Anda di halaman 1dari 9

DATA HASIL PRAKTIKUM

a. Penentuan panjang gelombang maksimum


Konsentrasi KMNO4 yang digunakan untuk mencari panjang gelombang
maksimum = 3x10-4 M
Panjang gelombang

Absorbansi (A)

(nm)
range 490-550 nm
490

0,667

500

0,741

510

0,716

520

0,691

530

0,457

540

0,403

550

0,208

Panjang gelombang maksimum adalah 500 nm (panjang gelombang


maksimum adalah panjang gelombang yang menghasilkan absorbansi
paling tinggi)
b. Pembutan kurva standar
Konsentrasi Larutan

Absorbansi (diukur pada panjang

KMNO4(M) (sumbu x)
1x10-4 M
2x10-4 M
3x10-4 M
4x10-4 M
5x10-4 M

gelombang maksimum) (sumbu y)


0,232
0,447
0,741
1,007
1,246

Kurvastandar/baku yang diperoleh (pakai excel)

Kurva Standar
1.4
1.2

f(x) = 258.8x - 0.04


R = 1

1
0.8

Absorbansi

A b s o r b n a s i 0.6

Linear (Absorbansi)

0.4
0.2
0
0

0 0.01

Konsentrasi

c. Pengukuran absorbansi sampel KMNO4


Absorbansi sampel KMNO4 diukur pada panjang gelombang maksimum=
520 nm
Konsentrasi sampel KMNO4 =
Nama Sampel
Sampel A
Sampel B

Absorbansi
0,571
0,846

Konsentrasi sampel A KMnO4 :

Konsentrasi sampel B

KMnO4:
y

= Ax + B

= 258,8x + 0,0418

= Ax + B
y

258,8x

0,846 =

258,8x

0,0418
0,571 = 258,8x + 0,0418
0,0418
258,8x= 0,612

258,8x

0,8878
x

= 0,0023 x 10-4M

= 0,0034 x 10-4M

PERTANYAAN
a. Bahas penentuan panjang gelombang maksimum!
1. Analisa Prosedur
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. Alatnya yaitu kuvet, pipet
tetes, bulb, tabung reaksi, aluminium foil, tabung reaksi, botol semprot,
tutup tabung reaksi, labu ukur 10 ml dan spektrofotometer yang
dinyalakan terlebih dahulu untuk dipanaskan selama 15 menit. Bahannya
yaitu larutan KmnO4 10-3 M dan aquades.
Cari volume tiap-tiap konsentrasi dengan menggunakan rumus
pengenceran yaitu M1xV1=M2xV2. Di dapatkan hasilnya untuk konsentrasi
1x10-4 M 1 ml, 2x10-4 M 2 ml, 3x10-4 M 3 ml, 4x10-4 M 4 ml dan, 5x10-4 M 5
ml. Setelah itu ambil larutan KmnO4.
Mengambil larutan KmnO4 dengan menggunakan pipet ukur yang
berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu yang
digunakan bersamaan dengan bulb. Pasangkan bulb yang digunakan
untuk menghisap larutannya dengan pipet ukur namun dikempeskan
dahulu sebelumnya dengan menekan a. Setelah itu ambil larutan dengan
menekan huruf s hingga mendapatkan volume yang diinginkan.
Pindahkan larutan ke dalam labu ukur untuk dilakukan pengenceran.
Tambahkan aquades hingga batas ukur dengan menekan botol semprot
atau jika sudah mendekati batas ukur gunakan pipet tetes yang digunakan
untuk mengambil larutan dalam skala kecil. Kocok labu ukur 10-12 kali
agar larutan tercampur.
Lapisi tabung reaksi dengan aluminuim foil agar tidak ada cahaya
yang masuk. Pindahkan larutan dari labu ukur ke dalam tabung reaksi.
Tutup

tabung

reaksi

dengan

tutupnya

yang

bewarna

hitam.

Jika

spektrofotometer sudah siap pindahkan larutan ke dalam kuvet. Namun


saat memegang kuvet harus hati-hati, tidak boleh memegang bagian yang
bening. Spektrofotometer digunakan untuk mengukur absorbansi larutan
dan

untuk

mengetahui

konsentrasi

larutan

yang

belum

diketahui

konsentrasinya.
Atur panjang gelombang larutan yang akan di uji. Lakukan kalibrasi
udara terlebih dahulu dengan menekan tombol hijau, setelah angka 0
yang keluar menekan tombol biru OA/100% T. Lalu melakukan kalibrasi

pada larutan blanko dengan melakukan hal yang sama seperti kalibrasi
angin. Jika sudah dikalibrasi, masukkan kuvet yang berisi larutan KmnO 4 ke
dalam

spektrofotometer.

Tekan

tombol

hijau,

lalu

tunggu

hasil

absorbansinya keluar. Lakukan hal yang sama untuk panjang gelombang


yang

berbeda.

Catat

setiap

hasil

absorbansi.

Panjang

gelombang

maksimum adalah nilai absirbansi terbesar yaitu 520 nm.


2. Analisa Hasil
Dalam

percobaan

ini

sebelum

mencari

absorbansi

dengan

spektrofotometer, mencari volume larutan yang akan digunakan. Ada 5


konsentrasi yang akan dicari volumenya dengan konsentrasi awalnya yaitu
10-3.

Rumus

yang

digunakan

dalam

mencari

volume

larutan,

menggunakan rumus pengenceran.


Untuk konsentrasi pertama yaitu 1x10-4. Perhitungannya yaitu
M1 x V1 = M2 x V2
10-3 x V1 =1x10-4 x 10
V1 =

103
103

= 1 ml .

Untuk konsentrasi kedua yaitu 2 x 10-4. Perhitungannya yaitu


M1 x V1= M2 x V2
10-3 x V1=2x10-4 x 10
V1 =

2 x 103
103

= 2 ml .

Untuk konsentrasi ketiga yaitu 3x10-4. Perhitungannya yaitu


M1 x V1= M2 x V2
10-3 x V1=3x10-4 x 10
V1 =

3 x 103
3
10

= 3 ml .

Untuk konsentrasi keempat yaitu 4x10-4. Perhitungannya yaitu


M1 x V1= M2 x V2
10-3 x V1=4x10-4 x 10
V1 =

4 x 103
103

=4 ml .

Untuk konsentrasi keempat yaitu 5x10-4. Perhitungannya yaitu


M1 x V1= M2 x V2
10-3 x V1=5x10-4 x 10
V1 =

5 x 103
103

=5 ml .

Rumus pengenceran yang digunakan sama dengan literatur yang didapat


yaitu

M1 x V1= M2 x V2 (Purwiyznto, 2014). Setelah itu mencatat hasil

absorbansi dari salah satu konsentrasi yang digunakan, yaitu 3x10 -4


dengan ketentuan panjang gelombang 490nm-550 nm. Dari panjang
gelombang 490 nm absorbansinya 0,661 panjang gelombang 500 nm
absorbansinya 0,741 panjang gelombang 510 nm absorbansinya 0,716
panjang gelombang 520 nm absorbansinya 0,691 panjang gelombang 530
nm absorbansinya 0,437 panjang gelombang 540 nm absorbansinya 0,403
panjang gelombang 550 nm absorbansinya 0,208.
Sehingga panjang gelombang maksimum yang didapat yaitu 520
nm. Panjang gelombang maksimum ditentukan dari nilai absorbsi yang
tertinggi. Pengukuran tersebut dilakukan pada larutan yang sama dengan
konsentrasi yang sama juga namun panjang gelombang yang berbedabeda (Angga, 2012).
b. Bahas pennetuan kurva standar!
1. Analisa Prosedur
Melanjutkan dari pencarian panjang gelombang maksimum pada
larutan KmnO4. Pindahkan larutan KmnO4 yang telah dibuat di dalam
tabung reaksi sebelumnya, dengan molaritas 1x10-4 M, 2x10-4 M, 3x10-4 M,
4x10-4 M dan, 5x10-4 M ke dalam kuvet secara bergantian dengan panjang
gelombang pada spektrofotometer 520 nm. Masukkan kuvet ke dalam
spektrofotmeter yang digunakan untuk mengukur absorbansi larutan dan
konsentrasi larutan yang belum diketahui. Tekan tombol hijau untuk
memulai perhitungan absorbansinya. Catat setiap hasil absorbansinya.
Buka

microsoft

excel

untuk

pembuatan

kurva

standar.

Ketik

konsentrasi (X) dan setiap hasil absorbansinya(Y). Pilih menu insert dan
ikon scatter untuk pembuatan kurva standar. Maka saat terbentuk kurva
akan muncul persamaan Y=Ax+B.

2. Analisa Hasil
Untuk membuat kurva standar, sebelumnya mencari absorbansi dari
setiap konsentrasi larutan yang telah dibuat sebelumnya. Konsentrasinya
yaitu 1x10-4, 2x10-4, 3x10-4, 4x10-4, 5x10-4 dengan menggunakan panjang
gelombang maksimum yang telah didapat sebelumnya yaitu 500 nm. Nilai
absorbansi yang di dapat yaitu 1x10 -4: 0,232, 2x10-4: 0,447, 3x10-4: 0,741,
4x10-4: 1,007, 5x10-4: 1,246.
Setelah itu membuka program

microsoft excel untuk membuat

kurva standar. Ketik konsentrasi dan absorbansinya. Setelah itu akan


muncul grafik dan di grafik tersebut terdapat persamaan Y=Ax+B (Angga,
2012).
Persamaan yang didapat dari hasil praktikum yaitu Y=258,8x+0,0418.
c. Bahas hasil konsentrasi sampel KMNO4!
Siapkan alat dan bahan. Alatnya yaitu pipet ukur yang digunakan
untuk mengambil larutan dengan volume tertentu, bulb yang digunakan
untuk

menghisap

larutan,

kuvet

sebagai

wadah

larutan

dalam

spektrofotometer, dan sprektrofotometer yang digunakan untuk mengukur


absorbansi larutan dan konsentrasi larutan yang belum diketahui.
Bahannya adalah larutan KmnO4.
Ambil sampel A dan sampel B secara bergantian menggunakan pipet
ukur yang dipasangkan dengan bulb. Sebelum memasang bulb tekan a
agar bulb mengempes. Lalu tekan s untuk menghisap larutannya. Dan
tekan e untuk mengeluarkan larutannya ke dalam kuvet. Kuvet digunakan
sebagai wadah larutan pada spektrofotometer.
Lakukan

kalibrasi

larutan

blanko

terlebih

dahulu

pada

spektrofotometer. Tekan tombol hijau untuk memulainya dan tunggu


hingga angka 0 yang berhenti. Setelah itu tekan tombol biru. Masukkan
sampel A ke dalam spektrofotometer untuk dicarai nilai absorbansinya
dengan menggunakan panjang gelombang maksimum sebelumnya yaitu
500 nm. Tekan tombol hijau untuk memulainya dan tunggu hingga keluar
nilai absorbansinya. Gunakan persamaan Y=Ax+B yang didapatkan dari
kurva standar. Masukkan absorbansi(Y) yang didapat sebelumnya dari
pengukuran di spektrofotometer (Windy dkk, 2013).

Nilai absorbansi dari sampel A yaitu 0,571. Sehingga perhitungan dari


sampel A yaitu

= Ax + B

= 258,8x + 0,0418

0,571 = 258,8x + 0,0418


258,8x= 0,612
x

= 0,0023 x 10-4M

didapatkan nilai konsentrasi dari sampel A sebesar 0,0023 x 10-4M.


Sedangkan nilai absorbansi dari sampe B yaitu 0,846. Sehingga
perhitungan dari sampel B yaitu
y

= Ax + B

= 258,8x + 0,0418

0,846 = 258,8x + 0,0418


258,8x= 0,8878
x

= 0,0034 x 10-4M

Didapatkan nilai konsentrasi dari sampel B sebesar 0,0034 x 10-4M.

KESIMPULAN
Tujuan dari pratikum ini yaitu supaya kita bisa mengetahui panjang
gelombang maksimum dari suatu larutan. Selain itu kita bisa mengetahui
nilain absorbansi dari larutan tersebut. Dari nilai absorbansi tersebut kita
bisa membuat kurva standar yang digunakan untuk mencari konsentrasi
suatu zat yang belum diketahui konsentrasinya.

Dari praktikum ini didapatkan hasil gelombang maksimum dari larutan


KmnO4 yaitu 500 nm. Dan didapatkan nilai absorbansi dari konsentrasi
1x10-4: 0,232, 2x10-4: 0,447, 3x10-4: 0,741, 4x10-4: 1,007, 5x10-4: 1,246,
yang digunakan untuk membuat kurva standar. Dari kurva standar di
dapatkan

persamaan

rumus

Y=Ax+B.

Dengan

memasukkan

absorbansinya (Y) untuk mencari konsentrasi(X) sampel A dan sampel B.


Hasil dari konsentrasi sampel A yaitu 0,0023 x 10-4M, sedangkan sampel B
yaitu 0,0034 x 10-4M.

Tanggal Nilai

Paraf
Asisten

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN


Angga, Wijang. 2012. Spektrofotometri. Salatiga: Universitas Kristen Satya
Wacana

Purwiyanto, A. 2014. Modul Praktikum Oseanografi Kimia. Palembang:


Univertitas Sriwijaya
Windy, Fatimawati, dan Aditya Y. 2013. Identifikasi dan penetapan kadar
asam benzoat pada kecap asin. Manado: Pharmacon.

Anda mungkin juga menyukai