Artikel Kesehatan
Artikel Kesehatan
wajah bulat lebar, raut muka kecil, bibir tebal, lidah suka menjulur, jari kaki melebar,
ukuran kaki dan tangan pendek, hingga susunan gigi kurang baik. Gejala klinis pada
retardasi mental juga meliputi perkembangan biologik yang terhambat, kemampuan
adaptasi sosial yang terhambat, dan perkembangan proses berpikir yang mengalami
kegagalan. Penyebabnya beragam, bawaan lahir atau keturunan orang tua, penyakit
dalam kandungan, proses persalinan yang memakan waktu lama, penyakit pada waktu
anak-anak, atau karena kecelakaan.
Menurut
American
Association
on
Intellectual
and
Developmental
labelisasi oleh masyarakat, penolakan dan ejekan sehingga tidak mendapat perawatan
yang tepat.
Retardasi mental sebenarnya bukan merupakan penyakit, walaupun retardasi
mental merupakan hasil dari proses patologis di otak, yang mungkin dapat disebabkan
oleh adanya infeksi maupun adanya trauma di kepala, yang kemudian memberikan
gambaran keterbatasan fungsi intelektual dan kemampuan adaptasi sosial.
Dalam hal ini, penderita retardasi mental seperti Rio seharusnya mendapatkan
perlakuan dan perawatan yang tepat sehingga dapat menggali dan mengembangkan
potensi-potensi yang ada pada penderita retardasi mental tersebut. Terdapat beberapa
teknik terapi, diantaranya yaitu terapi terhadap aspek fisik, psikologis, pendidikan,
dan sosial. Terapi terhadap aspek fisik tentunya ditujukan untuk penyakit fisik yang
dialami oleh penderita. Terapi terhadap aspek psikologis dapat diberikan untuk
mengontrol emosi dan tingkah laku penderita serta juga diberikan untuk kondisi
psikologis keluarga. Berdasarkan kemampuan yang ada pada anak, kita dapat
melakukan terapi terhadap aspek pendidikan, karena pendidikan merupakan
kebutuhan utama dalam perkembangan anak. Dan yang terakhir yaitu terapi terhadap
aspek sosial yang mengoptimalkan kemampuan penderita untuk bersosialisasi dalam
masyarakat.