai factor yang dihadapi , diantaranya banyak
sumber daya manusia yang ada

DAFTAR PUSTAKA
Soemanto, Wasty.dkk. Kepemimpinan dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. 1982
Rohani, Ahmad. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan Sekolah.Bumi Aksara.
1993
Daryanto,M. Administrasi Pendidikan. Solo: Rineka Cipta.1998
Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah.Jakarta:RajaGrafindo Persada. 1999

Anda mungkin juga menyukai